Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Faisal
"Fokus penelitian ini adalah melihat bagaimana gambaran budaya politik kontemporer Makassar di era liberalisasi pasar, yang terwujud dalam ruang publik kontemporer ala warung kopi yaitu ruang publik Phoenam. Dengan mengambil ruang publik Phoenam Makassar sebagai objek pembahasan, penelitian ini menguraikan bagaimana hubungan-hubungan kekuasaan (pertarungan ideologis) berlangsung dalam ruang publik Phoenam Makassar, yang pada akhirnya akan mengungkap derajat kepublikan ruang publik Phoenam tersebut. Derajat kepublikan tersebut dilihat dari wacana yang berkembang dan akses yang diberikan kepada publik dalam ruang publik Phoenam, dengan kondisi demokrasi maksimal sebagai parameternya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi pustaka. Sementara analisis data digunakan pendekatan kajian budaya (cultural studies).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai trendsetter dan representasi ruang publik kontemporer Makassar, ruang publik Phoenam telah memediasi berbagai pertarungan kepentingan yang terlibat di dalamnya seperti radio Mercurius, harian Fajar, Phoenam, tokoh-tokoh publik, dan pengunjung/komunitas Phoenam. Tiap-tiap elemen publik ini secara politis dan ideologis berusaha mengooptasi dan mengomodifikasi ruang publik Phoenam dengan cara melakukan 'perang posisi' (war of position) untuk memperjuangkan kepentingan masing-masing menuju hegemoni, yang pada akhirnya mendefinisikan ruang publik Phoenam Makassar sebagai ruang publik tidak otentik.
Pertarungan ideologis tersebut di ruang publik Phoenam berimplikasi terhadap tersingkirnya kearifan lokal ruang kultural tudang sipulung dalam budaya politik tradisional Bugis Makassar yang disinyalir sebagai ruang demokratis yang pernah dialami masyarakat Bugis Makassar sebagai tradisi berdemokrasi pada masa lampau.

The focus of this research is to see how the image of Makassar's contemporary political culture in the ere of market liberalization, which takes coffee house as a form of public sphere, namely Phoenam's public sphere. Taking Makassar Phoenam's public sphere as object analyzed, this research describes how power relations (ideological struggle) take place in Phoenam's publis sphere, and finally, reveal the publicity degree of the Phoenam's public sphere. The publicity degree is seen from public discourses and acces given to the public in Phoenam's public sphere, with ideal democracy as its parameter. Interview, observation, and bibliographical research are used to collect the data, and cultural studies (kajian budaya) for analyzing the data.
The result of this research shows that as trendsetter and representation of Makassar's public sphere, Phoenam's public sphere has mediated the struggle of ideological interests of the public, that is, Mercurius radio station, Phoenam's owner, Fajar newspaper, public figures, and Phoenam's visitors/community. Each of these public elements politically and ideologically, tries to cooptate and to commodificate Phoenam's public sphere by taking a 'war of position' (perang posisi) to fight their own interests towards hegemony.
The ideological struggle finally defines Phoenam's public sphere as a non authentic public sphere. The struggle in Phoenam's public sphere implicate to the marginalization of local wisdom of the cultural sphere 'tudang sipulung' in Bugis Makassar's traditional political culture, which signaled as a democratic sphere, that has been experimented by the Bugis Makassar's people as tradition in experimenting democracy in the past."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T23398
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ghoribi Zaman
"Munculnya kelompok-kelompok kebencian dalam masyarakat kontemporer menghadirkan isu-isu sosial yang mendesak, menyoroti daya pikat dan bahaya kepemimpinan karismatik karena kelompok-kelompok kebencian biasanya terbentuk di sekitar pemimpin karismatik tersebut. Penelitian ini akan mengkaji representasi guru sebagai pemimpin karismatik dan dampaknya terhadap pendidikan melalui lensa film Die Welle (2008). Dengan menggunakan metode kualitatif dan dianalisis menggunakan Teori Representasi Stuart Hall, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana pemimpin karismatik dapat mempengaruhi individu dan massa menuju ideologi dan perilaku radikal. Analisis mengungkapkan bahwa kepemimpinan karismatik dalam lingkungan pendidikan, seperti yang digambarkan dalam film, dapat mempengaruhi persepsi, perilaku, dan dinamika kelompok siswa secara mendalam. Penelitian ini juga menemukan bahwa meskipun karisma dapat menginspirasi dan menyatukan, karisma juga mengandung bahaya, seperti yang terlihat dalam penggambaran film tentang otoritas yang tidak terkendali dan pemikiran kelompok. Studi ini menggarisbawahi faktor-faktor psikologis yang membuat individu rentan terhadap pengaruh karismatik, menekankan perlunya skeptisisme kritis dan ketahanan terhadap manipulasi.
The rise of hate groups in contemporary society presents pressing societal issues, highlighting the allure and peril of charismatic leadership as hate groups usually formed around a charismatic leader. This paper examines the representation of the teacher as a charismatic leader and its impact on education through the lens of the film Die Welle (2008). Employing qualitative methods and analyzed using Stuart Hall's Representation Theory, this research explores how charismatic leaders can sway individuals and masses towards radical ideologies and behaviors. The analysis reveals that charismatic leadership in educational settings, as depicted in the film, can influence students' perceptions, behaviors, and group dynamics profoundly. This study also finds that while charisma can inspire and unify, it also harbors dangers, as seen in the film's portrayal of unchecked authority and groupthink. This study underscores the psychological factors that render individuals susceptible to charismatic influence, emphasizing the need for critical skepticism and resilience against manipulation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Sosrowidjojo
"Tesis ini membahas kesenangan dalam mengkonsumsi pada pelanggan kedai kopi Tak Kie dan Bakoel Koffie. Penelitian ini bertujuan menunjukkan bagaimana konsumen kedai kopi Tak Kie dan Bakoel Koffie mendapatkan kesenangan ketika mengkonsumsi kopi di kedai tersebut pada saat waktu luang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warung kopi dapat menjadi gambaran gaya hidup masyarakat kota urban seperti Jakarta. Kesenangan mengkonsumsi di warung kopi menjadi gaya hidup walaupun diperoleh dengan cara yang alamiah ataupun direkayasa.

