Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mirnawati Jasimah
Abstrak :
ABSTRAK
Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dapat berfungsi sebagai tempat bermain dan berinteraksi bagi anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perkembangan perilaku anak umur 6-12 tahun dengan keberadaan fungsi RTH. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional dan 216 sampel. Data yang didapatkan berupa data primer melalui wawancara menggunakan kuesioner mengenai RTH dan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) mengenai perkembangan perilaku anak. Hasil penelitian menunjukkan hanya utilitas RTH dengan perkembangan perilaku anak yang memiliki hubungan bermakna secara statistik. Nilai OR yang dihasilkan adalah 3,25 (CI 95%: 1,51- 6,98) dan nilai p sebesar 0,03. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa hanya variabel utilitas RTH yang memiliki hubungan signifikan dengan perkembangan perilaku anak.
ABSTRACT
The existence of green open space has function as a place to play and interact with the children. This study aimed to analyze the relationship between behavioral development of children aged 6-12 years with the presence of green open space function. This study uses a cross-sectional study and 216 samples. Data obtained in the form of primary data through interviews using a questionnaire about RTH and the Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) on the development of children's behavior. The results showed only green open space utility with behavioral development of children who have a statistically significant relationship. OR the resulting value was 3.25 (95% CI: 1.51 to 6.98) and the p-value of 0.03. The conclusion from this study that the only variable green open space utility that has a significant relationship with the development of the child's behavior.
2016
S65116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akrima Fajrin Nurimani
Abstrak :
Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan unsur pengembang tata ruang kota yang diyakini mampu berfungsi memperbaiki kualitas lingkungan, khususnya kualitas udara. Keberadaan RTH memiliki pengaruh untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan dalam suatu wilayah apabila masyarakat memanfaatkannya dengan baik. Keberadaan dan pemanfaatan RTH dalam suatu wilayah diharapkan dapat menjadi upaya pencegahan kesehatan masyarakat terhadap penyakit-penyakit saluran pernapasan. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) disebabkan oleh multifaktor sehingga dibutuhkan penanganan dan pencegahan yang tepat dengan pendekatan multidisiplin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Ruang Terbuka Hijau Publik dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Penduduk Kecamatan Jagakarsa Tahun 2016. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional pada 230 responden yang merupakan penduduk Kecamatan Jagakarsa yang bermukim lebih dari satu tahun, bersedia mengikuti wawancara, dan berusia 2 - 65 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jarak rumah ke RTH berhubungan dengan kejadian ISPA dengan nilai OR=1,949. Selain itu tingkat pengetahuan penduduk mengenai fungsi dan manfaat RTH, frekuensi kunjungan, durasi kunjungan, dan jenis kegiatan yang dilakukan selama berada di RTH memiliki hubungan dengan kejadian ISPA masing-masing dengan nilai OR=4,674 , OR=4,664 , dan OR=3,503. Semakin terawat kondisi RTH akan menambah motivasi masyarakat untuk memanfaatkan RTH sebagai bentuk upaya pencegahan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). ......Green Open Spaces is an element of urban spatial development that are believed to be able to improve the quality of environment, especially air quality. The existence of green open space can influence the improving of public health quality and environmental health in some area when the peoples use it well. The utility of green open space in some area can be an action for public health prevention against respiratory diseases. Acute Respiratory Infection caused by multifactor, it takes the handling of appropriate and precautionary with a multidisiplin approaching. This study aims to determine the relationship of green open space with acute respiratory infection in the population of Jagakarsa Jakarta Selatan 2016. Design of this study is cross sectional with total samples 230 respondents who lived and stayed there for more than a year, accept to follow this study, and had an age from 2 - 65 years old. These results the variable of the distance of the house and open green spaces has an association with acute respiratory infection with an OR=1,949. In addition the knowledge about the benefits of the open green spaces, frequencies and duration of visits, and also the activities carried while in open green space has an association with acute respiratory infection with an OR=4,674, OR=4,664, and OR=3,503 each. Well, preserved condition of the open green spaces will increase the community motivation to visit and utilize the green open spaces as an Acute Repiratory Infection prevention efforts.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rahman
