Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hidayat
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan peran pemuda yang dalam hal ini KNPI Aceh dapat mewujudkan gerakan kewirausahaan sosial. Penulis berargumentasi bahwa peran KNPI Aceh sangat signifikan dalam membangun gerakan kewirausahaan sosial melalui peran aktor dan inovasi yang dilakukan melalui pemberikan pelatihan, akses modal, dan pemberdayaan. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui sejauh mana peran yang dilakukan oleh KNPI Aceh. Proses pengumpulan data penulis gunakan dengan menggunakan beberapa teknik penelitian seperti diskusi grup terfokus, pembagian kuesioner dan wawancara mendalam serta dokumentasi dari hasil penelitian-penelitian terdahulu baik dalam bentuk Buku, jurnal dan karya ilmiah. Penelitian ini menunjukkan bahwa peran KNPI sangat besar bagi terwujudnya gerakan kewirausahaan sosial yang berkorelasi secara positif terhadap ketahanan nasional di Aceh. Ada dua faktor yang mengoptimalkan peran KNPI Aceh dalam mempengaruhi tumbuhnya gerakan kewirausahaan sosial yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu pengetahuan terhadap kewirausahaan sosial, kultur masyarakat dan peraturan dan paradigma politik. Sedangkan faktor eksternal yaitu akses terhadap perbankan, identifikasi masalah dan terakhir isu personal. Kedua faktor tersebut berujung pada penciptaan sebuah nilai baru melalui proses inovasi yang terus-menerus dilakukan oleh KNPI Aceh periode 2013-2016. ...... This research is conducted to find out what factors cause the role of youth which in this case KNPI Aceh can realize social entrepreneurship movement. The authors argue that KNPI Aceh's role is significant in building a social entrepreneurship movement through the role of actors and innovation through training, access to capital, and empowerment. The author uses a qualitative approach to determine the extent of the role undertaken by KNPI Aceh. The data collection process used the author using several research techniques such as focus group discussions, questionnaires and in-depth interviews and documentation of the results of previous studies in the form of books, journals and scientific papers. This study shows that the role of KNPI is great for the realization of a social entrepreneurship movement that is positively correlated to national resilience in Aceh. There are two factors that optimize the role of KNPI Aceh in influencing the growth of social entrepreneurship movement that is internal factors and external factors. Internal factors are knowledge of social entrepreneurship, community culture and regulation and political paradigm. While external factors are access to banking, problem identification and final personal issues. Both of these factors lead to the creation of a new value through continuous innovation process carried out by KNPI Aceh period 2013-2016.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T50346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Khusumawati
Abstrak :

Abstrak

 

Pembinaan dan latihan melalui sekolah olahraga bertujuan untuk meningkatkan prestasi atlit. Peningkatan prestasi pada atlit SMAN Olahraga Jawa Timur yang belum optimal terdapat sejumlah faktor yang berkorelasi dengan peningkatan prestasi atlit. Kepemimpinan sebagai suatu proses berkomunikasi dan interaksi sosial yang saling mempengaruhi di antara unsur-unsur pimpinan dengan unsur staf atau guru maupun pelatih. Faktor kemampuan atlit yang relatif rendah, semakin menghambat dalam peningkatan prestasi. Sedangkan Motivasi merupakan suatu dorongan keinginan, kebutuhan atau harapan atlit dalam berprestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, kemampuan dan motivasi terhadap prestasi atlit di UPT SMAN Olahraga Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods. Sampel penelitian berjumlah 100 atlit. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Pengolahan data menggunakan bantuan dari program SPSS versi 22. Pengaruh dari variabel Kepemimpinan, Kemampuan, dan Motivasi terhadap Prestasi adalah sebesar 56,1%. Adanya faktor kesehatan yang menghambat aktifitas atlit untuk berlatih karena tidak terpenuhinya kebutuhan atlit seperti suplemen untuk mendukung kondisi fisik atlit. Faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi atlit yaitu budaya organisasi. Harapan dari kepala sekolah tidak seimbang dengan kondisi yang ada di  sekolah. Selain itu, Pihak dari pusat tidak pernah melakukan pengamatan langsung terhadap atlit.

