Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antariksa
"Manusia dengan segala upayanya mencoha menguak rahasia alam. Pengetahuan manusia terus berkembang. Dunia pendidikan formal kemudian lerbentuk, sebagai salah satu wujud kebudayaan manusia modern.
Dalam mengcmbangkan dunia pendidikan, ada unsur campur langan manusia. Manusia meskipun makhluk hidup lertinggi di muka bumi ini mempunyai kelemahan. Manusia tidak sempurna. Maka kemudian ada ilmu pengetahuan yang "tidak dimengerti" oleh masyarakat luas, atau kaum akademisinya lerlalu arogan sehingga membentuk dunianya sendiri.
Dalam dunia bisnis, ilmu pengetahuan yang berguna adalah ilmu yang bersifat prakiis dan efektif. Kontribusi teori bisnis kemudian dipertanyakan. Sejauh raana teori bisnis dapat menjawab atau menyelesaikan masalah-masalah bisnis. Apakah teori bisnis sudah Udak diperlukan lagi sekarang ini ?
Dari penelitian kecil yang dilakukan melalui karya akhir ini, dapat membertkan informasi kepada kita bahwa sumbernya teori bisnis adalah praktek bisnis yang ada di dunia nyata. Jadi teori bisnis harus dapat mengikuti perkembangan praktek bisnis. Pendidikan bisnis terbaik, adanya di dunia praktek."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tan Tai Hiong
"Skripsi ini adalah sebuah studi komparatif dari reformasi keuangan yang terjadi belakangan ini dengan perilaku pergeseran portofolio yang diakibatkannya di negara-negara Cekung Pasifik. Analisis di fokuskan pada elemen dan trend yang sama, tetapi pengalaman khas dari tiap negara juga dikaji sebagai ilustrasi tambahan.
Studi atas proses reformasi keuangan di negara-negara Cekung Pasifik mencakup suatu pandangan umum atas ciri-ciri struktur keuangan tradisional yang sama, suatu analisa atas tekanan-tekanan perubahan pasar finansial, suatu kajian atas perubahan-perubahan struktural dan reformasi regulasi, serta suatu eksplorasi terhadap perkembangan di masa depan, tantangan dan prospek pasar finansial. Ini khususnya adalah suatu analisa kualitatif.
Studi atas perilaku pergeseran portofolio yang ditimbulkan dilaksanakan dengan memakai model ekonometri yang dikembangkan dalam satu bab dari skripsi ini. Ide dasarnya adalah untuk menyelidiki bagaimana perubahan-perubahan dalam variab,el makroekonomi dapat mendorong perubahan-perubahan dalam permintaan relatif atas berbagai aset. Aset finansial yang dipelajari digolongkan atas aset alat tukar domestik, aset nilai simpan domestik, dan aset nilai simpan asing. Variabel kausal makroekonomi di sini digolongkan atas : variabel pendapatan dan variabel hasil deposit. Studi ini menegaskan banyak hubungan perilaku yang penting antara variabel-variabel tersebut sehubungan dengan kondisi ekonomi negara yang bersangkutan. Khususnya, beberapa perbedaan perilaku antara negara maju dan berkembang ditemukan sangatlah signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estelita Hidayat
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Silowanto
"Dalam tahun 1992,pertumbuhan ekonomi di Indonesia nampak mengalami penurunan. Diperkirakan pertumbuhan mencapai 5,8 %, lebih rendah dari tahun 1991 yang dapat mencapai 6,6 %. Diharapkan pada tahun 1993, akan terjadi kenaikan dan dapat mencapai 6 %.
Keadaan ekonomi yang kurang baik ini sangat berpengaruh pada kondisi usaha penyediaan ruang perkantoran di Indonesia. Kelangkaan dana murah serta kurangnya permintaan akibat kelesuan ekonomi menj adi faktor utama penyebab berkurangnya permintaan.
Proses investasi usaha properti adalah rencana investasi secara keseluruhan dari keputusan yang dibuat oleh investor untuk mencapai tujuannya. Proses ini meliputi analisa keuntungan yang diharapkan diperoleh dimasa yang akan datang dan memaksimalkan kekayaan investor.
Dalam tahun 1993 uasaha penyediaan ruang perkantoran mengalami kelebihan pasok. Disisi lain, kebijakan pemerintah yang melarang warga negara asing untuk memiliki apartemen, mengakibatkan pangsa pasar usaha apartemen sangat terbatas. Hal ini dapat dimaklumi karena sampai saat ini penghuni apartemen masih didominasi oleh orang asing.
