Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Baby Siti Salamah
Abstrak :
Penelitian ini menerapkan wawancara mendalam dan observasi terhadap dua belas orang partisipan laki-laki dewasa dengan pendekatan desain studi kasus. Mereka adalah residivis yang pernah menjalani hukuman penjara, bebas untuk jangka waktu tertentu dan selanjutnya ditahan kembali akibat melakukan tindak kriminal. Partisipan yang berproses menemukan makna hidup dapat bertahan menjalani kehidupan di masyarakat dan tidak kembali di penjara; menjaga perilaku yang tidak menularkan HIV kepada istri dan anakanak mereka; serta terlibat dalam pekerjaan membantu sesama mantan pecandu dan orang dengan HIV/AIDS. Makna hidup ditemukan dalam berbagai bentuk, di antaranya menentukan tujuan hidup, memperbaiki kesalahan, membangun keluarga dan relasi personal yang positif serta keterlibatan dalam aktivitas sosial. Proses pemutusan perilaku berisiko ditunjukkan dengan cara menghindari lingkungan sebelumnya dan melakukan kegiatan yang membuat partisipan merasa hidupnya bermanfaat untuk dirinya, keluarga dan masyarakat. Sementara mereka yang tidak menemukan makna hidup ternyata kembali di penjara akibat perilaku berisiko seperti penyalahgunaan narkotika; menjadi perantara penjualan narkotika; melakukan tindak kriminal untuk mendapatkan uang pembeli narkotika, serta melakukan perilaku seks berisiko tinggi yang memungkinkan penularan HIV. Mereka mungkin memiliki keinginan untuk mengubah keadaan namun tidak melakukan tindakan nyata untuk mewujudkannya. Dalam penelitian ini ditemukan berbagai kebiasaan di antara narapidana, seperti tindak kekerasan, penyalahgunaan narkotika, penyewaan jarum suntik kotor, perilaku seks tidak aman dan pemasangan ‘tasbih’ (manik-manik) pada penis yang juga berisiko terhadap penularan HIV. ...... This study was conducted by using depth interview and observation towards twelve male subjects using the case study design. They are recidivists who have been imprisoned, being released for certain period of time and later on being re-arrested of the criminal cases. Participants whose found meaning in their life could remain staying in society and did not come back into the jail; preventing the HIV transmission to their wives and children; and being involved helping other drug addicts and people living with HIV/AIDS. Victor Frankl (1969) in logotherapy divided meaning in three stages, freedom of will, the will to meaning and the meaning of life. Those who did not find the meaning of life were getting back in prison due to drug abuse; mediating narcotics sales; commit criminal acts to get money for drugs, and engage in high-risk sexual behavior that enables the transmission of HIV. They may have a desire to change things but do not take any real action to make it happen. Meaning in life were found in various forms, such as setting goals in life; correcting the mistakes they have been doing; building a family and positive personal relation; and being involved in social activities. The termination of high risk behavior indicated by subject’s avoidance toward previous vulnerable environment and by doing some valuable works for family and community. This study also found common behavior among inmates inside the prison, such as violence, drug abuse, renting dirty needles, unsafe sexual behavior and inserting penile implant which also increasing the risk of HIV transmission.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustikasari
Abstrak :
Disertasi ini membahas tentang Model Adaptasi Psikologis Keperawatan Jiwa bagi Perawat Survivor yang Mengalami Post Traumatic Stress Syndrome (PTSS) Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakanoperational research, yang terdiri dari 3 tahap: 1) tahap I: identifikasi masalah melalui wawancara mendalam; 2) tahap 2: pengembangan model merupakan hasil integrasi tahap I, studi literatur dan seminar pakar; dan 3) tahap 3: validasi model yaitu ujicoba model. Hasil penelitian didapatkan: 1)tahap I terdapat 5 tema; 2) tahap II dihasilkan model adaptasi psikologis keperawatan jiwa bagi perawat survivor, alat uji model yaitu modul penanganan PTSS dan instrumen pengukuran kemampuan perawat survivor; dan 3) tahap III terdapat peningkatan kemampuan perawat survivor yang meliputi analisis kesadaran diri, komunikasi, mekanisme koping, dan motivasi intrinsik setelah mendapatkan intervensi penanganan PTSS. Rekomendasi: 1) modul