Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aura Maghfira Ramadhani
"ABSTRAK
Saat ini warfarin adalah terapi standar yang digunakan untuk manajemen stroke jangka panjang, namun warfarin memiliki keterbatasan. Rivaroxaban telah dikembangkan untuk menjawab keterbatasan tersebut dengan keunggulan yang ada, namun memiliki harga yang lebih mahal per unitnya dibandingkan warfarin. Belum diketahui secara pasti besar total biaya terapi rivaroxaban dan warfarin pada pasien stroke iskemik. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis biaya terapi rivaroxaban dan warfarin pada pasien stroke iskemik rawat jalan berdasarkan perspektif rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pengambilan data secara retrospektif. Subjek penelitian ini adalah seluruh pasien stroke iskemik rawat jalan usia ≥18 tahun yang mendapatkan terapi rivaroxaban dosis 15 mg atau 20 mg atau terapi warfarin minimal 3 bulan berturut-turut di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta tahun 2018-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel penelitian didominasi oleh laki-laki (64,8%) dan kategori usia 55-<65 tahun (37,0%). Total biaya terapi rivaroxaban dan warfarin pada pasien stroke iskemik di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta tahun 2018-2019 berturut-turut sebesar Rp3.377.977,00 dan Rp1.470.184,57 serta ada perbedaan signifikan total biaya antara kedua kelompok terapi (p=0,002).

ABSTRACT
Warfarin is currently the standard therapy for long-term stroke management, but warfarin has limitations. Rivaroxaban has been developed to answer these limitations with existing advantages, but the price per unit is more expensive. The total cost of rivaroxaban and warfarin therapy in ischemic stroke patients is not known yet. This study was conducted to analyze the cost of rivaroxaban and warfarin therapy in ischemic stroke outpatients based on a hospital perspective. This study used a cross-sectional design with retrospective data collection. The subjects of this study were all ischemic stroke outpatients aged ≥18 years who received 15 mg or 20 mg rivaroxaban therapy or warfarin therapy for at least 3 consecutive months at National Brain Center Hospital Jakarta in 2018-2019. The results showed the subjects were dominated by men (64.8%) and the age category of 55-<65 years (37.0%). The total cost of rivaroxaban and warfarin therapy in ischemic stroke patients at National Brain Center Hospital Jakarta in 2018-2019 was Rp3,377,977.00 and Rp1,470,184.57 respectively and there was a significant difference in the total cost between the two groups (p = 0.002)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charisa Diah Iswari
"Stroke merupakan salah satu penyakit katastropik yang berdampak besar terhadap perkembangan sosio-ekonomi negara Indonesia. Setiap penyakit stroke iskemik akan menghasilkan biaya langsung medis insiden dalam jangka panjang akan menjadi signifikan terhadap beban ekonomi nasional. Penelitian mengenai analisis biaya stroke iskemik masih beragam sehingga masih perlu dilakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya terapi aspirin dan kombinasi aspirin-klopidogrel pada pasien stroke iskemik di RS Pusat Otak Nasional Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan teknik pengambilan data secara retrospektif menggunakan data biaya langsung medis yang ditinjau berdasarkan perspektif rumah sakit. Subjek penelitian adalah pasien rawat jalan dengan diagnosis stroke iskemik yang berumur 18 tahun ke atas di RS Pusat Otak Nasional Jakarta yang sudah mendapatkan terapi aspirin atau kombinasi aspirin-klopidogrel dengan penggunaan minimal tiga bulan dan tanpa mengalami perubahan terapi pada tahun 2019. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data pasien dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), data penggunaan dari instalasi farmasi, dan data biaya dari bagian keuangan rumah sakit. Berdasarkan hasil analisis, subjek penelitian didominasi oleh laki-laki (61,8%) dengan kelompok umur 55-64 tahun (38,2%). Biaya pengobatan berdasarkan perspektif rumah sakit pada pasien stroke iskemik dengan terapi aspirin sebesar Rp3.770.468,72, sedangkan untuk terapi kombinasi aspirin-klopidogrel sebesar Rp2.964.017,82. Hal ini menunjukkan total biaya terapi aspirin lebih tinggi Rp806.450,90 dibandingkan terapi kombinasi aspirin-klopidogrel, akan tetapi statistik tidak ada perbedaan signifikan nilai rerata total biaya pengobatan pasien stroke iskemik yang menggunakan terapi aspirin atau kombinasi aspirin-klopidogrel.
