Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sufenal Healthy
"Tata Kelola yang Apik (Good Housekeeping, GHK) merupakan salah satu metodologi tentang cara mencapai penerapan Produksi Bersih. Good Housekeeping memfokuskan pada peningkatan produktifitas, penghematan biaya, pengurangan dampak lingkungan dan peningkatan prosedur organisasi serta keselamatan di tempat kerja. Langkah-langkah Tata Kelola yang Apik sangat mudah, cepat diidentifikasi dan diterapkan, murah/tanpa biaya investasi dan seringkali tidak membutuhkan dukungan eksternal. Penerapan GHK dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja lingkungan pada perusahaan. Berdasarkan evaluasi akan dapat diidentifikasi hal-hal sederhana, praktis yang menjadi kelemahan untuk dapat ditindaklanjuti guna meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan secara berkelanjutan. Perangkat GHK juga dapat membantu penanggung jawab lingkungan untuk memahami elemen-elemen pokok yang terdapat dalam GHK. Elemen-elemen ini dapat diselaraskan dan diterapkan dalam kegiatan sehari-hari untuk meningkatkan ekoefisiensi dan daya saing perusahaan. Hasil evaluasi penerapan GHK di PT. X Tbk menyatakan bahwa PT. X Tbk telah menerapkan GHK dengan baik. Kelemahan penerapan GHK yang perlu menjadi perhatian adalah bidang air dan air limbah untuk semua unit dan bidang energi pada unit yang Processing dan engineering. Penyebab kelemahan bidang air dan air limbah adalah masih ditemukannya kebocoran air baik pada produksi maupun non produksi, tindakan penggunaan air yang belum mengarah pada konservasi air, dan belum adanya pengelolaan air limbah bagian roter grinding pada unit spinning. Penyebab kelemahan bidang energi adalah pemilihan kualitas batubara yang kurang baik, belum dilakukan pengukuran efisiensi pembakaran, dan penempatan batubara yang belum memadai.

Good Housekeeping, GHK is one methodology that provides the method to accomplish Cleaner Production implementation. Good Housekeeping focuses on the Improvement of productivity, cost effidency, reduction of environmental Impact and organizational procedure improvement as well as safety at work places. Good Housekeeping implementation steps are so easy, quickly identified and applied, low price/ no investment and often does not require external support. GHKapplication can be used to evaluate the performance in oompany organization/environment On the basis of evaluation, simple and practical things can be identified which will constitute the weaknesses that can be followed up in order to improve of the performance in company organization/environment in sustainable manner. GHK and its tools can also assist the persons In charge of the environment to understand the main etements existing in GHK. These elements can be synchronized and put into practlce in the daily activities in order to increase the eco-effidency and competitiveness of a company. The results of GHK implementation evaluation States that FT. X Tbk has implemented GHK in good manner. The GHK weakness that needs attention is the water and waste water for all unlts and in addltion to that, the energy for yam processing and engineering unit. The causes of the weaknesses in water and waste water fields are that some water leakages are sbll found, both for production water and for non production water, the use of water that is not intended for water conservabon, and there is no waste water management existing in roler grinding at spinning unit. The causes of the weaknesses in energy sector is the selection of coal quality which is not good, there is no indneration effidency measurement available, and no appropriate coal storage."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T26828
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Sukmana
"Masalah lingkungan telah menjadi salah satu perhatian masyarakat dunia saat ini. Penurunan kualitas, daya tampung, dan daya dukung lingkungan berangsur-angsur terjadi secara alamiah, namun disisi lain pencemaran dan perusakan lingkungan yang bersumber akibat kegiatan manusia. Salah satu aktivitas manusia yang berpotensi meningkatkan dampak lingkungan adalah produksi tahu. Tahu adalah makanan khas tradisional Indonesia yang berbahan baku kedelai dan dijadikan sebagai hidangan lauk pauk. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji sustainabilitas industri tahu pada Usaha Kecil Menengah Tahu.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Life Cycle Assessment dengan bantuan software Simapro 8.4 dengan unit fungsi 1 kg tahu dan dipadukan dengan metode Life Cycle Costing dan Social Life Cycle Assessment. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data rata-rata produksi tahu selama 3 bulan, yaitu Bulan Januari - Bulan Maret 2018. Data penelitian ini meliputi proses budidaya kedelai, proses transportasi pengiriman kedelai, air, kayu bakar, dan penggunaan listrik. Batasan penelitian ini adalah dari cradle (budidaya kedelai) sampai gate (produk tahu).