ini dapat digunakan bagi perawat survivor baik yang mengalami PTSS maupun tidak serta dapat digunakan untuk menolong diri sendiri dan orang lain; 2) model adaptasi psikologis Keperawatan Jiwa bagi perawat survivor bisa digunakan untuk dasar pengembangan teori Keperawatan aspek budaya dan spiritual; 3) model dan modul perlu dijadikan acuan bagi organisasi profesi perawat guna penyusunan standar dan position statement perlindungan perawat kepada pemerintah; 4) modul ini bisa digunakan lembaga swadaya masyarakat, asosiasi, institusi pelayanan kesehatan dan organisasi lainnya untuk melakukan pelatihan, workshop, seminar dan lainnya; dan 5) penelitian lanjut dengan metodologi kualitatif (aspek budaya dan spiritual) dan kuantitatif (quasi experimental pre-post test with control group). ......This dissertation was concerned about the Psychiatric Nursing Psychological Adaptation Model for Nurse Survivor Experiencing Post Traumatic Stress Syndrome After Earthquake in Tasikmalaya District. This study utilized the operational research consisted of 3 (three) phases: 1) first phase: identification of problems through in-depth interview; second phase:development of model based on integration of base line data generated from the first phase of this research, literature study and the expert seminar; and third phase: validation of model by trying out the model. The results ofthe first phase of this study revealed 5 themes; second phase was found the psychiatric nursing psychological adaptation model for nurse survivor, tried out instrument of model, module for the use of tried outmodel in handling PTSS and instrument used to measure the capacity of nurse survivor, and; third phase has shown the improvement of nurse survivor capability covering the self-awareness analysis, communication or interaction, coping mechanisms, and intrinsic motivation after receiving the PTSS treatment intervention. Recommendations: 1) This module could be used for either nursesurvivor having experience on PTSS or not having experience on PTSS, as well as for helping themselves and others, 2)the psychiatric nursing psychological adaptation model for nurse survivor could be utilized as the basis for nursing theory development focusing on cultural and spiritual aspect; 3) model and module need to be developed as a reference for nursing professional association to establish the standards; 4) this module can be used by non-governmental organizations, associations, health care institutions and other organizations for training, workshops, seminars and other and; 5) further qualitative research on cultural and spiritual aspects and quantitative methodologies (quasi experimental pre-post test with control group) were recommended.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
D1512
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Anisah
Abstrak :
Penelitian ini membahas pengaruh dukungan sosial terhadap kualitas hidup Pasien Tuberkulosis (TBC) di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif menggunakan desain studi longitudinal (pengukuran berulang) dan Rapid Assessment Procedure (RAP). Pengumpulan data kuantitatif dengan wawancara kepada responden menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF untuk data kualitas hidup dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk data dukungan sosial. Pengumpulan data kualitatif dengan kelompok diskusi terarah (DKT) dan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik untuk pengukuran data berulang yaitu General Estimation of Equotion (GEE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial mempunyai pengaruh kuat terhadap kualitas hidup Pasien TB; pengaruh dukungan sosial terhadap kualitas hidup Pasien TBC terus meningkat mulai bulan ke-2 sampai akhir bulan ke-6; sumber dukungan sosial yang berpengaruh untuk meningkatkan kualitas hidup Pasien TBC adalah keluarga, teman dan orang terdekat lainnya; bentuk dukungan sosial yang berpengaruh untuk meningkatkan kualitas hidup Pasien TBC adalah dukungan emosional, informasi dan persahabatan. Kesimpulan: dukungan sosial kepada Pasien TBC yang diberikan selama masa pengobatan sampai pasien sembuh memberikan dampak terhadap kualitas hidupnya. Studi ini merekomendasikan untuk peningkatan dukungan sosial dari keluarga, teman dan orang terdekat lainnya dalam bentuk dukungan emosional, informasi dan persahabatan agar kualitas hidup Pasien Tuberkulosis lebih baik.
