Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Wigunarta
"Private tutoring merupakan sebuah konsep pembelajaran yang cukup populer karena metodenya yang adaptif dengan topik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan learner. Beberapa penelitian yang menganalisis tentang kegiatan private tutoring menyimpulkan bahwa kegiatan ini mendukung proses akademis sehingga konsep private tutoring kerap diimplementasikan pada kegiatan akademis pendukung..Setelah melakukan studi literatur, didapatkan bahwa terdapat permasalahan akademis pada perguruan tinggi dimana angka mahasiswa yang putus kuliah meningkat pada tahun 2020 sebesar 7% (Kemendikbud, 2020). Penulis membuat hipotesis bahwa terdapat beberapa permasalahan penyebab putus kuliah tersebut yang salah satunya adalah kesulitan mencari referensi ketika kegiatan perkuliahan secara daring. Oleh karena itu penulis memadukan konsep personalized learning dan private tutoring  dengan memasukkannya pada kuota 60 menit belajar mandiri pada 1 SKS dalam perkuliahan untuk menunjang proses pembelajaran dengan harapan dapat membantu performa akademis. Untuk mengumpulkan data pendukung dan mencari pain points yang dialami oleh pengguna, penulis melakukan wawancara dan kuesioner untuk mendapatkan beberapa poin penting seperti kecocokan gaya belajar dan mengajar, komunikasi antar learner dan tutor, serta keterbatasan waktu dan tempat dalam melakukan private tutoring. Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara mencari kesulitan yang dialami, kemudian mengembangkan dan mengevaluasi sebuah sistem berbentuk websites untuk memfasilitasi pencarian tutor dan learner. Penelitian ini mengimplementasikan dua konsep utama dalam software engineering, yaitu user-centered design (UCD) dan waterfall development method. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan personalized learning untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses private tutoring dengan mengadaptasikan proses pembelajaran dengan melakukan personalisasi. Penelitian ini terdiri dari lima tahapan, yaitu perumusan masalah dan studi literatur, requirements gathering yang menjalankan tahapan UCD, desain sistem perangkat lunak sebagai usulan solusi, proses pengembangan yang mengimplementasikan waterfall method dan melakukan software testing pada tahapan tersebut, dan ditutup dengan penarikan kesimpulan. Penelitian ini memiliki scope mahasiswa yang dibagi menjadi dua sudut pandang yaitu learner yang merupakan mahasiswa yang ingin melakukan private tutoring dan membutuhkan bantuan akademis dari ahli dan tutor yang merupakan mahasiswa yang memiliki pengetahuan dan pengalaman terkait bidang yang diahlikan. Penulis memilih tutor yang bersedia membantu proses belajar mengajar dan kegiatan private tutoring yang dipilih adalah kegiatan yang bersifat sukarela dimana tutor akan menawarkan diri dengan cara mendaftar pada aplikasi yang dikembangkan. Hasil evaluasi dari usulan solusi dari penelitian ini menghasilkan total delapan fitur. Hasil evaluasi system usability scale (SUS) berdasarkan 25 responden menghasilkan nilai rata-rata 75,5% yang masuk ke kategori “Baik”. Selain itu, telah dilakukan load testing, endurance test, stress test, dan lighthouse testing yang menghasilkan data bahwa aplikasi yang dikembangkan mampu menampung hingga 250 concurrent user dengan jangka waktu hingga 24 jam.

