Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uzir Awang Bidin
"Skripsi ini mencoba mengungkapkan tema apa saja yang menjadi pokok permasalahan penyair J.H. Aziz, penyair buta dari negara bagian Terengganu, Malaysia. Ada beberapa tema yang diutarakan dalam antologi Puisi Kembang Selaut ini, yaitu dunia nelayan beserta kehidupannya sebagai obyek utama, serta yang berkaitan dengan dunia lain sebagai obyek sampingan. Jadi terra yang diutarakan J.H. Aziz adalah bervariasi. Selain itu dalan skripsi ini penulis ingin melihat bagaimana struktur atau cara pengucapan J.H. Aziz untuk mencapai nilai estetis. Ada beberapa tema yang berhubungan dengan dunia nelayan berserta kehidupannya. Pertama, perjuangan untuk membina kehidupan, kedua, sindiran terhadap tengkulak, ketiga, harapan atau optimisme, keempat, ancaman, dan kelima, kisah suka dan duka nelayan. lni terdapat dalam sebagian sajak-sajak J.H. Aziz yang penulis bahas dalam antologi puisi Kembang Selaut. Di samping itu ada tema tentang peristiwa tertentu, petani, masalah bahasa, keimanan, cinta, patriotisne, dan solidaritas. Dari segi cara pengucapan atau struktur sajak-sajak J.H. Aziz, penulis hanya menganalisis struktur yang tampak dominan seperti struktur luaran jumlah larik, jumlah bait, jumlah kata dalam satu larik, dan rima akhir. Selain itu dianalisis juga struktur dalaman seperti bunyi, gaya bahasa, diksi, dan suasana. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan landasan teori strukturalisme tanpa mengabaikan unsur ekstrinsiknya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Setelah dianalisis sebagian sajak-sajak yang dipilih penulis menbuat beberapa penilaian, di mana letaknya kekuatan J.H. Aziz dan di mana kelemahannya. Dalam penilaian ini penulis mencoba untuk nenilai sajak-sajak seobyektif mungkin, dan menghindar dari menilainya berdasarkan suka atau tidak suka. Dalam kesimpulan, penulis menguraikan secara ringkas apa-apa yang terkandung di dalam bab-bab yang terdahulu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S11253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J. Prapta Diharja
"Dari bahasan saya mengenai gaya ekspresi Iwan Simatupang di dalam Ziarah, dapat saya tarik beberapa kesimpulan. Pertama, novel Ziarah memang kaya seka1i akan bermacan-macam gaya. Tidak hanya gaya bahasa, tetapi juga rajas dan gaya dalam bentuk penulisan tipografis (grafologis). Kebermacaman gaya Iwan memberi nuansa dan dinamika pada novel tersebut. Ada asonansi, tanda kutip, bentuk tulis-miring, elips penulisan angka, huruf besar, anastrof, repetisi, paralelisme, asindeton, paradoks, pleonasme, prolepsis, klimaks dan antiklimaks, puitisasi dan simbolisasi, humor, esei, gaya filosofis, perumpamaan, metafora, personifikasi dan depersonifikasi, hiperbol, litotes, sinekdoke, kilatan dan eufemisme. Dari bermacan-macam gaya ekspresi itu ada beberapa gaya yang dominan dan menonjol pemunculannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S11026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyiatul Islamiyah
"Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil analisis citraan terhadap saja-sajak Latif Mohidin yang termuat di dalam Kembara Malam (1974), Sungai Mekong (1981), dan Pesisi Waktu (1981). Umumnya sajak-sajak yang terdapat di dalam ketiga kumpulan ini, citraannya tergarap dengan cukup baik. Pemilihan katanya tepat, perinciannya cermat, dan hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain cukup jelas, sehingga memberikan gambaran yang lebih tajam dan konkret. Hal ini menyebabkan sajak-sajak tersebut lebih mudah dibaca dan dipahami, karena ide-ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya dapat ditangkap dengan mudah..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Ali
