Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Agustina
"Kasus TB RO menyebabkan beban pengendalian penyakit TB menjadi bertambah. Adanya penurunan angka keberhasilan pengobatan dari tahun 2010 (67,9%) menjadi 51,1% tahun 2013 dan peningkatan kasus pasien putus berobat mendorong Indonesia menerapkan pengobatan jangka pendek untuk meningkatkan angka keberhasilan pengobatan TB RO dan menurunkan kasus pasien putus berobat. Penelitian ini melihat hasil pengobatan TB RO dan faktor yang berhubungan dengan hasil pengobatan regimen pendek di Indonesia tahun 2017 menggunakan desain penelitian kohort retrospektif. Menggunakan data pasien TB RO yang tercatat dalam e-TB manager berusia ≥15 tahun yang telah menyelesaikan pengobatan regimen pendek maksimal pada bulan November 2018. Didapatkan 223 kasus dengan 46,6% sembuh, 26,5 % putus berobat, 4,9% pengobatan lengkap, 14,2 meninggal, 6,3% gagal dan 1,3% lainnya. Usia, jenis kelamin, riwayat pengobatan sebelumnya, jenis resistensi, status HIV, status diabetes mellitus dan status kavitas paru secara statistik tidak berhubungan dengan hasil pengobatan regimen pendek. Faktor yang berhubungan dengan hasil pengobatan regimen pendek ialah resisten terhadap amikasin (RR 7.4; 95% CI 4.68-17.29), ofloksasin (RR 28; 95% CI 2.8-279.5), dan kanamisin (RR 9; 95% CI 4.68-17.29), dan interval inisiasi pengobatan > 7 hari (RR 0.307; CI 0.09-0.98).

The case of drug-resistant tuberculosis causes the burden of controlling TB disease to increase. The decline in treatment success rates from 2010 (67.9%) to 51.1% in 2013 and an increase in cases of patients dropped out encouraged Indonesia to apply short-term treatment to increase the success rate of DR-TB treatment and reduce cases of patients dropped out. This study aims to look the results of DR-TB treatment and factors related to treatment outcomes for short regimens in Indonesia in 2017 using a retrospective cohort study design. Using data on DR-TB patients recorded in the e-TB manager aged ≥15 years who have completed treatment for the maximum short regimen in November 2018. There were 223 cases with 46.6% cured, 26.5% dropped out, 4.9% completed, 14.2 died, 6.3% failed and 1.3% others. Age, gender, previous treatment history, type of resistance, HIV status, DM status and lung cavity status were not statistically related to the results of treatment of short regimens. Factors related to the results of treatment of short regimens were resistant to amikacin (RR 7.4; 95% CI 4.68-17.29), ofloxacin (RR 28; 95% CI 2.8-279.5), kanamycin (RR 9; 95% CI 4.68-17.29), and treatment initiation interval >7 days (RR 0.307; CI 0.09-0.98).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Oki Fahrudin
"Kebakaran, di kota kota besar khususnya, seringkali terjadi dan telah mengakibatkan kerugian yang sangat besar baik dari segi materil maumpun imateril. Bahaya yang diakibatkan oleh petistiwa kebakaran dapat berakibat sangat fatal dan mematikan. Untuk meminimalkan terjadinya peristiwa kebakaran dan mengurangi bahaya yang dihasilkan oleh kebakaran tersebut. perlu diadakan suatu usaha atau penelitian yang meliputi berbagi aspek, seperti bagaimana kebakaran itu bisa terjardi, proses penyebaran api dan gas racun serta panas yang dihasilkan oleh kebakaran itu. Mengetahui dan mempelajari pengaruh radiasi panas terbadap suatu material merupakan salah satu langkah awal yang dapat dilakukan guna mengetahui karakterisasi dan sifat sifat material terhadap radiasi kalor. Secara umum hal ini tentu banyak memberikan manfaat dalam penanggulagan bahaya kebakaran karena radiasi kalor ternyata memegang peran cukup dominan dalam perisliwa kebakaran. Energi yang dibawa oleh radiasi kalor sebanding dengan pangkat empat temperaturnya, sehingga flux kalor yang dipancarkannya dapat mengakibatkan terbakamya suatu material tanpa ada pemicu. Pada percobaan dipelajari sifat dan karakteristik beberapa material seperti kayu triplek, kain katun dan kertas terhadap radiasi yang menimpanya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan pengaruh radiasi kalor terhadap material serta mengetahui dan memperkirakan sejauh mana suatu material akan terbakar karena flux kalor yang menimpanya.