Private tutoring is a learning concept that is quite popular because of its adaptive method with learning topics that suit the needs of learners. Several studies analyzing private tutoring activities have concluded that these activities support the academic process so that the concept of private tutoring is often implemented in supporting academic activities. After conducting a literature study, it was found that there were academic problems at tertiary institutions where the number of dropouts increased by 7% in 2020 (Ministry of Education and Culture, 2020). The author hypothesizes that there are several problems that cause dropping out of college, one of which is the difficulty of finding references when lecture activities are online. Therefore the author combines the concepts of personalized learning and private tutoring by including them in the quota of 60 minutes of self-study for 1 credit in lectures to support the learning process in the hope that it can help academic performance. To collect supporting data and find pain points experienced by users, the authors conducted interviews and questionnaires to obtain several important points such as compatibility of learning and teaching styles, communication between learners and tutors, as well as time and place limitations in conducting private tutoring. This study aims to solve these problems by looking for difficulties experienced, then developing and evaluating a system in the form of websites to facilitate the search for tutors and learners. This study implements two main concepts in software engineering, namely user-centered design (UCD) and the waterfall development method. This research also uses a personalized learning approach to increase the effectiveness and efficiency of the private tutoring process by adapting the learning process by personalizing it. , the development process that implements the waterfall method and performs software testing at that stage, and closes with drawing conclusions. The evaluation results of the proposed solutions from this study produce a total of eight features. The evaluation results of the system usability scale (SUS) based on 25 respondents yield an average value of 75.5% which is in the "Good" category. In addition, load testing, endurance tests, stress tests, and lighthouse testing have been carried out which yielded data that the developed application can accommodate up to 250 concurrent users with a period of up to 24 hour."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Sudira
"Peran internet semakin penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Kebutuhan akan internet menjadi peluang bagi penyedia internet, salah satunya Telkom dengan IndiHome. Sebagai BUMN, Telkom berperan sebagai penyedia layanan internet untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan survei kepuasan pelanggan tahun 2019 dan 2020, NPS IndiHome tidak mencapai target. Dari target besar atau sama dengan 5, tahun 2019 dan 2020, NPS IndiHome sebesar -1,67 dan 2,87. Hal ini karena pengerjaan permasalahan masih berdasarkan laporan, belum memiliki cara untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dan belum memanfaatkan opini media sosial karena masih memanfaatkan survei. Penelitian ini membangun model analisis sentimen dam topic modelling IndiHome pada twitter & instagram. Data diambil dari bulan Maret 2019-April 2021. Model yang dihasilkan menggunakan metode SVM, twitter akurasi 70,13% dan instagram akurasi 73,55%. Sentimen mayoritas negatif, nilai NPS -79,49 pada twitter dan -56,12 pada Instagram. Dari twitter & instagram respons terhadap IndiHome memiliki indeks negatif, dimana masyarakat tidak puas dengan IndiHome. Hasil Topik diskusi negatif yaitu internet IndiHome mati mendadak, internet IndiHome lamban, internet IndiHome mati ketika terjadi hujan, biaya IndiHome mahal, pelayanan IndiHome tidak responsif, pelayanan IndiHome tidak solutif, sudah bayar internet diisolir, janji temu teknisi tidak sesuai waktu, dan ingin berhenti berlangganan atau pindah provider.

The role of the internet is increasingly important in various aspects of people's lives. The need for internet is an opportunity for internet providers, one of which is Telkom and IndiHome. As a BUMN, Telkom acts as a provider of internet services to meet the needs of the community. Based on customer satisfaction surveys in 2019 and 2020, IndiHome's NPS did not reach the target. Of the large target or equal to 5, in 2019 and 2020, IndiHome's NPS is -1.67 and 2.87. This is because the problem solving is still based on reports, does not have a way to find out the problems that occur and has not used social media opinions because they are still using surveys. This study builds a sentiment analysis model and IndiHome topic modeling on Twitter & Instagram. The data was taken from March 2019-April 2021. The resulting model used the SVM method, twitter 70.13% accuracy and instagram 73.55% accuracy. The majority sentiment is negative, the NPS score is -79.49 on Twitter and -56.12 on Instagram. From Twitter & Instagram, the response to IndiHome has a negative index, where people are not satisfied with IndiHome. The results of the negative discussion topics are IndiHome internet shuts down suddenly, IndiHome internet is slow, IndiHome internet shuts down when it rains, IndiHome costs are expensive, IndiHome services are unresponsive, IndiHome services are not solutive, already paid for the internet is isolated, technician appointments are not on time, and want to stop subscribe or switch providers."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dharma Halim
"ABSTRAK
Perpustakaan Unika Atma Jaya berfungsi sebagai penyedia sumber belajar untuk menunjang kegiatan tri dharma universitas. Penggunanya, termasuk mahasiswa, dapat menggunakan Atmalib, yaitu katalog daring yang disediakan Perpustakaan untuk melakukan penelusuran bahan pustaka. Namun, rekaman aktifitas penelusuran menunjukkan bahwa tingkat kegagalan aktifitas penelusuran masih melebihi batas toleransi yang diijinkan. Oleh karena itu, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penelusuran bahan pustaka di katalog Perpustakaan perlu diketahui. Berdasarkan sejumlah penelitian sebelumnya, sejumlah hipotesis disusun. Data dikumpulkan melalui survei terhadap mahasiswa Unika Atma Jaya kemudian diolah menggunakan PLS-SEM dan perangkat lunak SmartPLS. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa faktor kognitif sehubungan sumber informasi serta strategi penelusuran berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan penelusuran. Strategi penelusuran dipengaruhi secara signifikan oleh literasi informasi. Sebaliknya, keahlian melakukan penelusuran secara spesifik di Atmalib serta faktor kognitif sehubungan kebutuhan informasi tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan penelusuran.