Hasil penelitian menunjukan bahwa industri tahu pada aspek ekonomi disetiap 1 kg tahu memiliki keuntungan 403,37 rupiah, pada aspek sosial memiliki nilai 3 dengan indikator baik, dan dampak lingkungan kondisi sekarang tanpa adanya pengolahan limbah cair memiliki potensi dampak pemanasan global dengan nilai sebesar 3,84 kg CO2-ek. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu adanya perbaikan, maka intervensi yang dapat dilakukan adalah mengoptimalkan proses produksi.

Environmental problems have become one of the concerns of the world community today. Decreasing quality, carrying capacity, and carrying capacity of the environment gradually occurs naturally, but on the other hand pollution and environmental damage resulting from human activities. One human activity that has the potential to increase environmental impact is tofu production. Tahu is a traditional Indonesian specialty made from soybeans and used as a side dish. The purpose of this study is to assess the sustainability of the tofu industry in Small and Medium Enterprises.
The method used in this study is the Life Cycle Assessment method with the help of Simapro 8.4 software with a function unit of 1 kg to know and combined with the Life Cycle Costing method and the Social Life Cycle Assessment. The data collected in this study is the average data of tofu production for 3 months, namely January - March 2018. The data of this study include the process of soybean cultivation, transportation processes for shipping soybeans, water, fuel wood, and electricity use. The limitations of this study are from cradle (soybean cultivation) to gate (tofu products).
The results showed that the industry knew on the economic aspect in every 1 kg of tofu had a profit of 403.37 rupiah, the social aspect had a value of 3 with a good indicator, and the environmental impact of the present condition without the treatment of wastewater had the potential impact of global warming with a value of 3, 84 kg CO2-eq. Based on the results of this study there needs to be improvement, then the intervention that can be done is to optimize the production process."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T51937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Andria Wardani
"ABSTRAK
Industri tahu di daerah Kota Probolinggo yang bernama CV. Proma Tun
Saroyyan, pada tahun 2015 membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
anaerobik dan menghasilkan biogas untuk bahan bakar memasak. Disisi lain
kandungan organik pada effluent limbah cair pada IPAL tersebut masih belum
memenuhi syarat baku mutu yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Oleh karena
itu, tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja operasi optimum IPAL,
menganalisis persepsi masyarakat tentang manfaat biogas, dan pengembangan
potensi pemanfaatan effluent sebagai kerajinan tangan. Metode penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan pendekatan evaluasi kinerja operasi optimum,
wawancara menggunakan kuesioner kepada masyarakat penerima biogas, dan
melakukan uji coba pembuatan nata dari effluent sebagai kerajinan tangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kinerja operasi optimum IPAL memiliki efisiensi
83,38%. Persepsi masyarakat menunjukkan dampak positif, karena kegiatan
tersebut memberikan keuntungan ekonomi bagi warga sekitar. Alternatif potensi
pengembangan pemanfaatan effluent limbah cair, diperoleh hasil bahwa perlakuan
C1N1 menghasilkan ketebalan nata terbaik untuk kerajinan tangan yaitu sebesar
1,13 cm.

ABSTRACT
Tofu industry in Probolinggo City area named CV. Proma Tun Saroyyan, in 2015
built an anaerobic Wastewater Treatment Plant (WTP) which was producing
biogas for cooking fuel. While the organics matter in liquid effluent of WWTP
has not fulfilled the quality standard requirements that set by the government.
Therefore, the purpose of this study were evaluating the optimum operating
performance of WWTP, analyzing public perception about biogas, and try to
develope potential of effluent utilization as handicraft. This research method was
conducted using approach of the evaluation of the optimum operating
performance of WWTP, interviewing by questionnaires to the recipient
community of biogas, and testing the manufacture of nata from the effluent as
handicrafts.The results showed that the optimal performance WWTP has an
efficiency 83.38%. This can be caused by the degradation of solids in the previous
waste. The perception of the community has a positive impact, because the
activity provide economic benefit for local residents. For the alternative potential
development concerning effluent of wastewater, The obtain result showed that
C1N1 yield the best nata thickness for hand crafting equal to 1,13 cm."
