Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riyaldi
"Gangguan pendengaran karena bising merupakan kehilangan pendengaran yang disebabkan karena terpajan bising dalam waktu yang lama. Pada pekerja yang menderita gangguan pendengaran karena bising mengalami kerusakan pada organ sensorineural telinga yang bersifat menetap. Gangguan pendengaran pada pekerja akibat bising yang dihasilkan oleh alat transportasi laut masih belum banyak diteliti terutama pada sektor informal seperti juru mudi perahu mesin tempel jurusan. Juru mudi perahu mesin tempel jurusan Belakang Padang - Sekupang Batam telah terpajan bising dalam waktu yang lama akibat mesin tempel yang mereka gunakan. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan studi potong lintang.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan audiometri didapatkan angka kejadian NIHL pada juru mudi perahu mesin tempel jurusan Belakang Padang - Sekupang 38,7% (29 orang) terdiri dari NIHL ringan 24 orang, NIHL sedang 5 orang. Proporsi Kejadian NIHL berdasarkan usia pekerja didapatkan kecenderungan meningkat pada usia yang lebih tinggi , pada usia >60 tahun 58,9%, usia ≤40 tahun 15,4%, 41-50 tahun 40%, dengan risiko kejadian NIHL pada usia >60 tahun 3,82 kali dibanding mereka yang berusia ≤40 tahun. Proporsi kejadian NIHL menurut masa kerja juru mudi perahu mesin tempel jurusan Belakang Padang - Sekupang juga didapatkan kecenderungan yang meningkat, pada masa kerja >20 tahun 46,2%, 16-20 tahun 27,3%, dan 11-15 tahun 16,7%, sedangkan pada masa kerja 0-5 tahun dan 6-10 tahun tidak ditemukan NIHL, dengan risiko kejadian NIHL pada juru mudi yang masa kerja >20 tahun 2,13 kali dibanding masa kerja <20 tahun. Kejadian NIHL menurut dose pajanan harian yang diterima juru mudi perahu mesin tempel terdapat kecenderung yang positif, NIHL pada pekerja yang menerima dosis pajanan bising > 100 persen 20 orang, ≤ 100 persen 9 orang. Dari hasil uji statistik, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia pekerja, masa kerja, intensitas bising dan dosis pajanan yang diterima juru mudi perahu mesin tempel dengan kejadian NIHL.

Hearing loss due to noise is hearing loss due to noise exposure in a long time. To workers who suffer from hearing loss due to noise damage to the organ irreversible sensorineural ears. Hearing loss in workers due to noise generated by marine transportation is not widely studied, especially in the informal sector, such as outboard engine boat helmsman majors. Outboard engine boat helmsman Route Belakang Padang - Sekupang Batam has exposed to noise for a long time due to outboard engines they use. This study is an analytical study of the crosssectional study approach.
From the research results obtained by use of an audiometric incidence of NIHL in outboard engine boat helmsman route Belakang Padang - Sekupang 38.7% (29 people) consisted of 24 mild NIHL, moderate NIHL were 5 people. The proportion of NIHL incidence by age workers found an increasing trend in higher age, at the age of> 60 years 58.9%, age ≤ 40 years 15.4%, 41-50 years 40%, with the risk of NIHL incidence at age> 60 years 3.82 times compared to those aged ≤ 40 years. NIHL incidence proportions according to the total work duration helmsman outboard engine boat Route Belakang Padang - Sekupang also found an upward trend, the total work duration > 20 years 46.2%, 27.3% 16-20 years, and 11-15 years 16,7%, while in the total work duration of 0-5 years and 6-10 years NIHL is not found, the risk of incidence of NIHL in the helmsman the total work duration> 20 years 2.13 times compared the total work duration <20 years. NIHL incidence according to the daily exposure dose received helmsman outboard engine boat there is a positive tendency, where the workers received doses of exposure to noise of more than 100 percent 20 people with NIHL, and the workers received doses of exposure ≤ 100 percent 9 people with NIHL. From the results of statistical tests, there was no significant relationship between worker age, total work duration, intensity and the daily noise exposure dose received helmsman outboard engine boat with NIHL occurrence."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Ayu Eurohastanti
"Penelitian ini membahas persepsi risiko para pekerja bagian satwa terhadap pajanan bahaya biologi di Kebun Binatang Bandung tahun 2014. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko para pekerja bagian satwa di Kebun Binatang Bandung terhadap pajanan bahaya biologi masih kurang baik. Pengendalian yang telah dilakukan dalam menghadapi pajanan bahaya biologi di Kebun Binatang menjadi faktor dominan karena memiliki nilai bobot rataan yang paling rendah. Oleh karena itu, peneliti menyarankan beberapa program pengendalian berdasarkan hierarchy of control untuk menghadapi pajanan bahaya biologi yang berasal dari satwa di Kebun Binatang Bandung.

