Tujuan Mengetahui sebaran nilai phase angle pada masing-masing stadium lanjut PGK yaitu stadium 3-5 non-dialisis, mengetahui gambaran komposisi tubuh meliputi indeks massa lemak, indeks massa bebas lemak, cairan tubuh, dan indeks edema yang bermanfaat untuk deteksi dini malnutrisi dan kelebihan cairan.
Metode Penelitian ini menggunakan desain potong lintang di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUP Fatmawati, dan RSUP Persahabatan pada Maret sampai Juli 2023. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling pada pasien PGK stadium 3-5 non-dialisis, usia 18-60 tahun, tanpa keganasan, sirosis hati, infeksi, maupun autoimun, dengan ADL normal. Kemudian dilakukan pemeriksaan BIA dan SGA pada seluruh subjek.
Hasil Didapatkan 138 sampel, dengan dominasi wanita (58%) kategori obesitas derajat 1, dengan median eLFG 23,2 ml/menit. Proporsi malnutrisi berdasarkan SGA sebesar 19,5%. Profil phase angle mengalami tren penurunan seiring dengan meningkatnya stadium tanpa kemaknaan statistik (p=0,072). Indeks massa lemak menurun dengan p=0,038. Sedangkan ECW dan TBW meningkat bermakna (p=0,001 dan 0,031).
Kesimpulan Profil phase angle pada PGK non-dialisis cenderung sedikit menurun seiring dengan peningkatan stadium PGK. Profil ECW dan TBW mengalami peningkatan signifikan seiring dengan meningkatnya stadium PGK, tanpa disertai perubahan indeks edema (ECW/TBW). Profil FM dan FM-I mengalami penurunan seiring peningkatan stadium PGK.
Objective Firstly, to determine the distribution of phase angle values in each advanced stage of CKD, namely the non-dialysis stages 3-5. Secondly, to identify the profile of body composition including fat mass index, fat-free mass index, body fluids, and oedema index which are useful for early detection of malnutrition and fluid excess.
Method This research is a cross sectional study. It was carried out at Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM), Fatmawati Hospital, and Persahabatan Hospital between March and July 2023. Consecutive sampling method was used with non-dialysis stages 3-5 CKD patients, aged 18-60 years, without malignancy, liver cirrhosis, infection, nor autoimmune, with normal ADLs. Then BIA and SGA examinations were performed on all subjects.
Results 138 samples were collected, which dominated by women (58%) and stage 1 obesity with a median eGFR of 23.2 ml/minute. The proportion of malnutrition based on SGA is 19.5%. Phase angle profile shows a decreasing trend with increasing stage of CKD without a statistical significancy (p=0.072). Fat mass index decreased significantly (p=0.038). ECW and TBW increased significantly (p=0.001 and 0.031) as the increasing stage of CKD.
Conclusion The phase angle profile in non-dialysis CKD tends to decrease slightly with increasing CKD stage. ECW and TBW profiles increased as the CKD stage increased, but there was no change in oedema index (ECW/TBW). The FM and FM-I profiles decreased as the CKD stage increased."
Tujuan: Mempelajari pengaruh usia, tingkat pendidikan, peritonitis, infeksi exit site dan tunneling, hipoalbumin, hipokalemia, diabetes melitus, hipertensi, obesitas, tehnik pemasangan, penurunan fungsi ginjal sisa dan besarnya unit CAPD terhadap kejadian drop out pada penderita penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan CAPD. Menghasilkan model prediksi kejadian drop out pada penderita penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan CAPD.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif dengan subjek penelitian pasien dengan penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan CAPD di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo, RS Fatmawati dan RSUD Syamsudin SH periode Januari 2017 hingga Mei 2023. Data diambil dari rekam medis, sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Performa pengembangan model prediksi kejadian drop out dilakukan dengan menentukan nilai kalibrasi (uji Hosmer-Lameshow) dan diskriminasi.
Hasil Penelitian: Didapatkan 293 pasien yang telah memenuhi kriteria dan dapat dianalisis. Dari hasil multivariat didapatkan usia mulai CAPD ≥ 55 tahun HR 1,687 (95% IK 1,095 – 2,598); p=0,018, diabetes melitus HR 1,497 (95% IK 1,005 – 2,229); p=0,047, fungsi ginjal sisa ≤ 200 ml HR 1,960 (95% IK 1,349 – 2,846); p= <0,0001 dan hipoalbumin HR 1,510 (95% IK 1,046 – 2,180); p=0,028 bermakna mempengaruhi kejadian drop out pada pasien penyakit ginjal kronik dengan CAPD.
