Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferina Rahmalia Fauziah
"Salah satu aspek yang terdapat pada standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas yaitu pengelolaan sediaan farmasi, dimana dalam pengelolaan sediaan farmasi, terdapat perencanaan kebutuhan dan pengadaan sediaan farmasi, serta dilakukan proses seleksi sediaan farmasi yang akan digunakan di Puskesmas, yang akan menghasilkan Formularium Puskesmas, yang mengacu pada Daftar Obat Esesnsial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional, serta mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi sediaan farmasi periode sebelumnya, data mutasi sediaan farmasi, dan rencana pengembangan. Formularium Puskesmas harus ditinjau secara berkala untuk melihat perbandingan penggunaan obat yang diresepkan pada periode sebelumnya dengan periode sekarang agar sesuai dengan tren penyakit dan kebutuhan obat di Puskesmas. Daftar obat-obatan pada Formularium Puskesmas Kecamatan Palmerah pada periode sebelunnya beberapa diantaranya mengalami dead stock, terjadi pengalihan pengobatan, dipilihnya terapi lain yang digunakan, dan perubahan tren kasus penyakit. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan Formularium Puskesmas Kecamatan Palmerah untuk periode 2022 khususnya pada kelas terapi antiinfeksi serta antimigren dan antivertigo. Melalui tugas khusus ini, diketahui pembaharuan daftar obat pada Formularium Puskesmas Kecamatan Palmerah tahun 2022 untuk kelas terapi antiinfeksi terdapat sembilan item obat yang ditambahkan dan delapan item obat yang dihapus dari daftar obat dikarenakan pola peresepan obat dan penambahan terapi obat mengikuti Formularium Nasional edisi terbaru, dan untuk kelas terapi antimigren dan antivertigo terdapat satu jenis obat yang dihapus dari daftar obat dikarenakan pola peresepan obat.

One of the aspects in the pharmaceutical service standards at the Puskesmas is the management of pharmaceutical preparations, which include planning for the needs and procurement of pharmaceutical products, as well as a selection process for pharmaceutical preparations to be used at the Puskesmas, which will produce a Puskesmas Formulary. The Puskesmas formulary must be reviewed periodically to see a comparison of the use of drugs prescribed in the previous period with the current period so that it is compatible with disease trends and drug needs at the Puskesmas. In the previous period of Puskesmas Kecamatan Palmerah Formulary, some of the medicine that listed in the Formulary were dead stocks, there was a transfer of treatment, other therapies were chosen, and changes in the trend of disease cases. Therefore, this study was conducted to determine changes in the Formulary of the Puskesmas Kecamatan Palmerah for the 2022 period, especially in the class of antiinfection and antimigraine-antivertigo therapy. Through this research, it was discovered that the updating of the drug list at the Puskesmas Kecamatan Palmerah Formulary for 2022 for the class of antiinfection therapy included nine drug items added and eight drug items removed from the drug list due to the pattern of drug prescribing and addition of drug therapy following the latest edition of the National Formulary, and for the class of antimigraine and antivertigo therapy, there was one drug items that was removed from the drug list due to drug prescribing patterns."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aflaha Ashari
"ABSTRAK
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan promotif , pencegahan penyakit preventif , penyembuhan penyakit kuratif , dan pemulihan kesehatan rehabilitatif , yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas perlu ditunjang dengan pelayanan kefarmasian yang bermutu. Pelayanan kefarmasian merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan di Puskesmas yang merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/Kota. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai serta Pelayanan Farmasi Klinik. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai terdiri dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan dan pengarsipan. Pelayanan farmasi klinik terdiri dari pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat, pelayanan informasi obat PIO , konseling, ronde / visite pasien, pemantauan dan pelaporan efek samping obat ESO , pemantauan terapi obat PTO , dan evaluasi penggunaan obat EPO . Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Palmerah sudah berjalan secara optimal, namun pelayanan farmasi klinik berupa konseling, ronde/visite pasien, pemantauan dan pelaporan efek samping obat, PTO, dan EPO belum dilakukan secara rutin.