ABSTRACT
Library serves as a learning resource centre to support tri dharma activity of Atma Jaya Catholic University. Patrons, including students, are encouraged to use Atmalib as an online library catalogue to do the searching. Unfortunately, the searching log shows a high rate of failure more than acceptable. Library catalogue search success factors need to be identified. Some hypotheses are generated based on previous researches. Data were collected through a survey to students of Atma Jaya Catholic University then were analyzed using PLS-SEM and SmartPLS software. In conclusion, cognitive factors related to information sources and searching strategy significantly act as searching success factors. Searching strategy significantly influenced by information literacy. In contrast, cognitive factors related to information needs and searching expertise on Atmalib are not proven to influence searching success significantly.

"
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Pelita Setiyono
"ABSTRAK
Aplikasi Branchless banking adalah bentuk inovasi baru untuk aplikasi perbankan di Indonesia. Karena merupakan bentuk inovasi baru diperlukan kepercayaan awal dari masayrakat untuk mulai mengadopsinya. Aplikasi perbankan model ini masih belum umum di Indonesia, dimana resiko yang ditanggung pengguna dirasa lebih tinggi. Hal ini membuat jumlah penggunanya masih rendah, sekitar 90 ribu pengguna dari target 200 ribu pengguna pada tahun pertamanya. Pada penelitian ini akan diteliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan awal dari masyarakat terhadap aplikasi tersebut. Studi kasus yang diambil adalah aplikasi Jenius yang merupakan aplikasi branchless banking pertama di Indonesia. Teori yang digunakan untuk menganalisa minat adopsi teknologi IT adalah Technology Acceptance Model (TAM) dan teori penentu kepercayaan awal (Initial trust building). Survei dilakukan untuk mengumpulkan data didapatkan 234 responden. PLS-SEM digunakan untuk menguji keseluruhan pola korelasi antar variabel konstruk yang diusulkan dan untuk menguji apakah variabel kontruk secara positif mempengaruhi kepercayaan awal dan minat. Dari penelitian ini didapatkan kualitas informasi, kualitas layanan pelanggan dan reputasi bank menjadi faktor yang mempengaruhi kepercayaan awal. Kepercayaan awal itu sendiri terbukti mempengaruhi persepsi kemudahan , manfaat dan minat.

