Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rr. Prasetiowati
"Dalam kegiatan di pasar saham, seorang investor akan selalu berusaha mengumpulkan informasi mengenai kondisi perekonomian sebuah negara guna mengukur resiko yang akan diambilnya demi tercapainya sebuah investasi yang efisien. informasi mengenai kondisi perekonomian tersebut salah satunya dapat dilihat melalui policy instruments sebagai alat dari kebijaksanaan moneter pemerintah sebuah negara dalam rangka melakukan kebijaksanaan stabilisasi. Di Indonesia, informasi mengenai salah satu policy instruments (yaitu Operasi Pasar Terbuka) dapat dipantau melalui suku bunga Sertifikat Bank Indonesia.
Penelitian ini merupakan event study yang bertujuan untuk :
1. Mengetahui adanya hubungan negatif antara perubahan suku bunga SRI dengan Indeks Harga Saham Gabungan;
2. Mengetahui adanya hubungan negatif antara perubahan suku bunga SBI dengan Indeks Harga Saham Industri;
3. Mengetahui apakah faktor perbedaan karakteristik dari masing-masing industri merupakan faktor yang mempengaruhi sensitivitas return setiap industri terhadap perubahan suku bunga SBI.
Penelitian yang terlebih dahulu dilakukan di luar negeri tentang kebijaksanaan moneter dan pasar saham telah dilakukan diantaranya oleh Booth dan Booth (1997), Waud (1970), Jensen dan Johnson (1993) dan Thorbecke (1997). Kemudian Jensen, Johnson dan Bauman (1997) meneliti lebih lanjut mengenai hubungan return jangka pendek dan return jangka panjang dengan perubahan discount rate yang berbeda untuk setiap industri. Perbedaan pada reaksi jangka pendek menunjukkan harapan investor bahwa perubahan discount rate tersebut akan mempengaruhi berbagai industri dengan kadar yang berbeda. Sedangkan reaksi jangka panjang menunjukkan return yang diharapkan investor pada tiap industri akan berbeda sesuai dengan perubahan lingkungan moneter.
Periode observasi untuk Indeks Harga Saham Gabungan dimulai tahun 1993 hingga pertengahan tahun 1998, sedangkan untuk Indeks Harga Saham Industri dimulai tahun 1996 hingga pertengahan tahun 1998. Sampel diambil dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada saat periode penelitian, telah mengeluarkan laporan keuangan pada saat periode penelitian serta perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangannya per 31 Desember setiap tahunnya. Perusahaan-perusahaan tersebut kemudian digolongkan menjadi 9 industri sesuai yang ditentukan oleh Bursa Efek Jakarta.
Ada 3 model yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu model 1 (untuk mengetahui tentang reaksi indeks pasar saham gabungan di sekitar pengumuman perubahan suku bunga SBI), model 2 (untuk mengetahui tentang reaksi indeks harga saham tiap industri di sekitar pengumuman perubahan suku bunga SBI) dan model 3 (untuk mengetahui apakah faktor perbedaan karakteristik dari tiap industri merupakan faktor yang mempengaruhi sensitivittas return setiap industri terhadap perubahan suku bunga SBI).
Berdasarkan analisis hasil penelitian, didapatkan bahwa indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta menunjukkan reaksi yang negatif dan signifikan terhadap pengumuman perubahan suku bunga SBI, terutama pada pengumuman perubahan suku bunga SBI periode 28 hari. Selain itu, nilai R2 yang dimiliki SBI periode 28 hari ini relatif lebih tinggi daripada nilai R2 yang dimiliki SBI periode lainnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sinyal jangka pendek dari Bank Indonesia ditanggapi secara negatif dan signifikan oleh Bursa Efek Jakarta serta perubahan yang terjadi pada suku bunga SBI periode 28 hari paling dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada IHSG dibandingkan dengan SBI periode lainnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Booth dan Booth (1997), Waud (1970), Jensen dan Johnson (1993) dan Thorbecke (1997).
Kesimpulan lain yang dapat diambil adalah bahwa B dari 9 lndeks Harga Saham Industri di Bursa Efek Jakarta menunjukkan reaksi yang negatif dan signifikan terhadap pengumuman perubahan suku bunga SBI, terutama pada SBI periode 28 hari. Industri yang paling sensitif terhadap perubahan suku bunga SBI adalah Aneka Industri serta Industri Properti, Real Estat dan Konstruksi Bangunan. Nilai R2 yang dimiliki SBI periode 28 hari ini juga relatif lebih tinggi daripada nilai R2 yang dimiliki SBI periode lainnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sinyal jangka pendek dari Bank Indonesia ditanggapi secara negatif dan signifikan oleh Bursa Efek Jakarta serta perubahan yang terjadi pada suku bunga SBI periode 28 hari paling dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada IHSI dibandingkan dengan suku bunga SBI periode lainnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Thorbecke (1997).