ABSTRACT
Puskesmas is a basic health service facility that implement health maintenance, health promotion, prevention, curative disease, and rehabilitation, that implemented thoroughly, integrated and sustainable. individual health efforts and public health efforts, Puskesmas need to be supported by quality pharmaceutical services. Pharmaceutical service is part of the health service system at the Puskesmas which is the technical implementation unit of the Regency City health office. Pharmaceutical care at Puskesmas includes Management of Pharmaceutical Products, Medical Devices, Medical Materials and Consumables and clinical pharmacy services. Management of Pharmaceutical Products, Medical Devices, Medical Materials and Consumables consist of the planning, requesting, receiving, storing, distributing, controlling, recording, reporting and filing. Clinical pharmacy services consist of prescription assessment, drug delivery and drug information service, drug information services PIO , counseling, patient visit, monitoring and reporting of drug side effects ESO , drug therapy monitoring PTO , and evaluation of drug use EPO . Pharmacy services at Puskesmas Palmerah have been running optimally, but clinical pharmacy services in the form of counseling, patient 39 s round visite, monitoring and reporting of drug side effects, PTO, and EPO have not been done routinely."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Zahra Syahidah
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi apoteker di BLUD Puskesmas Kecamatan Palmerah bertujuan untuk memahami standar pelayanan kefarmasian di puskesmas yang meliputi pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik. Tujuan pengkajian pada tugas khusus adalah untuk mengetahui pemahaman pasien di Puskesmas Kecamatan Palmerah terhadap slogan DAGUSIBU sebelum dan sesudah menerima edukasi kesehatan terkait obat mengenai slogan DAGUSIBU dengan alat bantu leaflet.

ABSTRACT
Pharmacists professional practice in BLUD Puskesmas Kecamatan Palmerah aims to understand pharmaceutical care standard in puskesmas that include the management of pharmaceutical products and clinical pharmacy services. While the purpose of the assessment on a special task is to know the understanding of patients in Puskesmas Kecamatan Palmerah about DAGUSIBU slogan before and after receiving health education that related to the drug about that slogan with leaflet aids."
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Sukmawati Kapota
"Pelayanan kefarmasian di puskesmas merupakan pelayanan yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien, untuk memenuhi kebutuhan pasien harus ditetapkan jenis obat yang harus tersedia pada peresepan dan pemesanan, sehingga perlu disusun suatu formularium. Saat ini, beberapa obat memiliki ketersediaan yang tidak sesuai dengan peresepan obat yang ada pada formularium nasional maupun puskesmas dikarenakan adanya ketidaksesuaian kebutuhan obat di puskesmas dengan daftar obat yang ada pada formularium puskesmas contohnya pada kelas terapi diuretik dan hormon yang memiliki penggunaan yang besar di puskesmas dan beberapa obat mengalami penurunan penggunaan sehingga perlu penambahan atau penghilangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pembaharuan formularium puskesmas tahun 2021 pada kelas terapi diuretik dan hormon. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam tugas khusus ini yaitu deskriptif retrospektif. Data formularium menggunakan formularium tahun 2020 dan daftar perubahan obat Puskesmas. Dari data penelitian dihasilkan ada 6 item obat dari 2 kelas terapi tersebut yang perlu dikurangkan dan ditambahkan pada formularium puskesmas terbaru.

