Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinuriza Lauzi
"ABSTRAK
Tugas Akhir denganjudul " Rancangan Penelitian Segmentasi Pasar
dan Brand Positioning Asuransi Syariah X" dibuat berdasarkan
permasalahanyang sedang dialami oleh PerusahaanAB.
Perusahaan AB bermaksud untuk menjadi pemimpin pasar di bidang
asuransi syariah. Namun keinginan tersebut masih menghadapi beberapa
kendala. Hal ini disebabkan pesaing Perusahaan AB lebih unggul karena
dianggap konsumen memiliki pengalaman yang lebih lama di bidang
syariah dibandingkan AB. Selain itu, persepsi masyarakat masih
menganggap bahwa asuransi syariah sama saja dengan asuransi
konvensional. Hal lain yang menjadi kendala adalah belum terbentuknya
segmentasi pasar yang jelas serta Brand Positioning BS di kalangan
konsumen, meskipun AB adalah perusahaan eisuransi temama. Oleh karena
itu, AB merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap Brand
Positioning asuransi syariah BS. Dalam membentuk Brand Positioning ada
beberapa strategi yang perlu dilakukan. Pertama menentukan segmentasi
pasar berdasarkan faktor psikografls dan sosiokultural. Kedua
meningkatkan persepsi konsumen terhadap komitmen AB di bidang
asuransi syariah. Ketiga adalah menentukan identitas merek dan proposisi
nilai yang hams dimiliki BS. Penelitian akan dilakukan terhadap responden
yang berdomisili di Jabotabek. Hasil yang diharapkan AB dari penelitian ini
adalah menggali upaya-upaya yang perlu dilakukan AB agar kepercayazin
masyarakat dapat terpenuhi dan menciptakan strategi brand positioning BS
agar mampu menjadi pemimpin pasar di bidang asuransi syariah.
Dengan memperhatikan berbagai hal yang terkait dengan Brand
Positioning, maka direkomendasikan bagi AB untuk mengadakan penelitian
kualitatif, dengan metode FGD dan IDI. Penelitian dilakukan dalam 2 (dua)
tahap yang masing-masing mengheisilkan euialisa segmentasi pasar asuransi
syariah dan positioning produk- produk asuransi syariah serta uraian tentang usulan bentuk iklan dari produk asuransi yang sudah ada.

ABSTRACT
This Final Task, "Research Design of Market Segmentation and
Brand Positioning X Syariah Insurance ", is written to answer problems
faced by TheAB Company.
The AB Company wants to become a market leader in Syariah
Insurance. Nevertheless, this desire still facing some problems. Because of
The AB's competitor in consumer's perception have more experience than
The AB. Beside, consumer's perception still thinking that Syariah Insurance
same as Conventional Insurance.
Other things that can be obstacle are the BS's Brand Positioning
and market segmentation is not working yet, eventhough The AB is a
famous company. Therefore, The AB needs to hold research on Brand
Positioning. There ara few strategies to build Brand Positioning. First,
determining a market segmentation based on psychographic and
socioculture. Second, increasing consumer's perception to The AB's
Commitment in Syariah Insurance. Third, determining brand identity and
value proposition. Research will be given to respondents in Jakarta, Bogor,
Tangerang,Bekasi and Depok Result that would be expecting from this
research is to elaborate efforts need to be done by The AB in creating
Brand Positioning strategies to become a market leader in Syariah
Insurance and also building trust for consumer. Related to this issue, it is
highly recommended that The AB Company can make a qiuilitative
research with Focused Group Discussion (FGD) and In Depth Interview
(IDI) methods. Research will be held in two steps which produce market
segementation and positioning Syariah Insurance, also resulting description ofadvertising conceptfrom Syariah Insurance product.
"
2006
T37945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Sulaiman
"Merek merupakan suatu aset perusahaan yang sangat berharga. Suatu merek yang kuat dan "terkenal" telah terbukti mampu memberikan efek emosional yang sangat besar bagi konsumen (Riana, 2008; Adaval, 2003). Efek emosional yang ditimbulkan oleh merek tersebut akan berpengaruh terhadap proses penilaian suatu produk, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap proses pembelian. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa kemampuan konsumen dalam mengelola emosinya akan berpengaruh pada penilaian konsumen terhadap suatu produk bermerek. Untuk pengukuran mengenai kemampuan konsumen dalam mengelola dan mengggunakan emosinya, pada dewasa ini telah dikembangkan konsep kecerdasan emosional konsumen oleh Kidwell et al (2008). Dari dasar itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional konsumen dengan intensi untuk membeli produk ?bermerek terkenal? dan ?bermerek tidak terkenal? pada mahasiswa. Pada kasus produk ?bermerek terkenal?, hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara kecerdasan emosional konsumen dengan intensi membeli. Sebaliknya, terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional konsumen dengan intensi membeli produk "bermerek tidak terkenal". Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen dengan kemampuan kecerdasan emosional yang tinggi, akan lebih mampu memilih produk yang berkualitas terlepas dari pengaruh merek. Hal ini terlihat dari tingkat intensi yang lebih tinggi terhadap produk ?bermerek tidak terkenal?, yang dalam penelitian ini lebih berkualitas dibandingkan dengan produk "bermerek terkenal".

