Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febriyanti
"Indonesian Journal of Dentistry 2006; Edisi Khusus KPPIKG XIV: 111-116
Apexification is the preparation of the endodontic treatment for a tooth with pulpal necrosis and incomplete developed apex. The aim of this treatment is to stimulate further apex development and formation of calcified tissue at the apex, so that conventional endodontic treatment could be performed. One of the most suitable material for apexification is calcium hydroxide since it has an excellent biocompatibility, antimicrobial property, and ability to stimulate hard tissue formation. In this case, apexification was performed on a 9 years old boy with incompletely developed apex and necrosis 36 tooth. Thereis, no subjective or clinical symptoms after 6 months. Although in the radiograph, apical closure was not clearly detected, apical stop was obtained in clinical examination. Subsequently, the 36 tooth was restored with onlay."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2006
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lazarus Sugeng Hartono
"ABSTRAK
Penelitian di Kabupaten D.T.II Tangerang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karies gigi sulung anak prasekolah dengan kadar fluor dalam air minum pada daerah tersebut. Subjek penelitian terdiri dari anak prasekolah yang berusia 2-5 tahun sejumlah 341 anak dan air sumur yang dipergunakan sebagai air minum utama. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan indeks plak rata-rata 2.34, 80.6% anak mengalami karies dengan def-t rata-rata 5.60, def-s rata-rata 12.47. Radar fluor dalam air minuet rata-rata 0.38 ppm. Dengan analisa regresi linier terbukti ada hubungan tidak bermakna antara kadar fluor air minuet dengan karies gigi sulung dengan r = - 0.04 ( p > 0.05 ).
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Sunggoro Moeis
"Penelitian dilakukan dengan tujuan memberi informasi mengenal efek pemberian tablet fluor terhadap karies gigi sulung, mengingat hingga kini belum ada laporan mengenai hal tersebut di Indonesia. Penelitian deskriptif-analitik secara restrospektif dilakukan terhadap 114 anak berdomisili di Jakarta sejak lahir, berusia dari dua hingga lima tahun yang datang ke suatu klinik spesialis anak di Jakarta Utara. Pemeriksaan karies gigi sulung dilakukan dengan bantuan data yang berasal dari catatan medik penderita serta wawancara terbuka. Ternyata karies gigi sulung antara anak yang diberi dengan yang tidak diberi tablet fluor berbeda bermakna dengan p [ 0,05, terutama bila diberikan secara teratur pada anak. Karies pada anak yang mulai diberi tablet fluor setelah usia 6 bulan dalam tahun pertama kehidupan, tidak berbeda bermakna dengan karies pada anak yang mulai diberi tablet fluor pada usia 1-6 bulan. Karies pada anak yang diberi tablet fluor dalam jangka waktu 1-1,5 tahun, tidak berbeda bermakna dengan karies pada anak yang diberi tablet fluor dalam jangka waktu lebih dari 1,5 tahun. Dengan demikian penelitian ini memper--lihatkan efek positif pemberian tablet fluor terhadap karies gigi sulung. Hal ini terutama bila diberikan secara teratur pada tahun pertama kehidupan anak dan dalam jangka waktu yang sesuai dengan periode perturnbuhan serta perkembangan gigi sulung."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1993
T4162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Boenjamin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara status gizi dengan tahap erupsi molar pertama tetap. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan status gizi dengan tahap erupsi seluruh gigi tetap. Selain itu juga diharapkan dapat digunakan untuk melihat gambaran status gizi anak di masa lalu. Status gizi dinilai secara antropometri berdasarkan simpang baku terhadap median dari pengukuran tinggi badan menurut umur sesuai baku WHO-NCHS. Tahap erupsi yang digunakan adalah lima tahap erupsi permukaan oklusal molar pertama tetap menurut kriteria Sato. Tahap satu dimulai sejak terlihatnya sebagian permukaan tonjol mesiobukal dan mesiolingual, sedangkan pada tahap lima seluruh permukaan oklusal sudah terlihat, termasuk tepi distal. Penelitian dilakukan pada 575 anak umur 5-8 tahun pada Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar di DKI Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa molar pertama tetap lebih cepat erupsi pada anak dengan status gizi tinggi dibandingkan
dengan status gizi lebih rendah (t=3,599, df = 23, p = 0,05). Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tahap erupsi molar pertama tetap (r = 0.1972, p = 0,05)."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library