This study discusses the risk perception of wildlife workers against biological hazards exposure at Bandung Zoological Park in 2014 This research uses cross sectional study with quantitative and qualitative approaches The results showed that the risk perception of wildlife workers are poor Control over the risk from biological hazard is the dominant factor from independent variable influences risk perception of wildlife workers because it is the lowest weight scale average between the other independent variable Researcher suggest several control programs based on hierarchy of control to against biological hazard exposure from animals at Bandung Zoological Park.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Septia Widiana
"Tajur merupakan salah satu sentra penjualan tas terkemuka di Bogor, Jawa Barat. Para pengrajin tas di Tajur dituntut untuk menghasilkan tas sesuai target pada deadline yang telah ditentukan. Hal ini dapat menyebabkan pengrajin tas berhadapan dengan bahaya psikososial sehingga mengakibatkan stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres kerja dan faktor-faktor bahaya psikososial pada pengrajin tas di Tajur tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dengan cara menyebarkan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengrajin tas di Tajur dikategorikan tidak stres, serta semua variabel content of work dan context to work termasuk dalam kategori baik. Namun, penghayatan bahaya dan risiko serta struktur dan iklim organisasi merupakan faktor bahaya psikososial yang paling buruk persepsinya.

Tajur is one of the leading trading centers bags in Bogor, West Java. The bag craftsmen at Tajur required to produce the bags according to the target at a predetermined deadline. This can cause the bag craftsmen dealing with psychosocial hazards resulting work stress. The purpose of this research is to describe the work stress and psychosocial hazards factors of bag craftsmen at Tajur. Research was conducted by cross sectional method by distributing questionnaires.
The results showed that the bag craftsmen at Tajur categorized as not stress, and all the variable content of work and the context to work is also categorized good. However, perception of hazards and risks and also organizational structure and climate are the most poor psychosocial hazards factors.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Anggraeni
"Penelitian ini membahas mengenai persepsi risiko bahaya kimia pada pekerja sektor informal tahun 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif yang menggunakan kuesioner ceklis untuk menilai variabel-variabel independen. Tujuan penelitian adalah untuk melihat gambaran persepsi terhadap risiko bahaya kimia beserta gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi risiko bahaya kimia, diantaranya pengalaman, kesukarelaan, ketakutan, pengendalian, potensi dampak, dan kondisi lingkungan kerja. Penelitian ini juga dilakukan untuk melihat gambaran perbandingan persepsi pekerja terhadap risiko bahaya kimia di kedua tempat industri informal yaitu industri penyamakan kulit dan industri sablon.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa secara umum persepsi risiko bahaya kimia pada pekerja sektor informal sudah baik, walaupun masih ada beberapa pekerja yang memiliki persepsi yang buruk terhadap risiko bahaya kimia. Berdasarkan lokasi kerja, persepsi risiko bahaya kimia pada pekerja sablon lebih baik dibandingkan dengan pekerja penyamakan kulit. Persepsi yang baik pada pekerja dikedua tempat ini didapatkan karena : pekerja sudah memiliki pengalaman yang baik terkait kejadian risiko bahaya kimia, sukarela menerima risiko bahaya kimia, memiliki ketakutan terhadap risiko bahaya kimia, pekerja merasa mampu mengendalikan risiko bahaya kimia, menilai risiko bahaya kimia sebagai risiko yang berpotensi katastropik, dan menilai lingkungan kerja sudah aman dari risiko bahaya kimia.

