Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erlinda Muslim
"Desain kerja yang kurang ergonomis dapat mengakibatkan gangguan muskuloskeletal pada pekerja dan dapat berlanjut pada kekurangp roduktifan pekerja. Oleh sebab itu, penilaian risiko ergonomi penting dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang harus dikurangi. Operator stasiun kerja inlow side cutting di PT X memiliki keluhan akibat desain kerja yang kurang ergonomis. Untuk menilai faktor-faktor risiko ini, digunakan metode yang memiliki lingkupan faktor risiko yang luas, yaitu OCRA (OCcupational Repetitive Actions). Dengan metode OCRA, faktor risiko repetisi, postur yang tidak nyaman, periode pemulihan, pengerahan kekuatan, dan faktor tambahan lainnya dievaluasi. Hasil indeks OCRA lengan kanan (4.33) menunjukkan area risiko merah (risiko rendah), dan lengan kiri (2.64) menunjukkan area kuning (risiko sangat rendah). Untuk mengevaluasi risiko akibat pekerjaan yang repetitif, objek penelitiannya hanyalah bagian lengan. Dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment), postur seluruh tubuh dapat dievaluasi. Dari hasil perhitungan REBA, ternyata lengan kanan atas dan punggung berada pada skor risiko tertinggi. Setelah semua faktor risiko diketahui, desain kerja yang baru dapat dirancang untuk mengurangi risiko, seperti pendistribusian periode istirahat, pemakaian alat bantu angkat, dan perubahan desain alat.

A work place that is not well-ergonomically designed can cause Work Musculo-Skeletal Disorder (WMSD) to the worker and results in unproductive works. Therefore, an ergonomic risk assessment is needed to identify the risk factors that have to be eliminated. Inlow side cutting work station workers at PT X are exposed to WMSD because of the non-ergonomic design. To assess the risk factors, it?s best to use a method that has a wide covering of risk factors, like OCRA (OCcupational Repetitive Actions) which evaluates five factors: force exertion, awkward postures, repetitiveness, recovery period, and additional factors. OCRA indices show the area of risk for each upper limb. The OCRA index for right limb is 4.33 (red zone-low risk), and 2.64 (yellow zone-very low risk) for the left limb. Due to the concern to repetitiveness, OCRA only evaluates upper limbs. Using REBA (Rapid Entire Body Assessment) method, the postural analysis of the entire body can be conducted. REBA score indicates that trunk and right upper arms have the highest exposure to WMSD. After all the risk factors are identified, the actions are required to reduce or eliminate these risk factors, such as the recovery period distribution and lifting tools designs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Kartika Rahmawati
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi antara bank umum konvensional dan bank umum syariah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan mengambil bank BUMN dan bank umum syariah yang memiliki asset tertinggi. Pengukuran efisiensi dalam penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Variabel input yang digunakan dalam penelitian adalah Aktiva Tetap, Simpanan, dan Biaya Tenaga Kerja, sedangkan variabel outputnya dalah Total Kredit dan Pendapatan Operasional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efisiensi antara bank umum konvensional dan bank umum syariah selama periode 2013-2017. Secara keseluruhan masing-masing bank memperoleh tingkat efisiensi sebesar 93,67% (bank umum konvensional) dan 99,99% (bank umum syariah). Hasil tersebut menunjukkan bahwa bank umum syariah lebih efisien dibandingkan bank umum konvensional.

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the level of efficiency between conventional commercial banks and Islamic commercial banks. The sampling technique used in this study was purposive sampling by taking state-owned banks and Islamic commercial banks with the highest assets. Efficiency measurement in this study uses the Data Envelopment Analysis (DEA) method. The results of this study indicate that there are differences in efficiency between conventional commercial banks and Islamic commercial banks. Overall, each bank has an efficiency level of 93.67% (conventional commercial banks) and 99.99% (Islamic commercial banks). These results indicate that Islamic commercial banks are more efficient than conventional commercial banks.
"
Jakarta: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2019
657 ATB 12:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lis Iswari
"Laporan proyek mahasiswa ini merupakan rekapitulasi kegiatan pengembangan aplikasi sistem informasi Knowledge Management for Project Management Pada Knowledge Area Integration, Scope, Communication, Human Resources dan Risk Management sebagai topik proyek mahasiswa yang dilakukan pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
Aplikasi ini akan membantu super PM (program manager) dalam menangani pelaksanaan suatu proyek secara sistematis agar hasil yang dicapai sesuai harapan. Selain berisi jadwal pengerjaan proyek mahasiswa yang telah dilakukan, laporan ini membahas metodologi pengembangan sistem yang digunakan dalam mengembangkan sistem tersebut, tahapan pengembangan sistem sejak awal pengembangan hingga sistem selesai, screenshot tampilan sistem pada saat dijalankan dan kesimpulan mengenai proyek mahasiswa yang telah Penulis lakukan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover