Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Firwandri Marza
Abstrak :
Tujuan perencanaan kebutuhan obat terpadu di kota atau kabupaten adalah untuk mengoptimalkan dana obat melalui peningkatan koordinasi unit-unit kerja yang terkait dengan perencanaan obat sehingga perencanaan obat menjadi lebih efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan kesehatan. Di kota Solok Sumatera Barat telah dibentuk Tim Perencanaan Obat Terpadu pada tahun 1999, Tim ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Walikota Solok nomor 188.4513431SK-WSL/1999. Kenyataannya tim dimaksud belum dapat bekerja dengan baik hal ini terlihat belum sesuainya jumlah dan jenis obat untuk kebutuhan pelayanan kesehatan dasar di kota Solok. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran sistem mutu perencanaan kebutuhan obat terpadu untuk unit pelayanan kesehatan dasar di kota Solok tahun 2000, yang dilihat dengan pendekatan sistem pemasok, masukan, proses, keluaran, dan pelanggan. Penelitian ini dilakukan dengan memakai metoda kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada informan pemasok, Tim perencanaan obat terpadu, dan informan pelanggan, serta dilakukan penelusuran dokumen pada pencatatan obat yang ada. Dari hasil penelitian ini terlihat tingkat ketersediaan informasi (pemasok ) untuk perencanaan kebutuhan obat sudah baik, sudah ada tim perencanaan kebutuhan obat terpadu di kota Solok namun Surat Keputusan Walikota Solok mengenai pembentukan tim belum mencantumkan tugas dan fungsi personil secara, jelas dan tegas. Sedangkan tenaga yang terlibat dalam perencanaan kebutuhan obat terpadu sudah baik, terlihat dari pendidikan formal yang dimiliki, dan mereka telah mengikuti pelatihan pengelolaan obat. Tidak tersedianya dana untuk perencanaan kebutuhan obat terpadu. Data untuk perencanaan kebutuhan obat selalu tersedia, belum adanya mekanismen kerja secara tertulis, dan belum efektifnya koordinasi antara personil tim perencanaan obat terpadu, Panitia pengadaan obat telah mempergunakan lembar perencanaan kebutuhan obat untuk dasar pengadaan obat tahun 2000. Untuk terlaksananya perencanaan kebutuhan obat sesuai dengan jumlah, jenis dan pengadaannya tepat waktu perlu ditingkatkan pemahaman azas pengelolaan obat terpadu (pemberdayan daerah, koordinasi, keterpaduan) baik pada Pemerintah Kota Solok, maupun pada Tim perencanaan obat terpadu kota Solok.
Quality System Analysis of Integrated Drug Need Plan for Basic Health Service Unit in Solok City in the Year of 2000 The objectives of integrated drug need plan in the city or in the regency is to optimize the drug-fund through increase of job coordination units related to drug plan so that drug plan becomes more effective and efficient in increasing the quality and in extending the scope of public health service In the city of Solok, West Sumatera has been formed by the integrated drug plan team in 1999. This team is formed based on the decision letter of Solok Mayor No. 188.4513431SK-WSLJ1999. In fact, intended team cannot operate well and this case is seen not accorded with the amount and sort of drugs for the basic health service need in Solok Hence, this investigation intention is to know the system description of integrated drug need plan quality system for the basic health service unit in Solok in the year of 2000 can be seen by using the approach system (supplier, input, process, output, and customer). This observation is performed by using the quality method. Data collection is performed by using the deep interview ti the supplier's informant, integrated drug plan team, and customer informant, and the existed record From this observation result is seen the level of information availability of well-needed drug plan, has provided the integrated drug need plan team in Solok, but the sion Letter of Solok Mayor concerning the formation team not mentioned about the task and function of personnel in detailed, clear, confirmed. While, the involved staffs in the integrated drug need plan has been good which can be seen from owned formal education, has followed the drug management training. The drugs are not provided for the integrated drug need plan. Data for the integrated drug plan is always provided, and unexisted mekanisme jobs in written and uneffectiveness of coordination among the team personnel integrated drug plan, and drug supply committee have utilized the sheet of drug need plan for the basic supply of need in 2000. In performing the plan of drug need in accordance with the amount and availability on time needs to increase the principle apprehension of integrated drug management (local empowerment, coordination, integration) either in Solok government or integrated drug plan team in Solok Bibliography: 55 (1981-2001)
2001
T4605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Pebriani
Abstrak :