Stroke is a catastrophic disease that has a major impact on the socio-economic development in Indonesia. Every incident of ischemic stroke will affect direct medical costs which in the long term will be significant to the national economic burden. Research of the analysis of ischemic stroke costs are still diverse so that research about it is still needed. This study aimed to analyze the cost of aspirin and the combination of aspirin-clopidogrel therapy in ischemic stroke patients at the National Brain Center Hospital Jakarta. This study used a cross-sectional design that used direct medical cost data retrospectively that were reviewed based on hospital perspective. The research subjects were outpatients who were diagnosed with ischemic stroke aged 18 years or older at the National Brain Center Hospital Jakarta that used aspirin or combination of aspirin-clopidogrel therapy for at least three months and the undergoing therapy did not change on any of the drugs in 2019. Data were collected by collecting patient data from hospital information system, the used of the drug from hospital pharmacy, and cost data from the hospital's finance department. Based on the results of analysis, the research subjects were dominated by men (61.8%) with 55 - 64 years old (38.2%). Total cost of the treatment based on hospital perspective in ischemic stroke patients used aspirin therapy was IDR 3,770,468.72, while for combination of aspirin-clopidogrel therapy was IDR 2,964,017.82. This showed that the total cost of aspirin therapy was higher amount Rp806,450.90 than the combination of aspirin-clopidogrel therapy but statistically, there was no significant difference in the average of total cost of the treatment in ischemic stroke patients used aspirin or combination of aspirin-clopidogrel therapy
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonita Dochrist Teresa
"Stroke merupakan salah satu penyakit kardioserebrovaskular yang digolongkan sebagai penyakit katastropik. Seiring meningkatnya prevalensi stroke, maka beban biaya pelayanan kesehatan tentu akan meningkat. Beberapa penelitian mengenai penggunaan dabigatran dan warfarin pada pasien stroke iskemik menunjukkan bahwa dabigatran menghasilkan biaya medis langsung yang lebih tinggi dibandingkan warfarin, namun hal ini diimbangi dengan manfaat kesehatan tambahan dalam hal jumlah tahun kehidupan berkualitas yang disesuaikan (JTKD). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya terapi dabigatran dan warfarin pada pasien stroke iskemik. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengumpulan data biaya berdasarkan perspektif rumah sakit. Subjek penelitian adalah pasien rawat jalan dengan diagnosis stroke iskemik yang berusia 18 tahun ke atas dan mendapat terapi dabigatran atau warfarin di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta pada tahun 2018-2019. Karakteristik pasien dari penelitian ini ialah pria (63%) dan berusia 55 - <65 tahun (40,7%). Berdasarkan hasil analisis, total biaya terapi dabigatran sebesar Rp1.656.412,03, dan Rp2.014.007,00 untuk terapi warfarin. Tidak ada perbedaan bermakna antara total biaya terapi dabigatran dan terapi warfarin berdasarkan uji beda Mann-Whitney (P=0,842). Oleh karena itu, dari aspek total biaya, dabigatran dapat dipertimbangkan sebagai rekomendasi terapi antikoagulan pada pasien stroke iskemik.

Stroke is a cardioserebrovascular disease which classified as a catastrophic disease. As the prevalence of stroke increase, the burden of healthcare cost will certainly increase. Several studies on the use of dabigatran and warfarin in ischemic stroke patients showed that dabigatran resulted in higher direct medical cost compared to warfarin, but this is offset by additional health benefits in terms of quality-adjusted life-year (QALY). This study aimed to analyze total costs of dabigatran and warfarin therapy in ischemic stroke patients. This study used a cross-sectional design with cost data collection based on hospital perspective. Subjects were outpatients with diagnosis of ischemic stroke aged 18 years and over who received dabigatran or warfarin therapy at the National Brain Center Hospital in 2018-2019. Patients’ characteristics of this study were men (63%) and aged 55 - <65 years old (40,7%). Based on the analysis, a total cost of Rp1,656,412.03, was obtained for dabigatran therapy, and Rp2,014,007.00 for warfarin therapy. There was no significant differences between the total cost of dabigatran therapy and warfarin therapy based on Mann-Whitney test (P=0,842). Therefore, from the aspect of total cost, dabigatran can be considered as a recommendation for anticoagulant therapy in ischemic stroke patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library