Berlakunya Undang Undang Rumah Susun yang memungkinkan seseorang a tau badan hukum memiliki satu satuan unit ruang perkantoran atau apartemen, membuka peluang baru bagi usaha properti di Indonesia. Kebijaksanaan tersebut dapat memberikan kesempatan pacta developer untuk menjual ruang perkantoran atau aprtemen dengan strata title.
Keputusan mempertahankan ruang perkantoran dan apartemen yang kemudian disewakan merupakan keputusan investasi jangka panjang yang memerlukan pinjaman dana jangka panjang yang cukup dan relatif murah. Dalam kondisi pasaran sewa ruang perkantoran dan apartemen yang sedang lesu, al ternatif mempertahankan. gedung atau hanya menyewakan saja bukan merupakan investasi yang menarik.
Menjual strata title merupakan keputusan jangka pendek yang menghasilkan net profit. Alternatif penjualan strata title sangat cocok untuk kondisi sewa ruang yang sedang lesu serta pacta saat sumber dana yang langka dan mahal.
Pemilihan alternatif keputusan penjualan strata title sangat tergantung pada tujuan investasi. Kalau ingin investasi jangka panjang, lebih baik diseHakan dulu dan mernperoleh capital gain yang setiap saat dapat diperoleh rnelalui penjualan saham pada tingkat return yang optimal. Tetapi apabila yang dipilih adalah investasi jangka pendek, maka alternatif penjualan strata title akan sangat menguntungkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soedjarwo Soeromuhardjo
"Dalam karya akhir ini, penulis menguraikan mengenai strategi bersaing Cahaya dan Matahari department store. Cahaya dan Matahari melayani pasar yang sama, mempunyai strategi generik yang sama, dan bersaing secara langsung. Analisis dimulai dari sumber-sumber keunggulan bersaing yang ada didalam perusahaan, yaitu pada rantai nilai. Analisis rantai nilai dimulai dengan membuat model rantai nilai untuk department store. Pada rantai nilai tertentu, penulis membuat survey penilaian _oleh pelanggan, untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi pelanggan terhadap sembilan department store terkemuka di Jakarta. Analisis berikutnya adalah terhadap strategi generik yang digunakan, analisis internal, analisis dan pemilihan grand strategy, analisis lingkungan industri, analisis lingkungan remote, dan bersaing dalam kemampuan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sunarto Widjajamukti
"ABSTRAK
Tujuan dari penulisan kaiya akhir mi dengan judul "CARA MEMPERKECIL RISIKO
INVESTASJ DI DALAM PASAR MODAL DAN VALAS INDONESIA MELALUI MODEL
MANAJEMEN PORTFOLIO" , yaitu untuk membenikan gambaran secara jelas cara
memperkecil nsiko investasi di dalam pasar modal dan valuta asing. Risiko tersebut timbul
akibat fluktuasinya harga saham dan nilai tukar mata uang asing. Karya akhir mi berupa sebuah
penelitian kecil dari 127 saham yang beredar di Bursa Effek Jakarta, dan 7 mata uang yang
beredar di masyarakat umum. Dimana data-data yang digunakan diperoleh dan:
1. Untuk kurs saham , majalah Info Pasar Modal dari bulan Mel 1991 sampai dengan
Desember 1993.
2. Untuk kurs valuta asing, BPS (Biro Pusat Statistik) dari bulan Mel 1991 sampai dengan
Desember 1993.
Di dalam penelitian mi penulis berusaha untuk mencari faktor-faktor makro apa saja yang
mempengaruhi tingkat pendapatan pasar modal dan uang asing. Dimana faktor-faktor makro
tersebut dibataskan hanya terdirl atas:
1. Untuk pasar modal terdiri atas : cadangan devisa, jumlah Ml, tingkat bunga deposito
dalam rupiah, harga emas, ekspor, tingkat inflasi, harga migas, impor, mlai tukar rupiah
terhadap US$, nilai tukar rupiah terhadap Yen, nilai tukar rupiah terhadap DM dan nilai
tukar rupiah terhadap Sin$.
2. Untuk pasar mata uang asing terdiri atas : cadangan devisa, jumlah uang beredar Ml,
tingkat bunga deposito rupiah per bulan, harga emas, ekspor, tingkat inflasi, harga minas,
impor dan pendapatan dan pasar modal.
Faktor-faktor makro tersebut sangat berguna di dalam menentukan alternatif model investasi
yang akan dipilih. Di samping itu, penulis berusaha mengkaitkan keadaan ekonomi Indonesia di
masa yang akan datang, di dalam menentukan model investasi tersebut.