 

Kata kunci: Kepemimpinan, Kemampuan, Motivasi dan Prestasi atlit


Abstract

 

Coaching and training through sports schools programs have the purpose or aims to improve the performance of the athletes.  Improvement of achievement in high school athletes in East Java who have not been optimal there are a number of factors that correlate with an increase in the athletes achievement at the  school. Leadership as a process of communication and social interaction that affect each other, along with other elements have the potential to become the factor which affect the students achievement. The skill factor of the athletes which are relatively low, inhibits the improvement in their achievement. While Motivation is form an encouragement towards their desire, needs or expectations of athletes in achievement. This study was conducted to determine the effect of leadership, ability and motivation on the achievements of athletes at the UPT of Public High School of Sport in East Java. The method used is a mixture of several methods. The research samples are 100 athletes. The data was collected through questionnaires and interviews. The Data is the processed through the SPSS version 22 program. The effect of the  Leadership, Skills, and Motivation on the students’ Achievement was 56.1%. The existence of health factors which might inhibit the activities of athletes to practice their exercise according to their needs such as nutrition or supplements to support the physical condition of athletes. Other factors that influence athlete achievement are organizational culture. The expectations from school principals are not in line with the conditions of the school. In addition, officials have never made direct observations towards the athletes.

2019
T53742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riffal Ruchiandrean
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji politik identitas dengan 3 pendekatan, yaitu Primordialisme (karakteristik personal, dan latar belakang politik), Konstruktivisme (citra diri, dan kredibilitas), dan Instrumentalisme (manajemen kampanye) terhadap peluang kemenangan pada pilpres 2019. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner sebagai instrument untuk penghimpunan data dan pengolahan data menggunakan anaisis regresi logistik. Data terdiri dari 300 responden millennials yang memiliki media sosial dan juga menggunakan hak pilihnya pada pilpres 2019. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan secara parsial citra diri, kredibilitas, dan manajemen kampanye terhadap peluang kemenangan. Sedangkan terdapat pengaruh negative yang signifikan secara parsial latar belakang politik terhadap peluang kemenangan. Tidak ada pengaruh yang signifikan karakteristik personal dengan peluang kemenangan. Terdapat 7 skenario dan 4 strategi yang paling unggul untuk digunakan sebagai rekomendasi strategi pemenangan untuk target pemilih millennials dan memiliki sosial media. Strategi terkuat adalah menggunakan gabungan strategi politik identitas konstruktivisme dan instrumentalisme dengan nilai peluang kemenengan sebesar 0.92.
This study aims to examine identity politics with 3 approaches, namely Primordialism (personal characteristics, and political background), Constructivism (self-image, and credibility), and Instrumentalism (campaign management) on the chances of victory in the 2019 presidential election. This research method uses the method of Quantitative questionnaire as an instrument for data collection and data processing using logistic regression analysis. The data consisted of 300 millennials respondents who owned social media and also used their right to vote in the 2019 presidential election. The results show that there was a significant positive effect partially on self-image, credibility, and campaign management chances of victory. While there is a significant negative influence partially on political background chances of victory. There is no significant influence of personal characteristics with the chance of victory. There are 7 scenarios and 4 of the most superior strategies to be used as a winning strategy recommendation for millennials and social media voters. by combining constructivism and instrumentalism strategies will be the best strategy with a winning opportunity value of 0.92.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerul Ardhian Syaekh
Abstrak :