Fires, especial1y in the big cities, often occur and affect some kinds of damages in many aspects. The hazardous product of fires can be very serious and cause death. To minimize the fires frequency and risks, multi aspects research such as, how fires can occur, spread and growth of the fires, the product of toxic gases
and the heat released, would be necessary to do. As one of the first step, observing the effect of heat radiation to materials is essentially needed for materials characterization. It will give us a lot of information and benefits in order to minimize the fire hazards. The energy which brought by the heat radiation is equal to the four degrees of temperature, so it can make a material burned without ignition. In this research, characteristics of materials such as wood. cotton and paper due to the heat of radiation will be examined. The results of this research are expected can explain the effects of heat radiation to the materials and predict how material can be burned because of heat radiation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dwithasari
"Pemilihan material furnitur pada suatu ruangan berpengaruh terhadap besarnya bahaya yang mungkin terjadi pada saat kebakaran. Dalam hal ini furnitur berfungsi sebegai bahan bakar sehingga penyebaran api dapat terus berlangsung. Setiap jenis material furnitur memiliki sifat ketahanan terbadap api yang berbeda· beda. Sifat ini terlihat jelas dari jumlah laju produksi kalor yang dimilikinya (Babrauskas & Peacock, 1992]. Laju produksi kalor suatu benda dapat diukur berdasarkan konsumsi okaigennya pada saat proses pembakaran. Teknik. pengukuran ini mengacu kepada prinsip dasar bahwa panas yang dilepaskan perunit oksigen yang dibutuhkan adalah kurang lebih sama untuk bahan bakar organik " umum yang sering ditemui sebagai bahan bakar dalam kebakaran, yaitu 13.1 kJ/gram o, [Hugget, 1980]. Makalah ini mernbabas hasil penelittan berupa fenomena dan karakteristik berbagai jenis material kayu beserta pengaruh. variabel ketebalannya terbadap proses pembakaran berdasarkan prinsip pengukuran laju produksi kalor. Peralatan eksperimental yang digunakan adalah kalorimeter api dengan skala laboratorium, yang terdiri dari conical heater berdaya 4000 Watt pada tegangan 220 V, load cell, sistem gas buang berbahan dasar slainless·steel, sistem pengarnbilan sampel gas buang, sistem pengukuran dan kontrol ternperatur, sistem pengukuran tekanan, specimen holder, dan sistem akuisisi data. Dengan menggunakan calorimeter api ini, parameter selain laju produksi...

