Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pusparani Hasjim
"PIA Ardhya Garini adalah organisasi istri Angkatan Udara yang lahir di Bandung tanggal 25 November 1956, merupakan organisasi di bawah pembinaan TNI Angkatan Udara dan berinduk pada organisasi Dharma Pertiwi. Pada struktur organsiasi TNI Angkatan Udara, kedudukan PIA Ardhya Garini merupakan kedudukan non-struktural, artinya PIA Ardhya Garini tidak memiliki garis komando di dalam kedinasan TNI Angkatan Udara, organisasi PIA Ardhya Garini hanya mendukung tugas pokok TNI Angkatan Udara dalam meningkatkan kesejahteraan anggota TNI Angkatan Udara dan keluarganya.
Anggota PIA Ardhya Garini saat ini berjumlah ± 25000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia, berdomisili di pangkalan-pangkalan udara tipe A, B, C, D dan sekitarnya. Istri perwira berjumlah 5382 (Penyebaran anggota PIA Ardhya Garini terdapat pada lampiran 1).
Seorang wanita yang menikah dengan anggota TNI Angkatan Udara secara otomatis akan menjadi anggota PIA Ardhya Garini. Artinya apabila ia mempunyai profesi atau keahlian tertentu ia akan menyandang peran tambahan, selain sebagai istri dari seorang suami yang TNI Angkatan Udara, ia juga mempunyai peran tambahan lain sebagai anggota organisasi PIA Ardhya Garini dan peran anggota masyarakat dengan profesi tertentu. Apabila ia mernpunyai anak maka tambahan peran lainnya adalah seorang ibu, mengurus suami, anggota organisasi PIA Ardhya Garini, anggota masyarakat dan mempunyai profesi tertentu, dan seterusnya.
Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah tertangkap keluhan :
  1. Anggota PIA mengalami konflik internal tentang peran ganda dalam kapasitas sebagai isteri prajurit. Di satu sisi sebagai istri yang dinikahi oleh prajurut TNI-AU secara otomatis terikat dengan "kebiasaan" dalam organisasi TNI-AU sebagai anggota dari isteri prajurit (PIA). Di sisi lain sebagai seorang istri, tambahan peran yang merupakan konsekuensi dari tambahan status baru sebagai seorang wanita mungkin kurang dihayati dan ditangkap sebagai hal yang positif, sehingga yang bersangkutan merasakannya "kebingungan" untuk mengelola peran yang menimbulkan konflik internal.
  2. Seorang prajurit, terutama perwira TNI-AU yang menetapkan untuk berkeluarga, memperoleh wanita pendamping dalam perjalanan hidup dan karir di TNI-AU, mungkin kurang mampu membayangkan konsekuensi-konsekuensi yang akan dialami pasangannya sejak mereka terikat dalam status perkawinan. Mereka (suami) lebih mengenal dengan baik peran yang akan diembang pasangannya sebagai isteri dalam tata cara kebiasaan budaya yang ada di Indonesia (isteri dikenal sebagai ?kanca wingking?). Dengan konsep yang demikian dapat dimengerti bila anggota TNI-AU bersikap kurang supportif terhadap peran istri dalam organisasi isteri prajurit, khususnya sebagai pengurus. Sikap yang kurang supportif kemungkinan menggambarkan terjadinya disonansi kognitif (pembenturan kognitif) pada perwira yang pada gilirannya memperkuat gejala di butir pertama tentang : terdapat kerancuan tentang peran ganda isteri (sebagai istri dari pasangan dan sebagai istri perwira yang otomatis menjadi anggota PIA).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pusparani Hasjim
2006
T34049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chempaka Syahbuddin
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada intervensi yang dilalcukan oleh manajemen di
PT KOE untuk mcmbcntuk perilaku hemat energi pada karyawan meialui
program carpooling.
