Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anita Karolina
Abstrak :
Terorisme di Indonesia saat ini semakin marak terjadi. Meskipun sebelumnya telah terdapat Undang-Undang Anti Terorisme tetapi tidak serta-merta menghentikan para pelaku terorisme. Undang-Undang tersebut tidak mengatur secara tegas dalam hal pencegahan, sehingga aparat penegak hukum tidak bisa bertindak untuk mencegah, menghentikan bahkan menindaklanjuti segala sesuatu yang dicurigai berhubungan dengan aksi terorisme. Pengajuan revisi terhadap UU Anti Terorisme yang tertunda hampir dua tahun lamanya pada akhirnya disahkan oleh DPR RI menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Hal ini merupakan sebuah capaian kebijakan strategis dalam sektor keamanan nasional yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat dalam mencegah terjadinya aksi terorisme di Indonesia. Penelitian ini berfokus pada Implementasi pencegahan terorisme melalui program deradikalisasi dalam rangka early detection dan strategi deradikalisasi yang tepat untuk digunakan sebagai upaya pencegahan terorisme di Indonesia. Penulis melakukan penelitian melalui pendekatan kualitatif dari sumber-sumber data yang berkompeten dengan melakukan wawancara terhadap narasumber dan analisa dokumen dari fenomena yang terjadi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa deradikalisasi dapat menjadi early detection bagi aparat penegak hukum khususnya fungsi intelijen sebagaimana yang diteorisasikan oleh Hank Prunckun yaitu dapat menjadi sumber informasi dan media untuk mempengaruhi rekan-rekannya yang masih radikal agar kembali tidak radikal. Salah satu strategi deradikalisasi yang tepat dilakukan pemerintah yaitu BNPT dan Kementerian/Lembaga terkait harus menyusun grand strategy nasional deradikalisasi baik strategi maupun target untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka Panjang karena Kementerian/Lembaga pelaksana saat ini belum dapat melakukan secara integratif dan koordinatif.
Today Terrorism in Indonesia is increasing rapidly. Although there was an Anti-Terrorism law it did not stop the terrorists. This law does not explicitly regulate in terms of prevention, thus law enforcement officials cannot act to prevent, stop or even to investigate any suspicious activity by personal or organization which related to acts of terrorism. Submission of revisions to the Anti-Terrorism Law which has been delayed for almost two years has finally been ratified by the House of Representatives of the Republic of Indonesia into Law No. 5 of 2018 concerning the Eradication of Crime of Terrorism. This is a strategic policy achievement in the national security sector that can be utilized by the government and society in preventing acts of terrorism in Indonesia. This research focuses on the implementation of the prevention of terrorism through deradicalization programs in the framework of early detection and appropriate deradicalization strategies to be used as an effort to prevent terrorism in Indonesia. The author conducts research through a qualitative approach from competent data sources by conducting interview the interviewees and documents analyzing from the phenomena that have occured. In this study, it was found that deradicalization used as early detection for law enforcement officers, especially intelligence functions, as documented by Hank Prunckun, which can be a source of information and media to influence his radical counterparts to return to being not radical. One of the appropriate deradicalization strategies carried out by the government, namely BNPT and related Ministries / Agencies must form a national grand strategy for deradicalization in short-term, medium-term and long-term strategies and targets due to the current Ministries / Implementing Agencies have not been succesfully able to carry out the integrative and coordinative process.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Oriza
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penguatan program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) selama periode 2021-2022, guna meningkatkan ketahanan sumber daya manusia (SDM), dalam menghadapi megatren abad ke 21 pada bidang akselerasi teknologi. Perlu analisis mendalam terkait program-program yang akan mendukung peningkatan kualitas SDM unggul yang dapat bersaing secara global dan siap menghadapi megatren. Penelitian ini menggunakan teori kompetitif intelijen untuk melihat keunggulan program-program LPDP disandingkan dengan program beasiswa lembaga lain, seperti Chevening, Fulbright, Djarum, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam mencetak SDM yang menjawab kebutuhan zaman. Penelitian adalah penelitian kualitatif yang dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang spesifik pada program-program LPDP periode 2021-2022, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan lima narasumber kunci, dan studi referensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SDM Indonesia saat ini, belum siap menghadapi megatren, terutama pada bidang akselerasi teknologi, sehingga diperlukan berbagai macam upaya pengembangan untuk menghadapi hal tersebut. Berdasarkan teori intelijen kompetitif, penelitian ini menunjukkan bahwa program-program LPDP lebih unggul dibandingkan lembaga pemberi beasiswa lain di Indonesia, dan telah