2018
T50370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusye Marthalia
"Sistem produksi linier pada industri telah memberikan ancaman serius bagi lingkungan, oleh karena itu, penting bagi dunia industri untuk mengadopsi prinsip ekonomi sirkular yang mencerminkan pola produksi berkelanjutan sebagai solusi transformatif dan korektif menuju pembangunan berkelanjutan. Transisi menuju ekonomi sirkular pada tingkat mikro menuju bisnis berkelanjutan membutuhkan perubahan fundamental pada kultur perusahaan, proses produksi serta penggunaan dan pemanfaatan sumber daya. Pada praktiknya secara umum, dunia usaha menghadapi banyak tantangan dan hambatan dalam mengadopsi ekonomi sirkular, terutama dalam mengatasi kompleksitas mengintegrasikan bisnis proses, rantai pasok dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dengan strategi bisnis perusahaan. Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah menganalisis dan mengevaluasi tata kelola transisi adopsi ekonomi sirkular pada tingkat mikro atau perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis berkelanjutan. Teori transisi sosioteknis digunakan sebagai kerangka penelitian untuk mengidentifikasi dimensi sosial (pemberdayaan interaksi manusia) dan aspek teknis yang berpengaruh konfigurasi teknologi, nilai tambah bisnis, dan peran aktor pada proses implementasi prinsip ekonomi sirkular dalam perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik adopsi ekonomi sirkular pada studi kasus perusahaan agroindustri didukung dengan adanya komitmen dari top-management dalam menjalankan manajemen transisi, dengan melibatkan seluruh para pemangku kepentingan kunci terutama para karyawan, melalui dukungan dan penciptaan ruang yang mefasilitasi  proses inovasi terbuka atas ide-ide para karyawan serta menerapkan strategi bisnis yang berfokus pada pengelolaan limbah dan pengelolaan sumber daya secara intensif pada operasional usaha, dengan menangkap peluang dalam penciptaan nilai tambah bagi bisnis sirkular perusahaan dan berkontribusi pada inovasi hijau.

The linear production systems on industry have put serious pressure on the environment, therefore, it is important to change into sustainable production patterns as the transformative and corrective solution towards sustainable development. The transition to Circular Economy (CE) at the micro level towards sustainable business needs afundamental change on business culture, production process and resources utilization. In general, CE implementation on business facing many challenges and obstacles, particularly in integrating the complexity of business processes, supply chains, and collaboration among stakeholders with the corporate business strategy. The purpose of this qualitative study is to analyze and evaluate the transition governance to the circular at micro level or corporate in achieving the sustainable business purpose. The socio-technical transition theory is being used as a research framework to identify the social dimension (empowerment of people’s interaction) and technical aspects than influence technological configurations, business added value and actor's role during the implementation of circular economy at company. The result of this study show that the practice of adopting a circular economy in the case agro-industrial company is supported by thecommitment of top-management in carrying out transition management, by involving all key stakeholders especiallyemployees, through supporting and creating ‘space’ that can facilitate an open innovation process for employees;ideas and implementing strategies that focus on waste management and intensive resource-management along their businessoperations, by capturing the opportunities of added-value creation for company's circular business and contribute to greeninnovation."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athiyyah Faadhilah
"Pemanfaaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa aren dinilai belum cukup optimal karena rendahnya produktivitas gula aren yang dihasilkan. Penelitian bertujuan menganalisis kesesuaian lahan budidaya tanaman aren, mengukur produktivitas tanaman aren, kontribusi terhadap pendapatan petani serta evaluasi aturan kelembagaan petani aren di Desa Baru Ranji, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan. Pendekatan yang digunakan berupa kuantitatif dengan metode mixed-methods. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesesuaian lahan Sangat Sesuai (S1) sebesar 88,54% lahan untuk budidaya tanaman aren. Produktivitas tanaman cukup rendah sebesar 162,6 kg/ha/tahun, sehingga rata-rata kontribusi pendapatan petani aren sebesar 21% dari rata-rata pendapatan total sebesar Rp. 18.054.778/petani/tahun dan dikategorikan tidak sejahtera. Aturan kelembagaan berupa aturan konstitusional dalam agroforestri untuk pengelolaan gula aren belum disebutkan secara spesifik walaupun telah terwujud co-management hutan kemsyarakatan. Budidaya tanaman aren secara agroforestri diusung dalam peningkatan produktivitas dan perlu adanya aturan kelembagaan yang mendukung mewujudkan konsep keberlanjutan dalam agroforestri-industri gula aren berbasis hutan kemasyarakatan.