Kesimpulan terakhir adalah bahwa setiap industri ternyata memiliki perbedaan sensitivitas terhadap pengumuman perubahan suku bunga SBI. Hal ini dapat dilihat dari besarnya angka J3 yang dimiliki tiap industri yang berlainan satu sama lain, baik untuk regresi tahunan maupun regresi gabungan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Jensen, Johnson dan Bauman (1997), khususnya mengenai reaksi jangka pendek.
Lebih lanjut, pada tahun 1996 hanya tampak perbedaan yang signifikan antara industri yang sensitif dan yang tidak sensitif terhadap perubahan suku bunga SBI. Sedangkanr di tahun 1997 variabel-variabel yang diujikan tersebut tidak lagi sesuai dengan ekspektasi semula. Pada regresi gabungan, hanya variabel financial leverage yang menunjukkan nilai positif dan signifikan.
Adanya hasil signifikansi seperti ini diduga karena sensitivitas IHSI sebetulnya tidak terlalu dipengaruhi oleh variabel-variabel independen yang diujikan. Sejak tahun 1997 diduga masih banyak faktor lain yang lebih mempengaruhi sensitivitas IHSI yang tidak dilihat lebih lanjut dalam penelitian ini. Hal ini diperkuat dari hasil R2 gabungan, dimana kemampuan dari perubahan faktor-faktor yang ada secara bersama-sama untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada sensitivitas industri main menurun dari tahun ke tahun."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Adam
"ABSTRAK
Cash flows, dividend payout ratio, earnings per share, dan debt to equity ratio merupakan variabel-variabel keuangan yang sering digunakan dalam kebijakan dividen. Tujuannya agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karenanya dibutuhkan suatu evaluasi terhadap efektivitas kebijakan dividen sehingga dapat diperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Kesuksesan dan kegagalan kebijakan dividen tergantung pada bagaimana mengevaluasi dan menilai kondisi kinerja perusahaan. Oleh karena itu, dalam penilaian kebijakan dividen dapat digunakan variabel-variabel keuangan tersebut.
Dari hasil pengujian dengan menggunakan metode regresi limier berganda menunjukkan bahwa variabel yang konsisten dan signifikan adalah variabel dividend payout ratio sebelum periode analisis. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen yang diukur dalam dividend payout ratio dari perusahaan-perusahaan emiten yang termasuk dalam Indek LQ 45 sangat dipengaruhi oleh dividend payout ratio sebelum periode analisis. Sedangkan variabel-variabel yang lain masih berfluktuasi dan bersifat sementara. Artinya dalam keadaan tertentu dapat mempengaruhi dividend payout ratio periode analisis, pada keadaan tertentu yang lain dapat terjadi tidak signifikan.
Ada kemungkinan dengan tidak dimasukkannya unsur variabel-variabel eksternal dalam pengujian sedikit banyak menyebabkan hasil pengujian tidak sesuai dengan yang diharapkan. Variabel dividend payout ratio sebelum periode analisis yang konsisten baik tanda maupun signifikansinya itu dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai kinerja perusahaan-perusahaan yang tidak termasuk dalam Indeks LQ 45 dan untuk pengambilan keputusan dalam melakukan investasi saham."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayaka Cyantika
"Laporan magang ini menjelaskan mengenai praktik valuasi nilai wajar akun biological assets menggunakan Discounted Cash Flow pada PT U, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, dan prosedur audit yang dilakukan oleh KAP ABC untuk memberikan keyakinan memadai bahwa hasil estimasi nilai wajar akun biological assets tersebut telah disajikan dengan wajar. Hasilnya, KAP ABC menyimpulkan bahwa estimasi nilai wajar akun biological assets pada PT U yang telah dikalkulasikan oleh penilai independen telah disajikan secara wajar.

This internship report explains the practice of fair value of biological assets valuation using discounted cash flow at PT U, a palm oil plantation company, and audit procedure done by KAP ABC to give reasonable assurance that fair value estimation on PT U?s biological assets account has been fairly stated. The result is KAP ABC concludes that the overall fair value estimation of the biological assets account of PT U as calculated by appraiser has been fairly stated.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Libertina Judith Chrisianty
"[ABSTRAK
Laporan magang ini ingin memberi wawasan baru mengenai pengakuan
pendapatan dalam perusahaan utilitas beserta proses auditnya. PT DEF-T sebagai
penyedia listrik di salah satu kota di Indonesia mengharuskan adanya instalasi
sebelum menyalurkan listrik ke pelanggan, dan kemudian menjual tenaga listrik
dengan metode pascabayar dan prabayar yang berbeda dari metode penjualan
secara umum. Di akhir perikatan, KAP ABC memberikan opini wajar tanpa
pengecualian atas laporan keuangan PT DEF-T yang telah disajikan secara wajar sesuai standar akuntansi yang berlaku.

