Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Nencylia Mahmintari
"Line balancing adalah suatu metode penugasan sejumlah elemen kerja ke dalam stasiun kerja pada satu lintasan produksi sehingga tiap stasiun kerja dapat menyelesaikan tugasnya pada waktu yang sama (Prabowo, 2009). Desain line balancing yang tepat akan meminimalisir permasalahan bottleneck pada proses pengemasan. Bottleneck adalah adanya penumpukan produk pada work station tertentu sehingga dapat menghambat proses produksi (Napitulu, Sembiring & Hidayah, 2016). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat desain line balancing agar mendapatkan desain yang efektif dan efisien setelah dilakukan peningkatan kecepatan mesin Meguro SP 220-HSD dengan menentukan jumlah pekerja yang dibutuhkan pada tiap elemen kerja sehingga didapatkan keseimbangan pada jalur pengemasan 3 produk Vitacimin yang dilakukan selama Praktik Kerja Profesi Apoteker periode September - November 2020 di PT Takeda Indonesia. Metode pelaksanaan dilakukan dengan observasi data, merancang desain dan mengevaluasi desain yang telah dibuat. Evaluasi desain line balancing dilakukan pada kecepatan 150, 160 dan 170 rpm dengan melihat keseimbangan lini proses pengemasan dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi line balancing. Dari hasil evaluasi pada kecepatan 150 rpm, lini pengemasan Produk Vitacimin memiliki keseimbangan sedangkan pada kecepatan 160 dan 170 rpm, desain balancing yang dibuat masih memiliki permasalahan yaitu bottleneck pada beberapa work station. Bottleneck terjadi karena kecepatan rata-rata petugas pengemas (skill matrix) belum merata dan bahan conveyor belt yang digunakan pada lini proses memiliki sifat menempel pada kemasan primer produk.
Line balancing is a method of assigning a number of work elements into a workstation on one production track so that each workstation can complete its task at the same time (Prabowo, 2009). The right line balancing design minimizes bottleneck problems in the packaging process. Bottleneck is the accumulation of products at certain work stations so as to impede the production process (Napitulu, Sembiring & Hidayah, 2016). The purpose of this writing is to create a line balancing design in order to obtain an effective and efficient design after an increase in the speed of Meguro SP 220-HSD machines by determining the number of workers needed on each element of work so that a balance is obtained on the packaging line of 3 Vitacimin products conducted during the Pharmacist Profession Working Practice period September - November 2020 at PT Takeda Indonesia. The implementation method is done by data observation, designing and evaluating the design that has been created. Evaluation of line balancing design is conducted at speeds of 150, 160 and 170 rpm by looking at the balance of the packaging process line and analyzing the factors that affect line balancing. From the evaluation results at a speed of 150 rpm, Vitacimin product packaging line has a balance while at the speed of 160 and 170 rpm, the balancing design made still has problems namely bottlenecks at some work stations. Bottleneck occurs because the average speed of the packing officer (skill matrix) has not been evenly distributed and the conveyor belt material used on the process line has the properties of sticking to the primary packaging of the product."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nur Fitria
"Profesi apoteker memiliki peran penting dalam industri farmasi, rumah sakit, pelayanan, dan pemerintahan. Seorang calon Apoteker harus melakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker agar mendapatkan bekall dan pengalaman yang diperlukan untuk menjadi Apoteker yang professional dalam memasuki dunia pekerjaan. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT. Takeda Indonesia periode Bulan Januari – Maret 2022 dan Apotek Kimia Farma Galaxy Periode Maret 2022. Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Profesi Apoteker, calon Apoteker diharapkanmendapatkan pengalaman dan gambaran mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh Apoteker di dunia kerja, khususnya di bidang industri farmasi dan apotek.
