Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitorus, Immanuel Panca Soritua
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formasi fiksasi interna yang terbaik dan perbedaan stabilitas pelvis dengan penambahan fiksasi posterior rongga pelvis pada model fraktur pelvis cedera open book dan disrupsi sendi sakroiliaka anterior (klasifikasi OTA/AO B1.1). Studi yang ada menunjukkan belum terdapatnya data mengenai kekuatan mekanik tipe-tipe fiksasi tersebut di atas.
Desain penelitian adalah studi eksperimental dengan 25 model tulang pelvis buatan (Synbone®) dengan perlakuan cedera open book dan disrupsi sendi sakroiliaka anterior (klasifikasi OTA/AO B1.1). Variabel bebas dalam studi ini adalah lima tipe fiksasi interna terhadap fraktur pelvis. Masing-masing kelompok diberikan gaya aksial dan anteroposterior sampai terjadi pergeseran ≥ 2 mm pada sendi sakroiliaka (load to failure).
Hasil uji biomekanik terhadap setiap kelompok fiksasi menunjukkan nilai rerata load to failure terkecil sampai dengan yang terbesar pada pemberian gaya aksial diperoleh pada kelompok dengan urutan fiksasi: dua plat simfisis (730,03 N), satu plat simfisis pubis dan satu screw iliosakral (posterior) (1224,18 N), dua plat simfisis pubis dan dua plat anterior sendi iliosakral (1405,06 N), satu plat simfisis dan dua screw iliosakral S1 (1444,64 N), satu plat simfisis dan dua screw masingmasing satu di S1 dan S2 (1490,36 N). Analisis perbandingan rerata load to failure (menggunakan uji one-way ANOVA post hoc Bonferroni) antar kelompok menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik (p< 0,05) pada rerata load to failure kelompok fiksasi dua plat simfisis (anterior) dengan empat kelompok lainnya (anterior dan posterior). Selain itu terdapat pula perbedaan yang bermakna (p< 0,05) antara kelompok fiksasi satu plat simfisis pubis dan satu screw iliosakral (posterior) dengan kelompok fiksasi satu plat simfisis pubis dan dua screw masing-masing satu di S1 dan S2.
Penambahan fiksasi sendi sakroiliaka (posterior) dengan screw iliosakral di S1 dan S2 merupakan formasi fiksasi interna terbaik dilihat dari kekuatan mekanik. Fiksasi sendi simfisis pubis (anterior) saja mempunyai kekuatan mekanik paling rendah dibandingkan fiksasi sendi simfisis pubis (anterior) dan sendi sakroiliaka (posterior). Fiksasi dua screw sakroiliaka di S1 dan S2 meningkatkan stabilitas pelvis dibandingkan fiksasi satu screw sakroiliaka di S1.

This study is aimed to identify the best internal fixation formation and the differences in pelvic stability with the addition of posterior fixation at the pelvic cavity in pelvic fracture model with open-book injury and anterior sacroiliac joint disruption (OTA/AO B1.1 classification). Literature review revealed no data about the mechanical strength of the above fixation types.
This was an experimental study with 25 artificial pelvic bones (Synbone®) of which their pubic symphisis and anterior sacroiliac joint were disrupted. The independent variable was five types of internal fixation of the OTA/AO B1.1 classification pelvic fracture. Each group was given axial and anteroposterior load until a displacement of ≥ 2 mm occurred at the sacroiliac joint (load to failure).
Biomechanical test results of each type of fixation demonstrated that the lowest to highest load to failure mean scores against axial load were obtained by fixation groups with the order of: two symphisis plates (730,03 N), one pubic symphisis plate and one iliosacral screw (posterior) (1224,18 N), two pubic symphisis plates and two anterior iliosacral joint plates (1405,06 N), one symphisis plate dan and two S1 iliosacral screws (1444,64 N), one symphisis plate and two screws each on S1 dan S2 (1490,36 N). Load to failure mean score comparison analysis (using one-way ANOVA, post hoc Bonferroni test) revealed a statistically significant difference (p< .05) between the load to failure of two symphisis plates fixation group with those of the other four groups. There is also a significant difference (p< .05) between the load to failure of one pubic symphisis plate and one iliosacral screw (posterior) fixation group with that of the one pubic symphisis plate and two screws each on S1 and S2.
