Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alin Rusyda Saleh
"Di tengah kekhawatiran lingkungan yang mendesak, arsitek telah muncul sebagai peran krusial dalam upaya mencari solusi desain yang berkelanjutan dan peduli lingkungan. Skripsi sarjana ini mencakup eksplorasi solusi arsitektur berkelanjutan, seiring dengan menjaga nilai-nilai etika. Mengakui dampak besar lingkungan binaan terhadap perubahan iklim dan mengambil tanggung jawab untuk mempromosikan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatasi masalah berkelanjutan baik secara lingkungan maupun sosial di Bowen Hills, Brisbane, Australia melalui desain kontekstual spasial dan berbasis penelitian. Studi literatur, metode kualitatif, dan kuantitatif digunakan untuk skripsi ini. "Creative Bound" diusulkan dan menawarkan pendekatan arsitektur yang aktif terlibat dengan masalah perubahan iklim, menawarkan pusat partisipasi komunitas yang terpadu, berbentuk gedung dengan berbagai fungsi yang terinspirasi oleh warna dan semangat Bowen Hills. Konsepnya mencerminkan fusi kreativitas dan aspirasi masyarakat yang berkembang. Visi saya adalah menciptakan ruang yang menggabungkan kebutuhan para pekerja profesional dan non-profesional, mendorong kolaborasi, pembelajaran, dan pertumbuhan pribadi.

Amidst urgent environmental concerns, architects have emerged as crucial role in the quest for sustainable and environmentally conscious design solutions. This undergraduate thesis covers exploration of sustainable architectural solutions, adjacent to preserving ethical value. Acknowledging the substantial impact of the built environment on climate change and taken on the responsibility of promoting a greener and more sustainable future. Aiming to addresses both environmental and social sustainable issues in Bowen Hills, Brisbane, Australia through spatial and research-based contextual design, literature studies, qualitative and quantitative methods are used for this thesis. “Creative Bound” is proposed and presents an architectural approach that actively engages with climate change issues, offering a mixed-use, midrise, community engagement hub inspired by the spirit of Bowen Hills. The concept embodies the fusion of creativity and the aspiration of a thriving, inclusive community. My vision is to craft a space that seamlessly blends the needs of professional and non-professional workers, fostering an environment that encourages collaboration, learning, and personal growth."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvaro Rahman Hakim
"Surga adalah sebuah konsep yang berbeda di berbagai sistem kepercayaan dan interpretasi pribadi, tetapi secara umum, surga dipandang dengan alam atau keadaan kehidupan yang ditandai dengan tingkat kepuasan, kebahagiaan, dan ketenangan tertinggi. Skripsi ini memiliki tujuan untuk mengeksplorasi arsitektur sublim, yang berupaya untuk memberikan tanggapan atas fenomena tersebut. Tanggapan tersebut bertujuan untuk menawarkan pendekatan terstruktur, ke tingkat ketenangan dan kedamaian dalam kematian, dengan memanfaatkan tata ruang dan desain kontekstual berbasis penelitian untuk lingkungan binaan masyarakat (Perth Central Business District, Australia Barat). Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif. “Personalized Heaven” menghadirkan keterlibatan arsitektural dalam pemahaman individu terhadap surga, dengan mengembangkan solusi dalam bentuk sublim, multi-hunian, personalisasi, melalui gagasan dari berbagai pemahaman kepuasan diri. Melalui pengembangan dari keinginan setiap individu, hipotesis arsitektur ini membantu dalam menaungi kematian yang tenang dan damai bagi mereka yang terkena penyakit terminal.