The pharmacist profession has an important role in the pharmaceutical industry, hospitals, services, and government. A pharmacist candidate must carry out the Pharmacist Professional Practice in order to gain skills and experiences that needed to become a professional pharmacist in entering the world of work. This time, Pharmacist Professional Practices are carried out at PT. Takeda Indonesia for the period January – March 2022 and Kimia Farma Galaxy Pharmacy for the period March 2022. By implementing the Pharmacist Professional Practice, A pharmacist candidate is expected to gain experience and an overview of the work carried out by Pharmacists in the world of work, especially in the pharmaceutical and pharmacy industry."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Diana
"PT Takeda Indonesia merupakan industri farmasi di Indonesia yang telah memproduksi berbagai jenis obat-obatan dan produk kesehatan lainnya. Salah satu produk di PT Takeda Indonesia yang memiliki tingkat penjualan yang tinggi pada kategori produk suplemen adalah tablet vitamin C. Salah satu inovasi yang dilakukan PT Takeda Indonesia untuk meningkatkan nilai ekonomis pada proses pengemasan tablet vitamin C adalah dengan mengganti kemasan sekunder yang sebelumnya menggunakan stiker logo menjadi perforation line dengan model auto lock. Penghilangan penggunaan stiker logo ini dapat berpengaruh pada beberapa aspek pada proses pengemasan. Oleh karena itu, diperlukan kajian terhadap pengaruh perubahan kotak karton sebagai kemasan sekunder tablet Vitamin C terhadap keseimbangan lini dan aspek-aspek lain agar proses produksi. Dari hasil kajian yang sudah dilakukan, perubahan desain kotak karton sebagai kemasan sekunder akan menyebabkan perubahan formasi pada line balancing, berkurangnya biaya pembelian stiker logo, dan berkurangnya jumlah pekerja dalam satu lini pengemasan. Namun diperlukan uji coba terhadap pengemasan menggunakan desain kotak karton yang baru dan diperlukan perbandingan efektivitas dan efisiensi sebelum dan sesudah penerapan desain kotak karton produk vitamin C yang baru.
PT Takeda Indonesia is a pharmaceutical industry in Indonesia that has produced various types of medicines and other health products. One of the products at PT Takeda Indonesia that has a high level of sales in the supplement product category is vitamin C tablets. One of the innovations made by PT Takeda Indonesia to increase the economic value of the vitamin C tablet packaging process is to replace the secondary packaging which previously used a logo sticker. become a perforation line with an auto lock model. Eliminating the use of this logo sticker can affect several aspects of the packaging process. Therefore, it is necessary to study the effect of changing carton boxes as secondary packaging for Vitamin C tablets on line balance and other aspects of the production process. From the results of studies that have been carried out, changes in the design of carton boxes as secondary packaging will cause formation changes in line balancing, reduced costs for purchasing logo stickers, and reduced number of workers in one packaging line. However, it is necessary to test the packaging using the new carton box design and to compare the effectiveness and efficiency before and after implementing the new carton box design for vitamin C products."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ria Artha Rani
"Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Peraturan BPOM Nomor 33 Tahun 2018, menyatakan bahwa Industri Farmasi, Pelaku Usaha Obat Tradisional, Pelaku Usaha Sumplemen Kesehatan, Pelaku Usaha Kosmetika, atau Pelaku Usaha Pangan pemilik Izin Edar wajib menerapkan 2D barcode. Fungsi dari pemberian nomor serialisasi atau 2D barcode ini untuk menghindari terjadinya pemalsuan obat selama proses distribusi obat kepada konsumen.Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengkajian implementasi serialisasi untuk mengetahui apakah kebijakan yang dilakukan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu juga untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari implementasi serialisasi, serta mendapatkan solusi dari kekurangan tersebut.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) through BPOM Regulation Number 33 of 2018, states that the Pharmaceutical Industry, Traditional Medicine Business Actors, Health Supplement Business Actors, Cosmetics Business Actors, or Food Business Actors holding Distribution Permits are required to apply 2D barcodes. The function of providing serialization numbers or 2D barcodes is to prevent drug counterfeiting during the drug distribution process to consumers. In addition, it is also to find out the advantages and disadvantages of implementing serialization, and getting solutions to these deficiencies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nuariska Laila Ramadhani
"Apoteker merupakan salah satu profesi dibidang kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk menjadi seorang Apoteker tentu harus terlebih dahulu lulus dari Pendidikan Profesi Apoteker dan mengucap Sumpah Apoteker sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku dan selanjutnya berhak untuk melakukan pelayanan kefarmasian sebagai seorang Apoteker. Selama menempuh pendidikan Profesi, mahasiswa wajib untuk mengikuti Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Kegiatan PKPA ini menjadi salah satu sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktik dan pemahaman lebih dalam tentang tugas dan fungsi seorang Apoteker. Kegiatan PKPA dapat di laksanakan di berbagai sarana kefarmasian seperti di Industri dan Apotek. Kegiatan PKPA di Industri farmasi di laksanakan di PT Takeda Indonesia periode bulan September – Oktober 2021. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek di Industri Farmasi termasuk mengetahui penerapan CPOB di PT Takeda Indonesia. Kegiatan PKPA di Apotek di laksanakan di Apotek Roxy Jatibaru periode Desember 2021. Mahasiswa dapat memahami dan mempelajari secara langsung tugas dan peran Apoteker di Apotek dalam melakukan pelayanan kefarmasian kepada pasien. Pada setiap lokasi PKPA mahasiswa akan memperoleh tugas khusus terkait dengan permasalahan yang ada di masing-masing lokasi praktik dan hasilnya dapat di tuangkan dalam bentuk Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker.