Furniture materials in a room affect the hazard which might be appeared in fire condition. In this case, furniture acts as the fuels so that flames can spread to the entire room. Every furniture material has its own type of fire resistance characteristic. It can be estimated by the rate of heat released [Babrauskas & Peacock, 1992]. Heat release rate of material can be measured based on its oxygen consumption rate when combustion takes place.. This measurement technique based on principle that per unit of oxygen consumed is approximately the same for a wide range organic fuels commonly encountered in fires, which is 13.1 kJ/gram 02 [Hugget, 1980]. This paper reports the experimental results such as phenomenon and fire-resistance characteristic studies of certain type furniture. materials in fire condition based on heat release rate principle. Basically, the experimental set-up are : a fire calorimeter in laboratory scale which consist of conical heater "filed 4000 Wall at 220 V. load cell, stainless-steel exhaust system, gas sampling system; and its associated system such as , temperature measurement and control system, pressure measurement system, data acquisition system, Using this fire calorimeter, other parameters like mass loss rate ·and exhaust gas combustion products concentration can be estimated too from the same run. The present work studies the effects of wood's variety and its thickness to visualization and other parameters..."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Triandhono
"Batubara yang mempunyai komposisi karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulfur mempunyai kecenderungan untuk terbakar sendiri (spontaneous combustion) bila laju panas yang dihasilkan oleh proses oksidasi dapat mengatasi laju pelepasan panas ke lingkungannya. Proses oksidasi ini dapat mengakibatkan terakumulasinya panas yang dihasilkan oleh proses oksidasi dimana hal ini akan menaikkan temperatur batubara tersebut hingga mencapai titik penyalaan (self ignition). Proses ini mengakibatkan terbakamya batubara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme pembakaran spontan pada sampel batubara Prima dan Pinang dimana keduanya merupakan suatu produk batubara dari kelas bituminous. Penelitian ini menggunakan metode oksidasi adiabatik dcngan menggunakan oksigen berkadar lOO%, 40% dan 21% dengan ukuran partikel < 0,06 mm (40 mesh). Pada satu sampel batu bara dibuat ukuran partikel yang lebih besar (1·2 mm) untuk membandingkan karakteristik yang terjadi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini mernperlihatk:an bahwa ternyata batubara Pinang mempunyai laju peningkatan temperatur yang lebih tinggi daripada batubara prima dan ukutan sampel batubara mempengaruhi laju kenaikan temperatur batubara tersebut.

Coal which composed by carbon, hydrogen, oxygen and sulfur have a tendency to burning itself (spontaneous combustion) if the velocity of heat release, caused by oxidation process, have more higher value than the velocity heat release to the surrounding of coal The oxidation process can caused caloric accumulated which made by oxidation process which will rise up the temperature of the coal until the point of the self ignition. This process: make the coal bum. The intention of this research is to know the mechanism of spontaneous combustion of the Prima and Pinang coal which both of them is from the bituminous rank. This research using adiabatic oxidation method by using 100%, 40% and 21% oxygen with the particle size< 0.06mm (40mesh). One of those samples is made with more bigger size (1-2 mm) to compare the characteristic that happened. The result of this research show that Pinang coal have more higher temperature rise than Prima coal and the sample size particle influence the rises of the coal temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrianti Suciramadhani Thamzil
"Tuberkulosis di Indonesia tercatat sebagai penyebab kematian urutan keempat setelah India, Cina dan Afrika. Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang menular melalui udara. Kondisi lingkungan yang buruk seperti daerah kumuh akan mempermudah penyebaran kuman tuberkulosis dengan berbagai faktor risiko. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi dan gambaran kejadian tuberkulosis paru berdasarkan faktor risikonya pada penduduk usia ≥15 tahun di daerah kumuh Indonesia. Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari data Riskesdas 2013 yang menggunakan desain studi Cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah penduduk yang tinggal di daerah kumuh di Indonesia berusia ≥15 tahun yang memiliki data variabel penelitian yang lengkap. Hasil penelitian ini menunjukkan, prevalensi tuberkulosis paru di daerah kumuh Indonesia tahun 2013 sebesar 0,7%. Prevalensi tuberkulosis tertinggi ditemukan pada penduduk berusia 65-74 tahun (1,0%); laki-laki (0,6%); tidak tamat sekolah dasar (0,7%); nelayan (0,7%); status gizi kurus (1,3%); tidak merokok (0,6%); ventilasi tidak memenuhi syarat (0,6%); pencahayaan alami tidak memenuhi syarat (0,6%); dan kepadatan hunian tidak memenuhi syarat (0,6%).