The utilization of Non-Timber Forest Products (NTFP) in sugar palm is considered not optimal enough due to the low productivity of the palm sugar produced. The study aimed to analyze land suitability for sugar palm cultivation, measure the productivity of palm plants, analyze contribution to palm farmers' income and evaluate institutional rules for sugar palm farmers in Baru Ranji Village, Merbau Mataram District, South Lampung Regency. The approach used is quantitative with mixed methods. The results showed that the land suitability level was Very Suitable (S1) of 88.54% for sugar palm cultivation. Plant productivity is quite low at 162.6 kg/ha/year, so the average contribution of farmers' income is 21% of the total income of Rp. 18,054,778/farmer/year and classified as not prosperous. Institutional rules in the form of constitutional rules in agroforestry for managing palm sugar have not been specifically stated, even though community forest co-management has been realized. Cultivation of palm plants filed in agroforestry increases productivity and the need for institutional rules that enable the realization of the concept of sustainability in agroforestry - a community forest-based palm sugar industry."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eti Purwati
"Industri tapioka, merupakan industri yang cukup pesat perkembangannya di Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Dalam proses produksinya,industri ini menghasilkan limbah cair dan limbah padat yang cukup banyak. Penerapan konsep zero waste merupakan upaya untuk meminimalisasi terbentuknya limbah yang tidak memiliki nilai manfaat sama sekali. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi belum dimanfaatkannya limbah cair industri tapioka adalah mahalnya biaya investasi, ketersediaan teknologi lokal, kebijakan dari pimpinan/manajemen penxsahaan sena kurangnya SDM yang dirniliki oleh perusahaan, sedangkan untuk limbah padat, hampir tidak ada kendala yang dialami dalam pemanfaatannya. Manfaat ekonomi yang diterima oleh PT. BAJ berupa penghematan biaya pembelian solar dan berpeluang mendapat CERS antara €5-€15 untuk setiap ton reduksi CO2 yang dilalcukan.
Berdasarkan perhitungan keiayakan kegiatan, PT. BAJ Ketapang memiliki B/C Ratio 1,16 dan PT. BAJ Labuhan Ratu 1,10 sehingga kegiatan yang dilakukan dinyatakan layak kerena memiliki B/C ratio > 1. Nilai ekonomi dari onggok tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut berkisar antara Rp. 200 sarnpai dengan Rp.1.000 per kg. Dari pemanfaatan limbah padat asam sitrat (berasal dari onggok) dan kulit singkong dapat menerima nilai manfaat sekitar Rp. 10.000 per kg produk asarn silrat dan Rp. 400 per kg pupuk organik. Manfaat lingklmgan yang diterima adalah berkuranganya volume limbah cair yang terbuang ke lingkungan, reduksi CO2 selama tahun 2008-2009 sebanyak 83.851 tCO2e untuk PT. BAJ Ketapang dan 41.362 tCO2e untuk PT. BAJ, perbaikan unsur hara tanah akibat penggunaan pupuk organik yang dapat meningkatkan produksi singkong antara 5 hingga I0 ton per ha per tahun. Manfaat sosial yang diperoleh adalah berkurangnya penggunaan solar oleh PT. BAJ Ketapang sebanyak 1.605.900 liter dan PT. BAJ Labuhan Ratu sebanyak 974.400 liter serta penghematan biaya yang hams dikeluarkan oleh petani untuk pembelian pupuk kimia sebesar Rp. 96,250 per hektar per tahun.

Tapioca industries, is afairly rapid developed indusiyl in Indonesia, particularly in Sumatra and the island of Java. In the production process, these industries produce wastewater and solid waste quite alot. Application ofthe concept of zero waste is an e[}%rt to minimize the formation of waste that does not have a benefit at all. Based on this research, the _factors that influence has not been exploited tapioca wastewater is the high cost of investment, availability of local technology, the policy of the leadership/management company and the lack of human resources that are owned by the congpany, whereas for solid waste, almost no problems were experienced in utilization Economic benefits received by the P21 BAJ from of purchases of diesel fuel cost savings and the opportunity to receive CERS between €5 - €15 for every ton ofCO2 reduction is carried out.
