Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handarwati Murherriani
Abstrak :
Dalam menghadapi situasi bisnis asuransi yang penuh dengan tantangan dan ketidaktentuan khusus di Indonesia profesionalisme tenaga kerja adalah penting Bisnis asuransi menjual atau menyediakan kepercayaan yang menjadi dasar setiap kegiatan industri asuransi Dengan demikian kepercayaan merupakan modal besar bagi bisnis asuransi yang kini telah membesar dalam skala nasional maupun internasional mutu karyawan asuransi dan pemantapan profesionalismenya tidaklah berdiri sendiri Karena profesionalisme itu sendiri didorong oleh modal dasar manusianya yang juga dipengaruhi oleh berbagai faktor kerja. Dan berbagai faktor yaitu faktor dari pekerjaan maupun faktor lingkungan kerja akan dapat menunjuk pada motivasi tertentu yang berlaku dikalangan karyawan asuransi mi Apabila dikaitkan dengan tuntutan bisnis asuransi seperti sekarang maka pemenuhan kebutuhan karyawan akan menyebabkan timbulnya kepuasan kerja dan mempertinggi aspirasi karyawan dan selanjutnya akan mencapai tujuan perusahaan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui adanya variasi dalam beberapa aspek motivasi karyawan yang akan digunakan sebagai petunjuk motivasi kerja yang berkembang dikalangan karyawan asuransi Karena seperti diketahui motivasi adalah pengarahan perilaku pada tujuan Jadi jelaslah pencapaian tujuan baik secara individual maupun organisasional akan memperkecil atau menghindarkan kemungkinan terjadinya konflik-konflik dan bahkan akan menimbulkan sikap-sikap positif dalam rangka efektifitas organisasi. Dari penelitian yang dilakukan nampak bahwa karyawan asuransi sadar akan potensi diri Hal ini dapat dilihat terutama dari keinginan yang kuat untuk berkembang sehingga dapat memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada dan aspirasi karyawan yang merupakan ungkapan keinginan karyawan di masa datang Keadaan mi akan menunjang kepuasan kerja karyawan yang sebagian besar akan tercapai apabila dapat dipenuhi oleh perusahaan Dengan demikian dapat dikatakan motivasi kerja yang berkembang dikalangan karyawan asuransi ini merupakan hal yang harus diketahui dan kemudian diberikan penyalurannya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sulistio Budi Santoso
Abstrak :
ABSTRAK
PT Aseam Indonesia merupakan sebuah lembaga keuangan bukan bank yang berkedudukan di Jakarta. Dalam fungsinya sebagai lembaga keuangan bukan bank ini PT Aseam Indonesia beroperasi dengan cara memberikan kredit, melakukan penghimpunan dana dan memberikan jasa konsultasi perbankan lainnya. Sebagai lembaga keuangan PT Aseam Indonesia memiliki sifat-sifat khusus yang tidak sama dengan lembaga keuangan lainnya. Kekhususan ini adalah sebagai akibat adanya pembatasan- pembatasan yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah seperti tidak adanya cabang dan larangan untuk melakukan penghimpunan dana yang berasal dari Deposito, giro dan tabungan. Sebagai salah satu jenis unit usaha PT Aseam Indonesia menerapkan konsep-konsep pemasaran dalam operasi usahanya. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT Aseam Indonesia tercakup dalam konsep bauran pemasaran (marketing-mix). Konsep ini terdiri atas kegiatan produk, promosi, distribusi dan penetapan harga. Keempat kegiatan ini dilakukan secara terpadu untuk memperoleh hasil yang optimal. Produk yang ditawarkan oleh PT Aseam Indonesia terdiri atas pemberian pinjaman (kredit) yang dananya diperoleh dan berbagai sumber seperti surat-surat berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima, hutang lainnya, pinjaman subordinasi serta modal dan cadangan. Pinjaman yang diberikan kepada nasabah ditarik suatu beban biaya yang ditetapkan melalui kebijaksanaan penetapan harga secara floating rate. Promosi yang dilakukan oleh PT Aseam Indonesia sama seperti yang dilakukan oleh perusahaan lain hanya ada sifat khusus sesuai dengan falsafah yang dianut yaitu promosi melalui ketrampilan karyawan. Karena adanya peraturan yang melarang lembaga keuangan bukan bank untuk mendirikan cabang di luar Jakarta maka PT- Aseam Indonesia mengirimkan para pembina kredit kepada para calon nasabah yang berada di luar Jakarta. Berdasar pada penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa PT Aseam Indonesia telah melakukan konsep bauran pemasaran sama seperti apa yang telah dilakukan oleh perusahaan lain dengan keunikan-keunikan sesuai dengan keadaan perusahakan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Mardalena
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunki Irawati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kunti Widiastuti
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D.A Prasetia
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria S. Bono W.
