Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widi Astuti
"Penelitian mengenai pelanggaran Prinsip Kerja Sama Grice dalam humor telah dilakukan pada bulan Oktober sampai Deseruber 1995. Tujuannya ialah untuk mengetahui jenis pelanggaran prinsip Grice yang banyak dilakukan dalam teks-teks humor berbahasa Inggris, dan membuktikan apakah pelanggaran-pelanggaran gersebut memang dijadikan alat untuk menimbulkan efek humor ketidakselarasan. Pengumpulan data dilakukan melalui buku humor dan majalah bulanan berbahasa Inggris. Data dikususkan pada lelucon berbahasa Inggris yang mengandung percakapan. Hasilnya menunjukkan bahwa 80% data melanggar (me_libatkan pelanggaran) Prinsip Kerja Sama sementara se_lebihnya mengabaikan dan memilih tidak mematuhinya. Semua jenis pelanggaran ini berhasil dijadikan alat untuk menimbulkan ketidakselarasan. Analisis memenuhi tujuan penulisan skripsi dan menemukan hal lain yang penting dalam penerapan Prinsip Kerja Sama Grice.

The research on violations of Grice's Cooperative Principle in humor was conducted from October to December 1995. The aim was to find out the types of violations of Grice's principles that are often carried out in English humor texts, and to prove whether these violations are indeed used as tools to create incongruous humor effects. Data collection was conducted through humor books and English monthly magazines. The data were focused on English jokes that contain conversations. The results showed that 80% of the data violated (involved violations) the Cooperative Principle while the rest ignored and chose not to comply with it. All of these types of violations were successfully used as tools to create incongruity. The analysis fulfilled the purpose of writing the thesis and found other important things in the application of Grice's Cooperative Principle.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S13972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Partami Gusdiniarti
"ABSTRAK
Dalam penerjemahan, kesalahan sering dilakukan oleh para penerjemah sehingga hasil terjemahan tidak sesuai dengan pesan dalam karya asli. Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba untuk membahas kesalahan penerjemah dalam mengalihkan pesan dari bahasa Inggris sebagai bahasa sumber ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa dasaran.Tujuan skripsi ini adalah melihat keambiguan struk_tural yang terdapat dalam suatu teks dan terjemahannya. Saya meneliti berapa banyak struktur ambigu yang terdapat dalam suatu karya tulisan dan ketepatan penerjemah dalam mengalihkan pesan dari.struktur-struktur yang ambigu. Data yang dipakai dalam skripsi ini penulis ambil dari dua buah seri cerita anak-anak beserta terjemahan ma_sing-masing seri cerita tersebut. Dalam penelitian ini, penulis memakai duapuluh struktur ambigu yang dikemukakan oleh Norman C. Stageberg untuk mencari struktur-struktur ambigu yang dijadikan data penelitian. Dengan keduapuluh struktur tersebut, dapat dilihat termasuk jenis ambigu mana yang banyak terdapat. Juga dapat dilihat struktur mana yang sering mengalami kesalahan penerjemahan. Yang dimaksud dengan keambiguan adalah suatu keadaan di mana suatu kata atau struktur memiliki lebih dari satu makna atau tafsiran yang berlainan. Sedangkan keam-biguan struktural adalah konstruksi yang memiliki lebih dari satu interpretasi gramatikal. Dengan berpedoman pada keduapuluh struktur ambigu Stageberg, penulis hanya berhasil menemukan duabelas je_nis struktur saja dalam sumber data, dengan demikian analisis yang dilakukan hanyalah terhadap keduabelas jenis truktur tersebut saja. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat dikemuka--kan bahwa pada umumnya struktur-struktur ambigu pada teks bahasa cumber berhasil dihilangkan keambiguannya dalam teks bahasa sasaran. Keambiguan tersebut dapat dihilangkan de_ngan pertolongan konteks yang dapat berupa bagian kalimat, kalimat, wacana, maupun keseluruhan teks. Hanya sedikit struktur ambigu yang padanannya juga ambigu

"
1986
S13917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prillia Sandra
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik tanggapan bukan pilihan oleh pria dengan tanggapan bukan pilihan oleh wanita. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari apakah tanggapan bukan pilihan oleh wanita mempunyai karakteristik dalam bidang leksikal dan gaya yang sama dengan wicara wanita pada umumnya.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kepustakaan dengan mengumpulkan sejumlah teori yang relevan dengan topik sripsi. Sumber data adalah novel From A View to A death karya Anthony Pwell dan Decline and Fall karya Evelyn Waugh.