Pharmaceutical services at the District Public Health Center are direct services and responsible to the patient, to meet the needs of the patient must determined the type of drug that must be available on prescribing and ordering, so it is necessary to prepare a formulary. At present, some drugs have availability that is not in accordance with existing drug prescriptions in the national formulary and puskesmas due to a mismatch between drug needs in puskesmas and the list of drugs in the puskesmas formulary, for example in diuretic and hormone class therapy which has a large use in health centers and some drugs have decreased in use so that it needs to be added or removed. The purpose of this research is to obtain an update on the Palmerah District Public Health Center Formularium Medicines formulary 2022 in diuretic and hormone class therapy. The implementation method used in this special task is descriptive retrospective. Formulary data uses the 2020 formulary and lists change in health center medication. From the research data, there were 6 drug items from the 2 therapy classes that needed to be subtracted and added to the latest puskesmas formulary."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Friscilia Nindita Pamela
"Formularium nasional didefinisikan sebagai daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Indikator utama dari penggunaan obat adalah kesesuaian resep dengan formularium dan pedoman terapi. Daftar obat yang terdapat di formularium nasional Puskesmas Kecamatan Palmerah sesuai acuan formularium nasional melalui Keputusan Menteri Kesehatan. Obat-obatan yang telah diseleksi untuk Rencana Kebutuhan Obat (RKO) tahun 2022 dan tahun 2023 diperoleh bahwa terdapat obat-obatan yang termasuk ke dalam RKO 2022 namun tidak termasuk dalam RKO 2023. Leaflet merupakan suatu media penyampaian informasi yang berisi pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Penyuluhan menggunakan media leaflet memberikan dampak positif bagi masyarakat mengenai edukasi cara penggunaan obat dan vaksin ketika berpuasa.

The national formulary is defined as a list of selected drugs that are needed and available in health service facilities as a guide in implementing the National Health Insurance. The main indicator of drug use is the conformity of the prescription with the formulary and therapy guidelines. The list of drugs contained in the national formulary of the Palmerah District Health Center is in accordance with the national formulary reference through the Decree of the Minister of Health. The medicines that have been selected for the 2022 and 2023 Drug Needs Plan (RKO) show that there are medicines that are included in the 2022 RKO but are not included in the 2023 RKO. Leaflets are a medium for conveying information containing health messages through folded sheet. Counseling using leaflet media has a positive impact on the community regarding education on how to use drugs and vaccines when fasting. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Reza Juliani
"Berdasarkan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas No. 74 Tahun 2016, Puskesmas memiliki tanggung jawab dalam dalan kegiatan manajerial Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai serta Pelayanan Farmasi Klinik. Salah satu kegiatan pelayanan farmasi klinik yaitu memberikan Pelayanan Informasi Obat (PIO) (Kemenkes RI, 2016). Pelayanan Informasi Obat (PIO) adalah kegiatan yang dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar puskesmas (Kemenkes RI, 2019). Pelaksanaan pelayanan informasi obat di Puskesmas salah satunya dapat dilakukan dengan membuat leaflet serta melakukan kegiatan penyuluhan khususnya bagi pasien rawat jalan, rawat inap serta masyarakat (Kemenkes RI, 2016). Kegiatan tersebut telah rutin dilakukan di Puskesmas Kecamatan Palmerah. Peran apoteker dalam memberikan Pelayanan Informasi Obat di Puskesmas Kecamatan Palmerah yaitu menjawab pertanyaan terkait obat serta melakukan penyuluhan dan pembuatan leaflet secara akurat, jelas, dan terkini kepada pasien, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Informasi terkait Interaksi Obat dan Makanan telah disampaikan dengan baik dan jelas melalui Penyuluhan dan Leaflet kepada pasien di Ruang Tunggu Apotek Puskesmas Kecamatan Palmerah.