ABSTRACT
This internship report aims to give broader understanding of revenue recognition
in utility companies along with the audit process. DEF-T as an electricity provider
in one of cities in Indonesia requires installation to further provide electricity for
the customers, and later sell the electricity by postpaid and prepaid sales methods
which differ from common sales method of goods and services. In the end of
engagement, KAP ABC gave unqualified opinion on PT DEF-T's financial statement that has been fairly presented based on prevailing accounting standards., This internship report aims to give broader understanding of revenue recognition
in utility companies along with the audit process. DEF-T as an electricity provider
in one of cities in Indonesia requires installation to further provide electricity for
the customers, and later sell the electricity by postpaid and prepaid sales methods
which differ from common sales method of goods and services. In the end of
engagement, KAP ABC gave unqualified opinion on PT DEF-T’s financial statement that has been fairly presented based on prevailing accounting standards.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deavina Retkaputri
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Viera Mahdarani
"Laporan magang ini membahas mengenai proses audit yang dilakukan oleh KAP TWR pada PT PRS, yang merupakan produsen tunggal bahan kimia akrilamida di Asia Tenggara berfokus pada pengembangan, manufaktur dan menciptakan nilai tambah produk. Fokus dari pembahasan adalah mengenai perlakuan akuntasi PT PRS pada akun persedian serta proses dan temuan audit dari akun tersebut. Dari hasil audit, diketahui bahwa PT PRS membebankan semua fixed overhead dan direct labor sebelum persediaan tersebut terjual dimana seharusnya biaya tersebut dialokasikan dalam dua kondisi, yaitu saat persediaan yang belum terjual dan sudah terjual. Terkait dengan hal tersebut, KAP TWR mengajukan penyesuaian terkait adanya kapitalisasi persediaan. Sehingga, KAP TWR tetap memberikan opini wajar tanpa pengecualian pada PT PRS untuk laporan keuangan tahun 2016.

This report explains the audit process on PT PRS. PT PRS is the sole producer of Acrylamide in South East Asia and a specialty producer focused on developing, manufacturing, and creating value added products. The focus of this report is on accounting treatment, audit process, and audit finding on the inventory of PT PRS. From the audit results, it is known that PT PRS imposes all fixed overheads and direct labor before the inventory is sold, which should be allocated in two conditions when inventory is unsold and has been sold. In relation thereto, KAP TWR proposes an adjustment in respect of inventory capitalization. Thus, KAP TWR issues unqualified opinion of PT PRS financial statement for year ended in 2016."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sudayat
"Kalau diperhatikan, harga saham suatu perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta mengalami naik turun. Perubahan harga tersebut, bukan tanpa alasan. Paling tidak ada variabel - variabel yang mempengaruhinya. Penelitian mengenai faktor atau variabel penyebab naik turunnya harga saham di bursa efek, sudah cukup banyak. Akan tetapi, secara teoritis dapat dipakai suatu pendekatan seperti yang dikatakan oleh James C Van Home (1995) bahwa harga saham suatu perusahaan merefleksikan nilai dan perusahaan tersebut. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam menentukan nilai perusahaan adalah Competitive Advantage Model. Dalam pendekatan ini, nilai perusahaan ditentukan oleh dua faktor yaitu nilai dari asset yang ditempatkan dan nilai dan pertumbuhannya. Secara keseluruhan, model ini ditentukan oleh 4 ( empat ) variabel yaitu Net Operating Income, ROIC, Growth dan WACC. Penelitian ini didasarkan pada pendekatan di atas. Tujuannya adalah untuk mengetahui faktor mana yang paling 'dominan yang mempengaruhi nilai dari perusahaan. Untuk mencapai hasil yang diharapkan, penelitian ini dianalisa dengan menggunakan model analisa regresi linear berganda dengan 4 (empat) faktor sebagai inputan yaitu NOI, RDIC, WACC, g dan Vo sebagai variabel independen. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat/listed di Bursa Efek Jakarta sampai dengan periode Desember 1996. Untuk menentukan sampel, keseluruhan perusahaan yang listed dikategorikan kedalam dua bagian yaitu perusahaan dengan satu jenis usaha ( single business ) dan perusahaan dengan multi usaha ( multi business ) serta perusahaan perbankan atau lembaga keuangan dikeluarkan dari populasi. Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa satu variabel yaitu Net Operating Income (N 0 I) adalah variabel yang cukup signifikan mempengaruhi nilai perusahaan. Pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel ini adalah sebesar 85 %."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alda Karunia Rizki Hamid
"Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk menjelaskan mengenai proses rekonsiliasi penyusutan fiskal aset tetap pada PT. T. Rekonsiliasi penyusutan fiskal ini penting untuk dilakukan terkait perhitungan koreksi fiskal pada pelaporan pajak tahunan perusahaan. Laporan ini berisikan proses-proses yang dilalui dalam melakukan rekonsiliasi penyusutan fiskal aset tetap, beserta temuan-temuan menarik dalam proses rekonsiliasi terkait konsep akuntansi dan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

The objective of this report is to describe the process of reconciliation tax depreciation of fixed assets at PT. T. Reconciliation of tax depreciation is important to do calculations related to fiscal correction at the company's annual tax reporting. This report is about the processes followed in reconciling tax depreciation of fixed assets, along with the interesting findings of the reconciliation process and the related concepts of accounting and tax laws in force in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Pradipta Hidayat
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan identifikasi auditor ? klien
dan menguji pengaruh dari identifikasi diri tersebut terhadap kualitas audit.