Untuk menentukan model investasi, penulis menggunakan portfolio approach; singel index
model yang di ajukan oleh William Sharpe, dengan menggunakan metode cut-off rate di dalam
menentukan saham-saham mana saja, yang masuk ke dalam portfolio tersebut.
Dari hasil penelitian tersebut ditemukan beberapa hal:
1. Sampai saat mi pasar modal Indonesia masih dalam keadaan random walk. Hal mi
ditunjukkan dan 127 saham yang diteliti hanya 33(26 %) saham yang tidak random walk
sedangkan 94 saham (74 %) random walk Tingkat pendapatan investasi di pasar modal
memang sangat mengiurkan, sebagai contoh; Sekar laut (81.11% per bulan), Suba Indah
(49.13 % perbulan), Modernland Reality (47.68 % per bulan). Di samping tingkat
pendapatan yang tinggi, saham-saham yang disebut di atas memiliki tingkat risiko yang
tinggi pula.
2. Tingkat pendapatan dari pasar modal untuk saat mi ditentukan oleh; harga minas, nilai
tukar rupiah terhadap US$, harga emas, cadangan devisa dan nilai tukar rupiah terhadap
Yen.
3. Dibandingkan dengan pasar modal, pasar valuta asing lebih dapat di prediksi. Path saat
mi, mata uang asing Yen, yang memberikan tingkat pendapatan yang paling besar
dibandingkan dengan ke enam mata uang asing lainnya. Tetapi dilihat dari faktor risiko,
ternyata mata uang asing Yen justru yang mempunyai tingkat risiko yang paling besar.
4. Untuk saat im tingkat pendapatan pasar valuta asing dipengaruhi oleh faktor-faktor makro
cadangan devisa, harga minas dan tingkat inflasi.
5. Model investasi yang di pilih oleh penulis yaitu suati model investasi yang menupakan
gabungan antara beberapa alternatif (lihat pada Sub-bab IV.3-3 MODEL INVESTASI
YANG DISARANKAN).

"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim Yook Chan; Petrus Setiawan
"ABSTRAK
Dalam perjalanannya, setiap perusahaan mengalami tahap operasi dimana manajemen
industri mengalami tingkat pertumbuhan penjualan yang lambat dan mengalami marjin laba yang
merosot karena industri tersebut berada dalam tahap kedewasaan industri atan tahap
penurunan. Jika perusahaan berada dalam tahap pertumbuhan. manajemen harus menfokuskan
terhadap peningkatan penjualan dan perluasan pangsa pasar dengan produk pokoknya tetapi,
dalam akhir tahap kedewasaan atau dalam tahap periurunan, permasalahan pokok adalah
bagaimana perusahaan akan hidup terus dalam masa depan dimana kegiatan dengan produk
pokoknya tidak cukup untuk menjainin kelangsungan perusahaan.
Dengan melakukan analisis strategis, manajemen perushaan dapan melihat ke masa depan
dan menyiapkan pemshaan untuk lingkungan yang dinamik. Manajemen dapat melihat
kecenderungan kondisi industri mereka dalam jangka waktu yang panjang dan mengarah
kebijsanaannya supaya perusahaan paling diuntungkan dalam keadaan yang tidak dapat
dikendalikan.
Manajemen PT X yang menghasilkan plester kayu lapis juga berada pada saat dimana
ketidak pastian mengenai kelangsungan hidup cukup besar. Dengan melakukan analisis intern
perusahaan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam industri plester kayu
lapis seperti analisis pemasaran, keuangan dan akunting, analisis kecenderungan rasio keuangan,
analisis Du Pont, analisis produksi dan mutu, dan analisis personalia dan organisasi, posisi PT X
dalam industri plester kayu lapis dapat disimpulkan bahwa mereka berada dalam posisi yang
relatif lemah yaltu kelemahannya lebih banyak dan pada kekuatannya. Dengan melakukan
analisis daur hidup industri, industri plester kayu lapis berposisi dalam tahap kedewasaan
menuju ke tahap penurunan, dan analisis peluang dan ancamaan, yang diukur dengan analisis
lingkungan, persaingan, dan lain-lain, menyimpulkan bahwa PT X menghadapi ancaman yang
lebih besar dari pada peluang. Menghadapi kondisi semacam ¡ni PT X perusahaan dapat
melakukan diversifikasi sebagai alat pertubuhan atau jalur keluar dan industri kayu lapis yang
tidak mempunyai prospek bisnis yang cerah.
