Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Saputra
"ABSTRAK
Untuk menetapkan tarifpremi asuransi kebakaran yang wajar, perlu dilakukan evaluasi data pengalaman masa lalu berupa data pengalaman klaim yang telah terjadi. Karena data pengalaman klaim masa lalu merupakan faktor utama yang mempengaruhi penetapan tarif premi yang akan dikenakan pada periode tarif masa datang.
Salah satu cara untuk mengevaluasi data pengalaman klaim yang telah teijadi dalam rangka penetapan tarif premi adalah dengan menggunakan teori kredibilitas. Pada teori kredibilitas, data klaim masa lalu yang merupakan data acak dapat dihitung faktor kredibilitasnya, untuk kemudian dipakai sebagai faktor pembobotan bagi perhitungan tarif premi periode masa datang. Tarif premi periode masa datang merupakan hasil kombinasi antara tarif premi tahun sebelumnya dan nilai tertimbang dari tarif premi tahun evaluasi dengan mempertimbangkan faktor kredibilitas.
Dalam karya akhir ini, penetapan tarif premi asuransi kebakaran dengan menggunakan teori kredibilitas dilakukan dengan metode yang telah dikemukakan oleh Hans Buhlmann. Penelitian dilakukan pada 4 (empat) kelompok jenis resiko asuransi kebakaran yang selama ini banyak dikelola oleh PT ISM sebagai salah satu perusahaan asuransi kerugian di Indonesia. Penetapan tarif.
Dengan menggunakan teori kredibilitas, dapat diperoleh perhitungan tarif premi yang mempunyai tingkat kewajaran yang lebih baik dibandingkan dengan tarif yang telah dipakai oleh PT ISM selama ini, sehingga dapat menjadi pedoman dalam melakukan proses underwriting."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Marsanto
"ABSTRAK
Dana pensiun didirikan untuk menjamin kesinambungan penghasilan karyawan setelah
pensiun atau penghasilan keluarga yang ditinggalkan apabila karyawan tersebut meninggal
dunia. Hal ini dapat tercapai melalui sistem pendanaan yaitu penghimpunan iuran dari hasil
investasi secara sitematis sehingga diperoleh dana yang cukup untuk membayar manfaat
pensiun.
Biaya yang dikeluarkan dalam rangka penyelenggaraan dana pensiun perlu mendapat
perhatian. Pengeluaran biaya yang tidak dikontrol dengan baik dapat mengakibatkan
penurunan kualitas pendanaan dana pensiun.
Dalam karya akhir mi diteliti tingkat keterkaitan biaya operasional dana pensiun
dengan faktor-faktor yang biasa digunakan oleh aktuaris dalam menentukan asumsi biaya
operasional dana pensiun. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positip antara
biaya operasional dana pensiun dan variabel aktiva bersih, basil usaha, penghasilan dasar
pensiun dan jumlah peserta.
Penelitian ini tidak menghasilkan persamaan regresi linier yang bersifat unik untuk
biaya operasional dana pensiun. Namun demikian persamaan-persamaan regresi yang
dipero)eh dapat menjadi masukan bagi aktuaris dalam menentukan asumsi biaya operasional
dana pensiun di masa yang akan datang.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T4307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Jidin
"ABSTRAK
Seiring dengan berlakunya Undang-undang nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun,
ada tuntutan profesionalisasi dalam pengelolaan kekayaannya. Hal ini merupakan
tantangan bagi Dana pensiun untuk selalu meningkatkan kemampuannya dalam
perencanaan serta dalam implementasi dari perencanaan investasi tersebut.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) menyelenggarakan Program Pensiun
luran Pasti (PPIP) dengan pilihan dan resiko investasi ada pada peserta. Namun demikian
penyelenggara DPLK ini tentunya mempunyai tanggung jawab untuk memberikan
pilihan-pilihan portofolio investasi yang optimal bagi berbagai jenis tingkat toleransi
resiko dari para peserta.
Penentuan kumpulan portofolio investasi yang efisien dikaji melalui pendekatan
Markowitz. Dengan pendekatan Markowitz portofolio-portofolio yang efisien adalah
portofolio-portofolio yang menjanjikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan portofolio-portofolio
lain yang memiliki kandungan risiko yang sama. Atau portofolio-portofolio
investasi yang mengandung konskuensi risiko yang lebih rendah dibandingkan
portofolio-portofolio yang lain dengan imbal hasil harapan yang sama
Dalam kajian ini aplikasi metode tersebut dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Menaksir imbal hasil dan resiko investasi dari berbagai jenis aset beresiko yang
akan direncanakan masuk dalam portofolio.