The addition of sacroiliac joint (posterior) fixation, either with plate or screw, will inrease the mechanical strength when axial load is applied. The mechanical strength may increase up until two times compared to that of the pubic symphisis (anterior) joint fixation only. The fixation of two sacroiliac screws at S1 and S2 increases the pelvic stability compared to that of one sacroiliac screw fixation at S1.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
Sp-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Mohammad Fachry
"Fraktur pelvis kompleks merupakan fraktur yang tidak stabil pada lingkar pelvis yang disertai dengan cedera jaringan lunak sekitarnya dan dapat disertai dengan gangguan hemodinamik. Fraktur ini terdapat pada 10% fraktur pelvis. Tingkat mortalitas pada fraktur pelvis kompleks mencapai 33%. Menurut data di RSCM pada tahun 2011, insidensi terjadinya fraktur pelvis sebesar tiga persen. Manajemen utama pada pasien dengan fraktur pelvis kompleks ialah manajemen perdarahan, restorasi hemodinamik, diagnosis, stabilisasi lingkar pelvis, serta penanganan yang sesegera mungkin. Hasil terbaik dicapai dengan fiksasi interna sesegera mungkin pada segmen anterior dan posterior pelvis. Morbiditas yang ditemukan ialah nyeri kronis, disfungsi seksual, infeksi, dan nonunion fraktur. Penting sekali dilakukan penelitian mengenai luaran fraktur pelvis kompleks di RSCM untuk menilai keberhasilan terapi, sehingga dapat meyempurnakan tatalaksana fraktur pelvis dan mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Sampel adalah semua pasien dengan fraktur pelvis kompleks yang sudah diterapi dengan ORIF pada tahun 2011-2014, kriteria inklusi penelitian ini ialah pasien dengan fraktur pelvis terbuka atau fraktur pelvis Tile tipe B atau C yang telah menjalani operasi ORIF dengan follow up lebih dari 6 bulan. Setelah itu dilakukan evaluasi morbiditas yang ditemui dan dinilai dengan skor Majeed dan Hannover. Untuk analisa univariat hubungan fraktur pelvis kompleks dengan morbidatas yang terjadi dan skor fungsionalnya dilakukan dengan menggunakan uji Fischer, sedangkan uji multivariate dengan menggunakan uji regresi logistik.
Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 26 pasien. Rerata umur pasien ialah 30,54 tahun, rerata Injury Severity Score (ISS) ialah 27,2, rerata lama follow up ialah 25 bulan. Sembilan pasien merupakan pasien politrauma. Fraktur pelvis terbuka ditemukan pada tujuh pasien, sedangkan 19 pasien merupakan fraktur pelvis tertutup. Fraktur pelvis Tile tipe B ditemukan pada 15 pasien dan dengan Tile tipe C sebanyak 11 pasien. Berdasarkan skor majeed pada Tile tipe B, skor excellent ditemukan pada 73,3% kasus, skor good ditemukan pada 20 % kasus, dan skor fair ditemukan pada 6,7% kasus. Pada Tile tipe C, skor excellent hanya sebanyak 45,5%, skor good ditemukan juga sebanyak 45,5 %, dan skor fair ditemukan sebanyak pada 9% kasus. Berdasarkan skor Hannover, pada Tile tipe B skor very good ditemukan sebanyak 33.3% kasus, skor good ditemukan pada 53,3% kasus dan skor fair ditemukan pada sebanyak 6,67% kasus. Pada Tile tipe C, skor very good ditemukan pada 18,2 % kasus, skor good ditemukan pada 72,7% kasus, dan skor fair ditemukan pada 9 % kasus. Infeksi lebih sering ditemukan pada fraktur pelvis terbuka (42,9%) dari kasus fraktur pelvis terbuka. Dengan uji regresi didapatkan bahwa tipe fraktur tidak berhubungan dengan disfungsi seksual yang timbul (p>0,05), tetapi ditemukan hubungan cedera urogenital pada fraktur pelvis kompleks dengan disfungsi seksual (p=0,005). Melalui studi ini juga ditemukan hubungan tipe fraktur pelvis Tile tipe B dan C dengan terjadinya nyeri kronis (p=0,017)