Based on Pharmaceutical Service Standards at Health Center No. 74 of 2016, Community Health Centers have responsibility for managerial activities in the Management of Pharmaceutical Supplies and Medical Consumables and Clinical Pharmacy Services. One of the clinical pharmacy service activities is providing Drug Information Services (PIO) (Ministry of Health Republic of Indonesia, 2016). Drug Information Service (PIO) is an activity carried out by pharmacists to provide accurate, clear and up-to-date information to doctors, pharmacists, nurses, other health professionals as well as patients and other parties outside the puskesmas (RI Ministry of Health, 2019). The implementation of drug information services at the Community Health Center can be done by making leaflets and conducting outreach activities, especially for outpatients, inpatients and the community (Ministry of Health Republic of Indonesia, 2016). This activity has been routinely carried out at the Palmerah District Health Center. The role of the pharmacist in providing Drug Information Services at the Palmerah District Health Center is to answer questions related to drugs and conduct counseling and produce leaflets in an accurate, clear and up-to-date manner for patients, health workers and the community. Information related to drug and food interactions has been conveyed properly and clearly through counseling and leaflets to patients in the waiting room of the Palmerah Health Center Pharmacy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rahmansyah Putra Pratama
"Menurut UU Nomor 36 Tahun 2009, obat adalah suatu bahan, campuran bahan, atau produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi dan menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, serta kontrasepsi untuk manusia. Salah satu bentuk obat yang umum digunakan yaitu tablet. Salah satu cara penggunaan obat, dalam hal ini cara penggunaan tablet yang seringkali disalahgunakan pasien yaitu membelah tablet. Praktik ini umum dilakukan oleh pasien dengan beberapa alasan, yaitu untuk mengatasi kesulitan menelan obat, mengatur dosis, ataupun untuk melakukan penghematan. Praktik membelah tablet yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan zat aktif, dosis yang tidak seragam, penurunan efektivitas obat, atau menyebabkan efek toksik yang mempengaruhi keselamatan pasien. Untuk mencegah hal tersebut, maka edukasi kepada pasien adalah hal yang diperlukan. Salah satu wujud pemberian edukasi kesehatan, khususnya edukasi mengenai obat-obatan yang dilakukan oleh apoteker yaitu Pelayanan Informasi Obat (PIO). Laporan ini menjelaskan kegiatan PIO yang dilakukan terhadap pasien rawat jalan di ruang tunggu pelayanan resep Puskesmas Kecamatan Palmerah. Kegiatan PIO yang dilakukan yaitu pembuatan leaflet, pemaparan materi secara tatap muka, dan pembuatan video edukasi yang kemudian dipublikasikan di media sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan serta pemahaman masyarakat dalam menggunakan tablet dengan benar.

According to Indonesian Law Number 36 of 2009, medicine is a substance, mixture of materials, or biological products used to affect and investigate physiological systems or pathological conditions in the framework of establishing a diagnosis, prevention, cure, recovery, health improvement, and contraception for humans. One form of drug that is commonly used is tablets. One way of using tablets that is often misused by patients is splitting the tablet. This practice is commonly carried out by patients for several reasons, namely to overcome difficulties in swallowing drugs, adjust doses, or make savings. The practice of splitting tablets improperly can cause damage to the active substance, non-uniform dosage, decrease the effectiveness of the drug, or cause toxic effects that affect patient safety. To prevent this, patient education is necessary. One form of providing health education, especially education regarding medicines carried out by pharmacists, is the Drug Information Service (PIO). This report describes the PIO activities carried out on outpatients in the waiting room for prescription services at the Palmerah District Health Center. The PIO activities carried out include making leaflets, presenting material face-to- face, and making educational videos which are then published on social media. This activity aims to provide education to increase public knowledge and understanding of using tablets properly."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Kurnia Azzahra
"Pelayanan Kefarmasian adalah pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien terkait sediaan farmasi dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang pasti guna meningkatkan kualitas hidup pasien. Pelaksanaan pelayanan kefarmasian dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, salah satunya adalah Puskesmas. Pelayanan farmasi klinik merupakan salah satu pelaksanaan pelayanan kefarmasian yaitu suatu pelayanan langsung yang diberikan oleh Apoteker kepada pasien terkait dengan sediaan farmasi untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Salah satu pelayanan farmasi klinik adalah Pelayanan Informasi Obat (PIO) yaitu berupa penyuluhan. Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan memberikan informasi terkait obat secara akurat, jelas dan terkini kepada pasien yang dilakukan oleh Apoteker. Pelayanan Informasi Obat (PIO) yang dilakukan pada tugas khusus ini yaitu penyuluhan terkait perbedaan obat paten dan obat generik. Generik pada pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Palmerah. Tujuan dari penyuluhan ini yaitu untuk memberikan informasi dan edukasi serta diharapkan agar pasien tidak lagi ragu mengonsumsi obat generik karena harganya yang murah. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah yaitu menjelaskan materi tentang perbedaan obat paten dan obat generik lalu membagikan leaflet yang berisi tentang informasi singkat mengenai obat paten dan obat generik. Berdasarkan penyuluhan tentang Perbedaan Obat Paten dan Obat Generik yang telah dilakukan, kegiatan penyuluhan ini mendapat respon yang cukup baik dari pasien dan pasien dapat memahami perbedaan antara obat paten dan obat generik.

