Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Windono Suryo Pujo Nirmolo
"Studi eksperimental ini bertujuan untuk menguji pengaruh paparan media dan kepribadian ciri-ciri ideologi politik dalam konteks Indonesia. Peserta terdiri dari orang Indonesia warga negara yang tinggal di Jabodetabek dan dalam usia pemilih (17 tahun atau lebih atau sudah menikah) (N = 767). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Skala Ideologi Politik, Politik Skala Identifikasi, dan Inventarisasi Lima Besar.
Hasil analisis GLM ANOVA menunjukkan bahwa paparan video dengan konten ideologi politik dapat memengaruhi politik individu ideologi. Liberal lebih rentan terkena dampak daripada kaum konservatif. Tidak pengaruh moderasi dari keterbukaan dan kepribadian nurani ditemukan pada pengaruh paparan media terhadap ideologi politik.

This experimental study aims to examine the effect of media exposure and personality traits on political ideology in the Indonesian context. Participants consisted of Indonesian citizens who lived in Greater Jakarta and were of voter age (17 years or older or married) (N = 767). The instruments used in this study include the Political Ideology Scale, the Political Identification Scale, and the Big Five Inventory.
The results of the GLM ANOVA analysis show that video exposure with content of political ideology can influence individual political ideology. Liberals are more vulnerable to impact than conservatives. No moderation effect of openness and conscience is found on the effect of media exposure on political ideology.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikri Yafie
"Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara sepeda motor di Indonesia didominasi oleh pengendara dewasa muda. Salah satu faktor penyebab kecelakaan dari sisi manusia adalah kemampuan untuk mempersepsi bahaya (hazard perception ability). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara visual spatial ability sebagai salah satu komponen kognitif yang berperan di dalam mengendara dan hazard perception ability. Penelitian ini melibatkan 130 pengendara sepeda motor berusia 17-34 tahun (Mean usia = 21.56, SD = 2.36). Partisipan diminta untuk mengisi alat ukur visual spatial ability yang terdiri atas tes card rotation untuk mengukur kemampuan spatial orientation, dan tes paper folding untuk mengukur kemampuan visualization, dan juga alat ukur hazard perception ability yang terdiri atas tes hazard detection, dan tes threat appraisal yang diberikan secara daring (dalam jaringan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara komponen visual spatial ability dan hazard perception ability. Semakin tinggi kemampuan spatial orientation dan visualization pengendara sepeda motor, semakin tinggi kemampuan hazard detection dan threat appraisal yang dimiliki. Implikasi dari temuan ini adalah adanya peluang mengukur hazard perception ability pada mereka yang akan mengambil Surat Izin Mengemudi (SIM) dengan mengukur visual spatial ability jika pengukuran terhadap hazard perception ability tidak dapat dilaksanakan.

Young adult riders dominate traffic accidents that involved Indonesian motorcyclists. One of the human factors which can potentially cause an accident is hazard perception ability. This study aims to investigate the role of visual-spatial skill as one of the cognitive components, which plays a role in hazard perception ability while riding on the road. The participants of this study are 130 motorcyclists aged 17-34 years old (Mage = 21.56, SD = 2.36). The participants were asked to fill in visual-spatial ability measurement tools that consisted of rotation card test to measure spatial orientation ability, and paper folding test which measured visualization ability. Also, they were asked to fill in a hazard perception ability test that consisted of hazard detection test, and threat appraisal test. All tests were done online. The results of this study show that there is a positive relationship between visual spatial ability component and hazard perception ability. The higher the motorcyclists' spatial orientation and visualization skills, the higher the hazard detection and threat appraisal abilities. The implication of these findings is the opportunity to measure hazard perception ability on driving license test takers by measuring visual-spatial skill if hazard perception ability measurement cannot be conducted.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Jeny Irene Br
"Kemampuan pemahaman bacaan adalah hal yang sangat krusial dalam perkembangan pendidikan. Membaca adalah dasar bagi proses belajar dalam hampir semua subjek di pendidikan. Survei yang dilakukan oleh IEA dan OECD bagi negara-negara di dunia menunjukkan bahwa performa anak-anak dalam membaca di Indonesia berada dalam kategori rendah. Perlu dilakukan monitoring secara intensif untuk melihat kemampuan pemahaman bacaan anak dari waktu ke waktu dan melakukan intervensi jika perlu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kemampuan pemahaman bacaan siswa kelas 3 dan 4 SD di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman bacaan siswa kelas 3 dan 4 SD berada pada kategori sedang.