This study discusses the influence of social support on the quality of life of tuberculosis (TBC) patients in Depok, West Java, with quantitative and qualitative approaches using the design of longitudinal studies (repeated measurements) and Rapid Assessment Procedure (RAP). Quantitative data collection with interviews to respondents using the WHOQOL-BREF questionnaire for quality of life data and Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) for social support data. Qualitative data collection with focus groups discussion (FGD) and in-depth interviews. Data analysis using logistical regression analysis for repeated data measurement is General Estimation of Equotion (GEE). The results showed that social support has a strong influence on the quality of life of TBC patients; The influence of social support on TBC patients quality of life continues to increase from the 2nd month to the end of the 6th month; An influential source of social support to improve the quality of life of TBC patients are family, friends and other nearby people; An influential form of social support to improve the quality of life of TBC patients is emotional support, information and friendship. Conclusion: Social support to TBC patients given during the period of treatment until the patient is healed to have an impact on the quality of his life. This study recommends improving the social support of families, friends and significants other in the emotional support, information support and companionship support in order to make a better quality of life of tuberculosis patient.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Nugraha
Abstrak :
Kualitas hidup terkait kesehatan merupakan penilaian yang bersifat subyektif. Persepsi pasien dalam menilai aspek-aspek kehidupan yang terdampak oleh penyakit dan prosedur perawatan yang dijalani ini dipengaruhi oleh budaya dimana pasien hidup. Pada masyarakat yang kehidupannya dipengaruhi agama, penilaian pasien ini diprediksi dipengaruhi oleh agama yang dianutnya. Model kualitas hidup terkait kesehatan yang memasukan unsur budaya belum menjelaskan mekanisme hubungan agama terhadap kualitas hidup terkait kesehatan pasien SLE yang hidup dalam konteks budaya Indonesia. Untuk mengenali dan menjelaskan mekanisme pembentukan kualitas hidup ini, perlu ada suatu model teoretis yang dibangun berdasarkan perspektif pasien dan teruji secara empiris. Penelitian ini di laksanakan dengan metode mixed-methods exploratory sequential design. Penelitian terdiri dari 2 tahap, yaitu: tahap penelitian kualitatif dengan metode FGD pada 18 pasien SLE ini dan penelitian cross sectional untuk menguji model teoretis yang dibangun berdasarkan hasil penelitian pertama. Penelitian tahap kedua dilakukan terhadap 328 pasien SLE yang direkrut melalui convenience sampling strategy. Hasil analisis analisis dengan model struktural memperlihatkan bahwa model teoretis yang terdiri dari variabel religiusitas, spiritual support dan depresi sebagai pembentuk kualitas hidup terkait kesehatan psien SLE sesuai dengan data empirik. ......Health-related quality of life is a subjective appraisal. The patient's perception to about effect of disease and its treatment procedures to their life are influenced by the culture in which the patient lives. In a religious society, such as Indonesia, this appraisal is affected by the religion they adhere to. The health-related quality of life model that incorporates cultural aspects has not yet explained the relationship mechanism between religion and health-related quality of life of patients with SLE who live in Indonesian culture. To identify and explain this mechanism, it is necessary to have a theoretical model that is built based on patient’s perspective and tested empirically. This research was conducted using a mixed-exploratory sequential design method. The study consisted of 2 stages, namely: a qualitative research phase using the FGD method on 18 patients with SLE and a cross-sectional study to test the theoretical model that was built based on the results of the first study. The second phase of the study was conducted on 328 SLE patients who were recruited through a convenience sampling strategy. The analysis by the structural model suggested that the theoretical model consisting of religiosity, spiritual support, and depression variables as determinants of health-related quality of life on patients with SLE was consistent (fit) with the empirical data.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilowati Natakoesoemah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan Untuk memahami penggunaan imagined interaction sebagai coping pada wanita yang ditinggal mati suami, selain itu untuk memahami self efficacy pasca meninggalnya suami dan untuk memahami aspek psikososial dalam membantu penyesuaian role identity wanita yang ditinggal mati suami. Penelitian ini menggunakan kerangka berfikir Honeycutt mengenai imagined interaction, dan sebagai pendukung dalam kerangka pemikiran digunakan konsep Interaksi Simbolik. Paradigma yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan paradigma postpositivist dan merupakan penelitian kualitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam terhadap 5 wanita yang ditinggal mati suami. Pada penelitian ini berhasil mengidentifikasi aktifitas imagined interaction pada wanita yang ditinggal mati suami yakni imagined interaction dilakukan dengan significant other dan devine other. Sedangkan proses penyesuaian role identity dalam imagined interaction ditemukan 3 kategori yaitu realistic adjustment, moderate adjustment dan imagined adjustment. Pada proses penyesuaian terdapat 3 type self efficacy yaitu Acceptance Self Efficacy yang ditandai menerima dengan ikhlas atas kematian suami, optimis memandang masa depan dan menilai diri dengan positif. Negotiated self efficacy, di cirikan dengan menerima ikhlas namun tidak optimis dalam memandang kehidupan barunya. Imagined Self efficacy, individu pada type ini bercirikan tidak optimis dalam memandang masa depan, tidak ikhlas, dan tidak percaya diri.
The objective of this study is to understand the use of Imagined Interaction as coping to women who lost her husband. Moreover, this study try to understand the self efficacy after the lost of husband and comprehend the psychosocial aspects in order to adjust one women?s role identity who left by her husband. This study used Honeycutt framework about imagined interaction, and as a supporting study, the author use symbolic interaction concepts. This is a qualitative research that uses post-positivist paradigm method. The data collection method used is in depth interview to 5 women who already lost her husband. Based on this study, identified imagined interaction activities in women who lost husband performed with significant other and devine other. While a role identity adjustment process was found 3 (three) categories are Realistic Adjustment, Moderate Adjustment, and Imagined Adjustment. In the adjustment process there are 3 (three) types of self-efficacy, namely :Acceptance Self-Efficacy: Sincere acceptance towards the lost of husband and optimist about the future.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
D2044
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library