Heaven is a concept that differs across various belief systems and personal interpretations, but generally speaking, it corresponds to a realm or state of life characterized by the highest levels of fulfillment, happiness, and serenity. This undergraduate thesis aims to explore sublime architecture, which seeks to provide responses to this phenomenon. Such responses aim to offer an integrated approach, to the level of the serenity of a peaceful passing, by utilizing spatial and research-based contextual design for a community's built environment (Perth Central Business District, Western Australia). The research uses both quantitative and qualitative techniques. “Personalized Heaven” delivers an architectural engagement within the individual's interpretations of heaven, by developing a solution in the form of sublime, multi-residential, personalized, and inspired by the various understanding of self-fulfillment. Through fostering each individual desires, this architectural hypothesis helps shelter a serene and peaceful passing for the terminally ill."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Easterlita
"Pada tahun 2043, masalah lingkungan, iklim, ekonomi, dan sosial akan muncul di Perth, Australia Barat. Perkembangan teknologi tidak hanya membawa cara pandang baru dalam dunia arsitektur, tetapi juga menjadi ancaman bagi kehidupan manusia. Makalah ini mengkaji proyek perumahan multi-hunian yang membahas masalah inklusivitas bagi orang-orang dari berbagai usia, etnis, dan status ekonomi dan sosial yang berurusan dengan masalah kesehatan mental yang berasal dari lingkungan yang penuh tekanan. Untuk mengatasi masalah kesehatan mental, tunawisma, dan keberlanjutan, konsep “Sanctuary” perumahan multi-keluarga yang berfokus pada penanganan kesejahteraan mental masyarakat telah muncul sebagai solusi. Skripsi ini mengeksplorasi desain medium-density multi-residential dalam tipologi radial yang menghasilkan luaran arsitektural untuk suatu tapak tertentu. Melalui pengembangan desain konseptual, tujuannya adalah untuk menciptakan narasi yang kuat dalam pendekatan desain yang menyediakan hunian yang melayani kebutuhan masyarakat dengan membina lingkungan yang menyediakan rumah yang nyaman dan layanan kesehatan mental.

In the year 2043, environmental, climatic, economic, and social problems will arise in Perth City, Western Australia. The development of technology not only brings a fresh viewpoint to the world of architecture, but also poses a threat to human life. This paper examines the project of multi-residential housing that addresses the issue of inclusivity for people of various ages, ethnicities, and economic and social standings that are dealing with the issues of mental health derived from the stressful environment. In order to address the problems of mental health, homelessness and sustainability, the concept of “Sanctuary” of multi-residential housing that focuses on dealing with the mental well-being of the community has emerged as a solution. This undergraduate thesis explores the design of medium-density multi-residential in radial typology that produce architectural outcomes for a particular site. Through conceptual design development, the objective is to create a strong narrative in the design approach that provides a dwelling that serves the requirements of the community by fostering an environment that provides a comfortable home and mental health services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Hadi Yassin
"Perkembangan kota saat ini mengarah pada terbentuknya ruang sisa, karena proses pembangunan yang memperlakukan bangunan sebagai entitas terisolasi tanpa keterhubungan dengan jalanan dan lingkungan sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman perancang kota dalam mengaitkan hubungan antara bangunan, ruang, dan perilaku manusia dalam desain kota. Akibatnya, kota cenderung mengalami pembangunan yang tidak berkelanjutan, dengan penurunan performa lingkungan, keterasingan sosial, dan peningkatan kejahatan. Istilah ruang sisa dapat menggambarkan ruang kota yang tidak memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungannya, terbentuk secara tidak sengaja selama tahap perencanaan, terisolasi dari jaringan jalan utama, dan tidak diinginkan oleh pengguna dan lingkungan sekitar. Ruang sisa ini banyak ditemui di perkotaan terutama di area bawah jembatan layang. Meskipun telah dilakukan upaya revitalisasi di area bawah jembatan layang, masih saja ditemukan ruang yang tidak digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, penulisan ini akan membahas mengenai pemahaman lebih lanjut tentang aspek yang dapat menunjang keberhasilan suatu ruang sisa yang sudah direvitalisasi menjadi ruang publik.