Penyebaran faham radikalisme dan aksi terorisme merupakan permasalahan serius yang mengancam kesatuan dan persatuan Negara Republik Indonesia. Terorisme yang berkembang di Indonesia ternyata tidak hanya melingkupi wilayah kedaulatan Indonesia saja, namun operasionalnya hingga ke wilayah Asia Tenggara bahkan dunia Internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pemilihan narasumber dengan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian di Polda Metro Jaya, Densus 88 AT Mabes Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, law enforcement-led strategy lebih cocok digunakan di Indonesia, karena pasca reformasi urgensi terhadap HAM lebih dikedepankan dan law enforcement-led strategy lebih sesuai dengan sistem demokrasi Indonesia saat ini. Kedua, Strategi Penggambilan keputusan Muhammad Tito Karnavian selalu didasarkan pada fakta yang terjadi dilapangan dan pertimbangan manajerial perkara, dengan diperkuat informasi dari intelijen. Ketiga, dalam penyelesian konflik Muhammad Tito Karnavian melakukan pendekatan-pendekatan kepada pihak yang berkonflik untuk mengetahui akar permasalahannya konflik dengan mendatangi satu persatu pihak-pihak yang berkonflik. ......The spread of radicalism and terrorism is a serious problem that threatens the unity and integrity of the Republic of Indonesia. Growing terrorism in Indonesia covers not only the sovereign territory of Indonesia, but its operations to Southeast Asia and even the world. This study uses a qualitative approach and the selected informants by using purposive sampling technique. This research is located in Polda Metro Jaya, Densus 88 AT Police and the National Agency for Combating Terrorism. The results shows that first the law enforcement led strategy is more suitable for using in Indonesia, because in the post reform the urgency of human rights has been put forward and law enforcement led strategy is more in line with Indonesia 39 s democratic system. Second, decision making strategies of Muhammad Tito Karnavian are always based on facts that occur in the field and considerations of managerial matters, with strengthened informations from agent provocateur. Third, in solving the conflicts Muhammad Tito Karnavian approaches to the conflicting parties to find out the root of the problem conflict by visiting one another.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kako, Angelius Wake
Abstrak :
Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan gerakan pemuda Papua, sebagai bagian dari proses sosial yang terjadi di masyarakat papua. gerakan pemuda Papua tersebut difokusikan pada gerakan dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan politik. dengan menggunakan perspektif konflik, peneliti menemukan bahwa gerakan pemuda Papua lahir sebagai reaksi dari relasi struktur dan kultur yang belum mampu membawa perubahan bagi masyarakat Papua. dalam melakukan gerakan, para pemuda membangun interaksi dan wacana serta negosiasi sebagai bagian dari proses sosial sehingga perubahan-perubahan pada tingkat individu, keluarga, komunitas, masyarakat dan kebijakan dapat terjadi di Papua. Berbagai perubahan tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya memperkuat ketahanan nasional Indonesia, namun tidak juga terlepas dari melemahnya ketahanan nasional Indonesia, karena adanya berbagai ragam perjuangan yang dilakukan oleh pemuda Papua dalam bidangnya masing-masing seperti pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan politik. ...... This research aims to describe the Papuan youth movement as a part of the social process happening to the Papuans. The Papuan youth movement focuses on education, economy, socio cultural and politics. From the perspective of conflict, the author of this research found that the Papuan youth movement was born as a reaction of structural and cultural structures which have not given any change to Papuan. In their movement, the youth have been trying to interact, discourse, and negotiate as the parts of social process so that the changes on individuals, families, communities, societies and policies may occur in Papua. Such changes are the integral part of the efforts to strengthen Indonesian national resilience, but they cannot be separated from the weakening of Indonesian national defense, for various kinds of struggles of Papuans in their respective fields such as education, economy, socio cultural, and politics.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Aulia Rasyid
Abstrak :
ABSTRAK
Penyelenggaraan pemerintahan yang otonom, seorang kepala daerah memiliki serangkaian tugas dan wewenang. Otonomi daerah dalam konteks manajemen perubahan ini telah dilakukan dengan sangat baik di beberapa daerah. Beberapa daerah yang dipimpin oleh Kepala Daerah telah berhasil mencuri perhatian sebagian besar masyarakat di Indonesia dan menjadi menarik untuk diamati. Salah satunya Kota Bogor, yang dimpimpin oleh Bima Arya Sugiarto. Kota Bogor yang selama ini dikenal dengan kota sejuta angkot dan kota hujan, kini mengenalkan identitas baru. Kini Kota Bogor dikenal dengan istilah The City Of Runners. Namun keinginan Bima Arya untuk mewujudkan kota Bogor sebagai kota wisata olahraga tidak tercantum secara eksplisit di Visi Misi Kota Bogor dan turunannya. RPJMD sebagai dasar pembangunan Kota Bogor juga tidak menjelaskan konsep tersebut. Meskipun terdapat peluang untuk mewujudkan konsep ini jika dilihat dari tujuan RTRW Kota Bogor. Terdapat kesenjangan antara visi Bima Arya yang dengan peraturan yang ada di Kota Bogor dalam mewujudkan Kota Bogor sebagai Kota