ABSTRACT
Branchless banking application is a new form of innovation for banking applications in Indonesia. Since this is a new innovation, it is necessary for the initial belief of the community to begin adopting it. These applications are still not common in Indonesia, where the risk is felt higher for some users. This makes the number of users is still low, about 90 thousand users from the target of 200 thousand users in the first year. In this research will be examined about factors that influence the initial trust of the community to the application. The case study taken is Jenius application which is the first branchless banking application in Indonesia. Theories used to analyze the interest of adoption of IT technology are Technology Acceptance Model (TAM) and Initial trust building theory. The survey was conducted to obtain data and total respondent that collected is 234 respondents. PLS-SEM is used to test the overall correlation pattern between the proposed construct konstruk and to test whether variables affect the interest. Where from the research we got the quality of Information, quality of customer service and reputation of bank become factor influencing initial trust. The initial trust itself is has affect to the perception of ease, usefulness and intention to use."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mishbah
"

Berdasarkan studi literatur terhadap 56 penelitian yang spesifik membahas desa cerdas, terdapat 7 penelitian yang membahas model konseptual untuk tema-tema tertentu di bidang desa cerdas. Dari ketujuh penelitian ini, belum ada yang membahas model generik dari desa cerdas yang menggambarkan bagaimana sebuah desa cerdas dibangun beserta aspek-aspek yang perlu dikembangkan di dalamnya. Penelitian ini membahas pengembangan model konseptual desa cerdas di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang mengembangkan model generik konseptual berdasarkan model kota cerdas sebagai acuan. Data yang digunakan berupa artikel-artikel ilmiah tentang desa cerdas, Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa, serta hasil wawancara pakar. Pakar yang terlibat sebagai narasumber adalah 1 orang akademisi di bidang pengembangan teknologi perdesaan, 1 orang praktisi di bidang kota cerdas, serta 2 orang kepala desa yang sudah menerapkan program desa cerdas di desanya. Analisis data dilakukan dengan melakukan meta-analysis terhadap studi literatur, thematic analysis terhadap ketentuan-ketentuan yang ada di dalam UU Desa, serta thematic analysis terhadap hasil wawancara pakar. Hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini memunculkan sebuah model desa cerdas yang dapat diterapkan di Indonesia yang terdiri atas 4 buah tujuan, 10 strategi, 5 dimensi dengan 49 fokus area, serta 9 fondasi. Tujuan menjelaskan tentang apa yang dingin dicapai dari sebuah desa cerdas. Strategi menjelaskan tentang bagaimana cara mencapai tujuan desa cerdas. Dimensi-dimensi menjelaskan area fokus yang perlu dikembangkan dari sebuah desa cerdas, sedangkan fondasi merupakan landasan yang harus dipenuhi untuk melakukan pengembangan desa cerdas. Model ini divalidasi dengan melakukan expert judgement yang melibatkan 3 orang pakar yang terdiri atas 1 orang praktisi di bidang e-government, 1 orang akademisi di bidang kota cerdas, serta 1 orang akademisi di bidang pengembangan teknologi perdesaan. Hasil akhir dari penelitian ini berupa sebuah model desa cerdas di Indonesia yang terdiri dari 2 buah tujuan, 11 strategi, 4 dimensi dengan 38 fokus area, serta 9 fondasi.


Based on the literature study of 56 specific studies discussing smart villages, there are 7 studies that discuss conceptual models for certain themes in smart villages. From these studies, no one has discussed the generic model of a smart village that illustrates how a smart village is built along with aspects that need to be developed in it. This study discusses the development of smart village conceptual models in Indonesia. This research is a qualitative descriptive study that develops generic conceptual model based on smart city model as a reference. The data used are scientific articles about smart villages, Law No.6 of 2014 about Villages, and expert interviews. Experts involved as resource persons consist of 1 academic in rural technology development specialty, 1 professional in the smart city field, and 2 village heads who had implemented smart village programs in their villages. Data analysis was carried out by conducting a meta-analysis of literature studies, thematic analysis of the provisions contained in the Village Law, and thematic analysis of expert interviews’ transcribe. The results of the analysis carried out in this study gave rise to a smart village model that can be applied in Indonesia consisting of 4 objectives, 10 strategies, 5 dimensions with 49 focus areas, and 9 foundations. The purpose show objectives to be achieved by a smart village. Strategies explain how to achieve those goals. The dimensions explain the focus areas that need to be developed from, while the foundations are basics that must be met to develop smart villages. This model is validated by conducting expert judgment involving 3 experts consisting of 1 professional in the field of e-government, 1 academic in the field of smart cities, and 1 academic in the field of rural technology development. The final result of this research is a smart village conceptual model in Indonesia which consists of 2 objectives, 11 strategies, 4 dimensions with 38 focus areas, and 9 foundations.

"
2018
T52024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalia Valentin Margareta
"ABSTRAK
Perlindungan Data Pribadi telah diatur dalam perundang-undangan Republik Indonesia. Peraturan tersebut melindungi dari pelanggaran data pribadi tidak terkecuali pada layanan ojek daring. Namun saat ini masih terdapat pelanggaran perlindungan data pribadi yang menyebabkan kerugian pelanggan. Di samping itu, isu pentingnya perlindungan data pribadi juga masih sedikit dibahas di Indonesia. Perlu diketahui persepsi perlindungan data pribadi oleh pelanggan digunakan untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap keinginan atau niat pelanggan untuk memberikan data pribadinya pada saat menggunakan aplikasi ojek daring agar penyedia ojek daring dapat mengambil tindakan yang tepat dalam memenuhi kewajibannya untuk melindungi data pelanggan.