Abstrak :
ABSTRAK
Persaingan di dalam dunia pers sangat dibutuhkan karena merupakan tantangan bagi penerbit untuk meningkatkan kwalitas dari produknya. Persaingan ini juga terjadi pada majalah wanita. Dimana dengan semakin banyaknya majalah wanita yang beredar, pembaca dituntut untuk semakin kritis dalam mengalokasikan dananya untuk dapat memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Majalah Sarinah dalam menghadapi persaingan tersebut, melaksanakan segmentasi pasar, dimana dalam menentukan pasarnya majalah Sarinah membaginya berdasarkan karakteristik demografi, geografi dan psikografis. Berdasarkan karakteristi k demografis, pembaca majalah Sarinah terdiri dari pria dan wanita dengan usia sekitar 20 40 tahun dengan tingkat pendidikan SLTP, SLTA, Ak/PT. Sedangkan pekerjaan ditentukan berdasarkan pekerjaan pembacanya. Untuk penghasilan dan pengeluaran pembaca berkaitan dengan harga dari majalah Sarinah dan kebutuhan sehari-hari serta jumlah anggota dalam keluarga dan status perkawinannya. Hal ini disebabkan karena harga majalah Sarinah relatif mahal, dengan biaya produksi yang cukup tinggi, mengakibatkan Sarinah hanya dapat dijangkau untuk pembaca sehubungan majalah dari kelas sosial menengah ke atas dengan penghasilan rata rata menengah dan tinggi. Dilihat dari karakteristik geografis, majalah Sarinah telah menyebar keseluruh kota di Indonesia, dengan DKI Jakarta sebagai daerah pemasaran yang' terbesar (42%). Saluran distribusi yang dipergunakan majalah Sarinah dalam menyampaikan produknya merupakan saluran distribusi yang umum dipergunakan oleh media lainnya, yaitu melalui distributor, agen, sub-agen, pengecer serta loper majalah. Dari karakteristik psikografis, motivasi pembaca untuk membeli majalah Sarinah turut mempengaruhi tingkah laku pembeliannya, yang mendapat rangsangan dari luar maupun dari dai am diri pembaca. Rangsangan dari luar berasal dari produk ma jalah Sarinah sendiri, yang terdiri dari bahasa,foto serta artikel/rubrik yang disajikan,dan kegiatan promosi yang dilakukan. Rangsangan dari diri pembaca dapat dilihat dari keputusan membeli, yang meliputi yang mempengaruhi pembaca untuk membeli majalah dan manfaat yang diperolehnya. Sedangkan sumbangan yang diberikan majalah Sarinah pada hobby, pengetahuan serta pekerjaan sangat kecil, karena majalah Sarinah lebih banyak bersifat menghibur khususnya dalam kaitannya dengan kebutuhan wanita. Untuk lebih menekankan pada bidang tertentu majalah sarinah hanya menyajikan secara garis besarnya saja.
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romy Frida M.