Tujuan Wisata Olahraga. Melalui analisis Soft System Method SSM penelitian ini ingin melihat bagaimana gaya kepemimpinan Bima Arya dalam mengelola perubahan, melihat gap visi dan misi serta RPJMD RTRW Kota Bogor dengan kinerja Bima Arya dalam mengelola perubahan menuju kota tujuan wisata olahraga. Selain itu juga untuk memberikan alternative strategi yang akan diambil Bima Arya dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process. Narasumber pada penelitian ini ialah Bima Arya sebagai kepala daerah klien, anggota legislative Kota Bogor dan komunitas olahraga atau runners sebagai user pada konteks ini. Tergambar Gaya kepemimpinan Bima Arya dalam mengelola perubahan dan 5 rekomendasi alternatif untuk menuju Kota Tujuan Wisata Olahraga
ABSTRACT
The conduct of an autonomous government, a regional head has a series of duties and powers. Regional autonomy in the context of change management has been done very well in some areas. Several areas led by the Head of Region have managed to steal the attention of most people in Indonesia and become interesting to observe. One of them is Bogor City, led by Bima Arya Sugiarto. Bogor city which is known as the city of a million angkot and the rain city, is now introducing a new identity. Now the city of Bogor known as The City Of Runners. But Bima Arya desire to realize the city of Bogor as a sports tourism city is not listed explicitly in the Vision mission of Bogor City its derivatives. RPJMD as the basis for the development of Bogor City also does not explain the concept. Although there are opportunities to realize this concept when viewed from the purpose of RTRW Bogor City. There is a gap between the vision of Bima Arya with the existing regulations in the city of Bogor in realizing the city of Bogor as the City of Sport Tourism Destination. Through Soft System Method SSM analysis, this research wants to see how the leadership style of Bima Arya in managing change, to see the vision and mission gap and RPJMD RTRW Bogor City with Bima Arya performance in managing the change to sports destination city. In addition, to provide alternative strategies to be taken Bima Arya by using the method of Analytical Hierarchy Process. Resource persons in this study are Bima Arya as the head of the region client, legislative members of Bogor City and sports community or runners as users in this context. Bima Arya's leadership style in managing change and 5 alternative recommendations to get to the Sports Tourism Destination City.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T50308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Aditya Nur Firmandani
Abstrak :
ABSTRAK
Pendidikan dan pemuda merupakan kedua hal yang saling terkait. Pendidikan merupakan akses dalam mencerdaskan bangsa dan pemuda merupakan sebuah agen perubahan dan generasi penerus suatu bangsa. Prateknya, tidak seluruh pemuda yang ada Indonesia mempunyai kesempatan yang sama dalam hal akses di bidang pendidikan. Pemuda penyandang disabilitas merupakan sebuah contoh kalangan minoritas yang memiliki permasalahan dalam hal akses di bidang pendidikan. Permasalahan penyandang disabilitas dalam bidang pendidikan dapat meliputi ketersediaan pendidikan, pasar tenaga kerja, tenaga pengajar, psikologi, maupun pandangan masyarakat ke penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk peran pemuda pendamping mahasiswa penyandang disabilitas di Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya Malang, menemukan faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam upaya peningkatan akses pendidikan bagi mahasiswa penyandang disabilitas, dan menganalisis persepsi bagi mahasiswa penyandang disabilitas di perguruan tinggi terhadap peningkatan akses pendidikan pemuda disabilitas di perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mix method) dengan penggunaan metode studi kasus tunggal. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan angket, studi literatur, dokumentasi, maupun wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemuda pendamping mampu membentuk mahasiswa penyandang disabilitas di Universitas Brawijaya Malang memiliki Ketahanan Pribadi yang kuat yaitu meliputi : 1) kesempatan dan menempuh pendidikan di perguruan tinggi, 2) Motivasi belajar, 3) Tanggung jawab, 4) Kemandirian, 5) Kepercayaan Diri, 6) Berdaya Saing, 7) Pergaulan Sosial, 8) Keterampilan, dan 9) Komunikatif. Persepsi mahasiswa penyandang disabilitas terhadap peningkatan akses pendidikan pemuda disabilitas di perguruan tinggi menunjukkan bahwa aspek fisiologis merupakan aspek yang utama dibutuhkan bagi penyandang disabilitas. Faktor yang menghambat dalam peningkatan akses pendidikan pemuda disabilitas meliputi 1) Penurunan Mahasiswa Penyandang Disabilitas yang diterima, 2) Kecocokan Pemuda Pendamping dengan Mahasiswa Penyandang Disabilitas, 3) Komitemen Pemuda Pendamping 4) Perbedaan Kemampuan Pemahamanan Pemuda Pendamping 5) Kurangnya Kepuasaan Layanan Konseling, dan 6) Jadwal Layanan Mobil Difabel yang Kurang Efektif.