Pada saat ini ketersediaan energi BBM semakin berkurang. Menurut UU
Konsewasi Encrgi no.30 tahun 2007 adalah tanggungjawab semua pihak untuk
melakukan konservasi energi. Karena pemakaian BBM di Indonesia terbanynk
dikonsumsi oleh sektor industrl, dengan perincian sebagai berikut : yaitu sektor
rumah tangga sebesar 21,5%, sektor transportasi 37,9% serta sektor industri
sebesar 40,6%, maka sektor indushi sangat mcnaruh perhatian khusus untuk
menghemat energi. Disinilah perusahaan dapat berpanisipasi.
Energi dalam arti spcsifik yang dipakai industri adalah energi listrik yang
menggunakan bahan bakar minyak untuk pembangkilnya. Dalam rangka ikut
berpartsisi dalam melakukan pcnghematan energi di perusahaan, managemen PT
KOE mcncari program konservasi energi yang sesuai dengan keseharian
karyawannya.
' Melalui observasi dan wawancara yang dilakukan penulis, tergambarkan
pola keseharian karyawan di PT KOE yang mengakibatkan pemakaian listrik yang
melebihi semestinya di dalam kantor. Hal ini menyebabkan membengkaknya
biaya listrik yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Untuk menimbulkan perilaku konscrvasi cnergi, penul is mengusulkan
kepada perusahaan untuk melakukan program kompetisi carpooling, yaitu sebuah
perilaku dimana karyawan menggunakan satu mobil beramai-ramai sewaklu
berangkat dan pulang kerja.
Bertujuan untuk melihat intensi karyawan dalam melakukan carpooling,
penulis melakukan intervensi di perusahaan dengan menyebarkan informasi
selama tiga hari benurut-turut kcpada kclompok yang terdiri dari 30 orang dengan
kritcria mcmiliki mobil pxibadi dan berdomisili di luar Jakarta. Dilakukan juga
pengukuran intensi, sebelum dan sesudah intervensi. Hasil yang didapat adalah
teljadi kcnaikan intcnsi untuk melakukan cmpooling puda karyawan setelah
diadakan intervensi.
Berdasarkan hasil intervensi ini, pcnulis mengusulkzm kepada pemsahaan
untuk mclaksanakan kompetisi carpooling antar karyawan untuk membentuk
perilaku melakukan carpooling sewaktu berangkat dam pulang kantor bcrsama
rekan sekerja.

ABSTRACT
Today, the supply of energy from fossil fuel is depleting, white the
demand is increasingly higher. Consequently, the price is also rising higher every
day. The Conservation Bill no.30 year 2007 (Undang-undang Konservasi no.30
tahun 2007) has stated that it is the responsibility ot' all involved in society such as
the industry, the transportation and the households sector to conserve energy. The
statistics shows that the industrial sector has consumed 40,6% ot? all energy
consumption, followed by the transportation sector that reaches 37% and the
household sector is 21 ,5%. Therefore, the industry is the sector most conccmcd to
safe energy a way to cut energy cost. Energy in industrial term means electricity;
as such electric power plant to be able to operate needs fossil fuel as the energy.
The intervention in corporation done by PT KOE company toward its
employees is done because the company is seeking a solution, a way to conserve
energy meaning to cut electricity cost.
From observation and interviews, the writer finds out the routines of the
everyday life of the employees of PT KOE company which eventually effects the
consumption of electricity which is higher than it should be. The management of
PT KOE has agreed to a proposal submitted bythe writer to conduct intervention
within corporation which is the carpooling, a behavior in which employees to go
to work and go home together sharing one car with fellow employees.
The writer conducts intervention in corporation by spreading infonnation
to a group of 30 employees in a three days? time in sequence, with the following
criteria: each has a private car, each lives in outer J akarta.
Intention measurement is also done before and after intervention. The
result is the raise of intention of the employees atier the intervention conducted.
Based on the result of the intervention, the writer proposes to the management of
PT KOE to conduct carpooling competition to develop carpooling behavior to go
to work and to go home together with colleague by sharing a car.