The development of cities today leads to the formation of lost spaces, due to the development process that treats buildings as isolated entities with no connection to the streets and the surrounding environment. This is due to the lack of understanding of urban designers in linking the relationship between buildings, spaces, and human behavior in urban design. As a result, cities tend to experience unsustainable development, with reduced environmental performance, social alienation, and increased crime. The term lost space can be described as urban spaces that do not have a positive impact on the community and its environment, formed unintentionally during the planning stage, isolated from the main road network, and undesirable to users and the surrounding environment. The existence of these lost space can be found under bridges. Although revitalization has been done to this under bridge, there are still under bridge that have been revitalized with little visitors that can be found. Therefore, this paper will discuss further understanding of the aspects that can support the success of a lost space that has been revitalized into a public space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Canna Nitimanta
"Skripsi ini menyelidiki ide desain adaptive reuse pada arsitektur Renaisans. Proyek ini menekankan pada adopsi tipe bangunan Renaisans menjadi kompleks industri yang dirancang untuk smart farm dalam ruangan yang terletak di Emerald Agricultural College. Melalui eksplorasi arketipe dan adaptasi preseden tipologis, studi ini berupaya merumuskan kerangka arsitektur kohesif yang secara efektif memenuhi kebutuhan program tertentu. Proyek ini berlangsung dalam dua fase berbeda: Fase 1 melibatkan analisis studi kasus yang mendalam, sedangkan Fase 2 berpusat pada desain kompleks industri yang dioptimalkan untuk produksi tumbuhan obat. Tujuan utamanya adalah mengembangkan solusi desain yang mampu menghasilkan pendapatan kotor tahunan melebihi AU$ 20.000.000, sekaligus memastikan fleksibilitas untuk adaptasi di masa depan guna mengakomodasi beragam fungsi. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip arsitektur sejarah dengan praktik pertanian kontemporer dan tujuan ekonomi, penelitian ini bertujuan untuk berkontribusi pada evolusi tipologi arsitektur dalam konteks pertanian industri modern.

This undergraduate thesis delves into the idea of adaptive reuse design of a Renaissance architecture. The project emphasizes on adopting a Renaissance building type into an industrial complex tailored for an indoor smart farm situated at Emerald Agricultural College. Through an exploration of archetypes and the adaptation of typological precedents, the study seeks to formulate a cohesive architectural framework that effectively addresses specific programmatic requirements. The project unfolds in two distinct phases: Phase 1 involves an in-depth case study analysis, while Phase 2 centers on the design of an industrial complex optimized for herb production. A key objective is to develop a design solution capable of generating an annual gross income exceeding AU$ 20,000,000, while also ensuring flexibility for future adaptations to accommodate diverse functions. By integrating historical architectural principles with contemporary agricultural practices and economic goals, this research aims to contribute to the evolution of architectural typologies in the context of modern industrial agriculture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarisya Ramadhani Putriutami
"Ruang terbuka publik dalam sebuah kota harus dapat menjadi sarana rekreasi masyarakat kota. Sebagai sarana rekreasi, ruang terbuka publik menawarkan berbagai macam aktivitas outdoor yang terdiri dari passive recreation dan active recreation. Pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut tentunya harus dapat diakomodasi oleh elemen fisik yang ada pada sebuah taman. Salah satu elemen fisik yang pasti ada dan dapat mengakomodasinya adalah tempat duduk. Tempat duduk pada ruang terbuka tidak hanya sebagai tempat untuk duduk tetapi juga dapat memicu terjadinya aktivitas-aktivitas lainnya. Hal ini dapat dijelaskan dengan teori affordance bahwa suatu lingkungan menawarkan potensi-potensinya untuk makhluk hidup melakukan aktivitas dengan cara yang berbeda-beda. Taman Mal Bintaro Xchange dan Taman Lapangan Banteng merupakan dua taman yang menawarkan berbagai macam jenis tempat duduk untuk manusia melakukan berbagai macam aktivitas outdoor. Penulis menggunakan metode observasi dan wawancara pengunjung untuk mengetahui bagaimana manusia cara mengokupansi ruang pada tempat duduk di taman. Kemudian, penulis akan membahas bagaimana passive dan active recreation dapat terjadi pada tempat duduk di taman.