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk kayu Indonesia, maka Pemerintah telah mengeluarkan keputusan lewat SK Mentri Keuangan Republik Indonesia No. tanggal 10 Oktober 1989, yang menaikkan tarif ekspor untuk mendorong 1134/KMK.013/89, jenis kayu gergajian. Hal ini telah perusahaan yang memproduksi kayu gergajian pengembangan terhadap produk kayu gergajian tersebut. semua untuk melakukan Demikian juga dengan P.T Kiani Sakti yang melakukan kegiatan produksi dan ekspor kayu gergajian sejak tahun 1987, turut memikirkan pengembangan produknya ke arah produk moulding. Namun untuk memasuki usaha baru dengan mengembangkan produknya itu memerlukan suatu strategi yang menyangkut produk dan pasar, agar usaha tersebut dapat memberi keuntungan yang berati bagi perusahaan. Berdasarkan teori yang digunakan, strategi dalam rangka memasuki usaha baru tersebut atau Entry Strategy ditetapkan dengan melihat 2 faktor utama : teknologi dan yaitu dengan membandingkan kemampuan teknologi yang dimiliki perusahaan saat ini dan yang dibutuhkan untuk memproduksi moulding, dan duga membandingkan pasar yang telah dimasuki dalam memasarkan kayu gergajian dan pasar yang dimasuki akan untuk memasarkan produk moulding. Dengan perbandingan itu dapat diketahui keadaan teknologi dan yang akan dimasuki tersebut, apakah merupakan teknologi/pasar yang dasar (base) bagi perusahaan, atau baru/tidak asing (new/unfamiliar), pasar atau baru/asing (new/unfamiliar). Berdasarkan teori yang digunakan, kombinasi kedua faktor di atas dapat menentukan alternatif entry strategy bagi perusahaan. Dari analisis yang dilakukan terhadap P.T Kiani Sakti, yang menyangkut ' teknologi dan pasarnya, maka didapatkan suatu kesimpulan bahwa teknologi moulding merupakan teknologi yang baru bagi perusahaan, namun perusahaan sudah mulai tidak asing dengan teknologi tersebut walaupun belum pernah terlibat langsung dalam penggunaannya (new/familiar); pasar untuk moulding juga merupakan pasar yang baru bagi perusahaan dan perusahaan masih asing dengan pasar tersebut (new/unfamiliar). Dengan kombinasi new/familiar dan new/unfami1iar tersebut, maka alternatif entry strategy yang diberikan kepada P.T Kiani Sakti adalah : venture Capital, venture nurturing, dan educational acquisition, dimana perusahaan dapat memilih sesuai dengan kebijaksanaan intern perusahaan.
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milky Iskandar
Abstrak :
ABSTRAK
Pengelolaan modal kerja merupakan tugas penting bagian keuangan perusahaan. Tugas ini menjadi amat penting selain karena nilai modal kerja yang sering lebih dari separuh aktiva perusahaan juga karena modal kerja berkaitan erat dengan 3 aspek penting dalam pengelolaan suatu perusahaan, yaitu : aspek likuiditas, aktivitas dan juga profitabilitas. Bagian Keuangan dalam mengelola modal kerja perusahaan harus memperhatikan ketiga aspek tadi. Tugas pengelolaan modal kerja dengan memperhatikan ketiga aspek tadi bukanlah hal yang mudah karena dihadapkan pada dua kutub yang bertentangan. Modal kerja disatu pihak dibutuhkan untuk dapat membayar utang setiap saat ,menjalankan kegiatan sehari-hari dan untuk dapat menghasilkan laba. Dilain pihak modal kerja juga membutuhkan biaya. Modal kerja yang besar mengakibatkan likuiditas perusahaan meningkat, akan tetapi bila telalu besar akan mengurangi keuntungan. Agar profitabilitas tidak berkurang maka aktivitas perusahaan harus diperhatikan. Apakah perusahaan mampu mengelola modal kerja sedemikian besar. Pengelolaan modal kerja PD. X tahun 1986 dan 1987 cenderung konservatif. Modal kerja demikian besar, likuiditas badan usaha besar. Walaupun likuiditas badan usaha, besar likuiditas perusahaan sangat kecil karena ada ketidak seimbangan antara persediaan dan aktiva lancar lainnya. Akibatnya aktivitas perusahaan demikian rendah dan selanjutnya membuat laba perusahaan juga rendah. Awal tahun 1988 perusahaan mendapat Proyek Segi Tiga senen. Proyek ini cukup besar bila dilihat dari ukuran proyek-proyek terdahulu. Untuk proyek pembebasan tanahnya perusahaan telah mendapatkan pinjaman jangka panjang dari Departemen Keuangan sebesar 17,5 milyar. Selain itu perusahaan juga mendapatkan pinjaman jangka pendek 2,25 milyar dari BPD. Masuknya Proyek Segitiga Senen ini ternyata mengakibatkan perusahaan semakin kesulitan likuiditas (likuiditas perusahaan). Proyek ini ternyata menyerap fikiran serta tenaga pengelola perusahaan, akibatnya proyek lain agak terbengkalai. Pembebasan mengakibatkan Segitiga Senen nilai persediaan meningkat menjadi cukup tinggi. Peningkatan persediaan yang demikian tinggi perlu dana lancar untuk mengelolanya. Akibat kesulitan dana tersebut aktivitas perusahaan menurun jauh dan laba perusahaan juga merosot. Sampai akhir tahun 1989 belum terlihat titik terang yang menunjukkan pemecahan masalah. Proyek Segitiga Senen masih dalam tahap pembebasan tanah dan belum menghasilkan, sedangkan persediaan tanah semakin banyak dengan proyek pembebasan tanah tersebut.
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>