Untuk mengetahui pengaruh persepsi pelanggan terhadap perlindungan data pribadi pada ojek daring di Indonesia, dilakukan analisis dengan metode kuantitatif dan menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Variabel yang digunakan untuk mengetahui pengaruh persepsi pelanggan terhadap perlindungan data pribadi pada ojek daring di Indonesia, terdiri dari privacy violation experiences (pengalaman pelanggaran perlindungan data pribadi), privacy concern (kepedulian perlindungan data pribadi), risk beliefs (potensi kerugian yang dirasakan), trusting beliefs (kepercayaan terhadap penyedia layanan), dan behavioral intention (keinginan memberikan data pribadi). Dari hasil pengolahan data, diketahui bahwa pengalaman pelanggaran data pribadi tidak berpengaruh negatif terhadap kewaspadaan pelanggan dalam perlindungan data pribadi. Kewaspadaan pelanggan dalam perlindungan data pribadi tidak berpengaruh negatif pada tingkat kepercayaan pelanggan dan keinginan memberikan data pribadi. Namun hal tersebut berpengaruh positif pada potensi risiko yang dirasakan. Penelitian ini memberikan rekomendasi penyedia layanan ojek daring untuk mengembangkan inovasi TI perlindungan data yang lebih konkret, memperbaiki kebijakan privasi agar lebih muddah dimengerti, dan memberikan akses kontrol pelanggan."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Khaidar Ali Indrakusuma
"Bank digital merupakan inovasi dari perbankan untuk menghadapi keperluan nasabah ritel yang semakin tinggi. Bank BTPN merupakan salah satu bank yang mengeluarkan produk bank digital, yaitu Jenius. Ancaman fraud terhadap pengguna Jenius akan terus ada dan mengalami peningkatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan mengukur tingkat kesadaran keamanan informasi nasabah Jenius serta memberikan rekomendasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengurangi kasus fraud yang diakibatkan oleh kelalaian nasabah. Penelitian ini juga dapat dijadikan acuan bagi penelitian lain di masa yang akan datang di bidang kesadaran keamanan informasi pengguna. Area fokus yang dipakai di penelitian ini merupakan adaptasi dan perluasan dari framework HAIS-Q. Pengukuran tingkat kesadaran keamanan informasi ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner dengan lima skala Likert ke 385 responden lalu diolah dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan melibatkan delapan pakar untuk mengukur bobot dari beberapa area fokus yang teridentifikasi serta diklasifikasi dengan skala Kruger. Hasil pengukuran kesadaran keamanan informasi mendapatkan nilai 81,9770 yang menunjukkan bahwa kesadaran keamanan informasi pengguna Jenius memiliki tingkat yang baik. Pengolahan data menunjukkan bahwa terdapat dua area fokus dan sepuluh sub-area fokus yang masih belum dalam kategori baik. Area fokus yang kategorinya belum baik adalah email use dan internet use. Selain itu, diberikan beberapa rekomendasi untuk Jenius agar area fokus dan sub-area fokus yang kategorinya belum baik dapat ditingkatkan sehingga kesadaran keamanan informasi nasabah Jenius menjadi lebih baik.

