Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifah Dhima Khalishah
"ABSTRAK
Pendahuluan : Medication Errors (ME) merupakan masalah universal yang terjadi di banyak negara dan menjadi salah satu jenis medical errors yang paling umum terjadi. Setiap tahunnya ME dapat menyebabkan kejadian serius termasuk kecacatan hingga kematian. Kesalahan ini berpeluang terjadi pada setiap tahapan pengobatan termasuk tahapan yang paling sensitif yaitu dispensing. Sistem distribusi obat yang tepat dapat menjadi salah satu upaya Rumah Sakit dalam menurunkan kejadian medication errors. Salah satu sistem yang sudah digunakan oleh negara-negara di Amerika Serikat dan Eropa dalam menurunkan kejadian medication errors khususnya tahap dispensing yaitu Automated Dose Dispensing (ADD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran proses dan dampak implementasi Automated Dose Dispensing di Rumah Sakit. Metode : Literature Review atau studi telaah pustaka yang diambil dari online database yaitu Pubmed dan ScienceDirect dengan kata kunci Automated Dose Dispensing, impact, medication errors, workload, time efficiency, cost , rentang waktu studi yang diambil adalah 10 tahun terakhir (2010-2020). Hasil dan Diskusi : Ditemukan 19 penelitian yang menunjukkan gambaran proses dan dampak dari implementasi Automated Dose Dispensing yang terdiri dari penurunan medication errors, efisiensi waktu perawat, efisiensi biaya, beban kerja perawat yang menurun akibat berkurangannya pekerjaan terkait pengobatan, penurunan penggunaan obat yang tidak tepat, dan kepuasan user.

ABSTRACT
Background: Medication Errors (ME) are universal problem that occurs in many countries and one of the most common types of medical errors. Every year ME can cause serious events including disability to death. This error has the opportunity to occur at every stage of treatment, including the most sensitive stage, namely dispensing. The right drug distribution system can be one of the efforts of the hospital in reducing the incidence of medication errors. One system that has been used by countries in the United States and Europe in reducing the incidence of medication errors especially the dispensing stage is Automated Dose Dispensing (ADD). The purpose of this study is to get an overview of the process and impact of implementing Automated Dose Dispensing in Hospitals. Method: Literature Review or study of literature taken from online databases namely Pubmed and ScienceDirect with the keywords Automated Dose Dispensing, impact, medication errors, workload, time efficiency, cost, the time span of study taken is the last 10 years (2010- 2020). Results and Discussion: 19 studies were found that show a description of the process and impact of the implementation of Automated Dose Dispensing consisting of decreased medication errors, nurse time efficiency, cost efficiency, decreased nurse workload due to reduced work related to medication, decreased use of inappropriate drugs, and user satisfaction."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ufiyyu Fakkur
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengendalian persediaan logistik menggunakan analisis ABC, EOQ, ROP, Max-Min, dan Kanban. Tujuan penelitan ini adalah Memperoleh gambaran pengendalian persediaan logistik umum pada tahap perencanaan dan penyimpanan di RSIA SamMarie Basra tahun 2015. Disain penelitian ini adalah deskriptif operational research. Penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan pengendalian persediaan logistik umum di RSIA SamMarie Basra belum didukung SPO dengan penghitungan perencanaan menggunakan metode konsumsi. Terdapat perbedaan safety stock dan frekuensi pemesanan antara sebelum dan sesudah analisis. Hasil analisis dan rancangan kartu Kanban dapat digunakan dalam pengendalian persediaan logistik di RSIA SamMarie Basra.

