Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Friska
Abstrak :
Discharge planning atau Perencanaan Pemulangan Pasien (P3) telah menjadi masalah penting dalam reformasi sistem perawatan kesehatan secara global. Perencanaan pemulangan pasien masih menjadi tantangan tersendiri dalam pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu, penyedia layanan kesehatan sangat berperan dalam meningkatkan asuhan keperawatan yang berkelanjutan yaitu proses perencanaan pemulangan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi mendalam tentang pengalaman perawat dalam pelaksanaan Perencanaan Pemulangan Pasien. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini terdapat 12 partisipan yang bekerja diruangan instalasi rawat inap dengan melakukan rekrutmen partisipan dan menggunakan key informan untuk mendapatkan calon partisipan dengan variasi maksimal. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis tematik metode Collaizi. Pengambilan data dilakukan selama satu bulan dengan menggunakan wawancara semi terstruktur secara online melalui aplikasi zoom. Penelitian ini didapatkan 10 (sepuluh) tema yaitu: 1) Rencana tindakan pemulangan pasien yang bertujuan untuk mencegah kekambuhan dan meminimalkan cost; 2) Pelaksanaan perencanaan pulang di RS sangat penting, sudah baik, cukup baik dan tidak penting; 3) SOP pelaksanaan perencanaan pulang dilakukan sejak awal pasien dirawat dengan melakukan asuhan keperawatan dan penetapan estimasi pemulangan pasien; 4) Faktor-faktor yang memengaruhi perencanaan pulang adalah faktor personil dengan melakukan kolaborasi antar tenaga kesehatan dan faktor perjanjian dengan membuat rujukan dan penggunaan fasilitas kesehatan; 5) Peran dan tanggung jawab perencanaan pulang adalah tugas kepala ruangan dan katim; 6) Hal yang menyenangkan bagi perawat adalah reward dan pasien pulang sesuai target, yang kurang menyenangkan adalah keluarga tidak kooperatif dan pasien sering ditinggal sendiri; 7) Untuk mengedukasi keluarga butuh keyakinan perawat terhadap kompetensinya; 8) Motivasi Perawat dalam pelaksanaan perencanaan pulang agar bisa menjadi role model bagi teman sejawat dan meningkatkan mutu serta kualitas pelayanan asuhan keperawatan; 9) Hambatan perawat terkait perencanaan pulang yang sering terlewatkan karena tingginya mobilitas perawat dan tidak sempat menulis; dan 10) Kebutuhan perawat dalam meningkatkan pelayanan di RS terkait pelaksanaan perencanaan pulang yaitu manajemen melakukan monitoring evaluasi langsung, menjadikan sebagai salah satu indikator kinerja dan mengadakan pelatihan sesuai kebutuhan. ......Discharge planning has become an important issue in the reform of the global health care system. Discharge planning is still a challenge in itself in health services. Therefore, health care providers play a very important role in improving sustainable nursing care, namely the process of planning for discharge planning. The purpose of this study is to explore in-depth about the experiences of nurses in implementing discharge planning. The design of this study uses qualitative research with a phenomenological approach. This study consisted of 12 participants who worked in inpatient installation rooms by recruiting participants and using key informants to obtain potential participants with maximum variation. Data analysis was performed using the Collaizi thematic analysis method. Data collection is carried out for one month using online semi-structured interviews through the zoom application. This study found 10 (ten) themes, namely: 1) discharge planning have a purpose to prevent recurrence and minimize costs; 2) Implementation of discharge planning at the hospital is very important and not important; 3) SOP for discharge planning implementation is carried out from the beginning of the patient being treated by providing nursing care and determining the patient's discharge estimate; 4) Factors affecting discharge planning are personnel factors by collaborating among health workers and agreement factors by making referrals and using health facilities; 5) The roles and responsibilities for return planning are the duties of the head of the room and the orphans; 6) something fun for nurses in carrying out discharge planning is the reward and the patient going home according to the target, what is less fun is that the family is not cooperative and the patient is often left alone; 7) To educate families, nurses need confidence in their competence; 8) Motivation of nurses in implementing discharge planning so that they can become role models for colleagues and improve the quality and quality of nursing care services; 9) Nurses' obstacles related to discharge planning which are often overlooked due to the high mobility of nurses and not having time to write; and 10) The need for nurses to improve services in hospitals related to the implementation of discharge planning, namely management to monitor direct evaluations, make it one of the performance indicators and provide training as needed.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Chandra
Abstrak :
Manajer pelayanan pasien (MPP) merupakan salah satu jabatan baru yang diterapkan di rumah sakit, sehingga masih banyak kekurangan selama penerapannya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman MPP baru dalam menjalankan tugasnya di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian fenomenologi, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada 10 partisipan, analisa data menggunakan metode Colaizzi. Hasil penelitian ini mengidentifikasi sebanyak enam tema tersebut yaitu 1) Penetapan MPP sesuai area pelayanan dilakukan secara berjenjang dan berdasarkan kualifikasi untuk mendukung akreditasi  rumah sakit, 2) Perawat yang baru menjalankan peran dan fungsi MPP membutuhkan adaptasi, 3) Keahlian dan wawasan yang luas sangat diperlukan oleh MPP untuk menjalankan peran dan fungsinya, 4) Prosedur kerja MPP dilakukan secara terstruktur sistematis, 5) MPP melakukan koordinasi pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pasien/ keluarga secara holistik, 6) MPP mendapat apresiasi dan dukungan dari pasien/keluarga, profesional pemberi asuhan (PPA), dan rumah sakit. Rumah sakit yang baru atau akan menetapkan MPP perlu meningkatkan dukungan berupa pembekalan terkait kolaborasi interprofesional, koordinasi pelayanan, pelayanan pasien secara holistik (holistic care) dengan pendekatan sosial budaya, penyusunan dokumen terkait pelayanan rumah sakit, kegiatan preceptorship untuk calon MPP baru, serta dukungan fasilitas yang lebih memadai untuk menunjang kinerja MPP. MPP diharapkan untuk meningkatkan keahlian dan wawasannya melalui pembelajaran lapangan (pre/post conference dan presentasi kasus) serta pelatihan  tambahan terkait dengan pelayanan pasien. 