Based on the calculation ofthe feasibility of activities, P71 Ketapang BAJ has a B/C Ratio 1.16 and PII BAJ Labuhan Ratu l, 10 so that the activities undertaken as feasible because they have a B / C ratio> I. The economic value of cassava without further processing done between Rp. 200 to Rp. 1.000 per kg. From solid waste utilization for citric acid (derived/rom cassava) and cassava skin for receive the value benefit of approximateb/ Rp. 10. 000 per kg of citric acid and Rp. 400 per kg of organic jertilizer. Environmental benefits received is the reduction environmental load #om tapioca liquid waste into the environment, reduction of CO; emission during the years 2008 to 2009 as many as 83.851 tCO2e for P71 BAJ Ketapang and 41 362 tCO;efor PT B/LL improvement of soil nutrients due to the use of organic fertilizers can increase cassava production between 5 to I0 tonnes per ha per year. Obtain social bene/its, such as reduced use of diesel fuel at 1.6059 million liters of PTI BAJ Ketapang and 974 liters of 400 P71 BAJ Labuhan Ratu, and cost savings incurred by farmers to buy chemical krtilizers Rp. 96 250 per hectare per year.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33383
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Syafitri
"Pengelolaan sampah yang tidak baik dapat menjadi sumber berkembang biaknya mikroorganisme penyebab penyakit. Diare merupakan salah satu penyakit yang rentan terjadi sebagai dampak dari pajanan sampah tersebut.Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis dampak pengelolaan sampah terhadap prevalensi diare pada balita. Studi kohort retrospektif yang dilakukan pada 120 balita yang terpilih secara acak pada dua wilayah penelitian, yakni RW 06 Kelurahan Abadijaya (terpajan) dan RW 16 Keluarahan Bhaktijaya (tidak terpajan), Kota Depok.
Peneliti melakukan pendataan menggunakan kuesioner dan observasi di lapangan untuk mengetahui kondisi pengelolaan sampah serta prevalensi diare pada balita di wilayah tersebut. Setelah itu dilakukan uji chi-square dilanjutkan dengan analisis regresi logistik ganda untuk mengetahui variabel pengelolaan sampah yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita.Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara upaya daur ulang dengan RR = 3,669 (95 % CI : 1,278-10,553) dan posisi wadah sampah keluarga RR = 7,017 (95 % CI: 1,29- 3,09) terhadap kejadian diare pada balita.
Hasil analisis multivariat menunjukkan posisi wadah sampah keluarga adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita setelah dikontrol oleh variabel daur ulang sampah. Peneliti menyarankan agar pemerintah meningkatkan sosialisasi dan fasilitas bagi masyarakat untuk menerapkan pengelolaan sampah yang baik terutama peletakkan wadah sampah di luar rumah. Selain itu juga perlu dilakukan pelatihan upaya daur ulang dan prinsip 3R lainnya yang dapat diterapkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Poor Waste management can be a breeding source of microorganisms cause the disease . Diarrhea is a disease that occurs in toddlers susceptible as a result of exposure to waste. Waste management consists of technical and nontechnical aspects, which of each has directly and indirectly effect to the relationship between waste and the incidence of diarrhea. The purpose of this research is to khow the impact of waste management on the prevalence of diarrhea in toddlers. Study design used was a retrospective cohort.
Researchers conducted an assessment of the condition of the community waste management in two areas that have been grouped into the exposed ( managed by goverment) and unexposed (managed by community). Each are of study taken 60 respondents families that have toddlers so that the number of respondents used was 120 respondents. Researchers used a questionnaire to collect data and observations in the field to determine the condition of waste management as well as the prevalence of diarrhea in children under five After the chi-square test reserchers used multiple logistic regression analysis to determine the variables most influential waste management on the incidence of diarrhea in toddlers.
The results of the study showed that no significant relationship exists between the recycling effort [RR = 3,669 (95 % CI : 1,278-10,553)] and the position of the family waste receptacle [RR = 7,017 (95 % CI: 1,29-3,09)] with the incidence of diarrhea in toddlers. Multivariate analysis showed the position of the familywaste receptacle is the most influential variable on the incidence of diarrhea in infants after controlled by variable recycling bins.Suggestion of this study that the government must be improve socialization and facilities for the community to implement better waste management, especially laying waste containers outside the home. It is also necessary to trainings recycling efforts and other 3R principles that can be families applied in life in order to reduce.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Maria Tommy Budiyanto
"Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan industri, adalah pembangun yang tidak sesuai dengan peraturan lingkungan yang ada, terutama Koefisien Dasar Bangunn KDB . Hal ini disebabkan semakin terbatasnya lahan industri, dan upaya memaksimalkan luas bangunan. Penelitian dilakukan dengan metode survei di Kawasan Industri Cibitung, untuk menilai kepatuhan terhadap peraturan lingkungan hidup, dan upaya pengelolaan bersama masyarakat industri untuk memenuhi peraturan bangunan. Kepatuhan dilihat dari kesesuaian rasio KDB terhadap ketentuan bangunan dalam peraturan kawasan industri; maksimal 60 dari luas yang tanah dimiliki, dan Ruang Terbuka Hijau RTH dapat dipertahankan minimal 10.