ABSTRACT
Youth and education are inseparable things. Education is the access for the bright future of the country, meanwhile youth is the agent of change. In fact, not all Indonesian youth have the equal opportunity in education. Youth with disabilities is one of the example of it. Their problems in education include: the educational access, job market, mentorship, psychology and people stereotype. The objectives of this research is to know the role of the peer companion for youth with disabilities at Center of Disabilities Study and Service (PSLD) Brawijaya University Malang, to find supporting and obstacle factors in improving educational access for youth with disabilities, also to analyze the perception of undergraduate students with disabilities toward the improvement of inclusive education access for youth with disabilities in the college.This research used mix method with a single case study. The data were collected through questionnaire, literature study, documentation and interview. The result showed that peer companions are able to develop a strong self defence of the undergraduate students with disabilities which include: 1) the opportunity to have education in college, 2) learning motivation, 3) responsibility, 4) independence, 5) self-confidence, 6) competitive, 7) social association, 8) creativity and 9) communicative skill. The perception of undergraduate students with disabilities toward the improvement of inclusive education access for youth with disabilities in the college showed that physiology aspect is the main aspect needed for them.The obstacle factors in improving educational access for youth with disabilities include: 1) declinein undergraduate students with disabilities admission, 2) the aptness of peer companion to undergraduate students with disabilities, 3) peer companion commitment, 4) the differentiation of the peer companion abilities, 5)dissactification of counseling service and 6) the ineffectiveness of diffable car.
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bahrul Anshori
Abstrak :
Penelitian memiliki tiga tujuan, yaitu, pertama, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilih pada Pilgub Jatim tahun 2018 di Madura. Kedua, menganalisis pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kemenangan paslon Khofifah-Emil pada Pilgub Jatim tahun 2018 di Madura secara simultan dan parsial. Ketiga, menganalisis strategi politik pesantren dalam pemenangan paslon Khofifah-Emil pada Pilgub Jatim tahun 2018 di Madura. Metode yang digunakan adalah pendekatan campuran kualitatif dan kuantitatif (mixed method) dengan teknik analisis data regresi logistik. Hasil pengolahan data menyimpulkan, pertama, ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi pemilih pada Pilgub Jatim tahun 2018 di Madura, yaitu, politik pesantren, program kerja, partai politik, dan dukungan masyarakat muslim modern. Kedua, secara simultan keempat faktor tersebut berpengaruh terhadap kemenangan paslon Khofifah-Emil, sedangkan secara parsial ada lima variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kemenangan paslon Khofifah-Emil, yaitu, program kerja, dukungan masyarkat muslim modern, politik pesantren dengan indikator banyaknya alumni, gender daerah Sumenep, dan gender daerah Bangkalan. Ketiga, hasil dari regresi logistik menunjukkan bahwa strategi politik pesantren yang dijalankan paslon Khofifah-Emil adalah memaksimalkan banyaknya jaringan alumni dan dukungan pesantren modern atau semi modern (masyarakat muslim modern). ......This research has three aims, first, knowing the factors that influence voters in the 2018 East Java Pilgub in Madura. Second, analyzing the influence of these factors on the victory of the Khofifah-Emil candidate pair in the 2018 East Java Pilgub in Madura simultaneously and partially. Third, analyze the pesantren's political strategy in winning the Khofifah-Emil candidate pair in the 2018 East Java Pilgub in Madura. The results of data processing conclude, first, there are 4 (four) factors that influence voters in the 2018 East Java Pilgub in Madura, namely, pesantren politics, work programs, political parties, and the support of the modern Muslim community. Second, simultaneously these four factors influence the victory of the Khofifah-Emil candidate pair, while partially five variables have a significant effect on the victory of the Khofifah-Emil candidate pair, namely, work programs, support for modern Muslim communities, pesantren politics with indicators of the number of alumni, the regional gender of Sumenep, and the regional gender of Bangkalan. Third, the results of the logistic regression indicate that the pesantren political strategy carried out by the Khofifah-Emil candidate pair is to maximize the number of alumni networks and support for modern or semi-modern pesantren (modern Muslim societies).
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nando Yussele Mardika
Abstrak :
ABSTRAK

