Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irmawati
Abstrak :
Selection of the whitening technique for tooth whitening in pediatric use should be based on the types of the stains and discoloration, and depth of the stains. if superficial, stains can be removed by microabrasion, but for deeper stains bleaching materials must be used. Use the bleaching materials or bleaching product should also be based on the concentration of active ingredient, the viscosity of the product, and tooth sensitivity.
Surabaya: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
499.221 NOM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dirgo Sabariyanto
Rawamangun, Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasiona, 2004
499.222 DIR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mudjijono
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2017
621.323 MUD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Ikhwan
Abstrak :
Determine relation between environmental risk factors (physical, biological, chemical, socio-cultural, economic) and behavioral factors with filariasis incidence. The study was an analytic observational study conducted on May - September 2015 using case control design, which consisted of a total of case as many as 33 filariasis sufferers and a total of control as many as 65 non filariasis sufferers as taken by cluster sampling technique. Population of study was people in Bintan District. Data obtained were then analyzed by using chi square and logistic regression test. Results showed correlation of knowledge (p value= 0.045; OR = 1.365), wire-net use (p value = 0.048; OR = 1.381), stockyard (p value= 0.018; OR = 3.5), swamp (p value = 0.038; OR = 1.358), plantation/forest (p = 0.035; OR = 0.373) and mosquito-net use (p value = 0.036; OR = 1.417) as risk factor of filariasis incidence. In conclusion, variables most related to filariasis incidence in Bintan District are knowledge (OR = 6.154), mosquito-net use (OR = 3.861) and distance to swamp (OR = 3.668).
Tingkat mikrofilaria filariasis di Kabupaten Bintan masih tinggi, khususnya di Kecamatan Teluk Bintan, Teluk Sebong, dan Sri Kuala Lobam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko lingkungan (faktor fisik, biologi, kimia, sosial budaya, ekonomi) dan faktor perilaku dengan kejadian filariasis. Jenis penelitian observasional analitik yang dilakukan pada Mei - September 2015 dengan desain kasus kontrol, yang terdiri dari jumlah kasus 33 orang penderita filariasis dan kontrol 65 orang bukan penderita filariasis dengan teknik cluster sampling. Populasi penelitian adalah masyarakat di Kabupaten Bintan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji kai kuadrat dan regresi logistik. Hasil menunjukkan adanya hubungan pengetahuan (nilai p = 0.045; OR = 1.365), kawat kasa (nilai p = 0.048; OR = 1.381), kandang ternak (nilai p = 0.018; OR = 3,5), rawa-rawa (nilai p = 0.038; OR = 1.358), perkebunan/hutan (nilai p = 0.035; OR = 0.373), dan penggunaan kelambu (nilai p = 0.036; OR = 1.417) sebagai faktor risiko kejadian filariasis. Sebagai kesimpulan, variabel yang paling berhubungan dengan kejadian filariasis di Kabupaten Bintan adalah pengetahuan (OR = 6.154), penggunaan kelambu (OR = 3.861) dan jarak dengan rawa-rawa (OR = 3.668).
Tanjungpinang: Health Polytechnic of Tanjungpinang, Environmental Health Study Program, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amila
Abstrak :
ABSTRAK
Afasia motorik merupakan salah satu gangguan komunikasi yang terjadi akibat stroke yang dapat menyebabkan gangguan kemampuan fungsional komunikasi dan depresi. Pasien dengan afasia motorik membutuhkan alat pengganti komunikatif yang efektif. Salah satu alat pengganti komunikasi adalah Augmentative and Alternatif Communication (ACC) yang merupakan alat komunikasi pengganti dengan menggunakan papan elektronik berupa gambar dan simbol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian AAC terhadap kemampuan fungsional komunikasi dan depresi pasien stroke dengan afasia motorik. Peneliti menggunakan desain quasi experiment post test non equivalent control group pada 21 responden yang terbagi menjadi 11 responden pada kelompok kontrol dan 10 responden pada kelompok intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna rerata depresi antara kelompok kontrol dengan intervensi (p= 0,542), namun terdapat perbedaan yang tidak bermakna rerata kemampuan fungsional antara kelompok kontrol dan intervensi (p= 0,022). Hasil penelitian ini merekomendasikan AAC menjadi salah satu alternatif intervensi untuk memfasilitasi komunikasi, sehingga dapat menurunkan depresi pasien stroke dengan afasia motorik.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 UI-JKI 18:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amila
Abstrak :
ABSTRAK
Afasia motorik merupakan salah satu gangguan komunikasi yang terjadi akibat stroke yang dapat menyebabkan gangguan kemampuan fungsional komunikasi dan depresi. Pasien dengan afasia motorik membutuhkan alat pengganti komunikatif yang efektif. Salah satu alat pengganti komunikasi adalah Augmentative and Alternatif Communication (ACC) yang merupakan alat komunikasi pengganti dengan menggunakan papan elektronik berupa gambar dan simbol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian AAC terhadap kemampuan fungsional komunikasi dan depresi pasien stroke dengan afasia motorik. Peneliti menggunakan desain quasi experiment post test non equivalent control group pada 21 responden yang terbagi menjadi 11 responden pada kelompok kontrol dan 10 responden pada kelompok intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna rerata depresi antara kelompok kontrol dengan intervensi (p= 0,542), namun terdapat perbedaan yang tidak bermakna rerata kemampuan fungsional antara kelompok kontrol dan intervensi (p= 0,022). Hasil penelitian ini merekomendasikan AAC menjadi salah satu alternatif intervensi untuk memfasilitasi komunikasi, sehingga dapat menurunkan depresi pasien stroke dengan afasia motorik.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 JKI 18:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elmi Kamsiati
Abstrak :
ABSTRAK
Plastik merupakan bahan pengemas yang banyak digunakan namun berdampak buruk bagi lingkungan karena sulit terdegradasi di alam. Teknologi produksi plastik biodegradable atau bioplastik yang dibuat dari bahan alami dan ramah lingkungan sudah mulai dikembangka. Plastik biodegradable berbahan dasar pati relatif lebih mudah diproduksi dan bahan buku mudah diperoleh. Pati ubi kayu dan sagu memilki potensi sebagai bahan buku plastik biodegradable ditinjau dari ketersediaan dan karakteristiknya. selain pati sebagai bahan utama, diperlukan pula plastisizer atau bahan pemlastis dan bahan penguat struktur untuk menghasilkan plastik biodegradable dengan karakteristik yang baik. tahapan produksinya meliputi pencapuran, pemanasan, dan pencetakan. Plastik biodegradable berbahan dasar pati dapat digunakan sebagai bahan pengemas yang ramah lingkungan dan berpeluang besar di kembangkan.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2017
630 JPPP 30:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: BPNB, 2013
395.123 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2014
615.11 KEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>