Digital bank is an innovation from bank to deal with the high demand of retail customer. Bank BTPN is one of the bank that launch its own digital bank, Jenius. Customers of Jenius are increasing in number every year. The threat of fraud to its users will continues to exist and has increased. This study aims to analyse and measure the level of information security awareness of Jenius customers and provide recommendations for steps that need to be taken to reduce fraud cases caused by customer negligence. This study can also be used as a reference for other research in the future particularly in the field of user information security awareness. Focus areas that included in this research are the adaptation and extension of HAIS-Q framework. The measurement of the information security awareness is carried out by distributing questionnaires with five Likert scale to 385 respondents and then processed using the Analytic Hierarchy Process (AHP) method which involves eight experts to measure the weight of several identified focus areas and then classified using Kruger scale. The information security awareness measurement has a result of 81,9770 which indicates that information security awareness of Jenius users has a good level. The results of data processing show that there are two focus areas and ten focus sub-area that are still not in good category. Focus areas that are still not in good category are email use and internet use. In addition, several recommendations are given to Jenius so that the focus areas and focus sub-areas that are not categorized as good can be improved to make sure the information security awareness of Jenius customers become better."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sidratul Muntaha Al Mutawakkil Alallah
"Sebagai bentuk kesadaran pentingnya manajemen pengetahuan, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan telah menerapkan manajemen pengetahuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai sistem manajemen pengetahuan. Namun, manajemen pengetahuan yang diterapkan sejauh ini belum sepenuhnya efektif. Sistem manajemen pengetahuan yang digunakan diketahui belum sepenuhnya mengakomodasi seluruh kebutuhan proses dan mekanisme manajemen pengetahuan yang dibutuhkan. Selain itu, sistem manajemen pengetahuan yang ada juga masih bersifat silo dan kurang dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan pengetahuan yang dikelola. Akibatnya, kesulitan dalam mengategorikan pengetahuan hingga kondisi hilangnya pengetahuan juga merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi. Hal ini sangat bertentangan dengan cita-cita Komnas Perempuan sebagai pusat pengetahuan perempuan di Indonesia. Masalah tersebut akan memengaruhi kecepatan dalam merespon berbagai pelanggaran HAM perempuan jika tidak diselesaikan.
Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan rancangan perbaikan sistem manajemen pengetahuan Komnas Perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan wawancara, studi dokumen, survei (kuesioner) dan focus group discussion (FGD) sebagai teknik pengumpulan datanya. Wawancara dilakukan sebanyak 6 kali kepada Wakil Ketua, Koordinator Bidang Resource Center, Koordinator Sumber Daya Manusia dan Asisten Koordinator Bidang Resource Center Komnas Perempuan. Target responden kuesioner sebanyak 38 orang dari berbagai unit kerja Komnas Perempuan. Sementara FGD dilakukan sebanyak 2 kali untuk pemetaan mekanisme yang dihadiri oleh 5 orang pegawai dan validasi prototipe KMS oleh 13 orang pegawai Komnas Perempuan. Action research juga digunakan karena kebutuhan alur penelitian yang iteratif.
Dalam penelitian ini, KM Solution and Foundation dan Knowledge Audit digunakan sebagai metode dalam menentukan solusi manajemen pengetahuan yang tepat. Penilaian faktor kontingensi menunjukkan bahwa combination merupakan proses manajemen pengetahuan paling prioritas di Komnas Perempuan, disusul proses exchange, dan socialization for knowledge discovery. Prototipe KMS dan rekomendasi perbaikan sistem manajemen pengetahuan juga dihasilkan dalam penelitian ini. Prototipe KMS yang dihasilkan adalah 3 modul yang mencakup 3 proses KM yang dibutuhkan, yaitu combination yang diwakili oleh modul katalog pengetahuan dan manajemen dokumen, socialization for knowledge discovery yang diwakili modul forum, dan exchange yang diwakili oleh modul manajemen dokumen. Modul katalog pengetahuan juga sebagai solusi untuk permasalahan KMS yang masih bersifat silo dan masalah keamanan pengetahuan. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mieke Eka Putri
"Domain .id adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi individu personal atau institusi baik privat maupun publik di Internet dari Indonesia. Berdasarkan data dari Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) selaku registri dari domain .id, sampai akhir tahun 2018, jumlah registran domain .id berada di bawah target satu juta registran yang diharapkan Kementrian Komunikasi dan Informatika. Saat ini PANDI sedang fokus untuk meningkatkan diadopsinya Electronic Word of Mouth (eWOM) mengenai domain .id di media sosial sebagai salah satu strategi pemasaran digital domain .id. Oleh karena itu pada karya akhir ini dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa yang memengaruhi adopsi eWOM terkait domain .id serta menganalisis apakah diadopsinya domain .id dapat memengaruhi brand awareness, brand image, serta purchase intention domain .id. Penelitian ini menggunakan model penelitian gabungan dari beberapa penelitian terdahulu. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan survei kuesioner online. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan PLS-SEM. Berdasarkan hasil uji hipotesis terkait faktor yang memengaruhi diadopsinya eWOM, source credibility memengaruhi kredibilitas informasi dan kredibilitas informasi memengaruhi diadopsinya eWOM mengenai domain .id di media sosial. Selain itu, eWOM memengaruhi brand awareness, brand image, dan sikap seseorang terhadap domain .id. Sikap seseorang terhadap domain .id memengaruhi secara positif purchase intention domain .id.