Tuberculosis in Indonesia islisted as the fourth leading cause of death after India, Cina and Africa. Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis which spread through the air. Poor environmental conditions such as the slums will facilitate the spread of germs of tuberculosis with various risk factors. This study aims to determine the prevalence and incidence of pulmonary tuberculosis description of risk factors based on the population aged ≥15 years in the slums of Indonesia. This study is a further analysis of the secondary data analysis of Riskesdas 2013 that uses design study Cross-sectional. The sample
was people living in slums in Indonesia aged ≥15 years who have a complete variable data research. Results of this study showed that the prevalence of pulmonary tuberculosis in the slums of Indonesia in 2013 amounted to 0.7%. The highest prevalence of tuberculosis was found in the population aged 65-74 years (1.0%); men (0.6%); not completed primary school (0.7%); fishing (0.7%); nutritional status of thin (1.3%); no smoking (0.6%); ventilation not qualify (0.6%); natural lighting are not eligible (0.6%); and population density do not
qualify (0.6%)."
2015
S59184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Ticha Pertiwi
"Penerapan teknologi pada bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan mutu, efisiensi dan efektivitas biaya. Rekam medis elektronik merupakan data medis pasien yang diproses secara digital dalam sistem manajemen rumah sakit yang juga bertujuan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Pemanfaatan rekam medis elektronik rumah sakit di Indonesia baru mulai berkembang dan belum optimal. Perlu dilakukan penilaian kesiapan sebagai kegiatan pra-implementasi untuk menggambarkan kondisi organisasi rumah sakit saat ini demi mencapai keberhasilan implementasi suatu program. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor beserta indikator dalam penilaian kesiapan implementasi rekam medis elektronik pada rumah sakit di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode literature review terhadap studi yang berlatar tempat negara berkembang dengan basis data PubMed, ProQuest, Google Scholar, Sinta Indonesia, dan Garuda. Hasil penelitian berdasarkan 10 studi terinklusi, ditemukan terdapat 4 faktor, yaitu budaya organisasi (budaya, keterlibatan seluruh pihak, pengembangan rencana), manajemen dan kepemimpinan (tim eksekutif, finansial, rencana strategis, peningkatan mutu dan pelayanan), kesiapan operasional (desain alur kerja, integrasi sistem, kebijakan, manajemen vendor, kebutuhan staf, pelatihan) dan kesiapan teknis (penggunaan sistem saat ini, penilaian kebutuhan teknis, manajemen dan staf teknologi informasi). Sebaiknya, rumah sakit perlu melakukan penilaian kesiapan dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat dalam penelitian ini.

The application of technology in the health sector is to improve quality, efficiency, and cost-effectiveness. Electronic medical records is a patient data that require digital in hospital management systems are needed to improve quality and patient safety. Publishing electronic medical records in Indonesia is just beginning to be developed and not optimal. It is necessary to discuss the pre-implementation process or readiness assessment that aims to evaluate the preparedness of the organization component to achieve the successful implementation of the program. This study aimed to prove the factors and indicators that comply with a readiness assessment for electronic medical records in Indonesian hospitals. This study uses a literature review method with PubMed, ProQuest, Google Scholar, Sinta Indonesia, and Garuda databases. The results based on 10 pieces of research, found 4 factors, such as organizational culture (culture, the involvement of all parties, project plan development), management and leadership (executive teams, finance, strategic plans, quality improvement and care management,), operational readiness (workflow design, integration system, policy, vendor management, staff needs, training), and technical readiness (use of existing technology, technical needs assessment, management and staff of information technology). The researcher recommended for the hospital to do the readiness assessment by using the instruments that have been made in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Santosa
"Di negara kita dimaria pembangunan sedang ditingkatkan, terutama pembangunan bersifat fisik meliputi pembangunan jalan-jalan fly over dan gedung-gedung tinggi. Hal ini menyebabkan tata saluran air kurang begitu diperhatikan sehingga menjadi tidak teratur dan sangat rentan untuk terjadinya banjir. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi bahaya banjir pun menjadi sebab yang cukup signitikan terhadap rawannya banjir. Dengan adanya tanggul penahan banjir ini diharapkan dapat digunakan pada bahu kiri-kanan jalan pada waktu terjadi banjir untuk mencegah air banjir masuk ke sisi jalan.