Pada dasarnya ada dua jenis utama diversifikasi, yaitu: diversifikasi konsentrik dan
diversifikasi konglomerat. Dan dua pilihan tersebut, PT X disarankan diversifikasi konsentrik
dengan alasan kemudahan peralihan dan penguasaan teknologi. Diversifikasi Konsentrik
mencerminkan peristiwa keluarnya secara mencolok suatu perusahaan dari basis operasinya
selama ini. Pada umumnya hal ini dilakukan dengan cara akuisisi perusahaan lain atau
pengembangan internal suatu usaha yang terpisah., dengan kemungkinan-kemungkinan
sinergistik yang menyeimbangkan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dañ kedua
bidang usaha tersebut.
Diversifikasi konsentrik melibatkan akuisisi perusahaan- perusahaan yang masih
berhubungan dengan perusahaan pengakuisisi dalam hal teknologi, pasar, atau produk. Dengan
strategi utama ini, bidang-bidang usaha yang dipilih harus mempunyai derajat kesamaan yang
tinggi dengan bidang usaha saat ini. Diversifikasi konsentrik yang ideal terjadi ketika laba
gabungan kedua perusahaan meningkatkan kekuatan dan kesempatan bagi perusahaan serta
mengurangi kelemahan serta resiko. Jadi, perusahaan yang mengakuisisi akan mencari bidang
bidang usaha baru dengan karakteristik-karakteristik produk, pasar, saluran distribusi,
teknologi, serta kebutuhan sumber-sumber yang mirip dengan apa yang dimilikinya selarna ini,
dan yang menghasilkan sinergi, tetapi tidak merupakan saling ketergantungan secara total.
Sebagal alternatif-alternatif diversifikasi konsentrik, penulis menguji beberapa industri
yang berkaitan dengan inti bisnis PT X yaitu plester OPP, plester PVC, plester obat, dan
perekat sepatu dengan analisis kesempatan investasi. Kesimpulan dan analisis tersebut, pasar
yang menunjukkan keadaan menguntungkan untuk memasuki bisnis baru adalah plester obat
dan perekat sepatu dengan catatan perusahaan harus mempunyai kemampuan keuangan dan
akses teknologi. Akses leknologi bisa didapat melalui joint venture, atau licencing."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrian Adiananda
"ABSTRAK
Setelah melalul petjalanan yang cukup panjang dan diwarnai dengan berbagai perubahan, baik dalam hal kebijaksanaan, peraturan, dan mekanisme pelaksanaannya, perekonomian Indonesia telah mencatat kemajuan yang signifikan jika dilihat dari sega pertumbuhan produk nasional bruto (GNP)nya. Kenyataannya, saat ¡ni Indonesia berada di persimpangan jalan dalam kelangsungan perekonomiannya, terutama bila dikaitkan dengan semakin ketatnya persaingan internasional.
Kebijaksanaan apa yang seharusnya diterapkan oleh pemerintah Indonesia, khususnya dalam sektor industri, guna mempertahankan pertumbuhan ekonominya dalam menghadapi persaingan internasional tersebut, menjadi pertanyaan yang penting untuk dijawab. Mengingat kondisi perindustrian Indonesia yang masih banyak memiliki kelemahan dan kekurangan, baik dan segi struktural, peraturan dan perundangundangan, serta kebijaksanaan yang ditempuh. Demikian pula, kekurangan dan kelemahan dapat ditemui dalam faktor-faktor yang seharusnya menjadi pendukung bagi derap langkah perindustrian indonesia, seperti lingkungan persaingan yang sehat, sistem flnansial, infrastruktur, dan pengendalian terhadap dampak lingkungan. Selain ¡tu masih banyak lagi kekurangan-kekurangan yang dapat menghambat, atau setidaknya memperlambat laju pertumbuhan sektor industri Indonesia.
Berdasarkan kondisi seperti itu maka harus dipikirkan kebìjaksanaan yang Paling tepat untuk dapat meningkatkan daya saing industri domestik di dalam persaingan internasional, guna menyokong pertumbuhan ekonomi nasional pada tingkat yang diharapkan. Sejalan dengan ¡tu, langkah-langkah perbaikan dan pcmbcnahan pada scktor-sektor yang masih memiliki kelemahan dan kekurangan tetap harus dijalankan. Karena, walau bagaimanapun daya saing yang kuat harus ditopang oleh kondisi internal yang balk."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saibani
"Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pengaruh kebijakan moneter di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi pada tahun 1985-1993, dengan menggunakan model Ekspektasi Rasional (RATE]{). Seberapa besar pengaruh pertumbuhan kapasitas output dan kebijakan moneter yang tidak dapat diantisipasi, merupakan hasil dari penelitian ini. Selain itu, pada penelitian ini juga diuji validitas model RATEX.