didesain untuk menunjang kesiapan SDM dalam menghadapi tantangan megatren abad ke 21, dan telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam penyusunan program. LPDP memiliki peran vital sebagai lembaga investasi pendidikan dalam menciptakan SDM yang unggul, berkarakter, kreatif, inovatif dan berjiwa kepemimpinan sebagai hasil dari berbagai program-program yang telah dicanangkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa investasi jangka panjang di bidang pendidikan yang dilakukan LPDP akan menciptakan lebih banyak SDM Indonesia yang siap menghadapi dinamika perubahan global dan menjawab kebutuhan pembangunan nasional. ......The objective of this research was analysed the enrichment of the Indonesia Endowment Fund for Education (LPDP) scholarship program, for the period 2021-2022, which intended for advancing the resilience of human resources to cope with the 21st century megatrends in the field of technological acceleration. A more in-depth analysis is needed with respect to the programs aimed at elevating the quality of human resources that could compete at global scale and ready to face megatrends. The research employs competitive intelligence theory to understand the advantage of LPDP programs compared to scholarship programs from other institutions, such as Chevening, Fulbright, Djarum, and the Ministry of Communication and Information Technology in creating a new generation of more superior human resources who could endure and respond the need of the challenging times. The research is qualitative research that is analysed descriptively with a case study approach that is specific to LPDP programs for the period 2021-2022, and the data collection technique used was a series of interviews with five key informants as well as a series of studies from relevant literatures and published reports. The result of this research suggests, the current stage of human resources are not resilient to encounter the threat of megatrends, hence, various development programs are needed to deal with the challenges. Based on the theory of competitive intelligence, the research suggests that LPDP programs have offered some competitive advantages comparing to other scholarship providers and have been purposely designed to support the readiness of human resources to cope with the 21st century megatrends, and furthermore, it had also been well-coordinated from time to time with every stakeholder during the preparation of the programs. LPDP plays a pivotal role in creating the more superior, creative, innovative, and leadership-minded talents as a result of the various programs which have been launched. From the research, it has also been concluded that the role of LPDP, particularly in extending a long-term investment in education, would bring a sustainable support to the country in creating the required talents and potential future leaders who are resilient to embrace the contemporary global environment as well as able to overcome the challenge of the national development.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Univeristas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biky Uthbek Mubarok
Abstrak :
Ekonomi berbasis gagasan, ilmu pengetahuan dan kreativitas menjadi modal utama dalam menunjang kemajuan Indonesia. Pemuda yang menjadi salah satu pelaku ekonomi kreatif harus terus menggali potensi dan menjaga konsistensinya. Tentu, untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar. Melalui pemanfaatan budaya lokal yaitu batik, pemuda dapat menggali kreatifitas untuk menghasilkan pendapatan ekonomi. Yogyakarta yang kaya akan potensi budaya lokalnya, termasuk batik, memiliki tingkat pendapatan ekonomi kreatif tertinggi daripada lima provinsi lainnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal berupa batik yang merupakan hasil dari kreatifitas pemuda di Kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreatifitas yang dihasilkan oleh pemuda melalui inovasi berupa batik bermotif timnas sepakbola saat piala dunia berlangsung. Pemuda sebagai pelaku ekonomi kreatif mampu menjadikan batik sebagai media dalam pengembangan ekonomi kreatif di D.I. Yogyakarta. ......An economy based on ideas, science, and creativity is the main capital in supporting Indonesia's progress. Youth who become one of the creative economy actors must continue to explore the existing potential and maintain consistency. Of course, to survive in the market competition. Through the use of local culture, namely batik, youth can explore creativity to generate economic income. Yogyakarta, which is rich in local cultural potential, including batik, has the highest level of creative economy income out of five other provinces. The purpose of this study was to analyze the development of a creative economy based on local culture in the form of batik as the result of youth creativity in the Special Region of Yogyakarta. This research is a qualitative research using descriptive analysis type of research. The results showed that the creativity generated by youth through innovation in the form of a batik-patterned national football team during the world cup took place. Youth as creative economic actors are able to make batik as a medium in the development of the creative economy in DI Yogyakarta.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library