Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Subuh Widhyono
Abstrak :

Tatalaksana dengan tindakan operasi pada fraktur suprakondiler atau interkondiler distal femur ( AO/ OTA type 33 ), masih memberikan tantangan dengan tingkat komplikasi yang signifikan. Komplikasi yang masih string terjadi berupa gagalnya fiksasi dari distal fragmen fraktur, terutama pada tulang yang osteoporotik . Implan yang sering dipakai pada kasus ini adalah 95 derajat "angle blade plate "(ABP ) dan "retrograde femoral nail". Prosedur sekunder berupa tandur tulang mengikuti tindakan pemasangan ABP antara 0 - 17 % dan 0 - 20 % setelah pemasangan "retrograde intramedular nail". Secara klinis basil pemasangan 1M nail dilaporkan memberikan basil yang baik, tetapi pemakaiannya sulit pada fraktur artikular yang kominutif dan pemasangan screw interlocking pada distal osteoporotik femur merupakan masalah tersendiri. Sanders dkk mengajukan pemasangan pelat pada sisi medial setelah pemasangan pelat 'condyler buttress' "Less invasive stabilization system" ( LISS ; Synthes, Paoli, PA) merupakan 'locked plate' sistim fiksasi interna yang dikembangkan untuk melakukan fiksasi pada fraktur suprakondiler atau interkondiler distal femur. Karakteristik berupa 'multiple fixed-angle screw' fiksasi distal dan proksimal dengan 'unicortical screws'.

Di FKUIIRSUPNCM dikembangkan clover plate dan cloverplate dengan sistim locking untuk daerah periartikuler yang merupakan alternatif implan yang lebih terjangkau untuk mcmenuhi kebutuhan pasien yang tidak mampu. Sehingga pasien tak mampu dapat ditolong terutama dengan mengurangi jumlah biaya untuk membeli implan yang hampir tidak terjangkau oleh mayoritas pasien di RSUPNCM.

Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T58442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suluh Bendang Fizuhri
Abstrak :
Sampai saat ini, patah tulang pinggul makin sering dilaporkan dan masih tetap menjadi tantangan bagi ahli Wait orthopaedi. Pada orang-orang tua, patah tulang pinggul intrakapsular sering disebabkan oleh trauma yang tidak berat (energi ringan), seperti akibat terpeleset. Akan tetapi, pada orang-orang muda, patah tulang pinggul intrakapsular biasanya disebabkan oleh trauma yang hebat (energi besar), dan seringkali disertai oleh cedera pada daerah yang lainnya serta meningkatkan kemungkinan terjadinya avascular necrosis dan nonunion. Walaupun penatalaksanaan di bidang orthopaedi dan geriatri telah berkembang, akan tetapi mortalitas dalam satu tahun pasca trauma masih tetap tinggi, berkisar antara 10 sampai 20 persen. Sehingga keinginan untuk mengembangkan penanganan fraktur ini masih tetap tinggi. Reduksi anatomis dini, kompresi fraktur dan fiksasi internal yang kaku digunakan untuk membantu meningkatkan proses penyembuhan fraktur, akan tetapi jika suplai darah ke kaput femur tidak dikontrol dengan balk, dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan terjadinya avascular necrosis. Secara umum, penggunaan skrew kompresi tunggal yang besar untuk memfiksasi fraktur leher femur tidak dapat direkomendasikan. Skrew ini akan banyak mengorbankan bagian terigah tulang pada leher femur, dan jika penempatannya tidak optimal, akan dapat mencederai suplai darah ke kaput femur sehingga mengakibatkan kemungkinan terjadinya penyembuhan tulang menjadi berkurang. Hasil klinis yang sangat balk didapatkan bila menggunakan skrew cancellous yang disusun paralel. Beberapa studi biomekanika menunjukkan bahwa skrew cancellous yang disusun paralel secara biomekanika setara dengan sliding hip screw (SHS). Rehnberg dan Olefrud menemukan adanya korelasi antara fiksasi dengan skrew terhadap kekuatan dari koteks lateral. Berdasarkan studi yang telah dilakukannya, mereka menyimpulkan bila korteks lateral tidak dapat memberikan stabilitas yang cukup untuk mencegah terjadinya pergeseran skrew dan gaya reduksi, akan menimbulkan komplikasi dan sering terjadi gagal sambung, sedangkan Parker menyimpulkan tidak ada pengaruh yang berarti dari pemberian tambahan side plate. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kekuatan dan korteks lateral dalam mempertahankan fiksasi skrew cancellous paralel terhadap gaya aksial serta apakah kekuatan dari korteks lateral dapat diperbaiki. Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah yang tersebut di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Berapakah besarnya gaya aksial yang dapat ditahan oleh korteks lateral pada fraktur leher femur yang telah reduksi anatomis dan difiksasi dengan menggunakan skrew cancellous paralel? 2. Berapakah besarnya gaya aksial yang dapat ditahan bila korteks lateral diperkuat dengan periarthricular plate?
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Librianto
Abstrak :
Background data: The treatment of bicondylar tibia plateau fractures remains controversial. Lateral buttress plate and medial antiglide is favored by AOIASIF. Recently treatment of this fracture by less invasive stabilization system in the lateral side by using locked screw plate was gained acceptances by many surgeons. In Cipto Mangunkusumo Hospital local Iocked clover plate was designed, which is given better economics solutions. Objective: To compare the fixation stability between single lateral local locking plate and double plating system that using lateral buttress and medial antiglide in the treatment of bicondylar tibial plateau fracture. Design: One model (Synbone 1110, normal bone quality) tibia was used. Bicondylar tibia fracture model that design by Horwitz was used. Invite biomechanical axial loading, tested to the both group was tested. Intervention: Five pairs of fracture model was used. Stabilization using lateral buttresslmedial antiglide one third tubular in one group and unilateral local locking Clover plate (LCP) in other group. Five vertical loads levels were used (150 N, 300 N, 450 N, 600N and 750N). Irreversible (plastic) deformation was the main parameter of interest. Main out come measures: Irreversible (plastic) deformation was the main parameter of interest. Failure was defined as more than 5 mm displacement in the particular surface in medial condyle. Result: Vertical subsidence depended on the applied load but not on the method of fixation. The displacement of medial plateau was recorded. With confidence interval 95%, and P less than 0,05 was statistically significance. All the displacement was statistically no significantly difference P > 0,05 in five different level even the mean displacement was higher in the same loading in the local locked clover plate. Conclusion: Single lateral local locked clover plate could give good stability in the treatment of bicondylar tibial plateau fracture that statistically no difference to double plating which using lateral buttress and medial antiglide, even though still need further investigation.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T21122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yamato Satria Dharma
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Edwin Parlindungan
Abstrak :
Objective To compare the fixation stability between cloverleaf locking plate and Condylar Buttress Plate ill Supracondylar Femur Fracture Method These research is a biomechanical study, using femoral bovine bones as a specimen. There are two groups, first group using the cloverleaf locking plate and the second group using Condylar Buttress Plate. After instrumented with the implants, the bone were osteomised to make a gap 2,5 cm, then boths specimens are loaded with axial force with Shimadzu machine 0,05 mm per minute speed. The force that made the medial displacement of the bone 1,3,5, I 0 mm were recorded. Result: The axial loading that cause displacement 1,3 ,5, I 0 mm in cloverleaf locking plate are statically more significant with t-test independent significant p=O,OO «0,05).The load to failure in cloverleaf locking plate is at 3 mm displacement (3944N) and Condylar Buttress Plate is 3 mm (2810 N). Conclusion: The fixation of cloverleaf locking plate in axial forces is more stable than the Condylar Buttress Plate
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library