Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarmauli I.B.M
"ABSTRAK
Imobilisasi sel bertujuan untuk melindungi sel dari gangguan fisik tanpa mengurangi aktivitasnya, termasuk aktivitas menghasilkan enzim. Dalam penelitian ini, telah dilakukan imobilisasi dengan teknik penjeratan terhadap spora Rhizopus oligosporus UICC 116 menggunakan matriks alginat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya pengaruh konsentrasi substrat, dalam hal ini pati singkong, dan pH awal medium terhadap produksi enzim glukoamilase. Dalam penelitian ini, spora Rh. oligosporus UICC 116 yang terimobilisasi ditumbuhkan dalam medium Sukara modifikasi. Fermentasi dilakukan selama 48 jam di atas inkubator berpengocok dengan kecepatan pengocokan 150 rpm pada suhu kamar. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat hubungan antara konsentrasi substrat dan pH awal medium dengan produksi enzim glukoamilase. Pengaruh pH lebih kuat dari pada pengaruh konsentrasi substrat terhadap kemampuan kapang memproduksi enzim, sekalipun pengaruh itu secara statistik tidak nyata."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Mapiliandari
"ABSTRAK
Pululanase (Pululan 6-glukanohidrolase, EC 3.2.1.41) adalah debranching enzyme yang spesifik memotong ikatan α-1,6 dalam pululan, pati, amilopektin, dan glikogen. Enzim ini sangat penting di industri pati yang memproduksi sirup glukosa atau maltosa. Kombinasi pululanase dengan glukoamilase atau β-amilase dalam sakarifikasi pati akan meningkatkan konsentrasi glukosa atau maltosa, mempercepat sakarifikasi dan mengurangi penggunaan glukoamilase atau β -amilase.
Mikroorganisme penghasil pululanase masih relatif sedikit, sehingga memungkinkan untuk mengeksplorasi sumber mikroorganisme lainnya, di antaranya adalah mikroba yang terdapat atau hidup dalam jaringan vascular tanaman. Mikroorganisme endofit ini diduga sebagai sumber potensial penghasil enzim. Eksplorasi mikroorganisme endofit dilakukan terhadap 16 tanaman penghasil karbohidrat non biji koleksi Kebun Raya Bogor dan Kebun Plasma Nutfah Puslitbang Bioteknologi, Cibinong. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mendapatkan mikroorganisme endofit lokal (indigenous) penghasil pululanase dan mengetahui sifat-sifat enzim yang dihasilkannya.
Penelitian diawali dengan melakukan isolasi mikroorganisme yang dilanjutkan dengan seleksi mikroorgansime penghasil pululanase , produksi dan pemekatan enzim serta karakterisasi pululanase yang dihasilkan. Seleksi mikroorganisme penghasil pululanase dilakukan secara bertahap, diawali pada medium padat menggunakan dekstran T-10, tepung beras ketan atau pululan sebagai sumber karbon dan energi. Seleksi selanjutnya dilakukan dalam medium cair.
Dan kegiatan di atas, berhasil diisolasi sebanyak 76 mikroba endofit yang terdiri dari 39 bakteri dan 37 kapang. Di antara 39 bakteri, sebanyak 15 isolat menghasilkan enzim pada dekstran T-10, dan hanya 9 di antaranya menghasilkan enzim pada tepung beras ketan. Di antara 37 kapang, sebanyak 21 isolat dapat menghasilkan enzim pada dekstran T-10 dan 23 isolat menghasilkan enzim pada tepung beras ketan. Namun hanya 16 di antara isolat yang menghasilkan enzim pada dekstran T-10, juga menghasilkan enzim pada tepung beras ketan. Sebanyak 7 isolat kapang hanya menghasilkan enzim perombak tepung beras ketan raja tetapi tidak menghidrolisis dekstran T-10. Adanya aktivitas enzim pada dekstran T-10 dan tepung beras ketan menunjukkan kemungkinan adanya enzim amilase termasuk debranching enzyme.