ABSTRACT
This study discuss about logistics inventory control using ABC analysis, EOQ, ROP, Max-Min and Kanban. The purpose of this research is an overview acquire general logistics inventory control at the planning and storage stage in RSIA SamMarie Basra in 2015. The design of this research is descriptive operational research. The study was conducted by in-depth interviews, observation, and document analysis.
The results showed a general logistics inventory control in RSIA SamMarie Basra has not been supported by SPO. Quantification of logistic planning has been using consumption method. There are differences in safety stock and order frequency between before and after analysis. Results of the analysis and design of Kanban cards can be used in inventory control logistics in RSIA SamMarie Basra.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S62564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristee Grace Sormin
"ABSTRAK
Analisis kinerja pelayanan unit merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan operasional rumah sakit. Rumah sakit yang baik harus mencerminkan peningkatan atau pertumbuhan pelayanan dari satu periode ke periode berikutnya. Penelitian ini membahas analisis kinerja pelayanan Poliklinik Obstetri dan Ginekologi (Obgin) di RSIA SamMarie Basra dengan menggunakan metode Performance Prism. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tujuan mendapat gambaran stakeholder satisfaction, stakeholder contribution, strategi, proses, dan kapabilitas melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh stakeholder yang terlibat dalam Poliklinik Obgin yang terdiri dari investor, supplier obat, Kelompok Staf Medis Obgin, tenaga kesehatan terkait, dan pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan kepuasan masing-masing stakeholder terhadap kinerja Poliklinik Obgin belum maksimal karena sebagian besar keinginan dan kebutuhan stakeholder belum terpenuhi. Sementara kontribusi yang diharapkan rumah sakit dari segi pertumbuhan kunjungan dan loyalitas pasien Obgin belum terpenuhi. Sejumlah strategi poliklinik Obgin baik yang telah ada maupun yang dalam tahap perencanaan masih kurang mampu meningkatkan kinerja pelayanan karena proses dan pelaksanaannya belum maksimal seperti pada manajemen waktu petugas dan alur proses yang belum seragam. Sementara dari sisi kapabilitas, rumah sakit masih kurang dalam hal jumlah peraturan/kebijakan yang mengatur pelayanan dan jumlah SDM yang mumpuni. Secara keseluruhan analisis kinerja Poliklinik Obgin RSIA SamMarie Basra masih berada pada skala performa kurang. Analisis ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pihak manajemen rumah sakit untuk mengevaluasi, mengeksekusi, dan menentukan rencana kerja perbaikan kinerja pelayanan Poliklinik Obgin sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan pelayanan.

ABSTRACT
Analysis of unit service performance is very important for the sustainability of hospital operations. A good hospital must reflect the improvement or growth of services from one period to the next. This study discusses the performance analysis of the Obstetrics and Gynecology (Obgin) Polyclinic service at RSIA SamMarie Basra using the Performance Prism method. This type of research is a qualitative study with the aim of getting a picture of stakeholder satisfaction, stakeholder contribution, strategy, process, and capability through in-depth interviews, observation and document review. The subjects in this study were all stakeholders involved in the Obgin Polyclinic consisting of investors, drug suppliers, Obgin Medical Staff Groups, related health workers, and patients. The results of this study indicate that each stakeholder's satisfaction with the Obgin Polyclinic's performance has not been maximized because most of the stakeholders' wants and needs have not been met. While the expected contribution of the hospital in terms of growth in visits and loyalty of Obgin patients has not been fulfilled. A number of existing Obgin polyclinic strategies and those in the planning stage are still unable to improve service performance because the process and implementation are not yet optimal as in the time management of officers and the process flow is not uniform. While in terms of capabilities, hospitals are still lacking in terms of the number of regulations / policies governing services and the number of qualified human resources. Overall performance analysis of the Obgin Polyclinic RSIA SamMarie Basra is still on the underperformance scale. This analysis is expected to be the basis for hospital management to evaluate, execute, and determine work plans for improving the performance of Obgin Polyclinic services so as to increase service growth."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alicia Meidy Savira
"Burnout merupakan sindrom yang sering terjadi pada tenaga yang bekerja di institusi pelayanan kesehatan tidak terkecuali apoteker. Burnout dapat berpengaruh pada kesehatan dan performa kerja apoteker, kualitas pelayanan, serta keselamatan pasien. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan burnout adalah faktor beban kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran beban kerja pada kejadian burnout yang dialami oleh apoteker yang bekerja di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode literature review atau tinjauan kepustakaan dengan menganalisis penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Analisis dilakukan pada dua jurnal terkait dengan burnout yang terjadi pada apoteker di rumah sakit. Faktor beban kerja yang diidentifikasi pada kejadian burnout yang dialami apoteker adalah kapasitas tempat tidur, jumlah pasien per hari, jenis kegiatan, jumlah kegiatan, dan waktu kerja. Burnout dibagi menjadi tiga kategori yaitu emotional exhaustion, depersonalization, dan personal accomplishment. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa apoteker mengalami burnout pada tingkat tinggi dan sedang. Kategori burnout dengan nilai yang paling tinggi adalah emotional exhaustion. Apoteker yang mengalami burnout lebih banyak terlihat bekerja pada rumah sakit dengan kapasitas yang lebih besar. Selain itu apoteker yang memiliki waktu kerja yang lebih lama beresiko untuk mengalami burnout. Sementara itu gambaran jumlah pasien, jenis serta jumlah kegiatan yang dilakukan apoteker belum dapat dibedakan pada apoteker yang mengalami burnout dengan apoteker yang tidak mengalami burnout.