Civil society adalah kelompok-kelompok non-negara yang berkepentingan untuk menghadapi hegemoni negara yang diwarnai oleh kontrol negara terhadap hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. Penelitian ini meneliti salah satu kelompok civil society yaitu organisasi kepemudaan. Secara keseluruhan penelitian ini akan disajikan dengan analisis diskriptif, yang bertujuan melukiskan secara sistematis hasil penelitian. Kesimpulan penelitian ini menunjukan radikalisme Islam, dengan ciri fanatisme terhadapa ajaran Islam, dan mengenyampingkan sisi kemanusiaan ajaran Islam sehingga muncul sebutan murtad terhadap sesama pemeluk agama Islam. Kedua, menyatakan selain agama Islam harus ditiadakan, dimulai dengan pebuatan yang didasari oleh prasangka buruk terhadap keimanan orang lain, berujung pada intoleransi yang bisa disebut (hate crime). Ketiga, dalam konteks negara, radikalisme Islam adalah keinginan untuk merubah bentuk negara dari sistem demokrasi menjadi sistem Khilafa, dengan tindakan melawan hukum, berhadapan dengan, civil society yang memiliki ciri, pertama terdapat ruang publik yang luas, menguatkan kedua demokrasi, ketiga menguatkan toleransi, dan terakhir keadilan sosial. kemudian organisasi kepemudaan yang diteliti menyebut bahwa media sosial menjadi alat untuk melakukan penyebaran radikalisme Islam, rekrutmen, dan pendidikan anggota, namun dalam praktik gerakan melawan radikalisme, civil society, belum melakukan gerakan yang benar-benar massif, kegiatan yang dilakukan seputar penyuluhan dan sosialisasi. Sehingga belum menunjukan keseriusan dalam menangkal radikalisme Islam di media sosial. 


