Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilik Trianah
"ABSTRAK
Perkembangan pasar modern (ritel) di Indonesia yang pesat akhir-akhir ini membawa perubahan pada kebiasaan belanja masyarakat. Masyarakat yang tadinya berbelanja pada pasar tradisional, perlahan-lahan beralih ke pasar modern dengan berbagai alasannya. Demikian pula dengan krisis ekonomi yang telah melanda negara ini, membuat masyarakat semakin pandai dalam membelanjakan uangnya. Kehadiran pasar modern asing (hypermarket) yang dalam satu sisi menawarkan sebagian produk dengan harga yang rendah dan pada sisi yang lain tetap menjaga kualitas, menimbulkan berbagai persepsi harga. Persepsi harga ini yang di dalam penelitian ini merupakan variabel independen, dibedakan dalam peran yang negatif dan peran yang positif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai hal tentang persepsi harga konsumen dan pengaruhnya terhadap perilaku belanja pada hypermarket asing serta menguji modelnya. Beberapa pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan konsep atau konstruk persepsi harga dan perilaku belanja pada hypermarket asing (Carrefour) berusaha untuk dicari jawabannya. Kuesioner disebarkan kepada individu yang berbelanja pada Carrefour. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan PRELIS-2 dan LISREL-8.
Pada model persepsi harga - perilaku belanja, persepsi harga merupakan model konfirmatori 2 tingkat, yang mempunyai 2 variabel laten tingkat satu, dan diukur melalui 7 variabel teramati atau indikator. Demikian pula dengan perilaku belanja yang menunjukkan model konfirmatori 2 tingkat, yang mempunyai 2 variabel laten tingkat satu, dan diukur melalui 5 variabel teramati. Sedangkan pada model alternatif persepsi harga - pencarian harga dan respon terhadap obral, untuk persepsi harga tetap menggunakan model konfirmatori 2 tingkat dengan 2 variabel laten tingkat satu, yang diukur melalui 7 variabel teramati. Sedangkan pencarian harga merupakan model konfirmatori 1 tingkat, yang diukur melalui 3 variabel teramati. Demikian pula dengan respon terhadap obral merupakan model konfirmatori 1 tingkat, yang diukur melalui 2 variabel teramati.
Dalam hubungan kausal untuk model persepsi harga - perilaku belanja dapat disimpulkan bahwa persepsi harga tidak berpengaruh terhadap perilaku belanja. Sedangkan pada model alternatif persepsi harga - pencarian harga dan respon terhadap obral dapat disimpulkan bahwa persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pencarian harga dan respon terhadap obral. Implikasi penelitian ini bagi manajemen ritel adalah perlunya meningkatkan faktor-faktor selain harga (misalnya pelayanan) dalam pasar persaingan monopolistik.
Tesis yang disusun ini merupakan exercise dari pembentukan dan pengembangan model dalam pemasaran, sehingga masih terdapat banyak keterbatasan-keterbatasan yang dapat dilihat pada Kesimpulan di bab VI di halaman 97.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amarina Ashar Ariyanto
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan upaya menjelaskan tingkah laku bermasalah pada siswa SMA dan STM dengan menggunakan kerangka pemikiran Fishbein dan Ajzen sebagai dasar untuk menerangkan masalah yang disoroti. Selain itu, juga untuk mengetahui bagaimana penerapan teori yang mereka kemukakan pada lapangan tingkah laku yang belum banyak diteliti. Teori Reasoned Action, (dikembangkan oleh Fishbein ) sebagai teori yang berakar pada Teori Sikap, memfokuskan perhatian pada belief, sikap dan tingkah laku dalam upayanya menjelaskan tingkah laku. Menurut teori ini, determinan langsung dari tingkah