Burnout is a syndrome which usually happens to health workers who work in a health service institution including pharmacists. Burnout can affect pharmacist health and work performance, quality of service given, and also endanger the patient safety. The purpose of this research is to get a picture about workload on burnout incidents that happen among pharmacists who work at a hospital. This research is using literature review method to analyze other research that has been done before. The analysis is performed on two journals related to burnout that happen to hospital pharmacists. Workload factors identified are bed capacity, daily patient number, type of activity, number of activity, and work hour. Burnout is divided into three categories which are emotional exhaustion, depersonalization, and personal accomplishment. Based on research results, pharmacists are experiencing high and moderate levels of burnout. Burnout category with the highest score is emotional exhaustion. Pharmacists who experience burnout mostly work in a hospital with larger bed capacity. Pharmacists who have more work time are at risk to experience burnout. On the other side, the description of patient workload, the types and amount of activity which is conducted by the pharmacist can not be distinguished between pharmacists who experience burnout and pharmacists who do not experience burnout.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Islamiati
"Salah satu jenis pelayanan di rumah sakit yang paling banyak dikunjungi dan membutuhkan waktu untuk mengantre adalah pelayanan farmasi. Hingga saat ini waktu tunggu pelayanan resep obat yang belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008, yaitu ≤ 30 menit untuk obat non racikan dan ≤ 60 menit untuk obat racikan masih sering ditemukan dalam penyelenggaraan pelayanan farmasi di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari lamanya waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan di instalasi farmasi rumah sakit di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain literature review yang dilakukan dengan menganalisis hasil studi yang telah tersedia sebelumnya. Dari hasil pencarian yang dilakukan melalui database PubMed, Proquest, Google Scholar, Universitas Indonesia Library dan FKM UI Library, ditemukan sebanyak 18 artikel mengenai faktor-faktor penyebab lamanya waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan di instalasi farmasi rumah sakit di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan di instalasi farmasi dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya berbeda-beda, hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan pada status pasien dan jenis resep obat yang dilayani. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan lamanya waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan di instalasi farmasi rumah sakit di Indonesia sangat bervariasi dan saling berkaitan satu sama lain, diantaranya adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kebijakan dan standar operasional prosedur, persediaan obat-obatan, serta status pasien.

One of the most visited type of hospital services that requires time to queue is pharmacy service. Until now the waiting time for prescription drug services that are not in accordance with the standards set by the Government through Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008, which is ≤ 30 minutes for non-concoction drugs and ≤ 60 minutes for concoction drugs are still frequently found in pharmacy service arrangements in hospitals. This research aims to determine the causal factors of the length of waiting time for outpatient prescription drug services at hospital pharmacy installations in Indonesia. This research applied literature review designs that were conducted by analyzing the previous studies results. From the search result that was done through PubMed, Proquest, Google Scholar, Universitas Indonesia Library, and FKM UI Library databases, 18 articles about the causal factors of the length of waiting time for outpatient prescription drug services at hospital pharmacy installations in Indonesia were found. The result of the study showed that the waiting time for outpatient prescription drug services at the pharmacy installation from one hospital to another hospital was differ, it was due to differences in patient status and types of prescription drugs served. The factors that cause the length of waiting time for outpatient prescription drug services at hospital pharmacy installations in Indonesia very varied and relate to each other, such as human resources, facilities and infrastructure, policies, standard operating procedure, availability of medicine, and patients status.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiyo Junianto
"Tesis ini membahas pengendalian persediaan obat untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi investasi di SBU Garuda Sentra Medika (GSM). Disain penelitian adalah potong lintang dengan pendekatan kualitatif yang dibantu penghitungan. Hasil penelitian menunjukkan belum ada metode ilmiah untuk mengendalikan persediaan obat di Unit Farmasi GSM, ada kekosongan struktur organisasi, kebijakan dan prosedur kerja yang kurang, Tim Farmasi Terapi (TFT) yang belum sesuai dengan aturan yang berlaku, dan sistem informasi yang belum optimal. Saran yaitu mengevaluasi kebijakan dan prosedur kerja, memperbaiki struktur organisasi, membuat pedoman pengendalian persediaan obat yang tepat, pembentukan TFT sesuai aturan yang berlaku, dan mengembangkan sistem informasi.