Air memiliki peranan yang penting bagi tubuh, namun seringkali menjadi hal yang dilupakan sehingga tanpa disadari banyak remaja yang mengalami dehidrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan minum air putih dan faktor lainnya dengan asupan air total pada siswa/i di SMP Negeri 1 Depok tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 dengan melibatkan 195 responden kelas 8 di SMP Negeri 1 Depok yang didapat dengan total sampling. Variabel independen yang diambil adalah karakteristik responden (jenis kelamin dan uang jajan), status gizi, aktivitas fisik, pengetahuan gizi dan kebiasaan minum (berdasarkan waktu minum dan membawa bekal minuman ketika bepergian, kebiasaan minum air putih, berdasarkan jenis minuman yang tidak dianjurkan dan dianjurkan). Asupan air diperoleh dengan wawancara food recall 2x24 jam, variabel status gizi diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, sementara variabel lainnya diperoleh dengan pengisian kuesioner. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi-square. Sebanyak 53,3 % responden dengan asupan air total kurang dari 2000 ml/hari. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kebiasaan minum air putih merupakan satu-satunya variabel yang memiliki hubungan dengan asupan air total. Siswa/i diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan minum yang baik, selain itu, kepada pihak sekolah agar memberi dukungan maupun menyelenggarakan kegiatan bersifat edukatif dan aplikatif untuk meningkatkan asupan air sehingga dampak kekurangan air bagi tubuh dapat diminimalisir. ......Water has an important role for the body, but it is often ignored by adolescents. As a result, they become dehydrated unconsciously. The purpose of this study is to find out the relationship between drinking water habits and other factors on the total water intake in Junior High School 1 Depok students in 2014. The study was conducted on April 2014. It used cross-sectional design which was involving 195 respondents of eighth grade students in Junior High School 1 Depok. All respondents were obtained by a total sampling. The independent variables were the characteristics of respondents (gender and pocket money), nutritional status, physical activity, knowledge of nutrition, and drinking habits (based on drinking time and bringing drinks in traveling; drinking water; and the kind of beverages that are recommended or not recommended). The data about the total water intake for each respondent was obtained by food recall interview within 2x24 hours, and the nutritional status data was obtained by measuring weight and height. Moreover, the other variables were obtained by means of questionnaires. Bivariate analysis used chi-square test. From 195 respondents, 53.3% of them have a total water intake less than 2000 ml/day. Statistical tests show that only drinking water habits variable has relationship with a total water intake. The students are expected to improve the knowledge about the important of water for their body, so they will have good drinking habits. Also, the school should give supports and facilitate educated and applicable activities to increase the intake of water. As a result, the bad impacts of lack of water for the body can be minimized.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fardilla Fitriyani Sumardi
Abstrak :
ABSTRAK
Obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapat meningkatkan risiko hipertensi, dislipidemia, diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, stroke, osteoartritis, dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku sedentary, asupan gizi, pola makan, kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman ringan tinggi energi, pengetahuan gizi, dan jenis kelamin dengan obesitas pada mahasiswa FIB UI. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2017. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa S1 Reguler laki-laki dan perempuan sebanyak 151 mahasiswa dari setiap angkatan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengisian kuesioner mandiri, serta wawancara 2x24 hours food recall. Prevalensi obesitas sebesar 22,5 . Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara perilaku sedentary p-value:0,004 , kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan tinggi energi p-value:0,024 , dan kebiasaan mengkonsumsi minuman ringan tinggi energi p-value:0,000 dengan obesitas. berdasarkan hasil penelitian disarankan agar mahasiswa lebih aktif secara fisik dan mengurangi konsumsi makanan dan minuman ringan tinggi energi.
ABSTRACT
Obesity is a public health problem that can increase the risk of hypertension, dyslipidemia, type 2 diabetes mellitus, coronary heart disease, stroke, osteoarthritis, and cancer. This study aims to determine the association of sedentary behaviour, nutritional intake, dietary pattern, high energy snack and beverage consumption habit, nutritional knowledge, and sex with obesity in students of Faculty of Humanities Universitas Indonesia. This study used a cross sectional design that conducted in February until June 2017. Samples used in the study were student of Faculty of Humanities as many as 151 student. Data were collected with measuring weight and height, self administered questionnaire, and 2x24 hours food recall. The prevalence of obesity was 22,5 . The result of analyses showed that there rsquo s a significant association between sedentary behaviours p value 0,004 , high energy snacks consumption p value 0,024 , high energy beverages consumption p value 0,000 and obesity. The results suggest that student should be more physically active, adn reduce comsumption of high energy snacks and beverages.
