Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krishna Astu Yuwono
Abstrak :
Pengawasan merupakan salah satu unsur utama yang diperlukan pemerintah dalam menjalankan sistem perpajakan self-assesment di Indonesia. Pengawasan tersebut diadakan dengan melakukan pemeriksaan pajak. Rasio Cakupan Pemeriksaan Pajak, yang mampu menggambarkan tingkat keterperiksaan seseorang dan merupakan indikator keberhasilan pelaksanaan pemeriksaan pajak, sayangnya masih belum mampu mencapai hasil yang optimal di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menjabarkan formulasi dari perhitungan Rasio Cakupan Pemeriksaan Pajak tersebut, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta menjelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah khususnya pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam meningkatkan rasio tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan paradigma post-positivist. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan cara wawancara dan pengambilan data sekunder dari pihak terkait. Hasil penelitian ini menunjukan formulasi dari Rasio Cakupan Pemeriksaan Pajak di Indonesia mengalami perubahan pada beberapa unsur dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi Rasio Cakupan Pemeriksaan Pajak, yaitu faktor kapasitas pemeriksaan, dan faktor regulasi terkait. Lebih jauh lagi, faktor kapasitas pemeriksaan dapat dijabarkan terdiri dari faktor kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM), kualitas SDM, dan faktor sarana yang mencakup penggunaan tekonologi untuk membantu proses pemeriksaan pajak.
Surveillance is one of the main elements needed by the government in carrying out the self-assessment tax system in Indonesia. The surveillance is carried out by conducting a tax audit. The Tax Audit Coverage Ratio, which is able to describe the chance of someone's getting audited and as a success indicator of conducting a tax audit, is unfortunately still unable to achieve optimal results in Indonesia. The purpose of this study is to describe the formulation of the Tax Audit Coverage Ratio calculation, analyze the factors that are affecting it, and explain the various efforts that have been made by the government, especially by the Directorate General of Taxes (DGT) to increase the ratio. The research approach used is descriptive qualitative with the post-positivist paradigm. Data collection techniques in the research acquired by interviewing and retrieving secondary data from related parties. The results of this study indicate that there are changes in the formulation of the Tax Audit Coverage Ratio in Indonesia on recent years. In addition there are two main factors that affect the Tax Audit Coverage Ratio, namely the audit capacity factor, and related regulatory factors. Furthermore, audit capacity factors consist of quantity factors of Human Resources (HR), quality of human resources, and facilities factors which include the use of technology to assist the tax audit process.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marselus Imbiri
Abstrak :
Dalam perjalanan Studi di Perguruan Tinggi mahasiswa tertantang untuk berkompetisi dalam meraih suatu prestasi secara maksimal, namun untuk mencapai prestasi belajar terbaik ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor yang menarik untuk diteliti oleh penulis adalah "Persepsi mahasiswa tentang pengajaran dosen". dalam hal ini akan dilihat hubungan dan sekaligus pengaruh persepsi terhadap prestasi belajar mahasiswa. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan, dimana peneliti mengadakan survey dengan menyebar daftar pemyataan dan direspon oleh 150 orang mahasiswa Universitas Putra Bangsa Surabaya dari jumlah populasi sebanyak 1170 orang. Teori yang digunakan diperoleh dari berbagai literatur yang berkaitan dengan penulisan tesis, khususnya konsep-konsep berpikir para ahli mengenai pengertian" faktor-faktor dan hal lainnya tentang persepsi, pengajaran, prestasi dan belajar. Misal, Braskamp dkk (1979:13) mengatakan bahwa persepsi merupakan salah satu faktor penentu dalam prestasi belajar dan Centra (1979:17) juga menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara pengajaran dosen dengan basil belajar mahasiswa, dimana kepengajaran dosen ini dinilai berdasarkan penilaian mahasiswa. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa teutang pengajaran dosen dengan prestasi belajar mahasiswa. Sedangkan faktor-faktor pengajaran dosen (kehadiran, kemampuan, aktivitas bimbingan, serta evaluasi, koreksi dan umpan balik) berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Rekomendasinya, perlu peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi, melalui sarana & prasana misalnya : perpustakaan, laboratorium, ruang belajar yang mamadai, dan sebagainya. Perlu adanya upaya pembina an tenaga edukatif dengan mengikutkan pada Diktat, seminar, penataran dan memperbanyak membaca buku di perpustakaan, serta perlu merekrut caloncalon tenaga edukatif yang mempunyai kualifikasi mengajar.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Alifa Ramadhiyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang Interoperabilitas Organisasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta. SIMPEG digunakan untuk mempermudah akses data dan informasi pegawai guna meningkatkan kinerja pelayanan kepegawaian, membantu pengambilan keputusan oleh para pemimpin serta memenuhi visi misi BKD terkait informasi kepegawaian, yaitu integrasi yang dapat diwujudkan melalui prinsip interoperabilitas. Namun dalam pelaksanaannya, untuk mencapai integrasi masih terkendala oleh adanya birokrasi yang berbelit serta koordinasi yang kurang efisien antara BKD dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemprov DKI Jakarta dalam pengelolaan SIMPEG. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap pihak BKD, Diskominfo serta BKN kantor regional V Jakarta menggunakan teori jenis interoperabilitas serta tahapan interoperabilitas organisasi milik Gottshalk & Solli-Saether. Hasil penelitian menunjukan terdapat adanya interoperabilitas organisasi meskipun hanya dua dari empat tahapan interoperabilitas organisasi yang terpenuhi yaitu Process Business Knowlegde sharing, sedangkan tahapan Value Creation dan Strategic Alignment belum terpenuhi secara maksimal dalam SIMPEG BKD Provinsi DKI Jakarta
ABSTRACT
This research talk about the interoperability organization ini Human Resource Information System (SIMPEG) Local Employment Agencies (BKD) Jakarta province (SIMPEG) is used to facilitate data and employees information service in which to improving the performance of human resources , helping the decisionmaking by the leaders and meet the vision of the BKD which is the integration of information that can be embodied through the principle of interoperability. However, in this implementation to achieve integration still hampered by the convoluted bureaucracy and less efficient coordination between BKD and the department of communication and information (Diskominfo) Jakarta province in the management of SIMPEG. The research uses post positivist paradigm by conducting in-depth interviews to some information from BKD, Diskominfo as well as regional offices BKN V Jakarta. The research results show there are only two stage from four stage of the interoperability organizationthere are process business, sharing knowlegde, value creation and strategic alignment, although the last two stage only shows minimum implementation
2015
S57889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library