"
2008
T34106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Nofita
2008
T37644
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yurita Indriany
"Saat ini iklan menjadi semakin beragam dan menarik, penggunaan selebriti menjadi salah satu usaha yang dilakukan agar target konsumen tertarik kepada produk. Beberapa produsen menggunakan selebriti Indonesia sebagai bintang iklan, sementara yang lain menggunakan selebriti internasional sebagai bintang iklannya. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas iklan pada iklan yang menggunakan selebriti internasional dan nasional, serta membandingkan hasil yang diperoleh dari kelompok remaja dan dewasa madya. Efektivitas iklan diukur dengan 4 skala yaitu sikap terhadap iklan, merek, bintang iklan, dan intensi membeli. Iklan penelitian dibuat fiktif dengan menggunakan bintang iklan yaitu Luna Maya sebagai selebriti nasional dan Angelina Jolie sebagai selebriti Internasional, dan produk shampoo yang diiklankan bermerek Natural Shine yang juga fiktif. Hipotesis penelitian ini adalah remaja akan lebih menyukai iklan dengan selebriti internasional sedangkan dewasa akan lebih menyukai iklan dengan selebriti nasional. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner, kemudian dianalisa menggunakan metode independent samples t-test dan metode 2-related samples test. Hasil penelitian dari 50 orang remaja dan 50 orang dewasa madya menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima dan diperoleh nilai yang signifikan.

Today, advertisements have become more varying and interesting. The use of celebrities in the advertisement is one of usual effort to get the consumer interest for any particular products. Some of the producers using native celebrities as their endorser, while the others using international celebrities. The objective of this research is to compare the ad effectiveness while using native and international celebrities as its endorser. And also this comparison is subjected for teenage and middle adulthood group of people. There are four scales to measure the ad effectiveness such as attitude toward the ad, attitude toward the brand, attitude toward the endorser and purchase intention. The advertisement that made for this research is fictive. Luna Maya is used as native endorser and Angelina Jolie as international endorser. Natural Shine is become the brand of this fictive advertisement. The hypothesis said that teenager will prefer the use of international celebrity for ad endorser; in other hand, adult will prefer native celebrity. The data was collected by questioner and analyzed by independent samples t-test and 2-related samples test method. The result shown that the hypothesis is accepted under the significant value through 50 teenagers and 50 adult."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Siti Rachmadani
"Kepuasan kerja adalah variabel sikap yang merefleksikan bagaimana perasaan evaluatif individu mengenai pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan salah satu variabel pekerjaan yang penting karena berkontribusi besar terhadap efektifitas perusahaan dan pada pekerja itu sendiri. Kepuasan kerja dipengaruhi faktor lingkungan pekerjaan dan faktor karakteristik pribadi. Karakteristik pribadi yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah Locus Of Control (LOC), yakni keyakinan umum individu pada kemampuannya untuk mengontrol penguatan (reinforcement) positif serta negatif dalam hidupnya. Individu dengan LOC eksternal merasa hidupnya dikontrol oleh nasib dan keberuntungan. Sedangkan individu dengan LOC internal merasa dirinya mengontrol setiap peristiwa.
Penelitian sebelumnya memperlihatkan individu dengan LOC internal merasa lebih puas dengan pekerjaannya dibanding yang eksternal. Diantaranya penelitian tersebut dilakukan pada subyek mahasiswa dan karyawan teknis. Untuk melihat lebih jauh hubungan LOC dengan kepuasan kerja pada subyek berbeda, yakni karyawan pabrik, maka dilakukan penelitian ini. Subyek penelitian adalah karyawan pabrik berjumlah 125 orang, dengan metode pengambilan sampel nonprobability-incidental sampling.
Tipe penelitian berbentuk ex-post facto field study dengan correlational design. Alat ukur penelitiannya adalah skala adaptasi Work Locus Of Control Scale dan skala adaptasi The Job Satisfaction Survey. Untuk memperoleh gambaran LOC dan kepuasan kerja digunakan mean average, dan untuk melihat korelasi keduanya digunakan teknik Pearson's product-moment.
Hasil penelitian adalah koefisien korelasi LOC dengan kepuasan kerja yakni sebesar -0.512 yang signifikan pada LOS 0.05 dan 0.01. Sehingga kesimpulan penelitian ini adalah semakin internal LOC, subyek semakin puas terhadap pekerjaannya, dan sebaliknya, semakin eksternal LOC, subyek semakin tidak puas terhadap pekerjaannya.