ABSTRACT

 


Civil society is non-state groups with an interest in dealing with state hegemony which is characterized by state control over almost all aspects of people's lives. This study examines one of the civil society groups, namely youth organizations. Overall this research will be presented with descriptive analysis, which aims to systematically describe the results of research. The conclusions of this study show Islamic radicalism, with the fanaticism characteristic of Islamic teachings, and exclude the humanitarian side of Islamic teachings so that the apostate designation appears to fellow Muslims. Secondly, stating that apart from Islam, it must be abolished, starting with an act based on bad prejudice against the faith of others, leading to a hate crime. Third, in the context of the country, Islamic radicalism is the desire to change the shape of the state from a democratic system into a Khilafa system, against unlawful action, dealing with, civil society that has the characteristics, first there is broad public space, strengthening both democracies, third reinforcing tolerance, and finally social justice. then the youth organizations studied said that social media became a tool for disseminating Islamic radicalism, recruitment, and member education, but in the practice of movements against radicalism, civil society, had not carried out a truly massive movement, activities carried out around counseling and socialization. So that it has not shown seriousness in counteracting Islamic radicalism on social media.

 

2019
T53525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rianisa Mausili
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang Strategi Politisi Muda Pada Pemilihan Kepala Daerah Tingkat Kabupaten dan Tantangan Primordialisme. Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo sebagai pemuda yang ikut dalam kontestasi pilkada di kabupaten Gowa menggunakan jalur independen, melekat unsur primordialisme dalam dirinya dan melawan Raja Gowa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (design studi kasus) yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (in-depth interview) dan dokumentasi. Esensi penelitian ini adalah Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo sebagai Bupati Gowa terpilih pada pemilihan kepala daerah tahun 2015 merupakan potret keberhasilan pemuda dalam kontestasi pemilihan Bupati dalam suatu daerah. Selain itu, Ia sebagai pemuda memiliki hubungan darah dengan bupati sebelumnya sehingga dirinya selalu dikritik sebagai calon yang dipundaknya melekat unsur primordialisme dan memiliki lawan politik yang sangat berat yaitu Raja Gowa yang terlibat dalam kontestasi tersebut. Realitas itu mengharuskan dirinya dan timnya menyiasati dan merancang strategi kampanye berupa mengandalkan seorang komunikator yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni, mengemas kampanye dalam bentuk persuasif melalui pertemuan langsung dengan masyarakat dan membuat program program zikir dan doa sebagai medium untuk menampilkan image dirinya sebagai kandidat terbaik yang religius. Ia juga menggunakan strategi pelibatan relawan yang dari berbagai kalangan untuk menaikkan popularitasnya sebagai kandidat, melibatkan berbagai media untuk menayangkan berita tentangnya secara positif dan yang sangat fenomenal yaitu Ia mampu menentukan pilihannya kepada Karaeng Kio sebagai wakilnya dengan pertimbangan pengalaman birokrasi dan popularitas. Selain itu, dalam kontestasi Pilkada di kabupaten Gowa, citra primordial dikonstruksi melalui simbol-simbol dan praktek politik sehingga kontestasi sesungguhnya hanyalah sebuah pertempuran antara klan Yasin Limpo dan Raja Gowa untuk memperebutkan ruang kekuasaan tertinggi di kabupaten Gowa yaitu menjadi seorang Bupati.
This study discusses about the Strategy of Young Politicians in District Head Election and Primordialism Challenges. Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo as a youth took a part in Gowa elections used an independent way, attached a primordialism to himself and stood out against Gowas King. The method used in this study is a qualitative method (case study design) that is descriptive. Collecting the data has been done by interveiew (in-depth interview) and documentation. The essence of this research is that Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo as the Gowa Regent elected in the 2015 regional head election is a portrait of the success of youth in the contestation of the Regents election in a region. In addition, Ichsan as a youth who has a blood relation with the previous regent was always criticized as candidate whose shoulder was attached to an element of primordialism and had a very heavy political opponent, namely King Gowa who was involved in the contestation. That reality requires him and his team to get around and design a campaign strategy in the form of relying on a communicator who has capable capacity and capability, packing campaigns in a persuasive manner through direct meetings with the community and making remembrance and prayer programs as a medium to present his image as the best faithful candidate. He also used the strategy of volunteer involvement from various circles to increase his popularity as a candidate, involving various media to broadcast the news about him positively and a very fantastic point from Ichsans way is that he made a big decision to choose Your Honour Kio as his vice in consideration of bureaucratic experience and popularity. Otherwise, in the regional election in Gowa district, primordial images were constructed through political symbols and practices so that the actual contestation was only a battle between the Yasin Limpo clan and the King of Gowa to fight for the highest power space in Gowa district, namely becoming a regent.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T53649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library