Simulasi dan pengujian skala penuh sangat membantu dalam memperoleh informasi mengenai perilaku modul pada kondisi yang sebenarnya. Perilaku modul akan berbeda apabila terjadi instmsi air pada alas modul. Instrusi air mengurangi gaya gesek alas dengan permukaan tanah yang pada akhirnya menyebabkan modul meluncur, dengan demikian pasak sangat diperlukan untuk menahan modul.
Pada sudut yang berbeda, yaitu 45° modul tidak menunjukan perilaku yang jauh berbeda dari rancangan terdahulu, tetapi pada sudut 60° terjadi pelipatan bagian atas bidang penahan tekanan sehingga air mengalir dengan limpahan yang cukup tinggi dan modul mengalami kegagalan.

In our country where development is very rapidly especially developmenr in physic such as build fly-over roads and big buildings. This cause arrangemenr of wafer channel was neglected so it become very disorder and susceprible ro :he flood Less of awareness from people to do preventive act could be a reason to flood coming. By this flexible flood barrier hoped can be used when flood occured. lt can be installed or right and left side of rhe road io separale wer and dry region.
Simulalion and full-scale experimen! was very helpfull in order to get information about modul behavior af real condilion. Modul behavior will be different when wafer inlrusion ocurred on modul's base. Wafer inrrusion decrease fricfion force between base and surface of soil and can cause slip ocurred Use of bedding structure is needed to retain the modul against walerforce.
At different angle like 45 degree modul show behavior thai exacfly march with modal design before. But at the angle 60 degree folding occured on up-side of reiain pressure plane so wafer flow with enough big flow-rare and modul failure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernirita
"The succesful of TB patient treatment most depends on patient compliance in treatment process in term of medication regurally, cure, and repeated laboratorium confirmation test. Failer in treatment could lead into multi drug resistant. Hence, monitoring patient contracting the disease in early stages can help to predict that dotb motivator roles very important. The focus of this study is to understanding the influence of Muhammadiayh Aisyiyah TB motivator activities in the patient compliance in treatment process at early stages. This study takes place at koja and cilincing sub district, North Jakarta starts from januari 2009 to mei 2010. The research method is using restrosfective cohort. The subject of study group divides into two groups. One group accompanied with TB motivators and another without TB motivators. The subject comes from the same register. Sample selected by total sampling with a total of 110 patiens. Data analysis was descriptive, bi-variate, stratification and causal model by multivariate. Exellent TB motivators in TB treatment process have a bigger proportion (77,9%) than fair TB motivator (57,14%). Each motivator has a relationship with compliance for example promoting, counseling, PMO, and motivator assistance. Multivariate analysis result gives an information the relationship between motivator role and high compliance treatment after controlling confounding variables such as age and knowledge. An excellent motivator has 2,11 times to increase compliance compare with fair motivator (95% CI 0,87 ? 5.11)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31411
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Mahmuda
"Tingginya beban penyakit tuberkulosis paru masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia terutama Indonesia. Namun, faktor risiko penularan dari segi lingkungan belum banyak diperhatikan. Hal ini diindikasikan dengan kurangnya keberadaan rumah sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status rumah sehat dengan kejadian TB paru di Provinsi Banten. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Riskesdas 2010 menggunakan desain studi potong lintang pada 7.536 anggota rumah tangga berumur 15 tahun ke atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi TB paru di Banten sebesar 1,3% (95% CI: 1,0-1,5). Analisis multivariabel menemukan adanya interaksi antara status rumah sehat dengan status ekonomi, dimana orang yang memiliki rumah tidak sehat pada status ekonomi rendah berpeluang 2,152 kali lebih besar untuk menderita TB paru dibanding orang yang memiliki rumah sehat.