Public open space in a city must accommodate recreation activity for its citizen. As a recreation place, public open space offer many outdoor activity such as passive recreation and active recreation. The execution of those activities should be accommodate by the physical element at the park. One of the physical element that must be there and could accommodate the activity is sitting place. Sitting place in an open space is not only a place to sit but should triggered another activity to happen. This phenomenon could be explained by affordance theory that. Gibson (1986) said that affordance is how the environment provides a lot of possibility for human to do an activity with so many different ways. Taman Mal Bintaro Xchange and Taman Lapangan are two parks that have some kind of sitting place to accommodate outdoor activity. This study will be using literature review, observation and interviewing the park visitors to know how they occupied the space at the sitting place in park. This study examines how passive and active recreation could happen at the sitting place in park."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramitha Ramadhaniar
"Dalam proses merancang, peran kolase sebagai wadah representasi visual dapat menjadikan kolase sebagai salah satu metode yang potensial untuk merepresentasikan ide seorang arsitek. Kolase dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide dalam bentuk visual dengan cara menggabungkan fragmen-fragmen desain (Socio, 2006) untuk menghasilkan makna baru. Peran kolase dalam merepresentasikan makna sebuah objek kedalam sebuah ruang (Socio, 2006), dapat memudahkan arsitek dalam menginisiasi dan memperkirakan penciptaan sebuah ruang arsitektur (Socio, 2006; Martin, 2007). Oleh karena itu, kolase dapat menjadi salah satu metode yang digunakan dalam perancangan arsitektur yang menghasilkan makna. Makna dalam perancangan memiliki potensi untuk mempertahankan nilai sebuah bangunan. Dengan adanya makna dalam rancangan, sebuah bangunan dapat mempertahankan eksistensinya, agar fungsi bangunan tersebut tidak hilang dimakan zaman, dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran karya arsitektur, serta dapat berkembang menjadi bangunan cagar budaya (Nursanty & Suhalyani, n.d). Namun, kolase belum banyak digunakan sebagai metode yang dianggap potensial untuk mengkomunikasikan ide dalam proses perancangan arsitektur. Sehingga dalam skripsi ini, penulis bertujuan melihat potensi kolase sebagai metode yang digunakan pada proses merancang dan kemudian dibuktikan dengan mempelajari bangunan cagar budaya Villa Isola. Dalam proses perancangan Villa Isola, terdapat penggunaan teknik penyusunan dengan teknik kolase sehingga bangunan tersebut hingga saat ini memiliki makna yang masih berlanjut.

In the process of designing, the role of collage as a visual representation can make the collage method as one of the potential methods to represent the idea of an architect. Collages can be used to communicate ideas in visual form by combining fragments of design (Socio, 2006) to produce new meanings. The role of collage in representing the meaning of an object into space (Socio, 2006), can facilitate the architect in initiating and estimating the creation of architectural space (Socio, 2006; Martin, 2007). Therefore, collage can be one method that can be used in architectural design that produces meaning. The meaning in design has the potential to maintain the value of a building. With the existence of meaning in the design, a building can maintain the existence of the building, so that the functions of the building are not lost to the times, can be used as objects of learning architectural works, and can develop into cultural heritage buildings (Nursanty & Suhalyani, n.d). However, collage has not been widely used as a method that is considered a potential to communicate ideas in the architectural designing process. So in this thesis, the author aims to see the potential of collage as a method used in the design process and then proven by studying the heritage building, Villa Isola. In the designing process of Villa Isola, there is the use of assembling collage techniques, so that the building has a continuing meaning untill now.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyidati Cahyani Salsabilah
"ABSTRAK
Di era modern berbasis digital, transportasi online telah menjadi salah satu transportasi
yang paling digemari oleh mayoritas warga Jakarta. Kepadatan Kota Jakarta membuat
penduduk kota menginginkan tingkat mobilitas yang lebih tinggi. Hal ini berjalan
bersamaan dengan meningkatnya volume ojek online di Jakarta. Namun, pemerintah
dan perusahaan transportasi online belum dapat mengimbangi meningkatnya jumlah
ojek online dengan shelter bagi para pengemudi untuk menunggu. Hal ini
menyebabkan, banyaknya waste space di sudut fasilitas kota, seperti stasiun kereta api,
pusat perbelanjaan, dan taman yang digunakan ojek online untuk parkir atau sekadar
berhenti. Hal ini memberikan dampak kepada fungsi ruang dan fungsinya berubah.
Pergeseran sistem ini memiliki dampak yang besar pada sistem tata ruang di fasilitas
publik; salah satunya adalah stasiun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengamatan space menjadi place di stasiun KRL (Stasiun Tebet dan Stasiun
Manggarai) dan mewawancarai beberapa pengemudi ojek online. Skripsi ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana proses pemanfaatan waste space menjadi temporary place
oleh ojek online dan ketika fungsi ruang berubah, dan faktor apa yang membuat space
tersebut beralih fungsi."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fadhila
"Masyarakat modern diketahui memiliki banyak ruang dimana orang-orang di dalamnya diawasi, baik didasari oleh alasan negatif maupun positif, baik oleh manusia maupun oleh sesuatu yang bersifat mekanis, termasuk di dalam ruang publik. Ruang publik menerapkan adanya surveillance sebagai fungsi pengawasan yang menghasilkan adanya kontrol yang mengatur dalam ruang tersebut. Beberapa elemen surveillance yang berbeda akan mengatur ruang tersebut dengan menyesuaikan setiap kebutuhan di dalam ruang publik. Oleh karena itu, tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui kaitan surveillance dengan kontrol di dalam arsitektur yang dapat meningkatkan performa ruang publik sehingga menyebabkan adanya pengamatan sebagai fungsi keamanan. Penulis mengobservasi Pasar Baru sebagai ruang publik dengan menggunakan gagasan Eyes On the Street yang digagas oleh Jane Jacobs, teori Panopticon oleh Jeremy Bentham, beserta teori-teori pendukung lainnya. Sejumlah permasalahan akan dijawab dengan mengaitkan surveillance dengan kontrol, bagaimana surveillance bekerja dalam ruang publik, serta efek yang ditimbulkan oleh surveillance terhadap ruang publik.