This research describes risk perception of chemical hazard on the informal sector worker 2014. This is a descriptive study that uses quantitative research methods with quesionnaire checklist as research instrument. Quesionnaire checklist used to assess the independent variabels. The purpose of this study is to see the overview of risk perception of chemical hazard and factors related to perception, such as experience, voluntary, dread, control, effect, and work environment. This study also looked at differences in workers perception between leather industry and shirt screen printing industry.
The result of this study show that generally risk perception of chemical hazard on informal sector is good, although there are some workers who still have bad risk perception of chemical hazard. Based on the work location, the risk perception of chemical hazard to shirt screen printing worker is better than leather worker. Workers’ good perception can be achieve because they have good experience about chemical hazard, voluntarily accept the risks of chemical hazard, they are afraid of the risk of chemical hazard, workers assume that they can control the risk of chemical hazard, they assume the risk of chemical hazard as a result of catastropic, and they also assume that their working environment was safe from the risk of chemical hazard.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dewi Atika
"Stres kerja merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun psikologis terhadap suatu perubahan di lingkungan kerjanya yang dirasakan sangat mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja terhadap tingkat stres kerja pada guru SDLB dan SD. peneltian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Hasil penelitian yang didapat adalah terdapatnya hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan tingkat stres kerja, terdapatnya hubungan yang bermakna antara iklim dan struktur organisasi dengan tingkat stres kerja, terdapatnya hubungan yang bermakna antara hubungan interpersonal dengan tingkat stres kerja dan terdapatnya hubungan yang bermakna antara pengembangan karir dengan tingkat stres kerja.

Occupational stress is a form of response to a person, both physically and psychologically against a change in the work environment is considered to be very disturbing and lead someone in danger. The purpose of this study was to analyze the factors that affect the level of work stress on primary school in special education and general primary school teachers. This research using quantitative research with cross sectional design.
The result is the presence of a significant association between workload with work stress levels, the presence of a significant association between climate and organizational structure with the level of work stress, the presence of a significant association between interpersonal relationship with the level of work stress and the presence of a significant association between the development of career with the level of work stress.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suherman Isnanda
"ABSTRAK
Theme park Dunia Fantasi atau yang dikenal dengan nama (Dufan) yang dibuka pada
tahun 1985 adalah tempat pusat hiburan outdoor terbesar di Indonesia yang mempunyai berbagai
content wahana permainan yang berteknologi tinggi yang berada dikawasan Ancol di Jakarta
Utara yang dikelola oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Namun seiring dari berkembangnya
taman hiburan tersebut tentunya tidak menutup kemungkinan akan terjadinya rasa tidak aman
terhadap pengunjung dari wahana-wahana yang dimiliki oleh theme park Dufan, disamping itu
faktor safety atau tingkat keselamatan merupakan salah satu komponen penting yang haruslah
tetap di perhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi pengunjung terhadap
risiko keselamatan pada wahana ekstrem di dufan ancol tahun 2014. Penelitian ini dilakukan
dengan metode cross sectional dengan cara menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengunjung cenderung berpersepsi baik terhadap risiko keselamatan pada
wahana ekstrem, serta semua variabel kondisi wahana dan situasional termasuk dalam kategori
baik.

ABSTRACT
Dunia Fantasi theme park known by the name (Dufan) which opened in 1985 is the
largest outdoor entertainment center in Indonesia, which has a variety of vehicle content I hightech
games are region Ancol in North Jakarta is managed by PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Next times the development of the theme park would certainly not rule out the occurrence of
insecurity to visitors of the vehicles owned by the theme park Dufan, in addition to the factor of
safety or the safety level is one of the important components that must remain in the note. This
study aims to determine Perceptions of Guest To Safety Risk At Extreme Rides In Dufan Ancol
2014. This research was conducted using cross sectional by distributing questioners. The results
show that visitors tend to perception safety risk on both the extreme rides, as well as all
conditions rides and situational variables included in both categories."
Lengkap +
2014
S56069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Dwi Purwaningsih
"Pekerjaan manual handling memiliki angka tertinggi penyebab terjadinya kasus Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada tahun 2012. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko manual handling pada pekerja angkut barang di stasiun Pasar Senen Jakarta tahun 2014. Faktor risiko manual handling antara lain faktor pekerjaan, karakteristik pekerja, lingkungan kerja, serta layout tempat kerja tersebut. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan besar sampel 61 pekerja. Metode yang digunakan berupa Quick Exposure Checklist (QEC) untuk menilai faktor risiko pekerjaan serta kuesioner Nordic Body Map untuk mengetahui keluhan subjektif MSDs pada pekerja.
Berdasarkan hasil penilaian QEC diketahui bahwa aktivitas yang memiliki risiko paling tinggi adalah aktivitas menaikkan atau mengangkat barang ke bagasi dengan tingkat risiko 86%. Sebesar 97% responden mengalami keluhan MSDs. Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah pada bagian pinggang, kaki, tangan, bahu dan punggung. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerjaan manual handling pada pekerja angkut barang memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi dan dibutuhkan investigasi dan perubahan segera mungkin. Porter sebaiknya memperbaiki cara mengangkat, menurunkan, dan membawa barang dengan baik dan aman untuk mencegah terjadinya keluhan MSDs.