2017
S68726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maitri Prasetyo
Abstrak :
Label Front-of-Pack Traffic Light saat ini tengah banyak didiskusikan mengenai manfaatnya dalam membantu konsumen memilih makanan yang lebih sehat. Di Indonesia sendiri saat ini masih jarang dilakukan penelitian mengenai pengaruh dari label Front-of-Pack Traffic Light. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi baik daya terima mencakup kesukaan, kemenarikan, dan beban kognitif dan pemahaman objektif subjek. Penelitian ini menggunakan desain studi kuasi-eksperimental pre-test ?? post-test kelompok kontrol. Sebanyak 40 mahasiswa menjadi subjek dalam penelitian ini. Subjek tersebut kemudian dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan dipaparkan dengan jenis label gizi yang berbeda: label Front-of-Pack Traffic Light perlakuan dan label informasi nilai gizi kontrol. Subjek diminta untuk mengisi kuesioner yang berisikan 13 pernyataan terkait daya terima label gizi mencakup kesukaan, kemenarikan, dan beban kognitif dan 23 pertanyaan untuk mengukur pemahaman membaca label gizi dan kemampuan identifikasi makanan yang lebih sehat. Perbedaan rata-rata antar kedua kelompok kemudian dianalisis menggunakan uji independent t-test. Label Front-of-Pack Traffic Light dianggap sebagai label dengan daya terima yang lebih baik dibandingkan dengan label informasi nilai gizi.
Front of Pack Traffic Light nutrition labelling design becomes one of the labelling schemes that is the most discussed regarding their effect on aiding consumers on healthy food choices. In Indonesia, there is still lack of research about Front of Pack Traffic Light nutrition labelling. Hence, the present study aimed to evaluate FOP TL labels effectiveness, by evaluating both respondent acceptability including liking, attractiveness and perceived cognitive workload and their objective understanding. The design of this research is pre test and post test control group quasy experimental. There are 40 college students who participate to become subjects of these research. Subject then will ask to answer the question about acceptability and understanding of nutrition labelling. The results showed that on acceptability aspect, Front of Pack Traffic Light labelling has better acceptability that nutrition fact panel.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovila Putri Salsabila
Abstrak :
Obesitas dan Diabetes Melitus merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Diabetisi yang obesitas cenderung memiliki kontrol glikemik, gula darah, dan tekanan dari yang lebih buruk. Obesitas pada diabetisi berisiko untuk mengalami komplikasi lebih lanjut dari penyakit serta penyakit kardiovaskular lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian obesitas berdasarkan faktor gaya hidup, asupan dan konsumsi, kepatuhan diet, pengetahuan, lama menderita diabetes melitus, serta karakteristik individu pada diabetisi di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 119 orang. Pengukuran asupan dilakukan menggunakan SFFQ, aktivitas fisik menggunakan GPAQ, dan variabel lain menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 58 diabetisi mengalami obesitas IMT ge;25 kg/m2. Hasil yang bermakna pvalue < 0,05 ditemukan pada aktivitas fisik, asupan energi, asupan karbohidrat, kepatuhan diet, dan lama menderita diabetes melitus. Edukasi oleh pihak puskesmas penting dilakukan untuk mengurasi obesitas serta mencegah komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular dari diabetes melitus. ......Obesity and Type 2 Diabetes Mellitus are two components that related each other. Diabetic patients are more risk to have poor glycemic control, high blood glucose, and high blood pressure. Obesity among adult with type 2 diabetes heightens the risk of other comorbid diseases and cardiovascular disease. The aim of this study was to determine the differences of Obesity based on life style, intake and consumption, adherence to diet, health and nutrition knowledges, duration of diabetes mellitus, and individual characteristics in diabetic in District Health Clinics Pasar Minggu South Jakarta. This study was conducted by using a cross sectional design study and purposive sampling technique, were collected from 119 subjects. Food intake was assessed with Semi Food Frequency Questionnaire, Physical Activity with Global Physical Activity Questionnaire, and other variabel with questionnaire. The result showed proportion of obesity among adult with type 2 diabetes was 58 BMI ge 25 kg m2. This research also showed that physical activity, energy intake, carbohydrate intake, adherence to diet, and duration of diabetes mellitus were significantly associated with obesity in diabetics pvalue 0,05. Health education is important for diabetic patients to reduce obesity and prevent microvascular and macrovascular complications of diabetes melitus.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Rimasandi
Abstrak :