This thesis draws the pleasure of consumption of the consumers at two coffee shops; Tak Kie and Bakoel Koffie. The objective of this thesis is to show how the consumers of Tak Kie and Bakoel Koffie experience pleasure when consuming coffee at both coffee shops during leisure time. It is a qualitative research that uses the ethnography approach. The results show that coffee shops illustrate urban lifestyle like in Jakarta. The pleasure of consumption in coffee shops is then a lifestyle in the urban life, either taken naturally or man-made."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27557
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Prahesty
"Tesis ini merupakan penelitian mengenai produksi dan konsumsi Festival Java Jazz di Indonesia yang diselenggarakan oleh PT. Java Festival Production. Penelitian ini bertujuan menunjukkan bagaimana sebuah produksi budaya dimaknai oleh produsen, konsumen, sponsor dan media, dan konstruksi sosial (gender, kelas, cita rasa) yang dibangun. Sumber data adalah AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2010 dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, seperti produsen, konsumen, dan media. Landasan pemikiran yang dipakai adalah konsep pemaknaan (signifikasi). Pendekatan Cultural Studies diterapkan melalui kajian kritis terhadap hasil observasi, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Festival Java Jazz merupakan ruang pertarungan berbagai kepentingan, khususnya kepentingan kapital yang mendukung konstruksi sosial yang membangun citra femininitas dan membedakan cita rasa kelas menengah atas.

This thesis is based on a research on the production and consumption of Java Jazz Festival in Indonesia, which was organized by PT. Java Festival Production. The research is aimed at describing how a cultural event production was constructed by producers, consumers, sponsors and media, as well as the social construction (gender, class, flavor) created. The sources of data are AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2010 and the parties involved in the event, such as producers, consumers, and media. The underlying idea applied in this research is the concept of signification. Cultural Studies approach is applied through critical assessment of the results of the observation, interviews and Focus Group Discussion (FGD). The results of this research indicate that Java Jazz Festival was a battlefield for various interests, especially the interests of the capital supporting a social construction that creates a feminine image and segregates a flavor for the uppermiddle class."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyn Widjaja
"Tesis ini merupakan penelitian mengenai memori kolektif kota Jakarta yang direpresentasikan dalam restoran Cina. Penelitian ini bertujuan mendokumentasikan memori kolektif dari restoran Cina di Jakarta yang mulai berdiri dalam kurun waktu tahun 1930-1950an dan menelaah representasi praktik kultural yang terjadi serta tarik-menarik kepentingan didalamnya. Sumber data adalah pemilik dan pengelola restoran Cina dan restoran Cina. Kerangka berpikir yang melandasi penelitian adalah kajian memori kultural (cultural memory studies). Landasan metodologi adalah pendekatan Cultural Studies, yaitu pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa restoran Cina memegang peranan dalam pembentukan memori kolektif kota Jakarta.