Manual handling has the highest number of cases that cause of Musculoskeletal Disorders (MSDs) in 2012. Therefore, this study aims to describe the risk factors of manual handling among porters at Pasar Senen Station in 2014. The risk factor of manual handling are work factor, the caracteristics of workers, work environment, and layout of the workplace. Design research is cross sectional with total sample of 61 workers. The method of this study used Quick Exposure Checklist (QEC) to assess the job factor and Nordic Body Map questionnaire to determine the subjective complaints of MSDs among porters.
Based on the assessment results of QEC is known that the activity that has the highest risk is lifting into the trunk with a 86% risk level. Beside that, 97% of porters had complaints of MSDs. The most risk part of body are waist, legs, arms, shoulder and back. From these results it can be concluded that manual handling have a very high level of risk and the investigations and changes should be done as soon as possible. Porters should improve the way of their lifting, lowering, and carrying goods properly and safely to prevent MSDs injuries.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Supiana
"Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor risiko dan keluhan Musculoskeletal Disorders dari pekerja pengguna komputer di Pusdiklat BPS tahun 2014. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat deskriptif dengan desain studi cross sectional. Dari penilaian Rapid Upper Limb Assessment (RULA) didapatkan risiko tinggi dengan skor range 5 hingga 7. Dari sampel penelitian yang berjumlah 40 orang, sebanyak 37 orang memiliki keluhan MSDs, dengan keluhan terbanyak pada leher bagian atas 27 orang (67,5%), leher bagian bawah 24 orang (60%), punggung 26 orang (65%), dan pinggang 21 orang (52,5%). Disarankan adanya program edukasi kesehatan kerja perihal bekerja dengan komputer yang benar, perbaikan desain workstation, dan perlunya istirahat setiap ≤2 jam sekali dari bekerja menggunakan komputer.

This thesis discusses the risk factors and complaints of Musculoskeletal Disorders from workers computer users in Pusdiklat BPS 2014. Study was a descriptive quantitative research with a cross-sectional study design. Assessment from the Rapid Upper Limb Assessment (RULA) scores obtained with the high-risk range 5 to 7. From the sample of 40 people, as many as 37 people have complaints MSDs, with most complaints in the upper neck 27 people (67.5%), lower neck 24 people (60%), back of 26 people (65%), and waist 21 people (52.5%). It is recommended to make health education programs regarding working with the correct use of a computer, workstation design improvements, and need a break every once ≤2 hours of work using a computer."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Fitriana
"Porter merupakan salah satu pekerjaan yang berisiko terhadap masalah Musculoskeletal Disorders (MSDs). Hal ini dikarenakan pekerjaan manual, postur janggal, beban berlebih, serta aktivitas kerja yang berlebihan. Pekerjaan terdiri atas aktivitas penyimpanan dan pengangkutan barang. Penelitian ini membahas tentang gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan MSDs terkait aktivitas manual handling pada porter SBU Garuda Indonesia Cargo tahun 2014, dengan jumlah responden 52 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Risiko ergonomi dinilai dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) untuk aktivitas manual handling dan NLE (NIOSH Lifting Equation) pada aktivitas mengangkat. Variabel lain yang diteliti yaitu usia, masa kerja, pekerjaan sebelumnya, kebiasaan olahraga, dan kebiasaan merokok. Penelitian menilai keluhan MSDs dengan menggunakan CMDQ (Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire) dan CHDQ (Cornell Hand Discomfort Questionnaire). Penelitian bersifat deskriptif dengan desain studi cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan risiko tinggi (skor REBA = 11) untuk aktivitas penyimpanan barang, dan sangat tinggi (skor REBA = 13) untuk aktivitas pengangkutan barang, serta hasil penghitungan NLE menunjukkan kegiatan mengangkut barang dapat menyebabkan risiko MSDs (LI ≥ 1). Keluhan MSDs terbanyak pada tubuh yaitu bagian punggung bawah, lengan atas kanan, dan betis kiri yatu sebanyak 67,31%, sedangkan pada tangan, keluhan terbanyak pada area D (telapak tangan bagian atas) sebanyak 38,46% pekerja untuk tangan kanan, dan 26,92% pekerja untuk tangan kiri. Frekuensi keluhan MSDs terbanyak pada 1-2 kali seminggu, tingkat keparahan cukup tidak nyaman, dan sedikit mengganggu pekerjaan. Karena itu, diperlukan upaya pengendalian secara teknik, administrasi, dan personal untuk menurunkan tingkat risiko dan keluhan MSDs.