Dan keseluruhan isolat bakteri dan kapang penghasil enzim perombak dekstran T-10, telah terjaring 9 isolat penghasil enzim pada pululan. Hasil seleksi kultur cair terhadap 9 isolat tersebut diperoleh isolat ICSo.4 penghasil pululanase yang spesifik memutus ikatan α -1,6 dalam pululan. Maltotriosa terdeteksi sebagai produk akhir hidrolisis pululan. Enzim ini memiliki aktivitas sebesar 42,34 x10-3 unit /mL. dan stabil selama penyimpanan 21 hari pada 4 °C.
Penambahan amonium sulfat 0 - 70% mampu memekatkan enzim sebesar 1,05 kali. Pululanase dari ICSo.4 yang telah dipekatkan aktif pada pH dan suhu optimum 4,0 dan 50 °C , serta stabil pada pH 4,5 - 5,5 dan suhu 30 - 40 °C. Kation Mn2+ mampu meningkatkan aktivitas enzim. Namun demikian elektroforesis filtrat enzim menunjukkan adanya 6 pita protein. Nilai Im terhadap pululan dan V°,o. pululanase berturut-turut adalah 27,8 mg/mL dan 0,81 mg/mL/menit. Pululanase dari isolat ICSo.4 ini ternyata juga dapat menghidrolisis amilopektin, glikogen, amilosa, dan soluble starch

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Montasya Ingana Natalia
"ABSTRAK
Sodium alginat (Alginat) adalah salah satu matriks yang dapat digunakan untuk imobilisasi sel dengan metode penjebakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh konsentrasi alginat dan konsentrasi sel, terhadap sintesis enzim α-amilase Bacillus sp. Th4. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui konsentrasi alginat dan sel yang optimum bagi sintesis enzim α-amilase Bacillus sp. Th4.
Untuk itu telah diuji coba konsentrasi alginat antara 2--6%, dan konsentrasi sel antara 5--25% dengan 5 macam kombinasi menggunakan Central Composite Experimental Design (CCED). Sintesis enzim α-amilase diukur dengan metode Virolle et al. yang dimodifikasi. Aktivitas enzim α-amilase dinyatakan dalam unit/ml, kemudian dikonversikan terhadap aktivitas enzim α-amilase standar.
Hasil pengujian statistik dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan ada pengaruh linier, pengaruh kuadratik, dan pengaruh interaksi antara konsentrasi alginat dan sel terhadap sintesis enzim α-amilase. Berdasarkan perhitungan menggunakan kalkulus sederhana,
sintesis enzim α-amilase optimum dapat tercapai jika konsentrasi alginat 2,980 % (b/v) dan konsentrasi sel Bacillus sp. Th4 20,278 % (b/v)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waworuntu, Rosaline Victoria
"ABSTRAK
Berbagai metode imobilisasi sel telah dikembangkan, seluruhnya bertujuan untuk memperpanjang waktu hidup sel dan mempertahankan aktivitas katalitiknya. Penjebakan secara fisik di dalam matriks berpori merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam imobilisasi sel. Pada penelitian mi digunakan Bacillus sp. Th4 yang dijebak dalam matriks karagenan untuk memproduksi enzim α-amilase. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi karagenan dan konsentrasi sel terhadap produktivitas α-amilase.
Sel-sel Bacillus sp. Th4 yang terimobilisasi dalam karagenan diinokulasikan pada medium Kokubu sebagai medium produksi. Fermentasi dilakukan selama 72 jam di dalam inkubator berpengocok pada suhu 45°C dengan kecepatan pengocokan 150 rpm. Pengujian aktivitas α-amilase dilakukan berdasarkan metode Virolle et al., yaitu dengan mengukur penurunan kekeruhan larutan pati yang direaksikan dengan enzim α-amilase.