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
899.231 LUK h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
"ABSTRAK
Dari analisis bandingan sudut pandang dan pusat penceritaan, tema, dan tokoh dalam novel Kubah dan Atheis, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan. Pertama, perbedaan mencolok tampak dari perbanding_an sudut pandang dan pusat penceritaan. Jika Kubah hanya menggunakan gaya pencerita diaan semestaan, maka Atheis menggunakan tiga gaya pencerita, yaitu akuan sertaan, akuan taksertaan, dan diaan semestaan. Perbedaan ini membawa pula perbedaan teknik penyajiannya . Dalam Kubah paparan semestaan dart komentar pencerita disajikan secara baur. Artinya, dalam paparan semestaan itu tidak jarang muncul komentar penceri_ta. Ada pun dalam Atheis, khususnya pada bagian yang menggu_nakan gaya pencerita diaan semestaan (Bagian XIV dan Bagian XV, hlm. 213-248), komentar pencerita hampir selalu terda pa t da1am n tanda kurung. Sementara itu, kemahatahuan pencerita dalam menyoroti pikiran, perasaan, dan peristiwa batin to_koh, dalam Atheis lebih banyak dalam rangka menyoroti tokoh utama, Hasan. Dalam Kubah pencerita diaan semestaan menggam_barkannya hampir pada semua tokoh. komentar pencerita acap_kali muncul untuk memberi tanggapan atau penilaien terhadap diri para tokoh atau peristiwanya. mengenai pusat penceritaan, dalam Atheis pergeseran dan perubahannya dimungkinkan oleh peran dan interaksi an_tartokoh. Dalam Kubah perubahan pusat penceritaan atau.

"
1986
S11295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Budilestari
"ABSTRAK
Novel Sutan Baginda karya Shahnon Ahmad ini ternyata mengandung unsur psikoanalisis milik Sigmund Freud. Dalam novel ini diangkat kehidupan manusia moderen yang terlibat dalam masalah kejiwaan (psikis). Shahnon menyelesaikan permasalahan dalam novel ini dengan cukup tragis. Kegelisahan jiwa Sutan Baginda begitu tidak dapat dilihat dari pandangan orang-orang yang mencintainya. Tokon ini di sebut pandai berbohong membuat pembacanya menjadi gemas. Cerita dalam novel ini berkembang melalui pikiran, tanggapan dan perasaan tokohnya yang diungkapkan dengan menggunakan teori psikoanalisis. Shahnon memang unggul dalam teknik membuat citraan dalam penokohan. Teknik kejiwaan Sutan Baginda disajikan oleh Shahnon dengan baik.

"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S11265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daryanto
"Empat karya sastra Nasjah Djamin telah mendapat penghargaan. Namun, hal itu tidak membuat namanya menjadi terkenal. Ia belum banyak dikenal orang, terutama pelajar sekoleh Ianjutan. Pelajar-pelajar ini tidak mengenal Nasjah Djamin karena tidak diajarkan oleh guru sastranya. Keadaan ini patut disesalkan karena karya-karya Nasjah Djamin banyak berisi gagasan tentang falsafah kehidupan yang berguna bagi kita. Karya Nasjah Djamin yang berjudul Tiga Puntung Rokok banyak menonjolkan gagasannya. Maka, penulis memilih roman ini sebagai bahan skripsi.
Selain untuk mengetahui gagasan-gagasan yang terkandung di dalam roman itu, skripsi ini bertujuan memperkenalkan Nasjah Djamin, atau mengingatkan pembaca kepada beliau. Kepengarangan Nasjah Djamin dimuai dengan karya pertamanya berjudul Si Pei Bengal, sebuah cerita anak-anak, yang diterbitkan Balai Pustaka pada tahun 1952. Sampai kini tercatat ada enam belas karya sestranya satu lagi cerita anak-anak, dan satu biografi. Disamping mengarang, Nasjah Djamin pun seorarg pelukis. Ia juga pernah belajar mengenai seni pentas di Tokyo, Jepang pada tahun 1961-1963.