Luaran fraktur pelvis kompleks di RSCM baik karena lebih dari 90% pasien memiliki skor fungsional excellent dan good (Majeed) dan skor very good dan good (Hannover). Rerata skor Majeed pada studi ini ialah 85.9. Infeksi lebih banyak ditemukan pada fraktur pelvis terbuka. Tipe fraktur tidak memiliki hubungan dengan terjadinya disfungsi seksual. Namun, tipe fraktur pelvis memiliki hubungan dengan timbulnya nyeri kronis.

Complex pelvic fracture is unstable pelvic fracture associated with soft tissue injury in pelvic region and with haemodynamic instability. This fractures only represent 10% of pelvic fracture. In 2011, the incidence of pelvic fracture in Cipto Mangunkusumo hospital is 3 %. Main management of complex pelvic fracture is bleeding management, haemodynamic restoration, pelvic ring stabilization, and early treatment. Best outcome can be achieved by performing early internal fixation of anterior dan posterior part of the pelvis. It is very important to evaluate the outcome of this type of fracture to evaluate the effectiveness of the management and to reduce the mortality and morbidity rates.
This is an analitical study with cross sectional design. The inclusion criteria are patients with open pelvic fracture, unstable Tile type B or C pelvic fracture that had already undergone ORIF between 2011-2014 and had been followed for minimum 6 months. Then mobidities and functional score were evaluated. The functional score was evaluated using Majeed and Hannover pelvic score. This study was analyzed using Fischer test and logistic regression test.
There were 26 samples with mean age 30.54, mean ISS score was 27.2, mean follow up was 25 months. Nine patients were polytrauma patients. There were seven open pelvic fractures and 19 closed pelvic fractures. There were 15 Tile Type B and 11 Tile type C pelvic fractures. According to majeed pelvic score, In type B, there was 73.3% excellent score, 20% good score, and only 6.7% fair score. In type C, there were lower patients with excellent. There was 45,5% excellent score, 45.5% good score, and 9 % fair score. According to Hannover pelvic score, in type B there was 33.3 % very good score, 53.3% good score, and only 6.67% fair score. In Tile type C, there were 18.2 % very good score, 72.7% good score, and 9% fair score. Infection occur higher in open pelvic fracture (42.9%). There was association between chronic pain and fracture type (p=0.017). There was no association between fracture type and sexual dysfunction (p>0.05), but there was association between urogenital injury and sexual dysfunction (p<0.005).
The functional outcome of complex pelvic fracture after ORIF in Cipto Mangunkusumo hospital are satisfying. There were more than 90% patients that have excellent and good score (Majeed) and very good and good (Hannover). Mean majeed score was 85.9. Infection occurred higher in open pelvic fracture. There was no association between fracture type and sexual dysfunction, but there was association between fracture type and chronic pain.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deded Chandra
"Perusahaan asuransi merupakan perusahaan penggalang dana, yang mempunyai kewajiban untuk menanggung himpunan risiko dari pesertanya. Untuk dapat memenuhi kewajiban tersebut, perusahaan asuransi harus dapat mengelola keuangannya dengan baik, salah satunya dengan cara menginvestasikan dana peserta sebelum digunakan untuk membayar kewajiban.