laku overt individu adalah intensinya ( I ) untuk menampilkan tingkah laku tersebut. Intensi seseorang dapat diprediksi melalui 2 hal utama, yaitu Sikapnya terhadap hal tersebut dan Norma Subyektif yang ia miliki. Sikap seseorang dapat dilihat melalui belief ( b ) yang ia miliki dihubungkan dengan evaluasinya terhadap belief tersebut ( e ); sedangkan Norma Subyektifnya terbentuk melalui persepsi subyek tentang harapan orang lain yang ia anggap penting ( Normative belief -- NB ) dihubungkan dengan bagaimana keinginan dia untuk memenuhi harapan orang lain tersebut (Motivasi to Comply - MC ). Teori yang dikembangkan pada tahun 1975 ini dianggap dapat memberikan semangat baru pada bidang penelitian tentang sikap, setelah mengalami masa lesu di sekitar tahun 1970. Pada tahun 1988 Ajzen mengemukakan teori Planned Behavior, yang merupakan pengembangan dari teori Reasoned Action, dimana ia menambahkan aspek Perceived Behavioral Control Belief ( PBCB ), yaitu belief individu mengenai sejauh mana ia mempersepsikan akan dapat mengontrol dirinya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Belief ini selalu dikaitkan dengan situasi atau kondisi tertentu, dalam masalah diatas adalah kondisi kondisi apa saja yang mereka persepsikan dapat mendorong atau menghambat keterlibatan mereka dalam perkelahian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) bagaimana intensi terlibat perkelahian pada siswa SMA dan STM yang diteliti , 2) bagaimana peranan faktor sikap, Norma subyektif dan PBC Belief terhadap intensi, faktor mana yang lebih berperan pada kelompok yang diteliti, serta 3} bagaimana pula gambaran Belief, Evaluasi Belief, Significant Others serta Motivation to Comply mereka.
Responden penelitian adalah 315 siswa dari sekolah yang dalam laporan POLDA Metro Jaya tercatat sebagai sering berkelahi, paling sedikit 3x dalam periode '89 - '91. Sekolah yang dituju dipilih secara sangat purposif, sedangkan kelas yang dijadikan responden adalah kelas 1 dan 2 yang didalamnya ada siswa bermasalah maupun yang berprestasi. Responden seluruhnya pria, dan meliputi 26 kelas dari 3 STM dan 3 SMA di Jakarta. Pengelompokan responden kedalam 4 kelompok penelitian dilakukan berdasarkan 'peer rating' terhadap tingkat agresifitas teman sekelasnya. Instrumen yang diberikan ada 2 macam, yaitu alat A yang mengukur intensi terlibat perkelahian, dan alat B yaitu alat yang disusun untuk mengukur intensi untuk tidak berkelahi. Dalam pengolahan selanjutnya data dari alat B tidak dianalisa, karena ternyata alat A dapat mengukur intensi secara lebih tajam.
Hasil yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah : Intensi seluruh kelompok adalah rendah. Antara Kelompok Tidak Agresif dengan Kelompok Agresif Sedang dan Kelompok Sangat Agresif, intensinya tidak berbeda signifikan, tetapi dengan kelompok Ditahan, intensinya berbeda signifikan.
Ketajaman Peramalan intensi maupun hubungan (multipel korelasi) dengan menggunakan 3 prediktor (S, SN, PBC belief) ternyata lebih tinggi daripada dengan 2 faktor saja (S dan SN).
Pada Kelompok Agresif (Total) maupun Agresif sedang, peran Norma Subyektif lebih besar daripada Sikap dan PBC Belief; tetapi pada Kelompok Sangat Agresif maupun Kelompok Ditahan, peran sikap yang lebih besar.
Belief yang dimiliki responden mengenai terlibat perkelahian adalah: membela nama sekolah, solider terhadap teman, menambah pengalaman dan memperluas.pergaulan. Normative Belief mereka adalah orang tua, guru dan teman sebaya. Sedangkan PBC Belief mereka adalah ingat akan orang tua, jarak lawan jauh, kehadiran polisi dan masa ujian/ulangan.