Landasan teori penelitian ini adalah teori ekonomi makro yang memuat perbedaan pandangan kelompok-kelompok ekonom tentang pengaruh kebijakan moneter terhadap perekonomian. Adapun perbedaan pandangan tersebut, disebabkan oleh perbedaan masing-masing kelompok ekonom dalam menggunakan asumsi bentuk ekspektasi yang digunakan oleh para pelaku ekonomi, khususnya tenaga kerja, dalam mengantisipasi perubahan variabel ekonomi.
Ada tiga bentuk ekspektasi yang biasa dikenal, yaitu Ekspektasi Naif atau Naive Expectations (NAEX), Ekspektasi Adaptif atau Adaptive Expectation (ADEX), dan Ekspektasi Rasional atau Rational Expectation (RATE}[). Masing-masing bentuk ekspektasi memberikan pengaruh yang berbeda terhadap bentuk Kurva Penawaran Agregat (Kurva AS). Akibatnya, kebijakan moneter pemerintah akan memberikan dampak yang berbeda terhadap pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi, tergantung pada bentuk ekspektasi yang digunakan oleh pelaku ekonomi.
Secara sederhana, pengaruh kebijakan moneter dengan menggunakan asumsi masing-masing bentuk ekspektasi adalah sebagai berikut. Dengan menggunakan NAEX dan ADEX, kebijakan moneter berpengaruh terhadap tingkat output dan tingkat inflasi. Namun, keduanya mempunyai perbedaan. Kebijakan moneter, dengan menggunakan bentuk ekspektasi NAEX, memberikan pengaruh lebih besar terhadap tingkat output dibandingkan bila menggunakan bentuk ekspektasi ADEK. Hal yang sebaliknya terjadi pada pengaruh kebijakan moneter terhadap tingkat inflasi. Kebijakan moneter, dengan bentuk ekspektasi RATEX, hanya perpengaruh terhadap tingkat inflasi, dan tidak berpengaruh terhadap tingkat output.
Namun, tidak berpengaruhnya kebijakan moneter terhadap tingkat output, hanya terjadi apabila pelaku.ekonomi yang rasional, secara sempurna mampu memperkirakan bentuk kebijakan moneter. Dalam kenyataannya, ada dua macam bentuk kebijakan moneter, apabila ditinjau dari sudut kemampuan pelaku ekonomi membuat perkiraan terhadap kebijakan moneter tersebut. Adapun kedua bentuk kebijakan moneter tersebut adalah kebijakan moneter yang dapat diantisipasi (anticigated monetary policy) dan yang tidak dapat diantisipasi (unanticipated monetary policy). Kebijakan moneter yang unanticipated tersebut dapat mempengaruhi tingkat output.
Sejak tahun 1963, pemerintah telah mengeluarkan paket-paket deregulasi dalam rangka mengantisipasi perkembangan perekonomian Indonesia. Dua diantaranya yang populer adalah deregulasi di bidang perbankan tahun 1923 dan 1920.
Deregulasi besar tahun 1988, atau biasa disebut PAKTO 1980, disamping berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia, juga telah menimbulkan ketegangan-ketegangan dalam iklim perbankan di Indonesia yang meningkatkan unsur risiko dan ketidakpastian. Selain itu PAKTO 1988 tersebut menyebabkan perekonomian menjadi panas, atau biasa disebut dengan overheated economy.
Di samping itu, dalam kurun waktu 1905-1993, sektor keuangan dan perbankan di Indonesia diwarnai oleh dua kali kebijakan, yang oleh banyak pakar ekonomi disebut dengan kebijakan yang bersifat gebrakan.
Dengan penilaian terhadap kondisi perekonomian seperti tersebut di atas, khususnya di bidang keuangan maka muncul pertanyaan tentang tingkat pengaruh kebijakan moneter di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Bagaimanakah pengaruh kebijakan moneter tersebut jika masyarakat hanya dapat mengantisipasi sebagian kebijakan moneter tersebut?
Hasil penelitian ini menjawab pertanyaan di atas. Hanya kebijakan moneter yang tidak dapat diantisipasi saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, pengaruh kebijakan moneter yang tidak dapat diantisipasi tersebut hanya memberikan pengaruh yang relatif lebih kecil dibandingkan.pengaruh pertumbuhan kapasitas output."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library