Menentukan satu jenis aset bebas resiko dengan imbal hasilnya. (Pada tulisan ini
deposito dianggap sebagai aset bebas resiko, namun melihat perkembangan
instrumen investasi pilihan tersebut bisa saja berubah)
Proses estimasi variansi dan covariansi dari kandidat-kandidat portofolio, dengan
memaksimumkan problema
Untuk mendapatkan kumpulan portofolio yang efisien (memaksimumkan
problema studi ini menggunakan teknik optimasi
pemrograman kuadratik. Penghitungan komposisi investasi pada masing-masing
aset dengan pemrograman kuadratik dijalankan dengan bantuan subprogram
SOLVER pada perangkat lunak EXCEL.
Penghitungan portofolio yang optimal dilakukan untuk berbagai tingkat toleransi
risiko investor. Tingkat toleransi risiko investor di urutkan dari nol dengan
interval tambahan sebesar 0,25. Penentuan nilai toleransi risiko dibuat secara
arbitrer sekedar untuk mewakili sikap kelompok investor tertentu terhadap
perimbangan imbal hasil dan risiko
Dengan sejumlah x tingkat toleransi resiko, maka akan terbentuk sejumlah x
portofolio yang optimal yang mengandung : lmbal hasil harapan, deviasi (resiko),
jenis dan bobot aset yang membentuk portofolio.
Hasil tersebut dapat dibuatkan sebagai pedoman dalam memberikan pilihan portofolio
investasi bagi peserta DPLK. Namun masih ada masalah yang tertinggal dan perlu untuk
kajian selanjutnya, yaitu mengukur tingkat toleransi dari peserta.
Dari pilihan investasi yang disajikan oleh DPLK Bank BNI pada saat ini, yang
merupakan kombinasi antara aset bebas resiko dalam hal ini deposito dan aset beresiko
dalam hal ini obligasi, terdapat kesan bahwa konsep itu dilatarbelakangi oleh Metode
Markowitz. Hanya saja metode tersebut belum dilakukan sebagaimana mestinya, seperti
pemilihan jenis obligasi dan proporsinya tidak mempunyai patokan. Patut diduga hal itu
disebabkan usia DPLK yang relatif mudah sehingga pada saat pendirian jelas Metode
Markowitz belum dapat dilakukan secara menyeluruh karena akumulasi dana masih
relatif kecil. Melihat jumlah peserta dan jumlah dana sampai dengan saat ini, bahwa
aplikasi Metode Markowitz secara menyeluruh seperti proses dalam tulisan ini sudah
memungkinkan. Sedangkan pilihan jenis aset investasi dapat disesuaikan dengan
perkembangan.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nilam Sari Masdi
"Sumber penghimpunan dana pada dana pensiun adalah iuran dan basil pengembangan investasi. Mengandalkan iuran sebagai satu-satunya sumber pendanaan tentu bukan suatu tindakan yang bijaksana. Pengembangan investasi justru seharusnya bisa menjadi andalan utama dalam penghimpunan dana. Berkaitan dengan pengembangan investasi, diperlukan perencanaan, pedoman dan prosedur untuk pencapaiannya. Penyusunan dan penerapan kebijakan investasi merupakan aktivitas yang sangat berhubungan dengan pelaksana yaitu sumber daya manusia. Kebijakan investasi yang terformulasi dengan baik belum memastikan kesuksesan kinerja investasi yang ditargetkan.
Departemen Keuangan telah mengeluarkan aturan yang mewajibkan Dana Pensiun Program Pensiun Manfaat Pasti memiliki kebijakan investasi yang dituangkan dalam arahan investasi. Tetapi pada praktiknya pengambilan keputusan investasi sering dilaksanakan tanpa melalui proses yang sudah ditetapkan dalam arahan investasi. Referensi literature dan pengalaman empirik dinegara lain digunakan untuk membandingkan praktek Arahan Investasi pada dana pensiun program pensiun manfaat pasti.
Dari penelitian disimpulkan bahwa pada versi aktuaris Kanada memasukan komponen penjelasan pendanaan dan juga menekankan bahwa kebijakan pendanaan mempunyai hubungan erat dengan kebijakan investasi. Oleh karenanya dinegara ini aktuaris berperan dalam menyusun perencanaan investasi. Penerapan versi manajer investasi USA tidak banyak berbeda dengan versi aktuaris Kanada, kecuali pada penyampaian komponen pendanaan. Di Indonesia komponen resiko tidak dinyatakan secara eksplisit serta tidak dinyatakan timeframe perencanaan investasi dan rencana pertumbuhan aset tidak berhubungan dengan rencana pertumbuhan dana. Juga terdapat kesamaan bentuk dan isi Arahan Investasi di seluruh dana pensiun pemberi kerja penyelenggara program pensiun manfaat pasti.