A brand is a valuable asset of the company. A strong and famous brands has been proved that they can give a great emotional impact to the customers (Riana, 2008; Adaval, 2003). The emotional impact that was emerged from the brand will influence the assessment and valuation process of a product, and furthermore, it will affect the purchasing process. So, it can be assumed that consumers? ability in managing their emotions will affect to their valuation to a branded products. Recently, a concept of consumers? emotional intelligence has been developed by Kidwell et al (2008) to measure consumers? ability in managing their emotions. From that basic, this research was conducted to know the relations between consumer?s emotional intelligence to their intention to purchase infamous product or famous product to university students. For famous products, the result of this research stated that there is no significant relation between consumers? emotional intelligence and their intention to buy products. On the contrary, there is a positive significant relation between consumers? emotional intelligence and their intention to buy infamous products. The result of this research showed that consumers with a high emotional intelligence will be able to choose a good product quality. This is shown from the higher intenti on rate to infamous branded product, which is in this research has a better quality than a famous branded product."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf
"Pakaian bermerek bukanlah sesuatu yang asing bagi masyarakat di Indonesia. Seseorang akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum membelinya, antara lain kualitas dan harganya. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi kualitas dan persepsi harga dengan intensi membeli produk fashion bermerek asli Indonesia. Pengukuran persepsi kualitas dan intensi membeli dilakukan menggunakan adaptasi alat ukur yang dikembangkan oleh Junghwa (2013) dan pengukuran persepsi harga dilakukan dengan adaptasi alat ukur yang dikembangkan oleh Jo (2013). Sampel penelitian ini berjumlah 148 orang yang mampu menyebutkan beberapa contoh produk fashion bermerek asli Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi kualitas dan persepsi harga dengan intensi membeli produk fashion bermerek asli Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa perubahan skor yang terjadi pada salah satu variabel akan diikuti oleh perubahan skor variabel lain. Selain hasil diatas, penelitian juga menemukan bahwa laki-laki mempersepsikan kualitas kaus bermerek asli Indonesia lebih baik dibandingkan perempuan yang mempersepsikan kaus bermerek asli Indonesia.

Branded clothes is not something odd to people in Indonesia. Someone will consider several things before buying it, among other quality and price. Therefore this study was conducted to determine whether there is a significant relationship between perceived quality and perceived price with the intention of purchasing branded fashion products from Indonesia. Measurement of perceived quality and purchase intention carried out using an adaptation measurement tool developed by Junghwa (2013) and price perception measurements made with adaptation of measuring instruments developed by Jo (2013). Sample size was 148 people were able to mention a few examples of branded fashion products native to Indonesia. These results indicate a significant correlation between perceived quality and perceived price with the intention of buying branded fashion products from Indonesia. Based on the results it can be seen that the change in scores occurred in one of the variables will be followed by a change in another variable scores. In addition to the above results, the study also found that men perceive the quality of branded t-shirts authentic Indonesian better than women who perceive branded t-shirts native to Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Anindya Dwi P.L.
"Organisasi merupakan sebuah unit sosial yang memiliki tujuan bersama dari individu yang tergabung didalamnya tentu akan terus dihadapkan dengan perubahan. Perubahan yang terjadi dalam sebuah organisasi tidak dapat dihindari karena lingkungan kehidupan manusia yang sangat dinamis sehingga organisasi harus terus beradaptasi. Hal penting dari keberhasilan sebuah program perubahan organisasi adalah kesiapan individu dalam menghadapi perubahan tersebut. Hal tersebut disebabkan karena sebuah organisasi dapat berfungsi apabila individu didalamnya bersedia melakukan hal-hal yang dapat memajukan organisasi tersebut. Salah satu hal yang mempengaruhi kesiapan individu terhadap perubahan adalah proses komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan, dimana tipe gaya komunikasi atasan memiliki peran dalam proses komunikasi tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur kesiapan untuk berubah dan alat ukur tipe gaya komunikasi atasan. Responden penelitian sebanyak 90 orang yang merupakan karyawan Perusahan A dan B, dimana kedua perusahaan tersebut merupakan BUMN di Indonesia.
Hasil analisis korelasi menggunakan Spearman Correlation menunjukkan bahwa dari keempat tipe gaya komunikasi yang ada, tipe gaya komunikasi afiliasi memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kesiapan individu terhadap perubahan. Lebih lanjut, ditemukan bahwa tingkat pendidikan terakhir seorang individu berpengaruh terhadap kesiapan individu terhadap perubahan.

Organization is a social unit that has a common goal between its members who will be continuously faced with organizational changes. Changes that occur within an organization are inevitable because the environment of human life is very dynamic so the organization must continue to adapt. The most important thing from the success of an organizational change program is individuals? readiness in facing such changes. The reason is because an organization can function if the individuals in the organization are willing to do things that promote the organization. The communication style type of one's supervisor is one thing that affects an individual's readiness to change.
This study uses a quantitative approach to measure readiness to change and communication style for leaders. Survey respondents were 90 people who are the employees of Company A and B, where both companies are state-owned enterprises in Indonesia.
The result of correlation analysis using Spearman Correlation showed that out of the four types of communication styles that exist, the affiliationcommunication style has a significant negative relationship with the individual's readiness for change. Furthermore, it was found that the highest education level of an individual affects the individual's readiness to change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library