Simpulan: Usia mulai CAPD ≥ 55 tahun, diabetes melitus, fungsi ginjal sisa ≤ 200 ml dan hipoalbumin merupakan faktor yang berhubungan secara bermakna dengan drop out pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang menjalani CAPD. Model prediksi kejadian drop out pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang menjalani CAPD berdasarkan faktor prediktor diatas memiliki kualitas kalibrasi dan diskriminasi yang cukup.
Kata kunci: CAPD; drop out, model prediksi.
Latar Belakang: Penggunaan PD hanya 2-11% dari total terapi pengganti ginjal, dengan angka drop out PD sebesar 35% setiap tahun. Faktor-faktor yang ingin diteliti yaitu faktor yang berpengaruh dengan kejadian drop out pada penderita penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) yaitu: usia, tingkat pendidikan, riwayat peritonitis, infeksi exit site dan/ tunnel, hipoalbumin, diabetes melitus, hipertensi, obesitas, hiperkalemia, teknik pemasangan, fungsi ginjal sisa, dan besarnya unit CAPD.
Tujuan: Mempelajari pengaruh usia, tingkat pendidikan, peritonitis, infeksi exit site dan tunneling, hipoalbumin, hipokalemia, diabetes melitus, hipertensi, obesitas, tehnik pemasangan, penurunan fungsi ginjal sisa dan besarnya unit CAPD terhadap kejadian drop out pada penderita penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan CAPD. Menghasilkan model prediksi kejadian drop out pada penderita penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan CAPD.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif dengan subjek penelitian pasien dengan penyakit ginjal kronik stadium 5 dengan CAPD di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo, RS Fatmawati dan RSUD Syamsudin SH periode Januari 2017 hingga Mei 2023. Data diambil dari rekam medis, sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Performa pengembangan model prediksi kejadian drop out dilakukan dengan menentukan nilai kalibrasi (uji Hosmer-Lameshow) dan diskriminasi.
Hasil Penelitian: Didapatkan 293 pasien yang telah memenuhi kriteria dan dapat dianalisis. Dari hasil multivariat didapatkan usia mulai CAPD ≥ 55 tahun HR 1,687 (95% IK 1,095 – 2,598); p=0,018, diabetes melitus HR 1,497 (95% IK 1,005 – 2,229); p=0,047, fungsi ginjal sisa ≤ 200 ml HR 1,960 (95% IK 1,349 – 2,846); p= <0,0001 dan hipoalbumin HR 1,510 (95% IK 1,046 – 2,180); p=0,028 bermakna mempengaruhi kejadian drop out pada pasien penyakit ginjal kronik dengan CAPD.
Simpulan: Usia mulai CAPD ≥ 55 tahun, diabetes melitus, fungsi ginjal sisa ≤ 200 ml dan hipoalbumin merupakan faktor yang berhubungan secara bermakna dengan drop out pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang menjalani CAPD. Model prediksi kejadian drop out pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 yang menjalani CAPD berdasarkan faktor prediktor diatas memiliki kualitas kalibrasi dan diskriminasi yang cukup.
Purpose: This study aims to see the effect of age, education level, peritonitis, exit site infection and tunneling, hypoalbumin, hypokalemia, diabetes mellitus, hypertension, obesity, operation technique, decreased residual kidney function, and CAPD unit size on the incidence of drop out in patients with stage 5 chronic kidney disease with CAPD, creating a predictive model for the incidence of drop out in patients with stage 5 chronic kidney disease with CAPD.
Methods: This study was a retrospective cohort study using data from patients with stage 5 chronic kidney disease with CAPD at RSUPN dr Cipto Mangunkusumo and RSUD Syamsudin SH for the period January 2017 to May 2023. Data were taken from medical records, according to inclusion and exclusion criteria. The performance of the development of the drop out prediction model is carried out by determining the calibration value (Hosmer-Lameshow test) and monitoring.
Results: A total of 293 patients who met the criteria and could be analyzed were obtained. From the multivariate analysis, it was found that age at the start of CAPD ≥ 55 years old had a hazard ratio (HR) of 1.687 (95% CI 1.095 – 2.598); p=0.018, diabetes mellitus had a HR of 1.497 (95% CI 1.005 – 2.229); p=0.047, residual kidney function ≤ 200 ml had a HR of 1.960 (95% CI 1.349 – 2.846); p < 0.0001, and hypoalbuminemia had a HR of 1.510 (95% CI 1.046 – 2.180); p=0.028, all significantly influencing the occurrence of dropouts in patients with chronic kidney disease undergoing CAPD.
Conclusion: Age at the start of CAPD ≥ 55 years old, diabetes mellitus, residual kidney function ≤ 200 ml, and hypoalbuminemia are factors significantly associated with dropout occurrences in stage 5 chronic kidney disease patients undergoing CAPD. The predictive model for dropout occurrences in stage 5 chronic kidney disease patients undergoing CAPD based on the above predictor factors demonstrates moderate calibration and discrimination quality."