Domain .id is a unique name given to identify private individuals or institutions both private and public on the internet from Indonesia. Based on data from the Indonesian Internet Domain Name Manager (PANDI) as the registry of the .id domain, until the end of 2018, the number of .id domain registrants was below the target expected by the Ministry of Communication and Information. PANDI is focusing on increasing the adoption of Electronic Word of Mouth (eWOM) regarding .id domains on social media. This research is carried out to find out what factors influence the adoption of eWOM related to the .id domain and analyze whether the adoption of the .id domain can affect brand awareness, brand image, and purchase intention of the .id domain. Data collection is carried out by distributing online questionnaire surveys then processed by using PLS- SEM. The results of this research are that source credibility influences information credibility and information credibility influences the adoption of eWOM regarding .id domains on social media. In addition, eWOM affects one's brand awareness, brand image, and attitude towards the .id domain. A person's attitude towards the .id domain positively influences the purchase intention of the .id domain. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Meutia Maulida
"ABSTRAK
Dewasa ini, terlibatnya teknologi pada berbagai sector usaha sudah berkembang pesat, termasuk pada industri perbankan seperti Bank Central Asia (BCA). Salah satu aplikasi yang dikembangkan oleh BCA adalah aplikasi SAKUKU. SAKUKU adalah aplikasi uang elektronik yang menggunakan server based dan dapat diunduh via smartphone untuk melakukan berbagai transaksi finansial seperti bayar belanja, isi pulsa, dan transaksi perbankan lainnya. Pada tahun 2017, BCA menargetkan jumlah pengguna menjadi 300 ribu pengguna, namun kenyataannya hanya menjadi 252 ribu pengguna, sehingga tidak mencapai target jumlah pengguna. Penelitian dilakukan untuk mencari faktor-faktor yang memengaruhi intensi pengguna dalam menggunakan aplikasi SAKUKU dan bagaimana faktor-faktor tersebut memengaruhi intensi pengguna. Konstruksi penelitian ini membangun tiga perspektif, yaitu technology perspective, individual perspective dan digital external perspective dengan melibatkan teori UTAUT2, perceived security, alternative attractiveness, reputation effect, personal innovativeness dan familiarity. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan melakukan survey dan metode kualitatif dengan melakukan wawancara. Hasil survey diolah dengan menggunakan tools SmartPLS 3.0 dengan pendekatan partial least square dan hasil wawancara diolah dengan melakukan teknik text coding. Hasil dari penelitian ini adalah ketiga perspektif yaitu technology, individual dan external perspective terbukti memengaruhi intensi penggunaan dan perilaku penggunaan.
ABSTRACT
Today, the involvement of technology in various business sectors has grown rapidly, including in the banking industry such as Bank Central Asia (BCA). One application developed by BCA is the SAKUKU application. SAKUKU is an electronic money application that uses server based and can be downloaded via smartphone to perform various financial transactions such as paying for shopping, topping up, and other banking transactions. In 2017, BCA targets the number of users to be 300 thousand users, but in reality it only becomes 252 thousand users, so it does not reach the target number of users. The study was conducted to look for factors that influence the user's intention to use the SAKUKU application and how these factors influence user intentions. The construction of this research builds three perspectives, namely technology perspective, individual perspective and digital external perspective by involving UTAUT2, perceived security, alternative attractiveness, reputation effects, personal innovativeness and familiarity. The research method used in this study is a quantitative method by conducting surveys and qualitative methods by conducting interviews. The survey results were processed using SmartPLS 3.0 tools with the partial least square approach and the results of interviews were processed by doing text coding techniques. The results of this study are the three perspectives, namely technology, individuals and external perspectives proven to influence usage intentions and usage behavior."
2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>