Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lely Mufika Sari
Abstrak :
Skripsi ini mengkaji tentang budaya perusahaan dan difokuskan pada penerapan aturan formal dan informal perusahaan yang berjalan beriringan, sehingga menghasilkan ‘sebuah keluarga dalam perusahaan’. Berawal dari ketidakefektifan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan aturan formal perusahaan, karyawan mulai berinisiatif membuat suatu kesepakatan sendiri yang tidak tertulis, namun disepakati dan dilakukan oleh beberapa karyawan yang berkepentingan. Adanya perbedaan dengan aturan formal perusahaan tidak membuat memburuknya kinerja perusahaan, namun justru sebaliknya. Pendekatan dan sosialisasi dari aturan informal perusahaan yang berupa interaksi dan ritual-ritual perusahaan yang selalu melibatkan seluruh karyawannya membuat hubungan antar karyawan menjadi semakin baik. Hal ini tak lepas dari peranan pemimpin yang mengizinkan aturan formal dan informal tersebut berjalan bersama hingga sekarang. Kerekatan dan kepercayaan yang terjalin pada karyawan inilah yang membuat siapa pun yang bekerja di sana merasa mereka adalah sebuah keluarga. Dengan begitu, seluruh karyawan merasa nyaman tanpa rasa tertekan dalam bekerja. Dampak positif bagi perusahaan adalah membuat kinerja perusahaan semakin baik.
This thesis tries to research corporate culture and focused on implementation of formal and informal rules that walk along side each other, so this rules produce “family in company”. These rules begin with ineffective tools and infrastructure for implementing the formal rules of the corporation, employee, then having initrative to make their own unwritten agreement, however this agreement works and agreed by the employee that having an interest in it. The difference between the agreement and formal rules of the corporation doesn’t make worse the performance of the company, it works well. The socialization of the informal rules uses interaction and (ritual) approach that involving all of the employee. It makes their relationship better. This only happen because the leader of the company allow the formal and informal rules. The closeness and trust that bind up with the employee are a family. With that, all of the employee pressure during work time.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggie Annisaa Chaninda
Abstrak :
Budaya perusahaan ak.'sa.ra yang dilandasi pemikiran kreatif membuat perusahaan tersebut memberikan kebebasan berpikir kepada seluruh pegawainya. Setiap pegawai ak.'sa.ra dianggap sebagai "Orang Kreatif" yang diharapkan mampu menyampaikan pesan dan esensi dari setiap karya literatur dan produk yang dijual oleh ak.'sa.ra kepada seluruh pelanggannya. Pegawai toko ak.'sa.ra atau yang disebut sebagai pelayanan pelanggan ak.'sa.ra merupakan ujung tombak perusahaan yang akan berhadapan langsung dengan setiap pelanggan ak.'sa.ra yang pada akhirnya akan menentukan kualitas pelayanan perusahaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Penelitian ini fokus kepada proses pembentukan dan penerapan budaya perusahaan "Orang Kreatif" yang ditujukan untuk seluruh pegawai ak.'sa.ra khususnya pelayanan pelanggan ak.'sa.ra serta untuk mengetahui kualitas pelayanan pelayanan pelanggan ak.'sa.ra terhadap pelanggan ak.'sa.ra ......ak.sa.ra's corporate culture that based on creative ideas had made the company give freedom of thought to all employees. Every employee in ak.sa.ra's is considered as "Creative People" who are expected to deliver the message and essence of every piece of literature and products that sold by ak.sa.ra's to all its customers ak.sa.ra's store clerk or the so called ak.sa.ra's customer service is the company spearheading that will be dealing directly with each customer which will ultimately determine the quality of ak.sa.ra's customer service Research methods used in this study is a qualitative approach with participant observation and in depth interview This research focuses on the formation and implementation of "Creative People" corporate culture devoted to all ak.sa.ra's employees especially ak.sa.ra's customer service as well as to determine the quality of services to ak.sa.ra's customers
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelawi, Yunus Natanael
Abstrak :
Karyawan redaksi dan karyawan non-redaksi adalah karyawan yang berbeda secara spesialisasi kerja. Karyawan non-redaksi sendiri memiliki spesialisasi kerja yang berbeda di dalamnya yang menciptakan perbedaan pola pikir dan tindakan yang berbeda. Human Resources-General Affairs (HRGA) dan Marketing Communication (MarComm) merupakan dua divisi yang berbeda di dalam MRA Printed Media Division. Divisi HRGA merupakan divisi yang mayoritas berinteraksi dengan karyawan internal serta menjadi pusat pelayanan bagi seluruh karyawan MRA Printed Media Division. Kemudian divisi MarComm merupakan divisi yang selalu mengandalkan event-eventnya di dalam berhubungan dengan para client dan menghasilkan keuntungan besar bagi perusahaan. HRGA dan MarComm memiliki ciri khasnya masing-masing di dalam kesehariannya yang membuat mereka terlihat unik. Penelitian ini membahas secara etnografis keunikan masing-masing divisi baik melalui tindakan setiap divisi ataupun aturan main yang berlaku di dalamnya dan menggunakan metode kualitatif. Keunikan ini yang pada akhirnya menyebabkan adanya perbedaan penafsiran walaupun tetap berada di dalam koridor yang sama.