Job satisfaction is an attitude variable that represent an individual's evaluative feelings toward his or her job. Job satisfaction is on of a job variable that is important because it contribute a lot to the company effectiveness and the individual itself. Job satisfaction is influenced by work environmental and personal characteristic factors. Personal characteristic that influence job satisfaction is locus of control (LOC). LOC is an individual's generalized belief in his or her ability to control positive and negative reinforcement in life. Individual with external LOC feel that his or her life is controlled by fate and luck. On the other hand, individual with internal LOC feel that he or she can control their life.
Others research that has been done before shows that individual with internal LOC feels more satisfied with his or her job compared to the external LOC. Some of the research used college students and technical employees as the subject. To see more about the correlation between LOC and job satisfaction on different subject, with factory workers as the subject, so this research is held. Research was held among 125 factory workers using nonprobabilityincidental sampling method.
The type of this research was ex-post facto field study with correlational design. The measurement that was used are Work Locus of Control and The Job Satisfaction Survey adaptation scale. Mean average was used to get description of LOC and job satisfaction, and pearson-product moment was used to see correlation between them.
The result showed that coefficient of correlation between LOC and job satisfaction is - 0.512 which is significant at LOS 0.05 and 0.01. The conclusion of this research is the more internal subject's LOC, the more satisfied they feel about their job. On the other hand, the more external subject's LOC, the more dissatisfied they feel about their job.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emmalia Sutiasasmita
"Berbagai cara pendekatan manusia kepada Allah SWT., dapat dilakukan meialui banyak jalan yang dapat dipilih, salah satunya dengan jalan menjadi penari whiriing yang masih terlihat fenomenal di sekitar rnasyarakat Islam, khususnya di Jakarta. Untuk itu akan menjadi sebuah wawasan yang baik untuk dikaji, maka tesis ini bertujuan untuk mengetahui kécerdasan spiritual pada penari whirling yang berada dalam sebuah kelompok pengajian, yaitu Rumi Cafe, dengan memakai metode kualitatil§ dan mcnggunakan pendekatan studi kasus pada empat penari whirling. Menari whirling adalah kegiatan ritual kelornpok sufi yang melibatkan kekuatan fisik dan non fisik atau mistisismc pada para penarinya, gemkan tariannya adalah berputar, diiringi oleh musik spesifik para Sufi, dengan mengambil acuan dari tarian whirling Jalaluddin Rumi, di mana dalam seluruh penampilannya terdapat arti yang khusus sebagai persembahan kepada Illahi Rabb, dengan tujuan meridekatkan dirinya kepada Allah SWT. Oleh karenanya diperlukan kecerdasan spiritual untuk mcnjadi seorang darwis. Kcccrdasan spiritual adalah suatu pemahaman yang ccpat dan tepat terhadap sesuatu yang immaterial, yang ditandai dengan adanya makna, nilai-nilai, transcndcn, yang cliscbut juga sebagai landasan pemaknaan mclalui bergimgsinya IQ dan EQ, terhadap segala sesuatu yang dihadapi clalam kelangsungan kehidupan setiap manusia. Untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual pada penari whirling, dalam penelitian ini, dengan mengeksplorasi seluruh aspek-aspck keccrdasan spiritual, yaitu: Meaning, Values, Transcendence, Connecting dan Becoming. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari seorang darwis yang telah mempunyai kecerdasan spiritual, dilihat dalam perilaku keseharian dan kcadaan/perasaan batiniahnya dengan menggunakan pcndckatan psikologi Ilinnspersonal, yang meliputi: kesadamn ruh dan aktualisasi, kesadaran kosmis, pengalaman mistik, pengalaman puncak dan ekstase. Kescluruhan aspek-aspek dan manfaar yang diperoleh para penari whirling tersebut terkait erat dengan faktor-faktor yang berada disekelilingnya yaitu, Allah SWT. Diri sendizi, orang lain dan dunia fisik hasil pcnelitian tentang kecerdasan spiritual yang ada pada para penari whirling dj Rumi Cafe, mcnunjukkan bahwa seluruh faktor kecerdasan spiritual telah dapat dipahami dan diternpatlcan sesuai dengan tuntutan masing-masing serta diterapkan atau disesuaikan kc dalam scluruh aspek kecerdasan spiritual, sehingga manfaatnya dapat rnernaknai kehidupan para penaxi whirling, serta hidupnya lebih bermakna, terlihat dari perilaku dan disiplin dalam kesehariannya. Dengan demildan dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual merupakan sebuah dasar bagi kchidupan scorang penaii whirling.

