Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Andri
"ABSTRAK
Malaria masih menjadi salah satu masalah penyakit daerah tropik utama dan lebih dari separuh penduduk dunia berisiko terinfeksi. Indonesia sebesar -46,3% penduduknya hidup di daerah endemik malaria, diperkirakan terjadi 15 juta kasus tiap tahunnya dan hanya 20% kasus yang ditangani oleh fasilitas-fasilitas kesehatan pemerintah. Kecamatan Siberut Selatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai termasuk salah satu daerah endemis malaria di Propinsi Sumatera Barat dengan angka Annual Malaria Incidence sebesar 54,6 perseribu penduduk.

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah responden 250 orang dewasa yang menderita malaria klinis dalam sebulan terakhir, bertujuan untuk melihat perilaku pencarian pengobatan penderita malaria klinis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Hasil penelitian didapatkan prevalensi malaria klinis sebesar 6, 1% dan sebesar 79% penderita berobat tidak ke fasilitas kesehatan. Hasil analisis bivariat menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatar. adalah jenis kelamin dengan PR = 1,19 ( 95% CI: 1,06-1,34 ), pendidikan dengan PR = 1 ,4 ( 95% CI: 1,08-1,81 ), kepemilikan speedboat dengan PR = 2,06 ( 95% CI: 1,30-3,26 ), persepsi rentan dengan PR = 1,18 ( 95% CI:1,05-1,33 ), kepercayaan tradisional dengan PR = 1,24 ( 95% CI: 1,02-1,51 ), jarak dengan PR = 1,20 ( 95% CI: 1,06-1,36 ), biaya dengan PR = 1,24 ( 95% CI: 1,09-1,42 ) dan penyuluhan dengan PR = 1,29 ( 95% CI: 1,06-1,57 ).

Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah jenis kelamin dengan POR = 2,60, pendidikan dengan POR = 2,93, kepemilikan speedboat dengan POR = 6,67, kepercayaan tradisional dengan POR = 2,32, jarak dengan POR = 3,49 dan penyuluhan dengan POR = 4,42 .

Upaya yang bisa dilakukan untuk merubah perilaku pencanan pengobatan penderita malaria klinis adalah dengan mempermudah akses masyarakat untuk berobat ke fasilitas kesehatan, meningkatkan penyuluhan tentang penyakit malaria dan perbaikan ekonomi masyarakat pedesaan.

"
2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Ngurah
"ABSTRAK
Berdasarkan hasil analisis situasi masalah kesehatan, jumlah kasus diare di
Kabupaten Kebumen dalam lima tahun terakhir menunjukan tren yang
meningkat, dan dilihat dari angka kasus dan CFR diare masih sangat tinggi.
Kemudian dari hasil evaluasi sistem surveilans diare diperoleh bahwa
pelaksanaan sistem surveilans diare di Kabupaten Kebumen belum berjalan
optimal, ini terlihat dari hasil persentase ketepatan waktu laporan mingguan diare
tahun 2009 baru mencapai 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan faktor motivasi petugas terhadap timeliness laporan mingguan diare.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel
sebanyak 35 responden (total populasi). Faktor motivasi yang diteliti adalah
motivasi intrinsik (pengetahuan, pendidikan, lama bertugas), dan motivasi
ekstrinsik (insentif, fasilitas, tugas rangkap, sistem pelaporan, kumpulan bidan
desa, SK Tim KLB, dan pelatihan).
Hasil penelitian pada 35 responden diperoleh sebanyak 21 (60%) responden yang
pengiriman laporan mingguan diare dari bulan Januari s/d Juni 2010 tidak tepat
waktu (terlambat). Faktor-faktor motivasi yang berpengaruh terhadap timeliness
laporan mingguan diare adalah beban tugas rangkap (OR=19,06; p=0,015;
CI=1,771-205,139), tingkat pengetahuan (OR=15,92; p=0,02; CI=1,485-
170,750), dan sistem pelaporan (OR=5,72; p=0,064; CI=0,902-36,238).

Abstract
Based on the results of situational analysis of health problems at Kebumen
Distric, the number of cases of diarrhea shows increased at Kebumen in the last
five years. Recently its the morbidity and mortality rate were still high. Mean
while results of diarrhea surveillance system evaluation shows that performance
of diarrhea surveillance system at Kebumen not optimal. Such as timely weekly
reports of diarrhea in 2009 reached 20% (target ≥ 80%). This study aims to
determine the relationship between motivation of surveilance officers and
timeliness in diarrhea surveillance.
This study uses cross sectional study design with a total sample of 35 respondents
(total population). Motivation factors study were group in to intrinsic motivation
(knowledge, education, length of duty), and extrinsic motivation (incentives,
facilities, work loads, the reporting system, midwives meeting, decree of
outbreaks team, and training).
The results shows 21 (60%) respondents are sending weekly reports of diarrhea
from January to June 2010 does not on time . Motivation factors which assosiated
with timeliness diarrhea weekly reports are work loads (OR = 19.06; p=0,015;
CI=1,771-205,139), knowledge (OR = 15.92; p=0,022; CI=1,485-170,750), and
electronic reporting systems (OR=5.72; p=0,064; CI=0,902-36,238)."
2010
T31669
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library