Dana yang diinvestasikan oleh perusahaan asuransi diawasi dengan ketat oleh pemerintah karena menyangkut keamanan dana masyarakat. Untuk perusahaan asuransi, pengawasan keuangannya diatur melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 424 tahun 2003.
Untuk menghasilkan return yang optimal dengan meminimalkan risiko dalam melakukan investasi, diperlukan suatu proses investasi yang akurat dan tepat, sesuai dengan peraturan yang berlaku, tujuan perusahaan dalam berinvestasi dan batasan-batasan yang dihadapi perusahaan.
Proses investasi dimulai dari penetapan sasaran dan kebijakan investasi, pemilihan strategi investasi, pengalokasian dana investasi atau konstruksi portofolio hingga ke pengukuran dan evaluasi kinerja investasi tersebut.
Analisis terhadap proses investasi pada perusahaan asuransi dilakukan terhadap PT.X yang merupakan perusahaan asuransi kesehatan. Hal ini dilakukan sehubungan dengan perubahan kondisi perusahaan baik secara internal maupun eksternal. Perubahan kondisi eksternal antara antara lain kondisi makro perekonomian dan politik negara yang semakin kondusif dan menuntut transparansi sedangkan kondisi internal adalah adanya perubahan keuangan perusahaan yang cukup besar, yaitu adanya iuran pemerintah terhadap biaya perneliharaan kesehatan pegawai negeri dan penugasan dari pemerintah untuk memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin di Indonesia.
Hasil analisis terhadap proses investasi PT.X diharapkan dapat memberikan masukan guna penyusunan kebijakan investasi perusahaan tersebut sehingga dapat memberikan return yang optimal sesuai dengan tujuan perusahaan dan dapat memenuhi kewajiban perusahaan di masa yang akan datang, sehubungan dengan perubahan kondisi eksternal dan internal perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idola Kusumawati
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas mengenai representasi budaya Indonesia dan Belanda melalui perbandingan visualisasi dan komponen verbal yang ditampilkan pada iklan Indomie Goreng Indonesia dan iklan Iglo Ping en Klaar Belanda. Terdapat dua iklan yang diteliti dalam penulisan jurnal ini yaitu iklan Indomie Goreng Indonesia (2018) dan iklan Iglo Ping en Klaar Belanda (2017). Indomie Goreng Indonesia dan Iglo Ping en Klaar Belanda merupakan makanan cepat saji yang sangat populer pada masing -masing negara. Pada kedua iklan tersebut terdapat perpaduan komponen visual dan verbal yang mencerminkan budaya kedua negara tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis komponen verbal dan visual dalam iklan Indomie Goreng Indonesia dan Iglo Ping en Klaar Belanda lalu menuliskan hasil analisis peneliti dalam bentuk deskripsi yang telah dikaitkan dengan fakta-fakta maupun opini yang pernah dituliskan oleh beberapa sumber cetak ataupun elektronik yang telah dibaca oleh peneliti. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, terdapat hasil penelitian yang dapat disimpulkan yakni kebudayaan suatu negara secara tidak sadar telah mempengaruhi pembuatan iklan tertentu di suatu negara. Hal ini dapat dilihat melalui kebudayaan-kebudayaan yang ditampilkan baik secara eksplisit maupun implisit dalam suatu iklan.
Kata kunci: Indomie Goreng, Iglo Ping en Klaar,Iklan, Kebudayaan Belanda dan Indonesia.

