Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Leila Mutia
Abstrak :
ABSTRAK Menarche adalah haid pertama yang merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, dimana fungsi sistem reproduksi dalam keadaan sehat dan tidak hamil. Umur menarche cenderung menurun jika tidak disertai dengan pemenuhan gizi yang sesuai kebutuhan dan dapat mempengaruhi perkembangan fungsi organ tubuh sehingga menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi yang berdampak pada gangguan haid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan status menarche dengan disain cross sectional yang dianalisis menggunakan uji chi-square dan t-test. Sampel penelitian sebanyak 113 responden yang dilakukan di SDN Pancoran Mas 2 Depok pada Maret 2011. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 87% responden belum menarche dan 23% responden sudah menarche. Rata-rata usia menarche adalah 133.69 ± 7.002 bulan. Dengan usia termuda 121 bulan dan usia tertua 145 bulan. Analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara status gizi dengan status menarche dengan nilai p=0.007. Terdapat juga hubungan yang signifikan antara usia menarche ibu dengan status menarche responden dengan nilai p=0.001. Perlu diadakan penyuluhan dan program komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) di sekolah tentang kesehatan reproduksi terutama menarche dan gizi pada remaja, khususnya melibatkan ibu dalam kegiatan ini.
ABSTRACT Menarche is the first menstruation which is a sign of maturity of a woman, in which the function of reproductive system in good health and did not pregnant. Age of menarche tends to decrease if have not accompanied by adequate intake of nutrients which could caused reproductive dysfunction and menstrual disorders. The purpose of this study is to identify the relationship between nutritional status and the status of menarche with cross-sectional design and statistical analysis used was chi-square and t-test. The study have been done with 113 respondents conducted in SDN Pancoran Mas Depok 2 in March 2011. Results showed 87% of respondents have not menarche and 23% of respondents have menarche. The average age of menarche was 133.69 ± 7.002 months. The youngest age was 121 months and the oldest age was 145 months. Bivariate analysis showed a significant relationship between nutritional status with the status of menarche and p=0.007, there was also significant relationship between mother?s age of menarche with status of menarche and p=0,001. Need to establish a counseling and communitation, information and education (CIE) programs at school about reproductive health particularly menarche and nutritions in adolescents, especially those involving mothers in these activity.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Etti Suryani
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu indikator derajat kesehatan adalah angka kematian bayi (AKB). Saat ini AKB nasional adalah 34 kematian per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Berbagai upaya dilakukan Pemerintah untuk menurunkan Angka Kematian Bayi diantaranya program Desa Siaga. Penelitian ini adalah penelitian analitik non eksperiment dengan rancangan Cross sectional. Penelitian ini menganalisis hubungan tingkatan Desa Siaga dengan Angka kematian bayi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada tahun 2010. Populasi penelitian ini adalah seluruh desa yang ada di kabupaten Blitar dengan total sampel berjumlah 248 desa dan dianalisis dengan uji T-Independent. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna rata-rata kematian bayi antar Tingkatan Desa Siaga. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkatan Desa Siaga dengan Angka Kematian Bayi. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang menyebabkan tinggi atau rendahnya Angka Kematian bayi (AKB).
ABSTRACT
One indicator of healthy level is the Infant Mortality Ratio (IMR). Currently, the national IMR was 34 deaths per 1,000 live births (SDKI 2007). There are many government efforts to reduce infant mortality, one of them is ?Desa Siaga? program. To determine the correlation of ?Desa Siaga? and Infant Mortality Ratio, We conducted research by analyzing the level of ?Desa Siaga? and Infant Mortality Ratio In Blitar, East Java in 2010. The population of this study are all villages in Blitar district total sample are 248 villages and analyzed by the Independent T-Test. This research is an analytic non experiment with cross sectional design. The results showed that there was no significant difference in average infant mortality among level of ?Desa Siaga.? Thus concluded that there was no relationship between levels of ?desa siaga? with Infant Mortality. This is caused by many factors that cause high or low Infant Mortality Ratio (IMR).
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library