Pharmaceutical care are direct and responsible services to patients related to pharmaceutical dosage form with the aim of obtaining definite results to improve the quality of life of patients. The implementation of pharmaceutical care can be carried out in health service facilities, on of which is a public health center. Clinical pharmaceutical service is one of the implementation of pharmaceutical care, which is a direct service provided by pharmacists to patients related to pharmaceutical dosage formtoimprovethequalityofpatient’slife.Oneoftheclinicalpharmaceuticalservice is Drug Information Service (PIO), which is in the form of counseling. Drug Information Service (PIO) is an acitivity to provide accurate, clear and up-to-date drug related information to patients carried out by pharmacist. The drug information service (PIO) carried out on this task is counseling related to the difference between patent drugs and generic drugs to outpatients at Puskesmas Kecamatan Palmerah. The aim of this counseling is to provide information and education and it is hoped that patients will no longer hesitate to take generic drugs because of their low price. Counseling activities are carried out by the lecture method, namely explaining material about the differences between patent drugs and generic drugs and then distributing leaflets containing brief information about patent drugs and generic drugs. Based on counseling on the differences between patent drugs and generic drugs that have been carried out, this counseling activity received a fairly good response from patients and the patients can understand the difference between patent drugs and generic drugs."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imadera Intan Jatu Pangestika
"Pelayanan kefarmasian di puskemas berdasarkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskemas meliputi standar pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Salah satu kegiatan pelayanan farmasi klinik yang dilakukan apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah adalah Pelayanan Informasi Obat (PIO). Angka kejadian anemia di Indonesia terbilang cukup tinggi. Anemia gizi pada remaja putri merupakan penyebab tingkat tinggi kematian ibu, tingginya insiden bayi berat lahir rendah, kematian prenatal tinggi dan akibatnya tingkat kesuburan yang tinggi. Hal ini memunjukkan pentingnya mengontrol dan memastikan kebutuhan zat besi pada remaja putri terpenuhi. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) merupakan cara yang efektif untuk mengatasi masalah anemia, apabila dikonsumsi rutin akan terjadi peningkatan pada kadar hemoglobin. Dengan demikian mengingat salah satu peran apoteker di puskesmas adalah PIO maka dapat dilakukan PIO melalui edukasi kesehatan terkait dengan pentingnya TTD untuk remaja putri sebagai upaya meningkatkan kesadaran remaja putri akan pentingnya konsumsi TTD sebagai langkah pencegahan anemia. Tujuan ditulisnya laporan ini yaitu untuk mempelajari peran apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah dalam memberikan PIO melalui edukasi kesehatan terkait dengan pentingnya TTD untuk remaja putri sebagai upaya meningkatkan kesadaran remaja putri akan pentingnya konsumsi TTD sebagai langkah pencegahan anemia. Kegiatan edukasi kesehatan oleh Apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah dilakukan melalui media cetak pamflet yang ditelakkan di Instalasi Farmasi dan media online video edukasi kesehatan yang dibagikan melalui media sosial Instagram Puskesmas Kecamatan Palmerah yaitu @pharmacist.palmerah serta dilakukan melalui media cetak pamflet yang diletakkan di Instalasi Farmasi. Edukasi kesehatan terkait dengan pentingnya TTD untuk remaja putri diharapkan dapat meningkatkan kesadaran remaja putri akan pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah sebagai langkah pencegahan anemia.