Disarankan untuk mencoba mengembangkan dan menggunakan instrumen lain untuk memancing intensi responden, juga untuk melihat kemungkinan lain dari penerapan teori ini pada berbagai lapangan tingkah laku yang secara sosial kurang diterima."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debi
"Demensia adalah keadaan di mana seseorang mengalami penurunan atau gangguan kognitif. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah memperoleh prevalensi demensia serta menganalisis faktor risiko mana yang paling dominan terkait demensia pada lansia di Jakarta Barat pada tahun 2014. Desain penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan kepada lansia (berusia ≤60 tahun) vegetarian dan non vegetarian pada vihara terpilih di Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama bulan April - Mei 2014. Jumlah responden yang diperoleh yaitu 130 orang. Demensia diukur dengan menggunakan Standardized Mini Mental Examination (SMMSE), di mana skor ≤24 dikatagorikan menjadi demensia. Prevalensi demensia pada lansia di Jakarta Barat pada tahun 2014 cukup besar, yaitu 42,3%. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p value = 0,02), pola diet vegetarian (p value = 0,001), asupan vitamin B2 (p value = 0,042), vitamin B6 (p value = 0,048), Vitamin B12 (p value = 0,032), dan riwayat penyakit jantung (p value = 0,008) dengan demensia pada lansia di Jakarta Barat tahun 2014. Pola diet vegetarian merupakan faktor protektif yang paling dominan terhadap demensia. Lansia dengan pola diet nonvegetarian memiliki risiko 4,5 kali terkena demensia dibandingkan dengan lansia yang menganut pola diet vegetarian setelah dikontrol dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, asupan vitamin A, asupan vitamin B2, asupan vitamin B6, asupan asam folat, asupan vitamin B12, asupan seng, aktivitas fisik, riwayat penyakit stroke, dan riwayat penyakit jantung. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan desain studi yang berbeda.

Dementia is a condition which cognitive has decreased or a condition which someone had cognitive impairment. The objective of this research was to know prevalence of dementia and to find which of the risk factor is the dominant factor that is related to dementia in elderly at West Jakarta in 2014. The design of this study is cross sectional. The population of this study is elderly (≤60 year) which is vegetarian dan non vegetarian at four chosen temple which located in West Jakarta. This study was conducted in April - Mei 2014. Total respondent in this research was 130 respondent. Dementia was measured using Standardized Mini Mental Examination (SMMSE), which score ≤24 been categorized into dementia. Prevalence of dementia in Elderly in West Jakarta in 2014 is 42,3%.Statistical test showed that dementia has significantly associated with age ( p value = 0,02), vegetarian dietary pattern (p value = 0,001), vitamin B2 intake (p value = 0,042), vitamin B6 intake (p value = 0,048), Vitamin B12 intake (p value = 0,032), dan history of heart disease (p value = 0,008). Vegetarian dietary pattern was the most dominant protective factor that related with demensia. Elderly with nonvegetarian dietary pattern is 4,5 times at risk of dementia than elderly with vegetarian dietary pattern, after controlled with age, gender, level of education, vitamin A intake, vitamin B2 intake, vitamin B6 intake, folate intake, vitamin B12 intake, zinc intake, physical activity, stroke history, and heart disease history. Futher research should be done by using different study design."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melyani Chandra
"Menopause adalah keadaan dimana berhentinya menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikel ovarium. Cepat lambatnya menopause terjadi dapat mempengaruhi peningkatan risiko penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran usia menopause serta menganalisis hubungan usia menopause dengan pola diet vegetarian, asupan, aktivitas fisik, dan faktor lainnya pada wanita di Jakarta Barat pada tahun 2014. Disain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilakukan pada wanita yang mengalami menopause alami di vihara terpilih di Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan April ? Mei 2014. Jumlah responden yang diperoleh adalah 124 orang. Rata-rata usia menopause di Jakarta Barat adalah 50,52 tahun dengan proporsi menopause dini sebesar 46,8%. Ditemukan hubungan yang signifikan antara asupan tempe dengan usia menopause (p value = 0,023). Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai usia menopause dengan variabel-variabel yang belum diteliti pada penelitian ini.