Many ways can be done to bring humans closer to Allah SWT., one is becoming a whirling dervish dancer - which seems to be a phenomenon in the moslem society, especially in Jakarta. That would make a good insight to be assessed, therefore this thesis Mves to discover the spiritual intelligence of the whirling dervish dancers in Rumi Café Jakarta, using qualitative methodology and case-study approach on four of it`s dancers. "Whirling dervish" is a spiritual rite of the sufi which includes physical and non-physical (mysticism) powers. The moves are whirling, accompanied by a specific music of the sufi, referring to the whirling dance of Jalaluddin Rumi, in which every perlbrmances has a special meaning to bring oneself closer to Allah SWT. That`s why spiritual quotient is needed to be a dervish dancer. Spiritual intelligence is a quick and right understanding of immaterial matters, marked by meaning, values, transcendenoe , or the bases of meaning through the functioning of IQ and EQ, to face every happenings in every human beings lives. To found out the spiritual intelligence level of the dancers, the whole aspects of spiritual quotients - Meaning, Values, T ranscendence. Connecting and Becoming were explored. While the benefits of high spiritual quotient level of a dancer were observed in daily manners and emotions, using Transpersonal psychology which includes: Spirit Awareness and Actualization, Cosmic Awareness, Mystic Experience, Peaking and Ecstasy. These whole aspects and benefits gained by the dancers are tightly related with surrounding factors like God Seyf Other People, and Physical Worlds. The result shows that the spiritual intelligence has been understood and applied at all designated place in every aspects of spiritual intelligence, and the benefits give more meanings to the lives of the dervish, as reflected in their daily manners and disciplines. Thereby it can be concluded that spiritual intelligence is a base for the life ofa whirling detvish dancer."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33422
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Mahendra
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran preferensi kepribadian MBTI pada pengguna kartu kredit dengan tingkat ekonomi menengah ke atas di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan desain penelitian ex post field facto study dengan jumlah partisipan sebanyak 161 orang. Partisipan berasal dari tingkat ekonomi menengah ke atas yang merupakan pengguna kartu kredit dan berusia minimal 17 tahun serta tinggal di wilayah Jabodetabek. Pembagian tingkat ekonomi didasarkan pada penggolongan kelas sosial ekonomi A.C. Nielsen. Minimal partisipan harus memenuhi kriteria golongan B yaitu memiliki pengeluaran lebih dari Rp. 1.750.000. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi kepribadian MBTI yang dominan diantara pengguna kartu kredit yang mengikuti penelitian ini adalah extraversion, intuiting, feeling, dan judging.

The purpose of this research is to study the MBTI personality preferences among credit card users whom in Middle to Upper Social Economy Class in Jabodetabek Area. This research is using an ex post field facto study design with 161 samples who come from middle to upper social economy class, credit card users, minimum age 17 years old and live at Jabodetabek Area. The social economy status used is based on A.C. Nielsen classification. The result shows that the MBTI personality preferences which dominant among credit card users are extraversion, intuiting, feeling, and, judging."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Pradana Erlangga
"Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan yang spesifik dengan tingkat kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang ?X?. Tujuan kedua dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara tingkat kepuasan nasabah dengan kualitas pelayanan melalui analisis terhadap persepsi dibandingkan dengan tingkatan ekspektasi yang dimiliki oleh nasabah. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat primer yang diperoleh melalui survei lapang dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2009 dan mengambil lokasi sebagai tempat penelitian, yaitu Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor, Cibinong, Rawamangun, dan Thamrin. Metode yang digunakan dalam menganalisa hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan nasabah adalah dengan regresi linier berganda. Variabel independen terdiri dari persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan, interaksi antara variabel dummy (d1) dengan persepsi, dan interaksi antara variabel dummy (d2) dengan persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi nasabah adalah secara signifikan mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah pada area di dalam zone of tolerance. Sedangkan interaksi antara persepsi dengan variabel dummy d1 dan d2 memiliki pengaruh yang tidak signifikan dalam keterkaitannya dengan kepuasan nasabah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hipotesis ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan terhadap kualitas pelayanan akan efektif dalam meningkatkan kepuasan hanya jika persepsi nasabah berada di dalam area zone of tolerance.