Reading comprehension skill is a crucial ability for the development of education. Reading is basic learning process in almost all subjects in education. Surveys about reading for countries in the world from IEA and OECD showed that kids in Indonesia has poor performance and was put in low category. From the condition, intensive monitoring for reading progress is needed to see children's reading comprehension ability and to do intervention when needed. The aim of the research is to see reading comprehension ability in grade 3rd and 4th students in Indonesia. The result shows that reading comprehension ability from grade 3rd and 4th students is in medium category.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Winantami Ayu Arimbi Wibowo
"Penelitian telah menunjukkan bahwa siswa dengan ASD (Autism Spectrum Disorder) lebih berisiko untuk menjadi korban bullying yang dilakukan oleh siswa reguler di sekolah inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara self-esteem dan frekuensi bullying yang dilakukan terhadap siswa dengan ASD pada siswa reguler di SMPN inklusif. Seratus tiga puluh enam siswa reguler (58 laki-laki dan 78 perempuan) dari tiga SMPN inklusi di Jakarta menjadi partisipan dalam penelitian ini. Frekuensi bullying terhadap siswa dengan ASD diukur dengan menggunakan Bullying Questionnaire (BQ) yang disusun oleh Duffy (2004).
Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) yang disusun oleh Rosenberg pada tahun 1965 digunakan untuk mengukur self-esteem siswa. Berdasarkan hasil penghitungan korelasi Pearson product moment diperoleh koefisien korelasi antara self-esteem dan frekuensi bullying terhadap siswa dengan ASD sebesar -0,1 dengan nilai signifikansi sebesar 0,247 (p>0,01). Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel.

Preliminary study suggest that student with ASD (Autism Spectrum Disorder) are at greater risk for being bullied by regular student in inclusvie school. The present study aimed to examine the relationship between self-esteem and frequency of bullying towards student with ASD among regular student in public inclusive junior high school. One hundred and thirty six regular students (58 boys and 78 girls) from three public inclusive junior high schools in Jakarta are participated in the study. Frequency of bullying behavior towards student with ASD was measured with Bullying Questionnaire (BQ), constructed by Duffy (2004).
Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) which was constructed by Rosenberg in 1965, was used to measure student’s self-esteem. The coefficient of Pearson product moment correlation between self-esteem and frequency of bullying towards students with ASD was -0,1 with significant value 0,247 (p>0,01). It indicate that there is no significant relationship between the two variables.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifda Humaira
"Pandemi COVID-19 telah membawa dampak yang besar dan berkepanjangan pada berbagai aspek, termasuk pada aspek akademis, khususnya pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara depresi dan conscientiousness dengan prestasi akademis mahasiswa. Partisipan penelitian berjumlah 146 mahasiswa Universitas Indonesia dalam rentang usia 19-24 tahun yang berasal dari angkatan 2020-2022. Alat ukur yang digunakan adalah Hopkins Symptom Check List-25 untuk depresi dan Mini IPIP untuk conscientiousness. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa depresi dan conscientiousness tidak berkorelasi dengan prestasi akademis. Penelitian ini mengusulkan adanya peran yang lebih signifikan pada faktor lain yang dapat memengaruhi prestasi akademis mahasiswa.

COVID-19 pandemic has brought a long-lasting impact in a lot of aspects, including college student’s academic aspect. This research aims to see the correlation of depression and conscientiousness to student’s academic achievement. A total of 146 participants were gathered, with age ranging from 19-24 years old and were Universitas Indonesia students from the year 2020-2022. Hopkins Symptom Check List-25 was used to measure depression and Mini-IPIP was used to measure conscientiousness. Results showed that depression and conscientiousness did not have a significant correlation to academic achievement. This research suggests that other factors might have a greater significance in academic achievement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catherine Intan
"ABSTRAK

Sebagai konsumen, tak jarang kita menemukan produk yang telah habis terjual (sold out, stock out, out of stock) masih dipasang dalam konteks pembelian. Ge, Messinger, dan Li (2009) menemukan bahwa produk sold out memberikan persepsi bahwa produk tersebut dinilai baik oleh orang lain sehingga turut meningkatkan penilaian konsumen. Ge dkk (2009) menyebut proses ini sebagai informational cascades, yang dalam ilmu psikologi lebih familiar disebut social proof. Penilaian baik akan produk sold out tersebut akan berpengaruh positif terhadap alternatif yang masih tersedia sehingga mendorong konsumen untuk membeli. Dalam studi ini, penulis memodifikasi eksperimen pertama Ge dkk (2009) untuk melihat apakah produk sold out mempengaruhi konsumen untuk membeli produk sejenis yang tersedia. Produk yang ditawarkan adalah tikar pantai berwarna biru dan hijau, dan pemasangan informasi sold out dilakukan secara counterbalanced. Hasilnya, kehadiran tikar sold out tidak mempengaruhi partisipan untuk membeli tikar sejenis yang masih tersedia. Tikar biru lebih banyak dibeli saat ditawarkan sendiri, χ2 (1, n = 66) = 9.82, p < .05, sementara pembelian tikar hijau tidak jauh berbeda saat ditawarkan sendiri ataupun saat ada tikar biru sold out, χ2 (1, n = 66) = 0.58, p = .45). Penulis menduga bahwa preferensi terhadap desain dan warna produk lebih kuat daripada produk sold out dalam mempengaruhi pilihan konsumen


