"Programmatic Advertising (PA) mengubah cara pengiklan dan penerbit arus utama berinteraksi di era industri 4.0 ini. PA telah menjadi salah satu bentuk otomatisasi paling efisien, terutama di lingkungan periklanan online, selaras dengan kemajuan teknologi digital lainnya seperti kecerdasan buatan, AR, VR, machine learning, dan cloud computing. PA mengumpulkan data cookie dari pengguna situs, yang dapat membantu pengiklan mengidentifikasi audiens terbaik mereka dan mengevaluasi kinerja secara langsung. Dalam PA pertanyaan penting yang menarik, yakni mengenai tingkat penetrasi/implementasi dan alasan penggunaan iklan programmatic, terutama di Indonesia. Pada dasarnya, PA merupakan transaksi jual-beli iklan berbasis mesin otomatisasi dengan metode lelang secara online. PA berbeda dengan transaksi jual-beli iklan secara tradisional yang mana harus mempertemukan penjual dan pembeli secara tatap muka agar terjadinya transaksi. PA dapat dijalankan berdasarkan data sesuai kebutuhan masing-masing pihak dan tidak bertumpu di satu media, melainkan di seluruh ekosistem internet. Untuk menjawab poin-poin ini, penelitian kualitatif digunakan dalam mempelajari keadaan berdasarkan sudut pandang/perspektif pengguna PA dengan latar belakang yang relevan. Teknik pengumpulan data dengan observasi wawancara menggunakan koding terbuka, aksial, dan selektif. Kemudian, analisis data menggunakan tematik dan naratif dengan konfirmasi data melalui teknik triangulasi metode agar dapat melihat data dari berbagai perspektif. Hasilnya, pada konteks Indonesia, pasar programmatic tumbuh dengan baik, hanya saja masih terkendala pada proses implementasi yang kompleks (perlu pendalaman pengetahuan, wawasan, jejaring, dan pelatihan seputar PA). Pasar PA di Indonesia masih perlu dimaksimalkan agar tidak tertinggal pada momentum periklanan pasar global. Oleh karena, PA terbukti efektif, efisien, dan transparan dalam mengkalkulasikan anggaran belanja iklan berdasarkan seberapa besar keterjangkauan iklan tersebut pada pasar yang tidak terbatas.
Programmatic Advertising (PA) is changing the way advertisers and publishers interact in this industry 4.0 era. PA has become one of the most efficient forms of automation in the online advertising environment, complementing other digital technology advancements such as artificial intelligence, AR, VR, machine learning, and cloud computing. PA collects cookie data from site users, which can help advertisers identify their best audience and evaluate performance directly. In the PA an interesting important question is about the level of penetration / implementation and the reasons for using Programmatic advertisements, especially in Indonesia. Basically, PA is an automated machine-based advertising sale and purchase transaction using the online auction method. PA differs from traditional advertising buying and selling transactions which have to meet buyers and sellers face to face in order for the transaction. PA can be run based on data according to the needs of each party and not rely on one media, but on the entire internet ecosystem. To answer these points, qualitative research is used in studying the situation based on the perspective/perspective of PA users with relevant background. Data collection techniques with interview observation using open, axial, and selective coding. Then, the data analysis uses thematic and narrative data confirmation through the triangulation technique method in order to see data from various perspectives. As a result, in the Indonesian context, the programmatic market is growing well, only that it is still constrained by a complex implementation process (it requires deepening of knowledge, insight, networking, and training around PA). PA market in Indonesia still needs to be maximized so as not to lag behind the momentum of global market advertising. Therefore, PA is proven to be effective, efficient, and transparent in calculating advertising spending budgets based on how much affordability these ads are in an unlimited market."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021