Konseling dengan pendekatan gaya hidup untuk perubahan perilaku, salah satunya dengan diet penurunan kalori, telah terbukti dapat menangani gizi lebih. Akan tetapi, pemberian intervensi tatap muka memiliki beberapa keterbatasan, antara lain keterbatasan jangkauan intervensi, serta pemberian umpan balik yang tidak tepat waktu. Berbagai studi menunjukkan bahwa konseling gizi dengan menggunakan metode telehealth dapat berperan dalam penanganan gizi lebih. Saat ini penelitian mengenai telehealth dalam bidang gizi di Indonesia masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendampingan gizi yang meliputi pemberian konseling, edukasi, dan monitoring evaluasi berbasis telehealth terhadap pengetahuan gizi dan asupan zat gizi makro. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental dengan pemberian intervensi selama 3 minggu berupa pendampingan gizi pada 21 PNS wanita di Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Depok (perlakuan) dan edukasi gizi pada 15 PNS wanita Dinas Pendidikan Kota Depok (kontrol) yang mengalami gizi lebih. Penelitian ini menilai perubahan pengetahuan gizi dan asupan gizi makro setelah diberikan intervensi dengan menggunakan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan (p value 0,010), penurunan asupan energi (p value 0,010), protein (p value 0,016), dan karbohidrat (p value 0,001) pada kelompok perlakuan dan adanya penurunan asupan protein (p value 0,012) pada kelompok kontrol setelah diberikan intervensi. Tidak terdapat perbedaan perubahan pengetahuan gizi dan asupan zat gizi makro antar kelompok. ......Counseling with a lifestyle approach to behavior change, such as calorie-decreasing diet, has been shown to be able to handle overnutrition. However, giving face-to-face interventions has several limitations, including limited range of interventions, as well as providing timely feedback. Various studies show that nutritional counseling using the telehealth method can play a role in handling overnutrition. Current research on telehealth nutrition intervention in Indonesia is still limited. Therefore, this study aims to look at the effect of nutritional assistance which includes providing telehealth-based counseling, education, and monitoring evaluation of nutrition knowledge and macronutrient intake. The research design used was quasi-experimental with 3 weeks intervention of nutritional assistance at 21 female civil servants at the Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Depok (intervention) and nutrition education at 15 female civil servants in Dinas Pendidikan (control) who are overweight or obese. This study assessed changes in knowledge and macronutrient intake after intervention was given using the average difference test. The results showed an increase in knowledge (p value 0.010), decreased energy intake (p value 0.010), protein (p value 0.016), and carbohydrate (p value 0.001) in intervention group and a decrease in protein intake (p value 0.012) in the control group after intervention. There is no difference in changes in nutrition knowledge and macronutrient intake between groups
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samiyah Nida Al Kautsar
Abstrak :
Latar belakang: Kejadian malnutrisi pada anak dapat terjadi karena mengonsumsi makanan yang tidak beragam sehingga asupan zat gizi tidak adekuat (UNICEF,2020). (UNICEF, 2020). Keragaman konsumsi pangan yang tinggi berhubungan dengan rendahnya kejadian stunting dan underweight pada balita (Modjadji et al., 2020). Keragaman konsumsi pangan tersebut mengacu pada peningkatan konsumsi berbagai jenis kelompok bahan makanan yang dapat memenuhi zat gizi untuk kesehatan yang optimal. Kualitas gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keberagaman asupan makanan yang dikonsumsi. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keragaman konsumsi pangan anak dan faktor dominan terhadap keragaman konsumsi pangan pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara tahun 2023. Metode: desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 188 anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok selama bulan Juni 2023. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Penelitian dilakukan di tiga kelurahan terpilih, yaitu Kelurahan Kebon Bawang, Kelurahan Sunter Jaya, dan Kelurahan Warakas. Skor keragaman konsumsi pangan diambil menggunakan food recall 1x24 jam berdasarkan 9 kelompok pangan dan dikategorikan menjadi tidak beragam (< 5 kelompok pangan) dan (≥ 5 kelompok pangan). Analisis penelitian ini menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik ganda. Hasil: Hasil penelitian menggunakan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status pekerjaan ayah (p value = 0,022) dengan keragaman konsumsi pangan anak, pengetahuan gizi ibu/pengasuh (p value = 0,036) dengan keragaman konsumsi pangan anak, dan ketahanan pangan (p value = 0,030) dengan keragaman konsumsi pangan anak. Hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan bahwa status pekerjaan ayah merupakan faktor dominan dari keragaman konsumsi pangan anak (OR = 67,5). Kesimpulan: Status pekerjaan ayah menjadi faktor dominan keragaman konsumsi pangan anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara tahun 2023 ......Background: Malnutrition in children can occur due to consuming foods that are not diverse, so the intake of nutrients is not adequate (UNICEF, 2020). A high diversity of food consumption is associated with a lower incidence of stunting and underweight in toddlers (Modjadji et al., 2020). Diversity in food consumption refers to increased consumption of various types of food groups that can fulfill nutrients for optimal health. Nutritional quality and completeness of nutrients are influenced by the diversity of food intake consumed. Objective: To find out the factors related to the dietary diversity of children's and the dominant factors on the dietary diversity of food consumption in children aged 24-59 months in Tanjung Priok District, North Jakarta in 2023. Method: The method of this research is cross-sectional with a sample size of 188 children aged 24- 59 months in Tanjung Priok District during June 2023. The sampling technique used was simple random sampling. The research was conducted in three selected subdistricts, namely Kebon Bawang Subdistrict, Sunter Jaya Subdistrict, and Warakas Subdistrict. Food consumption diversity scores were taken using a 1x24 hour food recall based on 9 food groups and categorized into non-diverse (< 5 food groups) and (≥ 5 food groups). The analysis of this study used the chi-square test and multiple logistic regression tests. Results: The results of the study showed that there was a significant relationship between the father's employment status (p value = 0.022) and the diversity of children's food consumption, the nutritional knowledge of mothers/caregivers (p value = 0.036) with the diversity of children's food consumption, and food security (p value = 0.030) with the diversity of children's food consumption. The results of multiple logistic regression analysis showed that the father's employment status was the dominant factor in the diversity of children's food consumption (OR = 67,5). Conclusion: Father's employment status is the dominant factor in the diversity of food consumption for children aged 24- 59 months in Tanjung Priok District, North Jakarta in 2023.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adeline Vashtianada
Abstrak :
Ultra-processed food/UPF merupakan produk yang melalui serangkaian teknik dan proses industri serta memiliki nilai zat gizi yang rendah. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, UPF dapat meningkatkan risiko berat badan lebih dan obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan proporsi konsumsi UPF berdasarkan karakteristik individu, faktor lingkungan, dan faktor gaya hidup pada mahasiswa S1 non-kesehatan Universitas Indonesia tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 149 sampel. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner online yang diisi secara mandiri. Data yang diperoleh akan dianalisis secara univariat dan bivariat (chi-square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 50,3% mahasiswa mengonsumsi UPF tingkat tinggi. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara pengaruh teman sebaya dan akses terhadap UPF dengan tingkat konsumsi UPF. Peneliti menyarankan mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran terkait pemilihan makanan dan minuman serta menjadi penggerak dalam lingkungan teman sebaya terkait hal tersebut. Pihak Universitas Indonesia dapat memberikan edukasi dan membuat ketentuan terkait UPF dan konsumsi makanan sehat kepada mahasiswa. Pemangku kebijakan dapat meningkatkan dalam penyampaian pesan kesehatan, mendukung lembaga pendidikan, dan mendukung penelitian terkait pola makan mahasiswa dan faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi UPF. Peneliti selanjutnya dapat meneliti pada populasi lain dengan variabel dan teknik yang berbeda. ......Ultra-processed food/UPF is a product that undergoes a series of industrial techniques and processes and has low nutritional value. Overconsumption of UPF can increase the risk of overweight and obesity. The purpose of this study is to determine the differences in the proportion of UPF consumption based on individual characteristics, environmental factors, and lifestyle factors among non-health undergraduate students in Universitas Indonesia in 2023. A cross sectional study design conducted on 140 samples. The data was collected using a self-administered online questionnaire. The data was analyzed using univariate and bivariate (chi-square) analyses. The results showed that 50,3% of the students consumed a high level of UPF. The bivariate analysis showed a significant difference in the proportion of UPF consumption based on peer influence and access to UPF. The researchers suggest students to increase awareness of food and beverage choices, also become advocates within their peer groups regarding this matter. Universitas Indonesia should implement health education and make provisions regarding UPF and healthy food consumption for students. Policymakers suggested to improve the delivery of health messages to students, support educational institutions, and support research on students’ dietary patterns and factors influencing UPF consumption. Future researchers can examine other populations with different variables and methods.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervine Chastine Marind