The high burden of pulmonary tuberculosis disease still becomes public health problem in the world especially Indonesia. However, risk factors in term environmental aspects are not getting much attention yet. It is indicated by lacking of healthy housing existence. This study aims to determine the effect of healthy housing status on incidence of pulmonary TB in Banten Province. This study is a secondary data analysis of BHS 2010 using cross-sectional design on 7.536 household members aged 15 years old above. The result showed prevalence of pulmonary TB in Banten is 1,3% (95% CI: 1,0-1,5). Multivariate analysis found an interaction between healthy housing status by economic status, those people who have unhealthy housing at low economic status 2,152 times more likely to suffer from pulmonary TB than people who have healthy housing."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Vierto Irennius
"Tuberkulosis pada balita merupakan bayangan dari tuberkulosis pada orang dewasa hal ini termasuk masalah kesehatan yang sangat berarti bagi balita. Prevalensi TB pada balita masih cukup tinggi demikian pula status gizi kurang dan buruk masih cukup tinggi. Status gizi memiliki peran yang penting dalam hal etiologi dan komplikasi tuberkulosis balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap kejadian TB paru pada balita di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2013-2014. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol. Kasus dalam penelitian ini adalah balita yang menderita TB paru sesuai yang tercatat pada register TB-03 dan TB-01 PKM. Kontrol adalah balita yang tidak menderita TB atau tidak mengalami gejala TB serta tidak pernah menderita TB paru yang merupakan tetangga balita penderita TB yang diambil jadi kasus di wilayah kerja Dinkes Depok tahun Januari 2013 sampai Mei 2014. Jumlah kasus sebanyak 74 balita dan kontrol 148 balita. Analisa data menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang mengalami status gizi pendek memiliki berisiko 2,92 kali untuk sakit TB paru dan balita yang mengalami status gizi sangat pendek memiliki berisiko 4,22 kali untuk sakit TB paru setelah dikontrol dengan variabel perancu. Balita yang mengalami status gizi sangat pendek lebih berisiko untuk sakit TB paru dibandingkan dengan balita yang berstatus gizi pendek. Disarankan untuk Dinas kesehatan dan Puskesmas untuk lebih memperbaiki pencatatan TB dan peningkatan pendidikan kesehatan tentang pencegahan TB dan peningkatan gizi pada balita.

Tuberculosis on baby under five years is a reflection of tuberculosis for adults and it includes a very significant health problem for them. The prevalence of TB in children is still high likewise the malnutrition status is still high. Nutritional Status has an important role in the etiology and complications of tuberculosis in baby under five years. This study aims to determine the effect of nutritional status on the tuberculosis (TB) in baby under five years in the work area of Health Department, Depok in 2013-2014. The design of this study is a case control. The cases are baby under five years who suffered from pulmonary tuberculosis as appropriate in the register of TB-03 and TB-01 PKM. The control are babies under five years who does not suffer from TB or the babies who never suffer from TB who are as neighbor of the babies under five years who suffer from pulmonary tuberculosis and become cases at work area of Health Department Depok. The number of cases are 74 babies under five years and the number of controls are 148 babies under five years. Analysis of data use multiple logistical regression. The results show that babies under five years who have stunted nutritional status are get 2.92 times to be a risk for pulmonary TB and babies under five years who have a very short get 4.22 times to be a risk for pulmonary tuberculosis after controlling with confounding variable. The babies under five years who have very short nutritional status are more risky for pulmonary TB compared with babies under five years who have stunted nutritional status. This study recommended for Health Department and Community Health Center to further improve the recording of TB and the increased of health education about prevention of tuberculosis (TB) and improvement the nutrition in babies under five years."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>