This thesis discusses drug inventory control to improve effectiveness and efficiency of investment in SBU Garuda Sentra Medika (GSM). Study design is cross sectional with qualitative approach assisted by calculation. The results show there is no scientific method to control drug inventory in GSM Pharmacy Unit, lack of organizational structure, lack of policy and working procedures, Pharmacy Therapy Team (PTT) is not in accordance with the applicable rules, and lack of information system. Suggestions are evaluating policies and work procedures, fixing the organizational structure, establishing appropriate drug inventory control guidelines, establishing PTT according to applicable rules, and developing information system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareth Aryani Santoso
"Mutu pelayanan farmasi dapat dilihat dari tersedianya obat-obat dengan tepat dan efisien. Pemenuhan obat tersebut dilakukan melalui siklus logistik yang terdiri dari proses perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan, penghapusan serta pengendalian.
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masih adanya masalah dalam pemenuhan obat di unit farmasi dan logistik yang ditandai dengan masih ditemukannya stock out sebesar 0,5%-1% dari total pembelanjaan obat setiap bulannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor input yaitu man, money, method,material dan machines terhadap seluruh proses logistik dalam upaya pemenuhan ketersediaan obat di RSIA Keluarga Kita.
Desain penelitian pada penelitian ini berupa deskriptif analitik. Penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan menerapkan analisis ABC Indeks Kritis, Economic Order Quantity (EOQ) maupun Reorder Point (ROP) sebagai metode pengendalian logistik obat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pemenuhan ketersediaan obat dan kejadian stok out bisa dikelola dengan melakukan perbaikan seluruh proses pada siklus logistik terutama pada proses pengendalian perencanaan, penganggaran, dan pengadaan.

The quality of pharmaceutical services can be measured from the availability of medicine in-time and efficient. The supply of the medicines is done through a logistic cycle consisting of planning, budgeting, procurement, storage, distribution, maintenance, deletion and control processes.
This research was motivated by the issue in the medicines lack of availability in pharmacy and logistics unit which is marked by the finding of stock out of 0.5% -1% of total expenditure of medicines every month.
The purpose of this research is to identidy the input factor that is man, money, methods, materials and machines to the entire logistics process in an effort to ensure the availability of medicine stocks at RSIA Keluarga Kita.
The research design is descriptive analytic. This research is qualitative and quantitative by applying ABC analysis of Critical Index, Economic Order Quantity (EOQ) and Reorder Point (ROP) as method of medicine logistic control.
The results show that there are many factors that influence the availability of the medicines and the occurrence of stock outs can be managed by improving the entire process in the logistics cycle, especially in the process of controlling in planning, budgeting, procurement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Eka Amalia
"Pendahuluan: Keselamatan pasien merupakan isu penting dalam aspek pelayanan rumah sakit. Medication error merupakan kesalahan medis yang paling umum terjadi. Terdapat sekitar 0,1 juta orang meninggal setiap tahun akibat kesalahan medis di rumah sakit dan angka kematian akibat kesalahan pengobatan lebih tinggi dibandingkan cedera di tempat kerja. Diperkirakan dari tahun 2013 sebanyak 9.5% kematian diakibatkan oleh medication error. Biaya yang dikeluarkan terkait kesalahan pengobatan secara global dapat mencapai USD 42 miliar per tahunnya.
Metode: Studi menggunakan metode literature review dengan penelusuran studi melalui database ProQuest, ScienceDirect, Pubmed, Google Scholar, dan Garuda RistekBRIN dengan tahun publikasi pada rentang 2011 hingga 2021.
Hasil dan Diskusi: Dari total 11 studi terinklusi didapatkan angka kejadian medication error dengan persentase yang bervariatif dimulai dari 6,10% hingga 87,25%. Fase yang paling banyak terjadi ialah prescribing error dengan urutan tertinggi, selanjutnya disusul oleh administration error, transcribing error, dan dispensing error. Strategi pencegahan terjadinya medication error di rumah sakit dapat berupa penerapan sistem informasi berupa CPOE dan melakukan pelatihan pada staf yang dinilai mampu menurunkan dan mencegah terjadinya kesalahan pengobatan dan meningkatkan keselamatan pasien.