Menopause is a state which menstruation stopped permanently because of activity lost in follicle ovary. Timing of menopause is associated with increasing risk of degenerative disease. The objective of this study was to describe age at natural menopause and to find the association of it with vegetarian dietary patterns, dietary intake, physical activity, and other factors in West Jakarta in 2014. The design of this study was cross sectional. The population of this study were women who experienced natural menopause at four chosen temple that were located in West Jakarta. This study was conducted in April ? May 2014. Total respondent in this study were 124 respondent. Age at natural menopause was known by interview. The mean of age at natural menopause in this study was 50.52 years and the proportion of women who experienced early menopause was 46.8%. Tempeh intake (p value = 0,023) was associated with age at natural menopause. Further study about age at natural menopause and its association with other variables that have not been researched in this study is needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunu Tri Cahyo
"Kepuasan pelanggan adalah tujuan utama dari setiap perusahaan, agar dapat mempunyai keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Untuk itu perusahaan perlu mengetahui seberapa puas pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan dan mencari faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggannya.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar persepsi pelanggan terhadap dimensi kualitas jasa (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) pada perusahaan perawatan kendaraan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Pengujian dilakukan dengan salah satu teknik analisis statistik multivariate yaitu analisis regresi berganda pada tingkat keyakinan 95% (a=5%).
Hasil analisis, baik secara simultan (bersama) maupun secara parsial, menunjukkan bahwa persepsi pelanggan terhadap dimensi kualitas jasa perusahaan perawatan kendaraan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sehingga peningkatan dimensi kualitas jasa akan mengakibatkan meningkatnya kepuasan pelanggan.
Persamaan regresinya adalah :
Y= - 0,58+0,10 Tang+0, 0b Rel+0, 05 Ass+0, 05 Emp+0, 04 Res
Y = Kepuasan pelanggan
Tang. = Tangibles
Ref = Reliability
Ass = Assurance
Emp = Empathy
Res = Responsiveness
dengan koefisien determinasi R2 = 91%.
Selanjutnya berdasarkan analisis tingkat kepentingan yang merupakan harapan pelanggan terhadap dimensi kualitas jasa yang diberikan oleh perusahaan, pelanggan berpendapat bahwa reliability merupakan dimensi terpenting pada perusahaan perawatan kendaraan, diikuti dengan tangibles, responsiveness, assurance dan empathy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rambat Lupiyoadi
"Penelitian ini memfokuskan pada hubungan antara kinerja jasa perguruan tinggi dan kepuasan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Berta pengaruhnya terhadap perilaku minat purna penggunaan jasa perguruan tinggi. Dimensi kinerja jasa dalam penelitian ini mencakup dimensi bukti fisik, kehandalan, jaminan, daya tanggap, dan empati dan pemberi jasa.
Penelitian menggunakan metode pengambilan sampel stratified . proportionate random sampling. Sampel diambil dari mahasiswa UI yang lulus pada tahun ajaran 1997/1998 dari seluruh fakultas dan jenjang studi. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuesioner yang dikirim melalui pos. Penyusunan kuesioner menggunakan format SERVPERF (Cronin & Taylor, 1992) dengan modifikasi seperlunya. Sejumlah 200 kuesioner telah dikirim ke alamat responden dan 108 diantaranya telah memberikan respon yang baik.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang nyata dan positif antara kinerja jasa UI dengan kepuasan mahasiswa dan perilaku minat puma penggunaan jasa UI oleh mahasiswa. Hal ini terbukti dan hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda dan analisis korespondensi. Sementara penggunaan analisis regresi logistik memberikan informasi bahwa pada pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap perilaku minat puma penggunaan jasa, hubungan positif dan signifikan hanya ditemukan khususnya pada perilaku menggunakan/memilih kembali jasa perguruan tingginya. Sementara dengan analisis varians ditemukan adanya perbedaan peniaian kinerja jasa ,UI berdasarkan jenjang pendidikan mahasiswa."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jacinta Dianti
"Penelitian ini membandingkan selebritas tradisional dan influencer sebagai endorser, dan lebih lanjut membedakan influencer menjadi micro influencer dan macro influencer, dalam interaksi parasosial (IPS), autentisitas personal, persepsi interaktivitas, dan niat beli pada perempuan berusia 18 hingga 25 tahun (n = 125). Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen daring. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat interaksi parasosial yang signifikan di antara selebritas tradisional dan micro influencer (η2 = 0,05), dengan selebritas tradisional menghasilkan IPS yang lebih tinggi. Kemudian, tidak ada perbedaan yang signifikan terkait autentisitas personal, persepsi interaktivitas, dan niat beli di antara selebritas tradisional dan micro influencer.