Modern society is known to have a lot of space where people in it are supervised, both based on negative and positive reasons, both by humans and by something mechanical, including in public space. Public space implements surveillance as a supervisory function that results in controls governing the space. Several different surveillance elements will regulate the space by adjusting every need in the public space. Therefore, the purpose of this paper is to find out the relation between surveillance and control in architecture that can improve the performance of public space, thereby causing observations as a security function. The author observes Pasar Baru as a public space using the idea of ​​Eyes On the Street initiated by Jane Jacobs, Panopticon theory by Jeremy Bentham, along with other supporting theories. A number of problems will be answered by linking surveillance with control, how surveillance works in public space, and the effects of surveillance on public space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Rahman
"Industri konstruksi bangunan perlu menerapkan konsep keberlanjutan yang dapat mengurangi dampak lingkungan yang terjadi selama proses konstruksi hingga bangunan tidak terpakai lagi. Banyak ahli menyatakan bahwa konstruksi prefabrikasi bisa menjadi solusi dalam penerapan konstruksi keberlanjutan. Konstruksi prefabrikasi adalah upaya menjadikan elemen bangunan terpecah menjadi komponen atau modul yang dapat diolah secara offsite lalu dibangun secara onsite. Tetapi, pernyataan tersebut perlu dikaji lebih lanjut mengenai keterkaitan antara prefabrikasi dengan keberlanjutan pada konstruksi. Oleh karena itu, kajian ini mencoba mencari tahu keterhubungan antara prefabrikasi dengan keberlanjutan melalui analisis studi kasus yang berlandaskan pada studi literatur. Studi kasus yang diangkat adalah bangunan Tetrapost yang berada di Pulau Untung Jawa, yang diketahui telah menerapkan konsep prefabrikasi. Studi kasus dilakukan dengan observasi pada keseluruhan proses konstruksinya sehingga hasil observasi tersebut dapat menjadi data untuk penilaian yang telah disusun. Hasilnya adalah bangunan Tetrapost merupakan bangunan prefabrikasi yang tidak sepenuhnya menerapkan keberlanjutan pada proses konstruksinya.

The building construction industry needs to apply the concept of sustainability which can reduce the environmental impact that occurs during the construction process until the building is no longer in use. Many experts state that prefabricated construction can be a solution in implementing sustainable construction. Prefabricated construction is an effort to break down building elements into components or modules that can be processed offsite and then built onsite. However, this statement needs to be studied further regarding the relationship between prefabrication and sustainability in construction. Therefore, this study tries to find out the relationship between prefabrication and sustainability through case study analysis based on literature studies. The building that is going to be used for case study is Tetrapost located in Untung Jawa Island. This building is known to have implemented the concept of prefabrication. Case studies are carried out by observing the entire construction process of the building so that the results of this observations can become data for the assessment that has been prepared before. The result is that the Tetrapost building is a prefabricated building that does not fully apply sustainability to its construction process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>