Speak Project adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa pelatihan (public academy) yang memiliki beberapa kelas program antara lain: public speaking, MC, digital marketing, broadcasting, dan jurnalistik. Speak Project bekerjama sama dengan beberapa fasilitator untuk menyediakan tempat pada pelatihan yang diselenggarakan. Speak Project memiliki tujuan untuk mengembangkan bisnis pelatihan sertifikasi dan memperluas minat masyarakat akan kemampuan yang dipaparkan melalui program-program kelas Speak Project. Dalam perkembangannya, Speak Project sudah mengembangkan bisnis ini hampir dua tahun. Masalah mendasar yang dialami oleh Speak Project sejauh ini adalah tidak pernah menyusun strategi mengenai kegiatan pemasaran sosial media secara organik melalui channel promotion Speak Project, Instagram. Dengan segala pertimbangan, maka tujuan dari business coaching ini adalah memberikan penyusunan strategi tentang organic Instagram marketing pada Speak Project melalui follower-reverse engineering, editorial content management, dan promote engagement.
The Speak Project is a business that is engaged to the field of public services that has several program classes including public speaking, MC, digital marketing, broadcasting, and journalism. The Speak Project performs with several facilitators to provide space for the training held. The Speak Project aims to develop a certification training business and broaden the community's interest in capabilities that are presented through the Speak Project’s class programs. In their development, the Speak Project has been developing this business for almost two years. The fundamental problem experienced by the Speak Project so far is that never devised a strategy regarding social media marketing activities organically through the promotion channel from Speak Project, Instagram. With all these considerations, the purpose of this business coaching is to provide a strategy for organic Instagram marketing organizing on the Speak Project through follower-reverse engineering, editorial content management, and promoting engagement.
"Tesis ini membahas tentang laporan proses business coaching atas pemecahan masalah terhadap gap aspek sumber daya manusia pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) PT Wijara Nagatsupazki. Terdapat 2 (dua) kesenjangan yang dipecahkan, yakni ketiadaan proses job analysis dan pemetaan kompetensi untuk alokasi sumber daya manusia, yang dinilai menjadi faktor penyebab menurunnya output PT Wijara Nagatsupazki. Ketiadaan job analysis mengakibatkan PT Wijara Nagatsupazki tidak dapat memformulasikan dokumen job description dan job specification, yang diperlukan bagi karyawan untuk memahami peran dan tanggung jawab yang dimiliki dengan seksama. Selain itu, ketiadaan job analysis mengakibatkan program pengembangan kemampuan karyawan yang diberikan tidak tepat sasaran. Ditambah lagi, ketiadaan pemetaan kompetensi mengakibatkan ketidaksesuaian alokasi penempatan karyawan pada pekerjaan yang tepat. Sebagai perusahaan penyedia layanan tool making yang berorientasi pada kualitas, aspek sumber daya manusia memegang peranan penting dalam menghasilkan produk berkualitas bagi konsumen PT Wijara Nagatsupazki. Setelah melalui proses business coaching, UMKM PT Wijara Nagatsupazki memiliki job analysis dan competency mapping sebagai instrumen untuk memastikan the right person at the right place, agar sumber daya manusia UMKM PT Wijara Nagatsupazki dapat menjadi comparative advantage resources yang memberikan competitive advantage bagi UMKM PT Wijara Nagatsupazki.
This thesis discusses the report of business coaching process for solving problems in human resources management, in a Small and Medium Enterprises (SMEs) named PT Wijara Nagatsupazki. There are 2 (two) gaps solved, which are the absence of job analysis process, and the lack of competency mapping for allocating human resources, These gaps are considered to be the root cause of PT Wijara Nagatsupazki's declining output. In the absence of job analysis, PT Wijara Nagatsupazki's could not formulate a job description and job specification documents for employees to fully understand their roles and responsibilities. This absence also resulted in the mismatch between employee development program and the human resources. In addition, the lack of competency mapping resulted in a mismatch of job allocations to the right people. As a tool making service provider company that is oriented to quality, human resources play an important role in producing high-quality products for clients. After going through the business coaching process, PT Wijara Nagatsupazki now has a job description, job specification, and competency mapping, as instruments to ensure the right person at the right place. This process is done so that PT Wijara Nagatsupazki’s human resources can be a comparative resource that provides a competitive advantage for PT Wijara Nagatsupazki .
"