Hasil penelitian menunjukkan, dalam keadaan terimobilisasi sel-sel Bacillus sp. Th4 dapat tetap mempertahankan aktivitas katalitiknya. Konsentrasi karagenan (0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5% b/v) berpengaruh terhadap sintesis α-amilase, namun konsentrasj sel (5; 10; 15; 20; 25% b/v) tidak menunjukkan pengaruh yang nyata."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Radiastuti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lila Kusuma Rahayu
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeva Rosana
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T6477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Indrati
"Sugar is a very important carbon and energy source for human. The
local production of sugar in indonesia is not adequate and alternative
sources should be found. Microorganisms (Bacillus amyfoiiquefaciens, B. Iicheniformis, B. cereus, B. circulans, B. megaterium, B. polymyxa, B. stearothermophilus, Pyrococcus woeseg P. furiosus, Clostndium thermosulfurogenes, C. thermohydrosulfuricum, Aspergillus awamorL A. nigen A. oryzae, A. saitoil Mucor rouxianus, Penicillium oxalicum, Rhizopus deleman Aerobacter aerogenes, and Streptomyces) are known as producer ot on-amylase, glucoamylase, and pullulanase enzymes through of starch fermentation which may be converted into a sugar compound. A preliminary study on endophytic bacteria proved their ability to grow on soluble starch, glutinous rice, and pullulan. Pullulanase convert pullulan to maltotriosa. This enzyme may work synergistically with on-amylase and with glucoamylase for a better conversion of starch to glucose. An endophytic bacteria lCMe3 obtained from the Research and Development Centre for Biotechnology LIP! at Cibinong, Bogor was examined on its ability to produce pullulanse _ For this purpose, soluble starch 1%, cassava starch 1%, and pullulan 1% (all wlv), were used as carbon and energy source in Bakshi medium (Bakshi etal., 1993). The concentration of the inoculum_was 1.25 x 10° cells/ml. Incubation was carried out at : 30°C (room temperature) and 37°C (Mapiliandari, 1999), at pH 7.0 (Bakshi et al., 1993) and pH 5.0 (Mapiliandari, 1999). The fermentation process was terminated after 24 - 26 hours. The growth of lCNle3 varied depending on carbon source, temperature, and pH. The best growth was found on pullulan at pH 7.0 and incubation temperature of of 30°C . However, when the pH of the medium was lowered to 5.0 (Mapiliandari, 1999) and the incubation temperature 30°C a higher cell number (79.5) x 108 cells/ml was obtained on pullclan as carbon source. The bacteri was grown on cassava starch medium and the pullulanase activity studied. The synergism of pullulanase with amylase and with glucoamylase to degrade cassava starch was also studied. To obtain the crude enzyme extract, the cell mass was centrifuged with a Sorval RC - 26 Plus centrifuge. The Hltrate was then concentrated with UHF, sedimented with (NH4)2SO4, and dialized with buffer Na-acetat (pH 4.8). Activity of the crude enzyme was examined on cassava starch and on
pullulan. The unit activity of enzyme was 1.374 U/ml on cassava starch,
1.290 U/ml on pullulan, and the protein content was 0.039 mglml. The activity of the crude enzyme, after treatment with UHF, was 2.225 U/ml for pullulan, 2.527 U/mt for cassava starch, and the protein content was 0.014 mg/ml. The activity of the crude enzyme obtained after sedimentation with 60% saturation of (NH4)2SO4, was 1.156 U/ml for pullulan, 1.162 U/mi for cassava starch, the protein content 0.579 mg/ml. After dialysed with buffer Na-acetate (pH 4.8) the activity was 6.25 U/ml for pullulan, 6.45 U/ml for cassava starch with the protein content of 2.997 mg/ml. To study the optimum pH and temperaturefor the enzyme production, the isolate iCMe3 was grown on Bakshi medium with various pHs, : 4.0, 4.5, 4.8, 5.0, 5.5, 6.0, 6.5, 7.0 and incubated at various temperatures 30°C, 40°C 50°C, 60°C, 70°C, 80°C, 90°C. The optimum pH for enzyme sinthesis on puliulan was 5.0 (4.81 U/ml) and on cassava starch 4.8 (13.27 U/ml). The optimum temperature for enzyme synthesis on pullulan was 40°C (26416 U/ml) and on cassava starch 50°C (22.34 U/ml). The best synergism of pullulanase with on-amylase for both C sources was 25% (dilution of enzyme), while the synergism with glucoamylase was 100% for pulluian and 50% for cassava starch to convere the starch (pullulanand cassava starch) glucose."
2001
T3164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library