Editorial employees and non-editorial employees are employees that have differentiation of job specialization. Non-editorial‟s employee itself have different working specialities in it that makes a difference mindset and different actions. Both of Human Resources-General Affairs (HRGA) and Marketing Communication (MarComm) are non-editorial employees who work in different specialities within MRA Printed Media Division. HRGA Division is the division with the majority of interacting with internal employees as well as a service center for all employees of MRA Printed Media Division. Then, MarComm division is a division that has always relied on the big events in their dealings with clients and generate huge profits for the company. HRGA and MarComm have each their own trademark in their everyday look that makes them unique. This study discusses the ethnographic uniqueness of each division either through any act of any division or the rules that apply in it division and applying qualitative method The uniqueness is that eventually led to differences in interpretation although remain in the same corridor.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan Kurnia
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai kegiatan ekonomi para pedagang pasar terapung di Lok Baintan yang berlandaskan moral ekonomi dalam kebudayaan Banjar. Mereka umumnya merupakan ibu-ibu rumah tangga yang bekerja untuk membantu ekonomi rumah tangganya. Oleh karena itu, penerapan moral ekonomi tidak hanya diterapkan pada kegiatan ekonomi yang dilakukan di pasar terapung saja, tetapi juga dalam ekonomi rumah tangga. Moral ekonomi yang diterapkan oleh para pedagang pasar terapung adalah berhutang, prinsip timbal balik, suami bertindak sebagai pengambil keputusan dalam rumah tangga, menabung (saving), tawar menawar, kepercayaan (trust). Dalam konteks moral ekonomi ini, terdapat suatu konsep yang seharusnya tidak diterapkan oleh para pedagang, yaitu riba. Saya menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dalam kegiatan penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan, wawancara mendalam, dan studi pustaka.
This undergraduate thesis explains the economic activities which are based on the moral economy of floating market traders at Lok Baintan. Those traders are housewives who works to support their household economy. Therefore, the moral economy isn?t applied on economic activities in the floating market, but also in their household economy. Moral economy is applied by the traders in particular matters namely debt, reciprocal principle, husband act as decision maker in the household, saving, bargaining, and trust. In the context of moral economy, there is a concept that shouldn't be applied by traders, that is riba. This research was carried out based on qualitative approach and the datas were collected through observation, in-depth interview, and literature study.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S58215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia Putri Rizki
Abstrak :
Aturan main (rules of the game) dapat ditemukan di berbagai kelompok masyarakat. Peduli Jilbab sebagai sebuah organisasi juga memiliki aturan mainnya tersendiri, khususnya berkenaan dengan penggunaan jilbab syar?i. Aturan main (rules of the game) penggunaan jilbab syar?i versi Peduli Jilbab tidak terbatas pada pembahasan bentuk pakaian saja, tetapi juga aturan lain yang melengkapinya. Penggunaan jilbab syar?i kemudian disosialisasikan oleh Peduli Jilbab kepada para anggota dan pengikutnya di media sosial. Aturan main yang disosialisasikan tersebut kemudian diinternalisasi sebagai pengetahuan baru oleh para anggota dan pengikut Peduli Jilbab. Pengetahuan baru yang dimiliki oleh para anggota dan pengikut Peduli Jilbab ini selanjutnya mempengaruhi mereka dalam suatu decision making terkait dengan apakah mereka memutuskan untuk segera menggunakan jilbab syar?i atau menundanya. Penelitian etnografi ini dilakukan dengan metode kualitatif, yaitu wawancara mendalam dan pengamatan terlibat.