Penelitian ini menemukan bahwa KDB pada populasi 24,55 tenant mencapai 84,77 , dan sisa RTH pada populasi 21,56 tenant hanya 2,49 . Pembangunan dan ekspansi yang berlebihan, menyebabkan terus berkurangnya RTH sebagai daerah penyerapan air hujan, mengakibatkan limpasan air hujan langsung masuk ke sistem drainase lingkungan, dan menyebabkan banjir di kawasan. Diperlukan penegakkan peraturan, pegawasan pembangunan, dan upaya bersama masyarakat industri dalam konservasi air tanah, untuk dapat mewujudkan terciptanya pengelolaan sustainable eco-industrial park yang baik.

Problem faced in the management of industrial estate, is the development of industrial building which are not in accordance with the existing environmental regulations, especially the building coverage ratio BCR . This is due to the limited available of industrial land, and the tenant 39 s desire to maximize building area. This research with survey methodology conducted at Cibitung Industrial Town, to assess the compliance of industrial building in complying with environmental regulations, and efforts by estate management together with industrial communities to meet building regulations. The compliance is seen from the conformity of the tenant rsquo s BCR to the building provisions contained in the regulation within the industrial estate which is maximum 60 from land owned. And whether the rest of green open space GOS area can still be maintained at a minimum 10.
This study found tenant rsquo s BCR at 24.55 population was 84.77 , and the rest of GOS at 21.56 population was only 2.49 , excessive development and expansion led to a continued reduction in GOS as a rainwater absorption area. It resulting the rainfall runoff directly into the environmental drainage system, and causing flooding in the industrial town. It need an environment regulation enforcement, intensive supervision in building development and joint efforts programs for groundwater conservation to meet the better sustainable eco industrial park estate management.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachmi Azhar Aji
"PT X merupakaan perusahaan penetasan telur ayam yang menerapkan sistem daur ulang air limbah untuk mengurangi pengambilan air tanah dan pembuangan air limbah. Sistem daur ulang air limbah yang berkelanjutan harus layak secara teknologi, ekonomi dan sosial. Namun masalah dalam penelitian ini adalah ketiadaan informasi kelayakan dan strategi pengembangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi keberlanjutan penerapan sistem daur ulang air limbah di PT X dan merumuskan strategi pengembangannya. Metode penelitian yang digunakan diantaranya mengevaluasi efisiensi penggunaan air tanah, penurunan konsentrasi pencemar air limbah, analisis biaya manfaat, analisa persepsi & tingkat pengetahuan masyarakat kemudian pengembangan strategi dengan metode SWOT. Hasil penelitian menunjukkan sistem daur ulang air limbah mampu meningkatkan efisiensi penggunaan air tanah secara rata-rata sebesar 30,18%, performa penurunan konsentrasi pencemar untuk parameter BOD5, COD, TSS, Minyak dan lemak diatas 70% dan mampu memenuhi baku mutu yang diharapkan, dan memiliki kelayakan ekonomi dengan nilai NPV positif dan BCR>1. Selain itu mayoritas masyarakat sekitar perusahaan memiliki pengetahuan lingkungan lebih dari cukup dan perspektif positif terhadap daur ulang air limbah PT X. Strategi peningkatan kekuatan & peluang cocok diterapkan untuk pengembangan berkelanjutan. Secara umum daur ulang air limbah layak diterapkan dalam industri sejenis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem daur ulang air limbah yang diterapkan PT X memiliki kelayakan teknologi, ekonomi dan sosial dan dapat dikembangkan melalui peningkatan teknologi daur ulang air limbah dan pemanfaatan peluang eksternal

PT X is a poultry hatchery company that implements a wastewater recycling system to reduce groundwater extraction and wastewater disposal. The sustainable wastewater recycling system must be technologically, economically, and socially feasible. However, the problem in this research is the lack of feasibility information and development strategies. The objective of this research is to evaluate the sustainability of implementing the wastewater recycling system at PT X and formulate development strategies. Research methods include evaluating the efficiency of groundwater use, reducing pollutant concentrations in wastewater, cost-benefit analysis, analyzing community perceptions and knowledge levels, and developing strategies using the SWOT method. The research results indicate that the wastewater recycling system can improve the efficiency of groundwater use by an average of 30.18%. The performance in reducing pollutant concentrations for parameters such as BOD5, COD, TSS, oil, and fat is above 70%, meeting the expected quality standards. It is economically viable with a positive NPV and BCR > 1. Additionally, the majority of the community around the company has sufficient environmental knowledge and a positive perspective on PT X's wastewater recycling. Strengthening internal strengths and capitalizing on external opportunities are suitable strategies for sustainable development. In conclusions, wastewater recycling is feasible for similar industries. The conclusion of this research is that PT X's implemented wastewater recycling system is technologically, economically, and socially feasible and can be developed through improved wastewater recycling technology and leveraging external opportunities."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hernawa Suryatmaja