Abstrak :
Total asupan energi yang kurang dapat menjadi salah satu penyebab underweight dan secara jangka panjang akan berisiko terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan total asupan energi siswa SMAN 68 Jakarta. Metode yang dipakai adalah pendekatan kuantitatif dengan desain studi penelitian potong lintang (cross-sectional). Total asupan energi adalah variabel dependen, sementara persepsi mengenai karbohidrat, persepsi mengenai lemak, pengetahuan gizi, penggunaan media sosial, pendidikan orang tua dan jenis kelamin merupakan variabel independen. Pengambilan data dilakukan secara daring kepada siswa kelas XI SMAN 68 Jakarta dengan menggunakan kuesioner dan 2-days food record sejak Maret-Juni 2021. Penelitian melibatkan 184 siswa SMAN 68 Jakarta setelah dilakukan simple random sampling. Terdapat 89,7% responden yang memiliki total asupan energi kurang (<80% AKG). Berdasarkan uji bivariat, tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara semua variabel independen dengan variabel dependen. Secara uji multivariat, persepsi mengenai karbohidrat merupakan faktor dominan yang memengaruhi total asupan energi pada siswa SMAN 68 Jakarta (OR=2,971; 95% CI 1,031 - 8,565). Diperlukan edukasi mengenai pengetahuan gizi seimbang, khususnya persepsi mengenai karbohidrat. Bagi instansi pemerintah, disarankan untuk membangun program untuk membasmi stigma mengenai karbohidrat dan lemak. ......Inadequate total energy intake is one of the factors associated with underweight and will risk one’s health in long term. This research aims to explore factors associated with total energy intake students of SMAN 68 Jakarta. The methodology used for this research is quantitative approach with cross-sectional design study. Total energy intake acts as a dependent variable, meanwhile perception about carbohydrate, perception about fat, nutrition knowledge, social media usage, parent’s education level and gender act as independent variable. A total of 184 students were assessed after simple random sampling. Data were collected through online meeting to grade XI students SMAN 68 Jakarta since March-June 2021. The instrument used are questionnaire and 2-days food record. 89,7% students have inadequate total energy intake (<80% AKG). According to bivariate analysis, there was no significant association between all the independent variables and dependent variable. Perception about carbohydrate was found as dominant factor to total energy intake in students SMAN 68 Jakarta (OR=2,971; 95% CI 1,031 - 8,565). Education related to balance nutrition knowledge, particularly perception about carbohydrate is recommended idea programme for school. For government, establishing programme focusing on deracinate stigma around carbohydrate and fat is recommended.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti K. Susilo
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas hubungan faktor karakteristik individu dan faktor lain dengan konsumsi mi instan pada mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011 program reguler di tahun 2012. Faktor karakteristik individu meliputi jenis kelamin, tingkat pengetahuan mengenai gizi seimbang dan mi instan, dan status tempat tinggal. Faktor lain meliputi peer pressure, keterpaparan terhadap media massa, uang saku dan aksesibilitas makanan. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional di FKM UI selama 25 April- 4 Mei 2012 dan sebanyak 132 orang mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011 program reguler menjadi responden pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011 program reguler (69,7%) memiliki tingkat konsumsi mi instan yang rendah dan terdapat hubungan secara statistik yang bermakna antara status tempat tinggal dengan tingkat konsumsi mi instan pada mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011 program reguler(p value: 0,021).
Abstract
This study focuses to see the relation between individual?s characteristic factor and other factors with instant noodle consumption in FKM UI 2011 public health?s regular program students. The individual factors are gender, knowledge level of balance nutrition and instant noodle, and student?s residence status. The other factors are food accessibility, peer pressure, and exposure to instant noodle promotion in mass media, monthly allowance and food accessibility. This study is using cross sectional design, held in FKM UI at 25th of April until 4th of May 2012 and followed by 132 FKM UI public health?s regular program students as respondents. This study?s result is showing that most of FKM UI 2011 public health students (69,7%) have a low instant noodle consumption?s level and there is a significance relation between student?s residence status and instant noodle consumption level in FKM UI 2011 public health students(p value: 0,021).
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>