Pharmaceutical services at puskesmas are based on Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 74 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards at Puskemas including management standards for pharmaceutical preparations and consumable medical materials as well as clinical pharmacy services. One of the clinical pharmacy service activities carried out by pharmacists at the Palmerah District Health Center is the Drug Information Service (PIO). The incidence of anemia in Indonesia is quite high. Nutritional anemia in adolescent girls is a cause of high rates of maternal mortality, high incidence of low birth weight babies, high prenatal mortality, and consequently high fertility rates. This shows the importance of controlling and ensuring that the iron needs of young women are met. Giving Blood Supplement Tablets (TTD) is an effective way to overcome the problem of anemia, when consumed regularly there will be an increase in hemoglobin levels. Thus, bearing in mind that one of the roles of pharmacists at the community health center is PIO, PIO can be carried out through health education related to the importance of iron supplements for young women as an effort to increase awareness of young women on the importance of taking iron supplements as a measure to prevent anemia. The purpose of writing this report is to study the role of pharmacists at the Palmerah District Health Center in providing PIO through health education related to the importance of iron supplements for young women as an effort to increase young women's awareness of the importance of taking iron tablets as a measure to prevent anemia. Health education activities by pharmacists at the Palmerah District Health Center are carried out through printed media pamphlets that are posted at the Pharmacy Installation and online media health education videos which are shared via Instagram social media at the Palmerah District Health Center, namely @pharmacist.palmerah and carried out through printed pamphlets placed at the Pharmacy Installation. Health education related to the importance of iron supplementation for young women is expected to increase young women's awareness of the importance of taking Blood Supplement Tablets as a measure to prevent anemia."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Melati
"Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di puskesmas tidak terlepas dari peran apoteker dalam menjalankan pelayanan kefarmasian. Dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian, obat merupakan hal terpenting dan menjadi komponen tak tergantikan. Dalam rangka mewujudkan ketersediaan obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, diperlukan adanya formularium puskesmas. Formularium Puskesmas selalu dilakukan pemberharuan mengikuti formularium nasional. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan daftar obat pada kelas terapi analgesik, antipiretik, antiinflamasi non steroid, antipirai dalam formularium puskesmas kecamatan Palmerah dari periode sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan data primer dari Formularium Puskesmas Kecamatan Palmerah periode tahun 2020 dan formularium nasional 2022. Berdasarkan hasil penelitian terdapat obat yang dimasukkan dalam formularium puskesmas tahun 2022 dan ada yang dikrluarkan dari formularium puskesmas sebelumnya. Obat yang dimasukkan yaitu seperti paracetamol suppositoria 125 mg pada kelas terapi analgetic, antipiretik, antiinflamasi, dan antipirai, amiodaron 50mg/mL, Klonidin 150 mg pada kelas terapi kardiovaskular. Dan obat yang dikeluarkan dari formularium sebelumnya yaitu seperti digoksin tablet 0,25 mg, propanolol 10 mg, telmisartan tablet 40 mg dan 80 mg, spironolakton tablet 25 mg, dan simvastatin tablet 10 mg (pada kelas terapi kardiovaskular).

The delivery of health services at the Public health center is inseparable from the role of pharmacists in carrying out pharmaceutical services. In the implementation of pharmaceutical services, drugs are the most important thing and become an irreplaceable component. In order to realize the availability of quality and affordable medicines for all levels of society, it is necessary to have a Public health center formulary. The Public health center formulary is always updated to follow the national formulary. The purpose of this study was to determine changes in the list of drugs in the analgesic, antipyretic, non-steroidal anti-inflammatory, antipyretic therapy class in the formulary of the Palmerah Health Center from the previous period. This study used a descriptive method using primary data from the 2020 Palmerah Subdistrict Health Center Formulary and the 2022 National Formulary. Based on the results of the study, there were drugs included in the 2022 Public health center formulary and some were excluded from the previous Public health center formulary. The drugs included were paracetamol suppository 125 mg in the class of analgesic, antipyretic, anti-inflammatory and antipyretic therapy, amiodarone 50 mg/mL, clonidine 150 mg in the class of cardiovascular therapy. And the drugs removed from the previous formulary were digoxin tablets 0.25 mg, propranolol 10 mg, telmisartan tablets 40 mg and 80 mg, spironolactone tablets 25 mg, and simvastatin tablets 10 mg (in the cardiovascular therapy class)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>