ABSTRACT
This journal discusses the representation of Indonesian and Dutch culture through a comparison of visualization and verbal components that displayed in Indonesian Indomie Goreng ads and Dutch Iglo Ping en Klaar ads. There are two advertisements research in this journal, namely Indomie Goreng Indonesia (2018) and Iglo Ping en Klaar Dutch (2017) advertisement. Indonesian Indomie Goreng and Dutch Iglo Ping en Klaar are fast foods that very popular in each country. In both ads there are some mixtures of visual and verbal components that reflect the culture of the two countries.In this study, the authors used a qualitative descriptive method by analyzing the verbal and visual components in Indonesian Indomie goreng advertisement and Iglo Ping en Klaar advertisements . Then the results of the researcher analysis in the form of descriptions that had been linked to facts and opinions written by several sources that have been read by researchers. Based on research conducted by researcher, there are some results of research that can be concluded that the culture of a country has unconsciously influenced the making of certain advertisements in a country. This can be seen through cultures that are displayed both explicitly and implicitly in an advertisement."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Alfin Fathan
"ABSTRAK
Kekejaman NAZI meninggalkan bekas di negara-negara yang mereka jajah, setelah kekalahan Jerman pada 1945 para seniman membuat komik yang mengolok-olok Jerman yang disebut bevrijdingstrips. Het ABC s van het NAZI Regiem merupakan salah satu bevrijdingstrips yang ada pada masa itu. Komik yang bertema sejarah dengan bentuk alfabetis yang bercerita tentang pendudukan NAZI di Belanda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi NAZI, negara lain yang terlibat, dan Belanda, serta kepada siapa komik ini ditujukan. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang pengertian komik, analisis representasi NAZI, negara lain yang terlibat, dan situasi masyarakat Belanda. Hasil dari penelitian ini berupa tokoh pemimpin NAZI yang digambarkan tidak secara eksplisit, lalu negara-negara lain yang terlibat digambarkan oleh perwakilan-perwakilan tokoh negara mereka, dan situasi masyarakat Belanda yang digambarkan melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.

ABSTRACT
NAZI cruelty left traces in the countries they invaded, after Germany s defeat in 1945 the artists made comics that made fun of Germany called bevrijdingstrips. Het ABC s van het Nazi Regiem is one of the bevrijdingstrips that existed at that time. Historical comics with an alphabetical form that tells the story of the NAZI occupation in the Netherlands. This research is a qualitative research with descriptive analytic method. The purpose of this study was to find out the representation of the Nazis, other countries involved, and the Netherlands, and to whom this comic was intended. In this study we will discuss the definition of comics, the analysis of representations of the Nazis, other countries involved, and the social situation in Netherland. The results of this study were in the form of Nazi leaders who were not explicitly described, then the other countries involved were represented by representatives of their country s leaders, and the situation of the Netherland community was described through the events that occurred at that time."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunisa Ramadaniati
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang intensi Annie M. G. Schmidt dalam membela kucing pada novelnya Minoes (1970). Novel anak ini merupakan salah satu karyanya yang terkenal dan telah dialihbahasakan, termasuk ke dalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini beertujuan untuk menemukan intensi dan tujuan lain dari Schmidt dalam membela kucing. Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik serta mengaitkannya dengan keadaan kucing pada tahun 1940-1944 melalui artikel online.Teori yang digunakan sebagai landasan penelitian adalah teori penokohan oleh Nurgiyantoro dan Joke Van Balen dan teori representasi mengenai objek karya sastra milik James O. Young. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Minoes tidak hanya sekadar novel anak biasa karena Schmidt memiliki intensi dan tujuan lain atas novel ini, yaitu membela kucing dan kritik sosial atas suatu organisasi pecinta kucing.