Rules of the game can be found in any kind of society. Peduli Jilbab as organization has also their own rules of the game, especially the wearing of jilbab syar?i. These rules of the game are not only limited at the shape of the dress, but it has also another rules for completed it. The wearing of jilbab syar?i then socialized by Peduli Jilbab to their members and followers in social media. Rules of the game that socialized by Peduli Jilbab then internalized as new knowledge by the members and followers. This new knowledge then affects the members and followers in the process of their decision making whether they wear jilbab syar?i right away or delay it. This ethnographic research was carried out based on qualitative methods which included techniques of depth interview and participant observation.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiarsih Pramasweri
Abstrak :
Lahan di sekitar rel (lebih tepatnya tanah bantaran rel) seharusnya merupakan ruang yang diperuntukkan bagi pengoperasian kereta api dan tidak diperbolehkan adanya tanaman-tanaman tinggi ataupun bangunan-bangunan yang berdiri. Hal ini mengacu pada Pasal 35, 36, 37, dan 178 Undang-Undang No.23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian UU Perkeretaapian. Kenyataan yang terjadi di lapangan, tanah yang dimaksud justru jauh dari kondisi yang ideal. Banyak bangunan di samping jalur rel yang berdiri, baik permukiman maupun pusat perdagangan, baik yang permanen (tembok) maupun yang non-permanen. Salah satu pemanfaatan tanah bantaran rel di luar peruntukkan pengoperasian kereta adalah di sekitar jalur rel Stasiun Universitas Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan nama Jalan Sawo. Lahan yang dimaksud digunakan sebagai tempat berdirinya bangunan-bangunan untuk aktivitas perdagangan. Di lahan tersebut berdiri bangunan bertembok dan bangunan dari kayu/triplek sebagai kios-kios yang disewa oleh para pedagang. Pemanfaatan tanah di Jalan Sawo untuk kegiatan perdagangan tersebut tidak dikenakan sanksi walaupun bertentangan atau melanggar UU Perkeretaapian. Hukum formal pada kenyataannya sulit berjalan sebagaimana mestinya. Artinya, di sini ada ketumpangtindihan antara hukum formal dengan peraturan yang dibuat berdasarkan kesepakatan di antara pihak-pihak yang terlibat. Kesepakatan yang dimaksud lebih dipilih untuk dijadikan acuan oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya melalui suatu mekanisme interaksi sosial tertentu yang bersifat akomodatif dan dapat mendatangkan keuntungan ekonomis bagi mereka.
The land beside the railway should have been a space for operating of the train, include not allowed existance of high trees or buildings araound them. It?s according to Undang-Undang No. 23/2007 Tentang Perkeretaapian. In fact, the land what I mean is far from the ideal condition. There are so many buildings beside the railway, for living or trading acitvity. One of the land using beside the railway for trading activity is at around University of Indonesia Railway Station, known as Jalan Sawo. The illegal land using for trade activity isn?t been prevented or punished, inspite avoid the rule, UU Perkeretaapian. In fact, the state law can not operate effectively as it must be. It means, there's an overlapping mechanisms between the state law with the rules or regulations made by the negoitations among the actors who exist to use the land for trading activity. Here, the negotiations are more being chosen by people to be their guidance by the social interaction mechanisms which is accomodatively for them and become their economic benefits.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Ruth Caroline R.A.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8244
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8275
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aang Jatnika
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8279
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Kelana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>