Porter is one of a risky job for musculoskeletal disorders (MSDs) problems. This is because of manual work, awkward postures, excessive load, and excessive work activities. The work consists of the activities of storage and build up. This study discusses the overview of ergonomic risk level and musculoskeletal disorders discomfort related with manual handling activities at porter of SBU Garuda Indonesia Cargo 2014, with 52 respondents. Data was collected by observation and interviews using questionnaire. Ergonomic risk assessed by the method of REBA (Rapid Entire Body Assessment) for manual handling activities and NLE (NIOSH Lifting Equation) method for lifting activities. Other variables under study are age, years of service, previous work, exercise habits, and smoking habits. Research assessing MSDs discomfort using CMDQ (Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire) and CHDQ (Cornell Hand Discomfort Questionnaire). The study is a descriptive with cross-sectional study design.
The results showed a high risk (REBA score = 11) for storage activities, and very high risk (REBA score = 13) for build up activities, and the results of NLE indicate if lifting activities can lead to the risk of MSDs (LI ≥ 1). The most MSDs complaints on the body founded on the lower back, right upper arm, and left calf as much as 67,31%, while on the hand, most of complaints in the area D (upper palm) as much as 38,46% for the right hand, and 26,92% for the left hand. The most frequency of MSDs complaints found on 1-2 times per week, with the severity is moderately comfortable, and slightly interfered. Therefore, necessary for a control effort in engineering, administrative, and personnel to reduce the risk and complaints of MSDs.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dwi Ryanti
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja di
Industri Penyamakan Kulit PT. X Citeureup Bogor Tahun 2014. Penelitian mengacu
pada standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan analisis risiko
semikuantitatif. Penilaian risiko menggunakan metode W.T. Fine yaitu nilai risiko
merupakan hasil kali antara faktor konsekuensi, pajanan, dan kemungikinan. Tujuan
dari skripsi ini adalah untuk mendapatkan nilai risiko keselamatan dan kesehatan
pada setiap tahapan kerja di Industri Penyamakan Kulit PT. X. Hasil penelitian
adalah tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap tahapan proses
meliputi very high, priority 1, substantial, priority 3 dan acceptable. Hasil penelitian
dapat menjadi dasar pertimbangan program pengendalian risiko di Industri
Penyamakan Kulit PT.X.

ABSTRACT
This research describes risk assessment of occupational health and safety in Tannery
PT. X 2014. This study referred to AS/NZS 4360:2004 standard and used semiqunatitatie
analysis. Risk assessment used W.T. Fine method. Risk score was got
from multiplication of the consequency, exposure, dan probability factors. Objective
of this study is to get health and safety level of risk in every step process in Tannery
PT. X 2014. The results state the level of risk in every step process includes very
high, priority 1, substantial, priority 3, and acceptable. This results is used for
implementation of hazard communication program in Tannery PT. X 2014."
Lengkap +
2014
S55276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>