The purpose of this research is to discover the relationship between specific service quality dimensions with customer satisfaction in Bank Syariah Mandiri. The other purpose of this research is to research the relationship between customer satisfaction and service quality by analysis towards perception compared with the level of expectation of the customer. The data used in this research is primary data gathered in survey by using questionnaire. This research is held on June until July 2009 and the location of the research are Bank Syariah Mandiri Branch of Bogor, Cibinong, Rawamangun, and Thamrin. The method used to analyse the relationship between service quality and customer satisfaction is using multiple linear regression. The independent variable comprised of the customer perception, the interaction between dummy variable (d1) and perception, the last is the interaction between dummy variable (d2) and perception. The result of the research showed that customer perception is significantly affecting the customer satisfaction inside the area of zone of tolerance. Whereas the interaction between perception and dummy variable (d1 and d2) is not significantly affecting the customer satisfaction. The result of this research showed that all of the hypothesis is refused. The conclusion of this research showed that the improvement of service quality would be effective if only the perception of the customer is inside the area of zone of tolerance."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Pradana Erlangga
"Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan yang spesifik dengan tingkat kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang ‘X’. Tujuan kedua dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara tingkat kepuasan nasabah dengan kualitas pelayanan melalui analisis terhadap persepsi dibandingkan dengan tingkatan ekspektasi yang dimiliki oleh nasabah. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat primer yang diperoleh melalui survei lapang dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2009 dan mengambil lokasi sebagai tempat penelitian, yaitu Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor, Cibinong, Rawamangun, dan Thamrin. Metode yang digunakan dalam menganalisa hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan nasabah adalah dengan regresi linier berganda. Variabel independen terdiri dari persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan, interaksi antara variabel dummy (di) dengan persepsi, dan interaksi antara variabel dummy (d2) dengan persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi nasabah adalah secara signifikan mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah pada area di dalam zone of tolerance. Sedangkan interaksi antara persepsi dengan variabel dummy di dan d2 memiliki pengaruh yang tidak signifikan dalam keterkaitannya dengan kepuasan nasabah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hipotesis ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan terhadap kualitas pelayanan akan efektif dalam meningkatkan kepuasan hanya jika persepsi nasabah berada di dalam area zone of tolerance.

The purpose of this research is to discover the relationship between specific Service quality dimensions with customer satisfaction in Bank Syariah Mandiri. The other purpose of this research is to research the relationship between customer satisfaction and Service quality by analysis towards perception compared with the level of expectation of the customer. The data used in this research is primary data gathered in survey by using questionnaire. This research is held on June until July 2009 and the location of the research are Bank Syariah Mandiri Branch of Bogor, Cibinong, Rawamangun, and Thamrin. The method used to analyse the relationship between service quality and customer satisfaction is using multiple linear regression. The independent variable comprised of the customer perception, the interaction between dummy variable (d]) and perception, the last is the interaction between dummy variable (dz) and perception. The result of the research showed that customer perception is significantly affecting the customer satisfaction inside the area of zone of lolerance. Whereas the interaction between perception and dummy variable (di and dj) is not significantly affecting the customer satisfaction. The result of this research showed that all of the hypothesis is refused. The conclusion of this research showed that the improvement of Service quaiity would be effective if only the perception of the customer is inside the area of zone of lolerance."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26925
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>