"Sungai adalah salah satu bagian terpenting dalam mendukung kehidupan masyarakat baik secara ekonomi dan sosial. Berbagai pemanfaatan sungai sebagai bentuk pemanfaatan sumber daya alam telah dilakukan contohnya penambangan pasir illegal sebagai salah satu nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. Penambangan pasir secara illegal dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang cukup parah diantaranya kerusakan sungai akibat para penambang modern maupun manual.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi air lokasi penambangan pasir di Sungai Progo Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, menganalisis persepsi masyarakat terhadap penambangan pasir di Sungai Progo Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, dan mengusulkan pemanfaatan alternatif berkelanjutan dari kawasan bekas penambangan pasir illegal.
Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan data sekunder, data primer persepsi masyarakat, wawancara dengan stakeholder. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif-kuantitatif dan analisis SWOT untuk menentukan kriteria pemilihan alternatif pemanfaatan lahan berkelanjutan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi air di sungai Progo, Desa Gulurejo berstatus buruk berdasarkan metode IKA-NSF akibat dari penambangan pasir ilegal dan persepsi masyarakat terkait penambangan pasir illegal dinilai menguntungkan secara ekonomi. Sedangkan, untuk pemanfaatan lahan pasca tambang pasir, masyarakat setuju untuk dimanfaatkan untuk menggantikan kegiatan penambangan pasir illegal.
Pemanfaatan alternatif yang berkelanjutan sebagai budidaya udang kurang tepat karena kondisi air sungai yang tidak bisa dimanfaatkan karena statusnya yang buruk sehingga dapat dialihkan menjadi pemanfaatan lahan lainnya yang disesuaikan dengan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Air sungai Progo di desa Gulurejo termasuk dalam kategori tingkat II sehingga pemanfaatannya dapat untuk mencuci atau mendukung aktivitas pemanfaatan lahan alternatif yang sesuai dengan aspek keberlanjutan.

The river is one of the most important parts in supporting people's lives both economically and socially. Various uses of the river as a form of utilization of natural resources have been carried out for example illegal mining of sand as one of the economic values for the surrounding community. Illegal sand mining can cause severe environmental damage including river damage due to modern and manual miners.
The purpose of this study is to analyze the water conditions of sand mining locations in the Progo River Gulurejo Village, Lendah District, Kulon Progo Regency, analyze people's perceptions of sand mining in Progo River Gulurejo Village, Lendah District, Kulon Progo Regency, and propose the use of sustainable alternatives from the former area illegal sand mining.
The method used in this research is quantitative and qualitative methods using secondary data, primary data on public perception, interviews with stakeholders. The analysis used is descriptive-quantitative analysis and SWOT analysis to determine alternative selection criteria for sustainable land use.
The results showed that the water conditions in the Progo river, Gulurejo Village were of poor status based on the IKA-NF method as a result of illegal sand mining and people's perceptions regarding illegal sand mining were considered to be economically beneficial. Meanwhile, for the use of land after mining sand, the community agreed to be used to replace illegal sand mining activities.
The use of sustainable alternatives as shrimp culture is not appropriate because of the condition of river water that cannot be utilized because of its poor status so that it can be transferred to other land uses that are adapted to environmental, economic, and social aspects. Progo river water in Gulurejo village is included in the level II category so that its use can be used for washing or supporting alternative land use activities that are relevant to the sustainability aspect.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T55386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library