ABSTRACT
This journal aims to describe the writer s intention about cats defending in the book Minoes by Annie M. G. Schmidt. This book is one of her most popular children books which has been translated into many languages including Bahasa Indonesia. This research is carried out by analyzing intrinsic and extrinsic elements, also linking them to the condition of cats around 1940-1944 through online articles. The theories in this journal are characterization theory by Nurgiyantoro and Joke Van Balen, and the representative theory from James O. Young. From this research, it can be concluded that Minoes is not an ordinary children s novel since Schmidt has other intentions and goals for this novel, namely defending cats and standing social criticism towards an organization of cat lovers."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Athiah Mardhiah
"ABSTRAK
Pada tahun 1942 saat Jepang menguasai Hindia-Belanda, dikeluarkan ketetapan untuk memasukan semua orang Eropa termasuk Belanda yang ada di Hindia-Belanda ke dalam kamp. Penawanan orang-orang Belanda di dalam kamp tawanan Jepang menjadi salah satu tema dalam sastra Hindia-Belanda. Buku Hollands-Indische Verhalen (1974) karya Margaretha Ferguson merupakan buku yang memuat tema ini. Buku kumpulan cerita pendek ini memiliki tujuh cerita mengenai kamp tawanan Jepang. Dari tujuh cerita, tiga cerita berjudul Piano Muziek, Een Herinnering, dan Eeuwig-Even akan digunakan. Ketiga cerita pendek ini menceritakan tiga perempuan yang ditawan di kamp tawanan Jepang. Penelitian dilakukan dengan menganalisis tiga tokoh utama wanita Belanda dengan menggunakan metode kualitatif dan pengkajian unsur intrinsik dan ekstrinsik sastra. Untuk membantu penelitian pendekatan psikologi juga akan digunakan. Dari penelitian ini, terlihat ketiga tokoh wanita Belanda yang ditawan menyibukan diri agar melupakan sejenak dari kenyataan bahwa mereka ditawan untuk mendapatakan ketenangan sementara dan kekuatan untuk bertahan di kamp tawanan Jepang

ABSTRACT
In 1942 when Japan took control of the Dutch East Indies, a decree was issued to include all Europeans including the Dutch in the Dutch East Indies into the camp. The captivity of the Dutch in Japanese prison camps became one of the themes in Dutch Indies literature. The book Hollands-Indische Verhalen (1974) by Margaretha Ferguson is a book that contains this theme. This collection of short stories has seven stories about Japanese prison camps. Out of seven stories, three stories titled Piano Muziek, Een Herinnering, and Eeuwig-Even will be used. These three short stories tell three different women that being held in Japanese internment camps. The study was conducted by analyzing three main Dutch female characters with qualitative methods and the assessment of intrinsic and extrinsic elements of literature. To help the research, psychology approaches are also used. From this study, it was seen that the three main Dutch female characters who were held captive occupied themselves to forget for a moment from the fact that they were held captive to obtain temporary peace and strength to survive in Japanese internment camps."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Shidqia Arifin
"ABSTRAK
Cerita pendek Leugenland (2006) karya Adriaan van Dis mengisahkan tentang tokoh ik (aku), seorang keturunan Indo-Belanda dan Belanda totok. Anggota keluarga tokoh ik pernah lama tinggal di Hindia-Belanda sampai akhirnya harus berepatriasi ke Belanda. Tokoh ik lahir di Belanda, tetapi ia tumbuh dan dibesarkan dalam budaya Indo yang kental. Walaupun secara biologis ik memiliki identitas rasial Indo dan ia dikelilingi oleh budaya Indo semasa pertumbuhannya, ik memanggil dirinya seorang totok. Metode pembacaan dekat dilakukan untuk penelitian ini, kemudian unsur intrinsik dalam cerita pendek Leugenland berupa penokohan, latar waktu dan latar tempat dianalisis untuk menemukan faktor-faktor yang melatarbelakangi keputusan tokoh ik dalam menanggalkan identitas Indo-nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ciri fisik dan ciri batin tokoh ik, repatriasi, dan perpindahan ruang dalam cerita pendek Leugenland memengaruhi keputusan tokoh ik dalam menentukan dirinya sebagai seorang totok."