Identifikasi diri auditor didasarkan atas teori identitas sosial dan motivated reasoning.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan data primer yang didapat
melalui penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi
auditor ? klien terbentuk dari tingkat kepentingan klien, image klien, dan audit tenure.
Identifikasi auditor ? klien terbukti meningkatkan kemungkinan auditor untuk
menyetujui accounting treatment yang diharapkan klien tetapi menurunkan perilaku
Reduced Audit Quality dari auditor.
ABSTRACT
This study aims to discover the determinant of auditor ? client identification and
examine the effects of that identification to audit quality. Auditors? identification is
based on social identity theory and motivated reasoning. This is a quantitative study
using primary data collected through questionnares. Result shows that auditor ? client
identification is determined by clients? importance, clients? image, and audit tenure.
Auditor - client Identification is proved to increase the tendencies for auditor to
acquiescence with clients? preferred accounting treatment but decrease the Reduced
Audit Quality acts.;This study aims to discover the determinant of auditor ? client identification and
examine the effects of that identification to audit quality. Auditors? identification is
based on social identity theory and motivated reasoning. This is a quantitative study
using primary data collected through questionnares. Result shows that auditor ? client
identification is determined by clients? importance, clients? image, and audit tenure.
Auditor - client Identification is proved to increase the tendencies for auditor to
acquiescence with clients? preferred accounting treatment but decrease the Reduced
Audit Quality acts.;This study aims to discover the determinant of auditor ? client identification and
examine the effects of that identification to audit quality. Auditors? identification is
based on social identity theory and motivated reasoning. This is a quantitative study
using primary data collected through questionnares. Result shows that auditor ? client
identification is determined by clients? importance, clients? image, and audit tenure.
Auditor - client Identification is proved to increase the tendencies for auditor to
acquiescence with clients? preferred accounting treatment but decrease the Reduced
Audit Quality acts., This study aims to discover the determinant of auditor – client identification and
examine the effects of that identification to audit quality. Auditors’ identification is
based on social identity theory and motivated reasoning. This is a quantitative study
using primary data collected through questionnares. Result shows that auditor – client
identification is determined by clients’ importance, clients’ image, and audit tenure.
Auditor - client Identification is proved to increase the tendencies for auditor to
acquiescence with clients’ preferred accounting treatment but decrease the Reduced
Audit Quality acts.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinny Amalia
"Laporan magang ini membahas mengenai prosedur audit atas akun pendapatan dan piutang yang dilakukan beserta hasil auditnya, serta menganalisis going concern PT ABC dan keterkaitannya dengan hasil audit. Pembahasan dimulai dari pemahaman siklus pendapatan PT ABC, penilaian dan pengujian pengendalian internal, pengujian substantif audit atas akun pendapatan dan piutang. Kemudian, dilakukan analisis terkait proses pengakuan pendapatan, analisis hasil audit yang dilakukan dan kesesuaiannya dengan teori yang berlaku, serta analisis going concern yang mana merupakan risiko yang ada pada PT ABC. Laporan Magang ini menyimpulkan bahwa pengendalian internal PT ABC berjalan dengan baik karena adanya pemisahan tugas-tugas dan hal lainnya, siklus pendapatan dan piutang secara keseluruhan telah disajikan secara wajar, namun PT ABC memiliki risiko yang cukup serius terkait kelangsungan hidup usahanya.

This internship report discusses about audit procedures on Revenue and Account Receivable along with the results of the audit, as well as analysis going concern of PT ABC and its linkage with the audit results. The discussion starts with understanding revenue cycle of PT ABC, assessment and test of internal control, and test of substantive on revenue and account receivable. In addition, this report also analyzed related to revenue recognition process, analyzed the results of audit and its compliance with applicable theory, as well as analysis of going concern PT ABC. This internship report concludes that the internal controls work well because there is a separation of duties and etc, revenue cycle and receivable as a whole is fairly stated, but PT ABC has a pretty serious risk related to going concern of their business."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>