Abstrak :
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA masih menjadi penyakitterbanyak di Kota Depok. Penurunan kualitas udara ambien dan luas Ruang TerbukaHijau RTH karena pembangunan yang semakin berkembang diduga memiliki kaitandengan hal tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk melihat trend Kualitas UdaraAmbien, RTH dan Jumlah Kasus ISPA yang terjadi di Kota Depok tahun 2013-2017serta bagaimana kaitan ketiganya dalam kualitas kesehatan lingkungan. Desainpenelitian ini adalah studi ekologi. Unit analisisnya adalah data sekunder konsentrasilima parameter kualitas udara ambien SO2, NO2, CO, Pb dan PM10 dan luas RTH dariDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DLHK , serta data jumlah kasus ISPA dariDinkes Kota Depok. Analisis dilakukan secara spasial dan statistik. Hasil penelitiandisajikan dalam tabel, grafik trend dan pemetaan. Terdapat trend fluktuasi yang acakdari konsentrasi lima parameter kualitas udara dan ISPA, sedangkan RTH mengalamitrend perubahan yang teratur. Disarankan kepada pemerintah serta instansi kedinasan diKota Depok untuk merumuskan regulasi dan berbagai program untuk meningkatkankualitas kesehatan lingkungan serta menurunkan jumlah kasus ISPA di Kota Depok. ......Acute Respiratory Infection ARI disease is still the highest number of diseasein Depok City. Decline in ambient air qualityand availability of Green Open Space GOS due to the growing development is thought to be the causing factors. This studywas conducted to determine the trend of Ambient Air Quality, GOS and the number ofARI cases that occurred in Depok during 2013 2017. The research design is ecologicalstudy. The units of analysis are the secondary data of the concentration of fiveparameters of ambient air quality SO2, NO2, CO, Pb dan PM10 and GOS fromDepartment of Hygiene and Environment, and data of ARI cases from HealthDepartment in Depok. The analysis was done with spatial and statistical analysis. Resultof the analysis showed in tables, graphs and mapping. There is random fluctuative trendon theambient air parametersand ARI. Whereas there is patterned change on the GOS. Itis suggested to the city government as well as the official departments in Depok City toformulate regulations and various programs to improve the quality of environmentalhealth and reduce the number of ARI cases in Depok.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rahman
Abstrak :
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi penyakit terbanyak di Kota Depok. Penurunan kualitas udara ambien dan luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) karena pembangunan yang semakin berkembang diduga memiliki kaitan dengan hal tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk melihat trend Kualitas Udara Ambien, RTH dan Jumlah Kasus ISPA yang terjadi di Kota Depok tahun 2013-2017 serta bagaimana kaitan ketiganya dalam kualitas kesehatan lingkungan. Desain penelitian ini adalah studi ekologi. Unit analisisnya adalah data sekunder konsentrasi lima parameter kualitas udara ambien (SO2, NO2, CO, Pb dan PM10) dan luas RTH dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), serta data jumlah kasus ISPA dari Dinkes Kota Depok. Analisis dilakukan secara spasial dan statistik. Hasil penelitian disajikan dalam tabel, grafik trend dan pemetaan. Terdapat trend fluktuasi yang acak dari konsentrasi lima parameter kualitas udara dan ISPA, sedangkan RTH mengalami trend perubahan yang teratur. Disarankan kepada pemerintah serta instansi kedinasan di Kota Depok untuk merumuskan regulasi dan berbagai program untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan serta menurunkan jumlah kasus ISPA di Kota Depok.
Acute Respiratory Infection (ARI) disease is still the highest number of disease in Depok City. Decline in ambient air qualityand availability of Green Open Space (GOS) due to the growing development is thought to be the causing factors. This study was conducted to determine the trend of Ambient Air Quality, GOS and the number of ARI cases that occurred in Depok during 2013-2017. The research design is ecological study. The units of analysis are the secondary data of the concentration of five parameters of ambient air quality (SO2, NO2, CO, Pb dan PM10) and GOS from Department of Hygiene and Environment, and data of ARI cases from Health Department in Depok. The analysis was done with spatial and statistical analysis. Result of the analysis showed in tables, graphs and mapping. There is random fluctuative trend on theambient air parametersand ARI. Whereas there is patterned change on the GOS. It is suggested to the city government as well as the official departments in Depok City to formulate regulations and various programs to improve the quality of environmental health and reduce the number of ARI cases in Depok.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library