Hasilnya menunjukan bahwa perbedaan untama antara karakteristik tanggapan bukan pilihan oleh wanita dengan pria terletak derajat kesopanan dan dasar diperhatikannya Prinsip Kesopanan dalam penolakan mereka. Wanita memperhatikan Prinsip Kesopanan dalan tanggapan bukan pilihannya bula hubungannya dengan kawab bicaranya tidak sangat erat, sedangkan pria bila kedudukan lawan bicaranya sederajat atau lebih tinggi. Tanggapan bukan pilihan oleh wanita hanya mengandung dua karakteristik wicara wanita. Kedua karakteristik ini adaah bahwa wanita menggunakan tata bahasa hiperkorek dan bentuk-bentuk yang lebih sopan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakteristik wicara wanita tidak tercermin dalam tanggapan buka pilihan yang dilakukan oleh wanita.

"
1995
S14184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karnedi
"ABSTRAK
Penelitian di dalam skripsi ini adalah mengenai laras bahasa, yaitu laras bahasa nota diplomatik. Di dalam kajian laras bahasa dibahas kaitan ragam bahasa dengan faktor situasi kebahasaan, dalam hal ini kaitan faktor-faktor situasi kebahasaan nota diplomatik, dengan bentuk-bentuk linguistik tertentu. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor-faktor situasi kebahasaan nota diplomatik yang menentukan pemilihan bentuk-bentuk linguistik tertentu, sehingga ragam bahasa yang digunakan di dalam nota diplomatik dapat disebut sebagai ragam bahasa tersendiri, yaitu ragam bahasa nota diplomatik.
Untuk menganalisis korpus data diterapkan teori laras bahasa, teori perhitungan semantis, teori kekompleksan gaya dan teori konteks situasi.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode pengumpulan data lapangan. Korpus data itu berjumlah kira-kira 5.000 kata yang berasal dari 30 buah teks nota diplomatik yang dianggap dapat mewakili nota diplomatik secara keseluruhan. Metode pengumpulan data lapangan dijelaskan (lihat bagian 1.5).
Secara garis besar terdapat dua aspek utama yang menjadi kajian di dalam skripsi ini, yaitu aspek linguistik dan aspek kontekstual kebahasaan, dan kaitan satu dengan yang lain. Aspek linguistik meliputi unsur-unsur leksikal, struktur sintaktis dan kekompleksan gaya yang dianalisis secara deskriptif (descriptive analysis). Aspek kontekstual kebahasaan terdiri atas topik wacana, modus wacana dan hubungan peran dalam wacana yang dianalisis dengan analisis konteks situasi (analysis of context of situation).
Hasil analisis di dalam skripsi ini menunjukkan bahwa unsur-unsur leksikal di dalam nota diplomatik memiliki frekuensi pemunculan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan frekuensi pemunculan unsur leksikal yang sama yang ditemukan oleh peneliti-peneliti yang lain. Struktur sintaktis yang muncul di dalam data yang dianalisis terdiri atas: 16% kalimat sederhana (simple sentences); 2% kalimat majemuk (compound sentences); 64% kalimat kompleks (complex sentences) dan 14% kalimat majemuk_ kompleks atau kompleks-majemuk (compound-complex or complex-compound sentences). Dengan demikian korpus data memiliki gaya kompleks (complex style).
Secara keseluruhan, pemilihan bentuk-bentuk linguistik di atas ditentukan oleh aspek kontekstual kebahasaan nota diplomatik yang meliputi topik wacana, modus wacana dan hubungan peran dalam wacana.
Berdasarkan adanya kaitan ragam bahasa dengan aspek situasi kebahasaan di dalam korpus data, dapat dikatakan bahwa ragam bahasa di dalam nota diplomatik dapat disebut sebagai ragam bahasa tersendiri, yaitu laras bahasa nota diplomatik.

"
1990
S14110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Kartika
"ABSTRAK
Pada hakekatnya, bahasa adalah salah satu unsur kebudayaan yang sifatnya universal, yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini. Setiap manusia mutlak memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Seperti dikatakan oleh Nababan (1991: 48), tanpa komunikasi tidak ada masyarakat. Masyarakat, yang merupakan sistem sosial bagi manusia, bergantung pada komunikasi kebahasaan. Tanpa bahasa, sistem kemasyarakatan manusia akan mustahil ada, dan kemanusiaan pun akan lenyap,sosial di antara penggunanya. Seorang pengguna bahasa wajib mengetahui hal ini; ia harus tahu bagaimana cara menggunakan bahasa, sehingga pesan yang ingin ia sampaikan dapat tersampaikan dengan sempurna, dan hubungan antara dirinya dengan sesamanya pun tetap terpelihara dengan baik. Chomsky, seorang tokoh linguistik yang berangkat dari filsafat ilmu rasionalisme, menyusun sebuah teori linguistik yang diharapkannya dapat mencapai suatu generalisasi mengenai bahasa yang sangat umum dan menyeluruh. la kemudian melahirkan istilah competence yang mengacu kepada kemampuan manusia untuk menghasilkan rangkaian-rangkaian kalimat yang tidak terbatas berdasarkan sejumlah aturan yang terbatas, dan performance yang mengacu kepada penampilan kemampuan berbahasa manusia di dalam situasi yang konkret (Chomsky, 1965).