Gagasan-gagasan yang dikemukakan Nasjah Djamin mengenai cara-cara manusia dari bermacam profesi untuk meraih kehidupan yang baik. Cara-cara yang dipaparkan Nasjah Djamin itu sebagian besar merupakan cara yang tidak terpuji. Namun, pengarang kelihatannya memaklumi cara-cara yang dilakukan Para tokoh ciptaannya itu. Pemakluman itu timbul seteleh meninjau latar belakang cara-cara itu dilakukan. Tidak semua cara dilihat latar belakangnya, misalnya cara BP3 yang meminta partisipasi orang tua murid dalam dunia pendidikan. Hal ini tentunya menimbulkan ketimpangan. Watak positif dan negatif tokoh-tokoh penting roman TPR dipaparkan pengarang dengan wajar, misalnya watak Marsina (In) yang keras dan setia tetapi pengecam (mengecam sesuatu yang kita anggap baik). Gagasan-gagasan lain dalam roman TPR disampaikan pengarang dengan gamblang, secara terus terang. Keterusterangan ini menyiratkan maksud beliau, yaitu menyampaikan kritik sosial karena gagasan yang dikemukakannya mengenai keadaan yang sering terjadi di sekitar kita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasanah
"Sudut Pandang adalah salah satu unsur yang membangun suatu cipta sastra selain unsur-unsurnya yang lain seperti, alur, penokohan, cakapan, latar, dan gaya melalui sudut pandang suatu cipta sastra dapat ditentukan kedudukan pen_ceritanya dalam mengisahkan cerita. Pencerita dapat berada di dalam cerita sebagai tokoh yang terlibat dalam kisahan cerita, tetapi dapat juga berada di luar cerita yang tidak melibatkan diri sebagai tokoh dalam kisahan tersebut. Hikayat Puteri Penelope adalah sebuah cipta sastra karangan Idrus yang menggunakan sudut pandang pencerita dia_an serba tahu. Pencerita ini berada di luar cerita dan me_ngisahkan segala peristiwa yang dialai i tokoh-tokohnya. la juga dapat memasukkan komentar dan pandangan hidup pengarang. Dalam karya yang bercorak satire ini, komentar pen_cerita jetas terlihat. Pengarang melalui karyanya berusaha mengejek objek yang ada di luar karya itu sendiri; dalam hal ini politik luar negeri Australia. Meskipun begitu, tidak berarti Australia mutlak menjadi sasaran ejekan pengarang. Oleh karena, peristiwa yang digambarkan pengarang dapat terjadi di segala tempat, di segala waktu, dan pada setiap orang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ab. Shukor b. Md. Razali
"ABSTRAK
Skripsi ini berusaha membahas penerapan konsep sastra Islam yang dilakukan Shahnon Ahmad dalam novel terbarunya yang berjudul Ummi & Abang Syeikhul. Penerapan konsep sastra Islam ini dilihat dari sudut pemilihan gagasan utama si pengarang, yakni tema, amanat yang terkandung di dalamnya, tokoh dan penokohan yang dipaparkan, dan terakhir adalah dari sudut gaya bahasa yang digunakan pengarang. Dengan kata lain, dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan instrinsik. Dengan catatan, semua unsur tadi akan dilihat dari perspektif Islam. Setelah melakukan analisis ini, peneliti membuat beberapa kesimpulan penerapan konsep sastra Islam yang dilakukan Shahnon...

"
1996
S10734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eviati Suhaimi
"Ditinjau dari penggunaan sudut pandang yang dipergunakan pengarang dalam sejarah kesusastraan Indonesia, tampak adanya perubahan sejak awal kemunculan novel-novel dalam sastra Indonesia hingga saat ini. penggunaan sudut pandang yang dipergunakan pengarang Y.B. Mangunwijaya dalam novel Burung-burung Manyar merupakan salah satu oontoh perubahan penggunaan sudut pandang yang menunjuk ke masa kini.
Novel ini menarik untuk diteliti karena sudut pandang berganti-ganti yang digunakan pengarang dalam novel tersebut. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti peran sudut pandang bagi keberhasilan Burung-Burung Manyar sebagai sebuah karya sastra. Sebagai penelitian awal mengenai sudut pandang yang masih sangat jarang dilakukan orang, dapatlah kiranya skripsi ini dipandang sebagai umpan para peminat sastra untuk meneliti masalah sudut pandang lebih jauh lagi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library