Dari pengamatan penerapan arahan investasi diperoleh beberapa fakta, pertama penafsiran pengurus mengenai fungsi arahan investasi tidak sama, kedua arahan investasi disusun oleh pendiri dan pelaksanaan target investasi adalah pengurus tetapi pada umumnya keterlibatan pendiri dalam pengambilan keputusan investasi masih cukup besar, ketiga komposisi aset masih terfokus pada aset yang memberikan tingkat hasil yang rendab karena terbatasnya pengetabuan dan pengalaman pengurus di pasar modal sementara kebanyakan fungsi manajer investasi dirangkap oleh pengurus dana pensiun, keempat pelengkap arahan investasi yaitu buku panduan prosedur dan pelaksanaan investasi belum ada.
Secara umum disimpulkan temyata arahan investasi merupakan dokumen yang harus ada untuk memenuhi persyaratan. Walaupun araban investasi sudab ada disetiap dana pensiun, tapi keberadaannya kurang dimanfaatkan karena adanya keterbatasan kemampuan untuk menafsirkan isi pedoman akibatnya proses investasi tidak terlaksana dengan baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Radhitya
"Peningkatan manfaat penstun adalah suatu hal yang diinginkan oleh para pensiunan. Peningkatan manfaat pensiun ini sangat membantu dalam mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Dana Pensiun "XYZ" sebagai tempat dimana para pensiunan menjadi peserta diharapkan dapat merealisasikan keinginan tersebut. Meningkatkan manfaat pensiun tidak bisa begitu saja dapat diiakukan. Ada alasan - alasan yang harus dipertimbangkan. Yayasan "XYZ" sebagai pendiri Dana Pensiun "XYZ" sangat berkepentingan apabila manfaat pensiun dinaikkan. Karena sejak tahun 2002 pendiri telah dibebaskan untuk membayar iuran pendiri yang disebabkan oleh rasio pendanaan yang melebihi 120%.
Untuk melihat apakah manfaat pensiun bisa dinaikkan dengan tidak menambah beban bagi pendiri, maka penulis melakukan suatu analisa dengan menggunakan Dynamic Financial Analysis. Dynamic Financial Analysis adalah suatu perhitungan untuk menganalisa kondisi keuangan dimasa akan datang dengan menggunakan suatu model. Dengan menggunakan DFA ini diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat ten tang hubungan dari berbagai keputusan yang akan diambil. Dan dengan analisa DFA ini pengurus atau pendiri dapat memposisikan dengan lebih baik agar dapa menghadapi risiko yang mungkin timbul, memperoleh laba yang diinginkan dan memperkecil kemungkinan terjadinya kekurangan pendanaan.
Dari hasil perhitungan analisa DFA ini akan dihasilkan beberapa alternatif yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk memutuskan mengenai kenaikan manfaat pensiun secara berkala. Ada dua skenario yang dihasilkan dari analisa ini, yaitu skenario optimis dan pesimis. Dengan melihat kedua skenario tersebut maka dapat dilihat kemungkinan yang dapat diambil alternatif apa yang dapat digunakan untuk menaikkan manfaat pensiun dengan tidak membebani kondisi keuangan pendiri.
Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa pendiri dapat menaikkan manfaat pensiun secara berkala yang dalam skenario optimis pendiri tidak perlu membayar iuran pendiri lebih dari 5 tahun, sedangkan pada skenario pesimis hanya memperoleh waktu dua sampai tiga tahun dan selebih pendiri harus membayar iuran pendiri tetapi tidak perlu membayar iuran tambahan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukitarini
"Instrumen derivatif yang terus berkembang pesat menyebabkan portofolio semakin kompleks Nilai portofolia tersebut sangat tergantung pada variabel pasar seperti suku bunga dan nilai tukar.
Instrumen derivatif selain digunakan untuk meng-offset (hedging) risiko dapat digunakan juga untuk berspekulasi mencari keuntungan. Pada kenyataannya banyak perusahaan merugi karena praktek tersebut. Hal ini mendorong timbulnya kebutuhan akan pengukuran kuantitatif risiko pasar dan suatu portfolio. Salah satu teknik pengukuran yang tersedia adalah Value at Risk (VaR).
VaR merangkum seluruh risiko pasar yang ada pada portofolio dalam I (satu) bilangan. VaR menyatakan jumlah uang yang mungkin hilang akibat perubahan harga di pasar pada tingkat kepercayaan tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Dalam karya akhir ini, dikaji aspek-aspek praktis perhitungan VaR dengan Metode Simulasi Monte Carlo yang diterapkan pada portofolio FX Forward USD/IDR jangka waktu 1 bulan.
Prinsip dari Simulasi Monte Carlo adalah melakukan simulasi berulang ulang untuk menghasilkan berbagai kemungkinan harga portofolio yang membentuk distribusi simulasi. Dari distribusi simulasi tersebut, VaR dapat ditentukan.
Hasil perhitungan VaR diuji dengan backtesting untuk mengetahui validitasnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library