Case manager is one of the new positions applied in the hospital, so there are still many shortcomings during the implementation. This study aim to explore the experience of the new case manager in carrying out their duties at the hospital. This study uses phenomenological research methods, data collection was done by in-depth interviews with 10 participants, data analysis using the Colaizzi method. The results of this study identified six themes, namely 1) Determination of case manager according to the service area carried out in stages and based on qualifications to support hospital accreditation, 2) Nurses who have just carried out case manager roles and functions need adaptation, 3) Extensive expertise and insight are needed by case manager to carry out their role and function, 4) Case manager work procedures are carried out in a systematic manner, 5) Case manager coordinates services to meet patient/family needs holistically, 6) Case manager receives appreciation and support from patients/families, professional care giver, and hospitals. The hospital that has just established or will establish case manager  need to increase support in the form of debriefing related to interprofessional collaboration, service coordination, holistic patient service (holistic care) approach to social culture, preparation of documents related to hospital services, preceptorship activities for new case manager candidates, and facility support which is more adequate to support case managers performance. Case manager is expected to improve their expertise and insights through through field learning (pre/post conference and case presentation) and additional training related to patient care.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54066
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Rini Eka Wulandari
Abstrak :
Peningkatan pendidikan formal menjadi sangat penting bagi profesi keperawatan dan merupakan salah satu jenis pengembangan profesional berkelanjutan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan pelayanan kesehatan yang semakin tinggi mengharuskan seorang perawat untuk meningkatkan pendidikannya secara formal. Manajer keperawatan bertanggung jawab atas terlaksananya peningkatan pendidikan formal setiap staf nya di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dan manajer dalam peningkatan pendidikan formal. Desain penelitian kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif, dengan metode wawancara semi terstruktur. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, partisipan dalam penelitian yaitu 14 orang perawat yang terdiri dari 9 orang mewakili perawat dan 5 orang mewakili manajer perawat pada RS X di Lampung Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam secara langsung. Analisis data menggunakan metode colaizzi dan analisis tematik. Hasil penelitian diperoleh lima tema untuk pengalaman perawat yaitu: 1) Pemahaman terhadap pentingnya pendidikan formal bagi perawat; 2) Dukungan bagi perawat dalam melanjutkan sekolah; 3) Hambatan dalam meningkatkan pendidikan formal; 4) Kepuasan terhadap upaya manajer dalam mendukung peningkatan pendidikan; 5) Dampak program peningkatan pendidikan formal, sedangkan untuk pengalaman manajer diperoleh empat tema yaitu: 1) Memberikan dukungan kepada perawat yang melanjutkan pendidikan; 2) Hambatan dalam peningkatan pendidikan formal di rumah sakit; 3) Dampak peningkatan pendidikan formal pada pelayanan keperawatan; 4) Perlu penyusunan rencana strategi upaya peningkatan pendidikan formal. Rekomendasi dari penelitian ini adalah rumah sakit membuat rencana berkaitan dengan kebijakan, pedoman/panduan tentang peningkatan pendidikan formal bagi perawat dan disosialisasi kepada seluruh perawat serta dievaluasi sehingga upaya dalam meningkatkan pendidikan formal berjalan dengan baik. ......Increasing formal education is very important for the nursing profession and is one type of continuous professional development. The development of science and the increasingly high demands of health services require a nurse to increase her education formally. The nursing manager is responsible for the implementation of improving the formal education of each staff in the hospital. The purpose of this study was to explore the experiences of nurses and managers in improving formal education.The qualitative research design used a descriptive approach, with a semi-structured interview method. The sampling technique used purposive sampling, the participants in the study were 14 nurses consisting of 9 representing nurses and 5 representing nurse managers at X Hospital in South Lampung. Data collection was carried out by direct in-depth interviews. Data analysis used the colaizzi method and thematic analysis. The results of the study obtained five themes for the nurse's experience, namely: 1)Understanding of the importance of formal education for nurses; 2) Support for nurses in continuing school; 3) Barriers to improving formal education; 4) Satisfaction with manager's efforts in supporting education improvement; 5) The impact of the formal education improvement program, while for the experience of managers, four themes were obtained, namely: 1) Providing support to nurses who continue their education; 2) Barriers to the improvement of formal education in hospitals; 3) The impact of increasing formal education on nursing services; 4) It is necessary to formulate a strategic plan for efforts to improve formal education. Recommendations from this study are hospitals make plans related to policies.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library