"
1996
S14249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Kristiantin
"Kala kini dipakai untuk mengungkapkan kegiatan futur sejak periode Inggris Kuno hingga Inggris Modern. Yang ingin diketahui adalah perkembangan pemakaian kala kini sebagai pemarkah futur bahasa Inggris. Tujuannya untuk melihat persamaan dan perbedaan pemunculan kala kini selaku pemarkah futur dalam tiga periode bahasa Inggris baik dari segi sintaksis maupun semantis. Penelitian dilakukan secara sinkronis dan diakronis dengan prosedur kerja sebagai berikut: mencari kala kini yang merujuk pada futur dalam setiap periode dan mencari terjemahan bahasa Inggris Kuno dan menengah dalam bahasa Inggris Modern. Untuk membahas kala dipakai pembahasan Comrie, Lyons & Quirk et al. Pada periode Inggris Kuno segala nuansa makna futur diungkapkan dengan kala kini, sehingga makna futur kala kini sangat luas. Sebagai pemarkah futur, kala kini paling sering berada dalam kalimat tunggal. Di samping itu kala kini terdapat dalam: kalimat imperatif, kalimat kondisional, klausa obyek sesudah verba bermakna futur, klausa sesudah frasa subyek (it is) yang bermakna futur dan klausa adverbia. Dalam periode ini verba (be) mempunyai dua bentuk. Untuk mengekspresikan kegiatan kini digunakan bentuk wesan dan untuk kegiatan futur digunakan (beon). Verba (weorpan) dipakai pula untuk merujuk pada kegiatan futur. Pada periode Inggris Menengah (will/shall) mulai dipakai sebagai pemarkah futur. Dengan demikian makna futur kala kini menjadi lebih sempit bila dibandingkan dengan maknanya pada periode Inggris Kuno, yakni hanya digunakan untuk kegiatan futur yang pasti terjadi. Sebagai pemarkah futur, kala kini berada dalam kalimat tunggal disertai keterangan waktu futur. Selain itu terdapat dalam: kalimat imperatif, kalimat kondisional, klausa obyek sesudah verba, bermakna futur, klausa setelah frasa subyek (it is) dengan makna futur dan klausa adverbia. Pada periode ini verba bean & (weorpan) tetap dipakai untuk merujuk futur. Dalam periode Inggris modern timbul berbagai pemarkah futur, sehingga makna futur kala kini lebih sempit lagi dari maknanya pada periode sebelumnya, yaitu kegiatan futur dipastikan terjadi karena proses waktu, hukum alam & takdir. Kala kini yang merujuk pada futur berada dalam kalimat tunggal atau klausa bebas. Di samping itu terdapat dalam: kalimat imperatif, kalimat kondisional (umumnya berada dalam klausa utama), klausa obyek sesudah verba bermakna futur, sesudah frasa subyek it is yang bermakna futur, klausa adverbia dan sesudah frasa verba (to take care), (to take heed) & (be sure). Pada periode Modern verba (be) yang digunakan untuk kegiatan futur sama dengan yang digunakan untuk kegiatan kini. Verba (weorpan) tidak dipakai lagi untuk mengungkapkan kegiatan futur. Setelah ditelusuri, ternyata kala kini sebagai pemarkah futur mempunyai konstruksi sama dalam ketiga periode. Dari segi semantis diperoleh petunjuk bahwa kala kini mengalami pengurangan makna yakni dari yang bersifat umum menjadi lebih sempit. Verba (be) yang merujuk pada kegiatan futur mempunyai perkembangan sendiri. Pada periode Inggris Kuno dan permulaan Inggris Menengah dibedakan antara bentuk be yang mengacu pada kegiatan kini dan futur, namun di akhir periode Inggris Menengah dan dalam periode Modern perbedaan itu sudah tidak ada lagi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kwok, Melinda
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi melindungi muka yang dilakukan seorang penutur dalam situasi konflik, serta membuktikan ada tidaknya pengaruh tingkat solidaritas terhadap pemilihan strategi melindungi muka. Metode pengumpulan data adalah studi kepustakaan, dengan sumber data drama A Doll's House. Analisis dan kesimpulan dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa ketika seorang penutur mengalami keterancaman muka dalam suatu konflik, ia akan melakukan strategi melindungi muka. Kecenderungan pertama adalah kembali menyerang muka lawan bicara, kedua adalah mempertahankan muka sendiri, dan yang ketiga ialah menjatuhkan muka sendiri tanpa perlawanan. Selain itu, disimpulkan bahwa tingkat solidaritas diantara peserta percakapan tidak berpengaruh terhadap pemilihan strategi melindungi muka seseorang. Strategi tersebut ternyata lebih dipengaruhi oleh konteks peristiwa tutur dan karakter seorang penutur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S14021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Dewina S.