Introduction: Patient safety is an important issue in the aspects of hospital services. Medication errors are the most common medical errors. There are about 0.1 million people die each year due to medical errors in hospitals and the mortality rate from medication errors is higher than injuries in the workplace. It is estimated that from 2013 9.5% of deaths were caused by medication errors. The costs associated with medication errors globally can reach USD 42 billion per year.
Methods: The study uses the literature review method with study searches through the ProQuest, ScienceDirect, Pubmed, Google Scholar, and Garuda RistekBRIN databases with the publication year in the range of 2011 to 2021.
Results and Discussion: From a total of 11 included studies, the incidence of medicine error was found with varying proportions starting from 6.10% to 87.25%. The phase that occurs the most is prescribing error with the highest order, followed by administration error, transcribing error, and dispensing error. Strategies to prevent medication errors in hospitals can be in the form of implementing information systems in the form of CPOE and conducting training for staff who are considered capable of reducing and preventing medication errors and improving patient safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Genita Savitri Ekandari
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi
Jakarta Barat bertujuan untuk mengetahui dan memahami tugas pokok dan fungsi
Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat, mengetahui dan
memahami tugas pokok dan fungsi Seksi Sumber Daya Kesehatan Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat, mengetahui dan memahami tata cara
perizinan, pembinaan, dan pengawasan tenaga kesehatan, khususnya tenaga
kefarmasian, serta mengetahui dan memahami tata cara perizinan, pembinaan,
pengawasan dan pengendalian sarana pelayanan kesehatan farmasi, makanan dan
minuman serta cara pengelolaan perbekalan farmasi dan alat kesehatan di Suku
Dinas Kesehatan. Tugas khusus yang diberikan berjudul Penerapan Rumus
Perhitungan Pengendalian Persediaan Obat di Apotek Puskesmas Kecamatan
Kembangan Tahun 2014 yang bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan
rumus-rumus perhitungan yang ada dalam hal pengendalian persediaan obat di
Apotek Puskesmas Kecamatan Kembangan tahun 2014 guna menghindari
kekurangan atau penumpukan obat di Puskesmas sehingga dapat menjamin
ketersediaan obat sesuai kebutuhan.

ABSTRACT
The aim of Apothecary Profession Internship at Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Barat is to know and understand the main duties and function
of Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat especially Seksi
Sumber Daya Kesehatan; understand the procedures of licensing, development,
and supervision of health workers, healthcare facilities; and also management of
pharmaceutical and healthcare supplies at Suku Dinas Kesehatan. The title of the
specific assignment is The Use of Formula to Calculate The Drugs Stock at
Apotek Puskesmas Kecamatan Kembangan on 2014. The purpose of this task is to
implement the formulas to calculate the drugs stock in order to avoid the
understock or out of stock condition, and the final goal is to guarantee the drugs
availability.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mitasari
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk mengetahui program kerja yang
terdapat di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, khususnya
di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian beserta implementasinya, dan
mengetahui dan memahami peran apoteker di Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, khususnya di Direktorat Bina Pelayanan
Kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pengolahan Informasi Obat
Asparaginase dan Sevofluran untuk Software Pelayanan Informasi Obat (PIO) di
Subdirektorat Farmasi Komunitas, bertujuan untuk mengolah informasi obat
Asparaginase dan obat Sevofluran untuk software PIO 2013; dan mengetahui
harapan dalam pengolahan informasi kedua obat tersebut dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan kefarmasian yang lebih baik menuju pelayanan
kesehatan yang paripurna.

ABSTRACT
Pharmacists Professional Practice at Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia aims to determine the work program contained in
the Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, particularly in the
Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian and its implementation, and to know and
understand the role pharmacist at the Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan
Alat Kesehatan, particularly in the Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian.
Specific assignment has given titled Asparaginase and Sevoflurane Drug
Information Processing for software Service Drug Information or Pengolahan
Informasi Obat (PIO) in the Subdirektorat Farmasi Komunitas, aims to cultivate
Asparaginase and Sevoflurane drug information for software PIO 2013; and know
the expectations in information processing of both drugs in order to improve the
quality of pharmaceutical services towards better health services plenary."
2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>