This research compares traditional celebrities and influencers as endorsers, and further differentiates influencer into micro influencers and macro influencers, in parasocial interaction (PSI), personal authenticity, perceived interactivity, and consumers purchase intention among women aged 18 to 25 (n = 125). This research is conducted with online experiment. ANOVA test shows that there is a significant difference in parasocial interaction between traditional celebrities and micro influencers (η2 = 0,05), with traditional celebrities generating higher PSI. And then, there are no significant differences related to personal authenticity, perceived interactivity, and purchase intention between traditional celebrities and micro influencers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Setyaningsih
"ABSTRAK
Kim dkk (2010) membuktikan bahwa self-enhancement pada domain kinerja
berdampak buruk terhadap subjective well-being (SWB). Penelitian ini akan
menguji apakah self-enhancement pada trait juga akan menunjukkan hasil yang
sama. Penelitian ini juga bertujuan menguji apakah emosi terima kasih
memoderasi hubungan antara meninggikan atau merendahkan diri dengan SWB.
137 partisipan diberi umpan balik palsu dan manipulasi terima kasih, kemudian
mengisi kuesioner SWB. Hasilnya, hanya terima kasih yang terbukti signifikan
dalam memprediksi tingkat kepuasan hidup, positif afek dan SWB secara
keseluruhan. Dugaan bahwa terima kasih memoderasi hubungan antara self-
enhancement atau self-effacement tidak terbukti.

ABSTRACT
Kim et al. (2010) proved that the self-enhancement in the performance domain
had negative impact on well-being (SWB). This study will test whether self-
enhancement on the trait will show the same results as Kim et al (2010). The
study also aims to examine whether gratitude emotion moderate the relationship
between self-enhancement or self-effacement with SWB. 137 participants were
given false feedback and gratitude manipulation, then fill out a SWB?s
questionnaire. As a result, only gratitude that proved significant in predicting the
level of life satisfaction, positive affect and overall SWB. Prediction that gratitude
moderate the relationship between self-enhancement or self-effacement to SWB is
not proven.

"
2013
T32712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara penerapan nilai syariah, kualitas relasional dan kualitas pelayanan sebagai antecedent terhadap loyalitas nasabah bank syariah sebagai konsekuensi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi industri perbankan syariah dalam membangun loyalitas nasabahnya. Subjek penelitian ini adalah nasabah Bank Syariah di wilayah Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah Structural Equation Modeling (SEM), dengan perangkat lunak LlSREL 8,5l.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat huhungan positif antara penerapan nilai syariah yang benar dengan loyalitas nasabah bank syariah. Selain itu, terdapat hubungan yang positif antara kualitas relasional antara bank syariah dengan nasabahnya yang menghasilkan loyalitas nasabah. Kualitas pelayanan juga berhubungan secara positif terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah.

This research analyzes the correlation between implementation of sharia value, relationship quality and service quality as antecedent with customer loyalty as their consequences. This research is contributed to sharia banking industry in order to obtain customer loyalty. This research picks customer Sharia Bank in Bandar Lampung as the subject. The analysis method used for this research is Structural Equation Model (SEM) with LISREL 8,51 software.
The result of research shows that there is positive correlation between implementation of good sharto value with customer loyalty There is also posilive correlation between relational quality between Sharia Banks and their customers that result on customer loyalty. Service quality also has positive correlalion with customer loyally of Sharia Bank.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T21214
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>