This thesis is a study on the city?s collective memory represented in a Chinese restaurant in Jakarta. This study aims to documented the collective memory of a Chinese restaurant in Jakarta, which started up in the period of 1930-1950s and analises the representation of cultural practices that occurred as well as attract the interest therein. Data source is the owner and manager of the Chinese restaurants and Chinese restaurants. Framework of thinking that underlies this research is the study of cultural memory. The methodology used is the approach of Cultural Studies, which is ethnographic approach. The results showed that Chinese restaurant plays a role in shaping the collective memory of Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27882
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Febriani
"Tesis ini merupakan penelitian tentang proses-proses budaya yang terjadi pada aktivitas nobar di kafe. Sebagai fenomena budaya, aktivitas ini terbentuk dari beberapa proses sosial yang relasional dan dialogis. Secara umum nobar di kafe merupakan salah satu bentuk konsumsi oleh penonton sepakbola. Namun ia juga tidak lepas dari proses lain yang memengaruhi pola konsumsi tersebut yaitu representasi, identitas, produksi dan regulasi. Pemaknaan terjadi bukan karenbobjek tetapi bagaimana objek itu dikonsumsi. Ketenangan kafe bisa berkompromi dengan keriuhan penonton sepakbola yang bisa terjadi dengan adanya sistem yang menjadikannya sebagai salah satu bentuk konsumsi penonton sepakbola.

This thesis examines the cultural processes happening in nobar in cafes. As a cultural phenomenon, this activity is formed of several relational and dialogicalvsocial processes. Generally, nobar in cafes is one of the consumption form practiced by the football viewers. However, it also cannot be separated from the other processes that influence the consumption, which are representation, identities, production and regulation. Meaning is constructed not by the object but how the object is consumed. The calm of the cafes can compromise with the
excitement of football viewers that can happen with the existence of a system that turns it into one of a consumption form of football viewers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T27991
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Putri Ramadhani Nugraha
"ABSTRACT
Permasalahan yang sering timbul karena adanya imigran adalah isu toleransi, kepedulian, dan multikulturalisme, meskipun imigran bukanlah sesuatu yang baru. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan imigran biasanya hanya merupakan kebijakan jangka pendek. Padahal tanpa disadari, anak-anak juga ikut menjadi korban dari isu-isu tersebut dan hanya mendapatkan sedikit perhatian. Banyak yang sering lupa bahwa anak-anak merupakan agen perubahan yang bisa memberikan dampak jangka panjang apabila kesadaran mereka terhadap isu-isu terkait sudah diberikan sejak dini. Salah satu cara untuk menimbulkan kesadaran tersebut adalah melalui narasi. Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana dua cerita mengenai permasalahan imigran dalam dua periode yang berbeda dan berasal dari Jerman yakni Bestimmt wird alles gut dan Fremder Bruder menampilkan isu toleransi, kepedulian, dan multikulturalisme dalam cerita anak-anak. Untuk menjelaskannya, penulis menggunakan dua teori, yakni strategi narasi dan sosiologi sastra. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengamatan yang baik dan pemilihan strategi yang tepat dari penulis karya sastra mampu menjelaskan isu maupun situasi yang kompleks dengan baik, mudah dipahami, dan tetap menyenangkan bagi anak-anak. Tidak hanya menyenangkan, tetapi strategi narasi ini juga memiliki dampak terhadap cara berpikir dan bersikap yang akhirnya ditunjukkan anak-anak setelah membaca karya sastra tersebut.