2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ariq Bagas Saputro
"ABSTRAK
Novel Bingo! Karya Clark Accord mengisahkan kehidupan dua wanita imigran Suriname, yakni Leanda dan Naomi. Menceritakan bagaimana ironisnya kehidupan mereka, imigran Suriname lain, dan juga warga Belanda asli yang menggantungkan harapan pada permainan bingo. Bingo bukan hanya sebagai tempat dan permainan, melainkan menjadi motif yang seolah memaksa imigran Suriname untuk bertahan dan berintegrasi dengan masyarakat dan lingkungannya. Penelitian ini menggunakan analisis tekstual dengan teknik pembacaan dekat untuk mengungkap bagaimana integrasi tergambar melalui novel Bingo!. Melalui pembacaan dekat menunjukkan berbagai aspek integrasi sosial terlihat melalui tokoh, alur, dan ruang dalam cerita tersebut. Bingo menjadi salah satu tuntutan para imigran Suriname dan warga asli Belanda dalam bertemu dan berintegrasi.

ABSTRACT
Bingo! tells the story of Surinamese immigrant, namely Leanda and Naomi. Bingo! tells the irony of Surinamese immigrants, as well as native Dutch citizens lifes who pin their hopes on bingo games. Bingo is not just a place or a game, but also a motive that seems to force Surinamese immigrants to survive and integrate with the society and their environment. This research uses textual analysis with close reading techniques to reveal how integration is illustrated through Bingo!. Through a close reading shows various aspects of social integration seen through the characters, plot, and space in the story. Bingo then becomes one of the standard of way for not only Surinamese immigrants but also native Dutch citizens to socialize and integrate."
2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didy Supriyadi
"Tesis ini membahas tentang ketentuan voluntary disclosure yang ada dalam hukum pajak di Indonesia. Latar belakang masalah adalah wajib pajak yang awalnya mengetahui atau menghendaki adanya suatu penghindaran pajak, tapi dengan kesadaran sendiri dapat berupaya memperbaiki dan mengubah perhitungan pajak-pajak terhutang. Terhadap kekeliruan dalam pengisian SPT yang dibuat oleh wajib pajak, wajib pajak masih berhak untuk melakukan pembetulan SPT atas kemauan sendiri, dan mengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT (voluntary disclosure) sesuai dengan peraturan perundangundangan perpajakan.
Kegunaan penelitian ini akan memberikan rekomendasi terhadap penerapan ketentuan perundang-undangan perpajakan tentang upaya voluntary disclosure, seperti pembetulan SPT dan pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT, yang relevan dengan peningkatan penerimaan negara dan implikasinya dengan tax compliance dan tax enforcement. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif analisis.
Hasil dari penelitian ini adalah mendorong wajib pajak menggunakan haknya untuk melakukan voluntary disclosure dengan harapan dapat mengurangi upaya tax enforcement dan administrative cost, sehingga tax compliance meningkat, serta penerimaan pajak juga meningkat. Oleh karena itu, keringanan sanksi diperlukan agar wajib pajak pada saat melakukan voluntary disclosure tidak terbebani sanksi yang lebih besar dibandingkan sanksi yang dikenakan ketika otoritas perpajakan melakukan tax enforcement.

This study discusses about the voluntary disclosure provisions that have been included in the Indonesia Tax Law. The issue is the taxpayers who initially knew or required an avoidance of tax, but the voluntarily amend and correct the calculation of their taxes payable. For all mistakes in filing tax return, the taxpayers have the right to make any corrections, and disclose of incorrectness in completing the filed tax return in accordance with tax law.
The usefulness of this study will provide recommendations on the implementation of the provisions of tax laws concerning voluntary disclosure, such as amendment of tax return or disclosure of incorrectness in completing the filed tax return, that has relevance to increase tax revenues and its implications with tax compliance and tax enforcement. This study is qualitative and descriptive analysis.
The results of this study are encouraging taxpayers to use their rights to make voluntary disclosure to reduce the tax enforcement efforts and administrative costs, thus increasing tax compliance and tax revenues. Therefore, reducing/waiving penalties are necessary for the taxpayer to make voluntary disclosure. When doing voluntary disclosure, the penalties should be lower than the penalties of tax enforcement.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2103
T32544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>