"Penelitian mengenai Tindak Tutur, Fungsi Bahasa, dan Alih Kode pada ujaran penyiar radio siaran berbahasa Inggris. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tindak tutur dan fungsi bahasa apa yang dominan mendorong dilakukannya alih kode dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia oleh penyiar. Setiap ujaran penyiar dianalisis menurut tindak tutur dan fungsi bahasanya kemudian dilihat tindak tutur dan fungsi bahasa apa yang dominan dimiliki oleh ujaran penyiar ketika alih kode dilakukan.
Hipotesis dari penelitian ini ialah bahwa alih kode dilakukan pada fungsi bahasa dan tindak tutur yang bertujuan untuk membuat percakapan lebih akrab dan lebih personal. Pengumpulan data dilakukan dengan merekam di atas pita kaset radio acara siaran percakapan penyiar dengan pendengar yang menelepon ke radio tersebut. Acara ini menggunakan bahasa Inggris dan hanya ada beberapa stasiun radio swasta yang menyelenggarakan acara seperti ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S14224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dorette Rahmah
"Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan dua buah hipotesis yang saya gunakan dalam penelitian ini. Hipotesis pertama mengatakan bahwa orang yang memiliki kekuasaan lebih daripada lawan bicaranya dan memiliki hubungan solidaritas cenderung menggunakan ujaran direktif langsung dan hipotesis kedua mengatakan bahwa orang yang tidak memiliki kekuasaan, tetapi memiliki solidaritas terhadap lawan bicaranya, akan cenderung menggunakan ujaran direktif langsung pula. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif. Maksudya, penulis akan menggambarkan tiap-tiap ujaran dengan melihat hubungan antara konteks ujaran, bentuk ujaran yang dipilih, daya ilokusi ujaran tersebut, dan isi proposisi. Selanjutnya, penulis akan membandingkan jurnlah ujaran direktif langsung dan tak langsung yang digunakan oleh tokoh yang memiliki kekuasaan dan sebaliknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan antara jumlah ujaran direktif langsung dan tak langsung yang digunakan oleh tokoh ibu kepada anak dan menentunya dalam drama A Raisin In The Sun sangat kecil sehingga tidak terbukti bahwa orang yang memiliki kekuasaan lebih daripada lawan bicaranya dan memiliki hubungan solidaritas akan menggunakan ujaran direktif langsung. Sementara itu, pemakaian ujaran direktif langsung yang ditujukan oleh anak dan menantu kepada tokoh ibu dalam drama A Raisin In The Sun jauh lebih besar dibandingkan ujaran direktif tak langsung. Hal itu membuktikan bahwa orang yang tidak memiliki kekuasaan, tetapi memiliki hubungan solidaritas terhadap lawan bicaranya akan cenderung menggunakan ujaran direktif langsung. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S14073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustini Rizalina
"Penelitian mengenai ciri-ciri Sintaktis dan Semantis bahasa Inggris Teknologi dan bahasa Inggris Umum telah di lakukan melalui penelitian kepustakaan. Tujuannya ialah untuk memberikan sedikit gambaran tentang beberapa perbedaan ciri-ciri Bahasa Inggris Teknologi dan Bahasa Inggris Umum sehingga kiranya dapat memberikan kemudahan bagi orang awam untuk memahami tulisan-tulisan dalam Bahasa Inggris Teknologi.
Perbedaan ciri-ciri bahasa Inggris Teknologi dan bahasa Inggris Umum tersebut saya batasi pada lima ciri yakni menyangkut penggunaan kala, makna kata kerja bantu pengandaian should, may dan can, frekuensi bentuk pasif, posisi kata keterangan waktu then, first dan now, penggunaan kata kerja yang berasal dari bahasa Latin dan kata kerja berkombinasi.
Dalam memahami perbedaan ciri-ciri bahasa Inggris Teknologi dan Bahasa Inggris Umum. Perbedaan ini diperlihatkan yakni: (1)Sering didapatkan perbadaan dalam struktur kalimat kala kini Bahasa Inggris Teknologi dan Bahasa Inggris Umum. Perbadaan ini dijelaskan. (2) Kata kerja bantu pengandaian can yang mengandung makna kemampuan (ability) tidak dapat termasuk dalam modus imperatif sebab artinya menyangkut kecakapan, bakat, kemampuan sesuatu benda sendiri, jadi tidak menyiratkan suatu perintah maupun imbauan dan seruan. Kata kerja bantu pengandaian can yang bermakna ability ini biasanya terdapat dalam kalimat yang berkonstruksi aktif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S14015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>