Pharmacists are one of the professions in the health sector that are needed by the community. To become a pharmacist, of course, you must first graduate from the Pharmacist Professional Education and take the Pharmacist Oath in accordance with applicable laws and regulations and then have the right to perform pharmaceutical services as a pharmacist. During professional education, students are required to follow the Pharmacist Professional Internship (PKPA). This PKPA activity is a means for students to gain practical experience and a deeper understanding of the duties and functions of a pharmacist. PKPA activities can be carried out in various pharmaceutical facilities such as in industry and pharmacies. PKPA activities in the pharmaceutical industry are carried out at PT Takeda Indonesia for the period September – October 2021. This activity aims so that students can increase their knowledge and insight about all aspects of the Pharmaceutical Industry, including knowing the implementation of GMP at PT Takeda Indonesia. PKPA activities at the Pharmacy are carried out at the Roxy Jatibaru Pharmacy for the period of December 2021. Students can understand and learn firsthand the duties and roles of Pharmacists at the Pharmacy in providing pharmaceutical services to patients. At each PKPA location, students will receive special assignments related to the problems that exist in each practice location and the results can be written in the form of a Pharmacist Professional Practice Report."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Devi Ananda Putri
"Sebagai gambaran bagi calon Apoteker dalam memahami peran dan tugas di berbagai bidang pekerjaan, maka perlu dilakukan praktik kerja profesi Apoteker. Pada praktik kerja dilakukan pembelajaran secara pengamatan langsung dan diberikan kesempatan langsung untuk melakukan analisis masalah yang terjadi pada masing-masing unit kerja. Oleh karena itu, pada laporan praktik kerja ini akan membahas mengenai analisis masalah beserta solusi yang dapat diajukan pada setiap tempat praktik kerja. Praktik kerja dilakukan di PT. Takeda Indonesia sebagai gambaran peran Apoteker di Industri Farmasi. Penulis mendapat kesempatan untuk mengerjakan tugas khusus mengenai kajian perubahan sistem Conveyor pada proses pengemasan sekunder produk VC terhadap line balancing di Line 4. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan model line balancing yang efisien dan safety untuk keseimbangan jalur pengemasan setelah dilakukan perubahan sistem conveyor. Selain pada bidang industri, praktik kerja juga dilakukan di Apotek Roxy Pondok Labu. Penulis mendapat kesempatan untuk mengerjakan tugas khusus mengenai pengkajian resep yang mengandung obat Lansoprazole untuk penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) pada periode Oktober 2021. Dari hasil pengkajian resep tersebut, diharapkan dapat diketahui apakah resep yang diberikan sudah sesuai dengan ketentuan administratif, ketentuan farmasetis, dan ketentuan klinis.
As an illustration for prospective pharmacists in understanding the roles and duties in various fields of work, it is necessary to practice the pharmacy profession. In practical work, directed learning is carried out and given direct opportunities to analyze problems that occur in each work unit. Therefore, in this work practice report, we will discuss the problem analysis and solutions that can be proposed at each work practice place. Work practices carried out in PT. Takeda Indonesia as an illustration of the role of Pharmacists in the Pharmaceutical Industry. The author had the opportunity to work on a special task regarding changes to the conveyor system in the packaging process of VC secondary products for line balancing in Line 4. In addition to the industrial sector, work practices are also carried out at the Roxy Pondok Labu Pharmacy. The author has the opportunity to do a special task regarding the study of prescriptions containing the drug Lansoprazole for Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) in the period October 2021. From the results of the review of the prescription, it is hoped that it will be known whether the prescription given is in accordance with administrative provisions, pharmaceutical provisions, and clinical provisions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library