ABSTRACT
The problems that often arise because of the existence of immigrants is the issue of tolerance, careness, and multiculturalism, although immigrants are not something new. The steps taken to solve immigrant problems are usually only short-term policies. Yet unknowingly, children also become victims of these issues and just get a little attention. Many people often forget that children are agents of change that can have long-term effects if their awareness of related issues is given early on. One way to generate that awareness is through narration. This research will explain how the two stories of immigrant problems in two different periods and derived from Germany entitled Bestimmt wird alles gut and Fremder Bruder present issues of tolerance, careness and multiculturalism in children's stories. To explain it, the author uses two theories, narrative strategy and sociology of literature. The results of this study indicate that good observation and proper selection of strategies from literary authors are able to explain complex issues and situations well, easily understood, and remain fun for children. Not only is fun, but this narrative strategy also has an impact on the way of thinking and attitude that children end up showing after reading the literary works."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijayani
"ABSTRAK
Para penulis feminis melalui tulisan-tulisannya berusaha mcngungkapkan ketidakpuasannya akan pembagian peran yang diberikan patriarki karena membatasi perempuan untuk berkcmbang. Usaha ini sudah dirintis penulis Austria, Ingeborg Bachmann dengan karya-karyanya jauh sebelum ide Fraueirbemegmrzg dan Feminisme muncul. Dengan karya-karya cerpennya yang mengambil perempuan sebagai tokoh utama, Bachmann berusaha mcngungkapkan perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran perempuan yang tersubordinasi dan termarjinalkan dalam dunia yang dikuasai laki-laki ini. Oleh karena semangat pembebasan kaum perempuan inilah saya menganalisis salah satu karya Ingeborg Bachmann: Ein Schritl mach Gomorrlla dengan tujuan menggali proses pencarian identitas baru bagi perempuan. Skripsi ini menemukan empat poin utama dari cerpen 1si~r Schnll nen.b Gomm-ha, yaitu: 1. bagaimana pengalaman Charlotte sebagai perempuan yang hidup bersama laki-laki dalam konteks budaya patriarki, 2. bagaimana pengalaman Charlotte bersama perempuan terutama Mara sehingga ia tergoda untuk hidup bersama, 3. bagaimana bahasa yang telah sangat disalahgunakan untuk membuat pembagian peran dan memberi stereotip masyarakat, berusaha dihancurkan agar diciptakan sebuah identitas perempuan yang baru, 4. Proses pencarian identitas baru yang dilakukannya Charlotte karena keinginannya untuk hidup di dunia utopinya tanpa bahasa laki-laki, tanpa bahasa perempuan, tanpa ukuran, tanpa ikatan yang menentukan.
Dengan membedah poin-poin di atas kesimpulan scderhana dari skripsi ini adalah Charlotte sebagai seorang perempuan tidak puas atas pembagian peran dan fungsi perempuan dalam masyarakat budaya patriarki sehingga ia mengalami ketidakadilan karena perempuan dirnarjinalkan, dianggap sebagai obeyek yang harus menerima saja perlakuan apa pun yang diberikan laki-laki.
Cerpen ini mengangkat kembali cerita dongeng dan mitos lama yang merefleksikan proses pencarian identitas baru perempuan. Walaupun demikian belum dapat dengan jelas dikatakan seperti apa ciri identitas perempuan yang baru. Walaupun demikian belum dapat dengan jelas dikatakan seperti apa identitas perempuan yang baru, maka perempuan masih harus melangkah menyusuri jalan menuju Gomora.

"
2001
S14761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beri Bagja Putra Pamungkas
"Skripsi ini membahas tentang masalah komunikasi dalam masyarakat industri yang tergambar pada keempat cerita pendek karya Peter Bichsel. Dalam semua teks ini, komunikasi antartokoh tidak berlangsung efektif. karena tidak terdapat dialektika antara pengirim dan penerima. Penclitian ini menggunakan metode deskriptif analitis yang menggunakan pendekatan Hermeneutik kritis Paul Ricoeur dan teori komunikasi Wilbur Schramm serta Karl Buhler. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa komunikasi di dalam masyarakat industri scring mengalami kegagalan akibat ketidaksempurnaan elemen_elemen dalam proses komunikasi, serta pengaruh kondisi psikologis para tokoh dan lingkungan sekitarnya; Individualitas yang tinggi menyebabkan kurangnya komunikasi antarwarga, schingga terjadi dehumanisasi dan anonimitas dalam masyarakat.

This study focuses on communication problem in urban society which has been described in Peter Bichsel's short stories. In every story, communication among figures is not effective, because there is no dialectic between sender and receiver. This research uses descriptive analysis method with Paul Ricoeur's hermeneutic critic approach and communication theory from Wilbur Schramm and Karl Buhler. The conclusions of this research are that communication in urban society frequently fail because of imperfect elements in communication process and psychology influence from figures in the stories and their surroundings as well; High individuality cause the lack of communication among people so that cause dehumanization and anonymity in society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14601
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>