ABSTRACT

As consumers, we often find products that have been sold (sold out, stock out, out of stock) were still displayed within the context of the purchase. Ge, Messinger, and Li (2009) found that sold out product gave perception that people judged it as a good product, and in turn increased consumer judgment. Ge et al (2009) called this process as informational cascades, which were more familiar as social proof in psychological study. Good judgment of sold out product then gave positive influence to another available alternatives and prompted consumers to buy. In this study, author modificated the first experiment conducted by Ge et al (2009) to see whether sold out product influenced consumers to buy similar available product. The products offered are blue and green beach mats, and sold out information given was counterbalanced. Result showed that the presence of sold out product did not affect participants to buy similar kind of mat that still available. Blue mat was purchased more when offered alone (χ2 (1, n = 66) = 9.82, p < .05), while the purchase of green mat was not much different when offered alone or when blue mat was sold out (χ2 (1, n = 66) = 0.58, p = .45). Author suspected that the preference for design and color of the product is stronger than sold out product in influencing consumer choice

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fasya Fauzani
"Beberapa penelitian telah menemukan kaitan antara regulasi emosi dan executive function (EF), namun masih terdapat inkonsistensi terkait komponen EF mana yang dapat memprediksi regulasi emosi pada anak prasekolah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana peran komponen cool dan hot dari EF, beserta dengan jenis kelamin, dalam memprediksi regulasi emosi pada anak prasekolah usia 5-6 tahun. Sebanyak 84 anak diuji dengan sejumlah tes cool EF, hot EF, dan regulasi emosi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hot EF dan jenis kelamin, namun tidak dengan cool EF, dapat memprediksi kemampuan regulasi emosi berdasarkan performa langsung dari anak. Sebaliknya, tidak ditemukan adanya kaitan di antara cool EF, hot EF, maupun jenis kelamin, dengan kemampuan regulasi emosi berdasarkan laporan orang tua. Adanya temuan terkait kontribusi hot EF dalam memprediksi performa regulasi emosi, dapat menjadi pertimbangan dalam memberikan intervensi regulasi emosi berbasis hot EF pada anak prasekolah, dengan mempertimbangkan jenis kelamin.

A number of studies had found the relation between emotion regulation and executive function (EF), but there are still some inconsistencies regarding which components of EF that have the ability to predict emotion regulation in preschoolers. The current study investigated the contribution of cool EF, hot EF, and sex, in predicting emotion regulation in preschoolers 5- to 6-year-olds. 84 preschoolers were assessed using cool EF, hot EF, and emotion regulation tasks.
The results revealed that hot EF and sex, but not cool EF, were able to predict preschoolers’ emotion regulation performance. Meanwhile, it was also found that cool EF, hot EF, and sex did not have any relation with emotion regulation based on parent-reports. These findings suggest that hot EF intervention can be given to those preschoolers claimed to have less optimal emotion regulation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ansharullah
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh electronic word-of-mouth positif terhadap dimensi sikap merek pada pengguna TransjakartaTM. Penelitian ini adalah penelitian field experiment dengan desain non equivalent control group design (dengan dan tanpa electronic word-of-mouth positif) pretest-posttest. Partisipan dalam penelitian ini adalah pengguna TransjakartaTM dan memiliki akun LINETM, berjumlah 69 orang yang dikelompokkan menjadi KE (37 orang) dan KK (32 orang). Penelitian dilakukan dengan memberikan screen capture electronic word-of-mouth positif sebanyak 8 buah kepada KE selama 7 hari melalui grup chat LINETM. Dalam penelitian ini, sikap merek diukur menggunakan alat ukur sikap merek Wu dan Wang (2011).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa electronic word-of-mouth positif memiliki pengaruh secara signifikan terhadap sikap merek (t 4.215 = 0.000 (p < 0.05)) dan dimensi-dimensinya (kepercayaan merek,afeksi merek, dan intensi membeli), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan selisih mean antar kelompok sebelum dan sesudah diberikan stimulus electronic word-of-mouth positif. Hal ini menunjukkan bahwa electronic word-of-mouth positif memiliki pengaruh terhadap sikap merek beserta ketiga dimensinya (kepercayaan merek, afeksi merek, dan intensi membeli). Dengan demikian pengelola TransjakartaTM dapat memberikan electronic word-of-mouth positif kepada masyarakat untuk mempengaruhi sikap merek sehingga lebih banyak yang menggunakan TransjakartaTM.

This research was conducted to see the effect of positive electronic word-of-mouth toward brand attitude?s dimension on TransjakartaTM user. This research was a field experimental research with a non-equivalent control group design (with and without positive electronic word-of-mouth) pretest-posttest. Participants in this research are TransjakartaTM user and had LINETM account, a total 69 people grouped into KE (37 People) and KK (32 people). Research done by giving a screen capture of positive electronic word-of-mouth as many as 8 in total for seven days through LINETM group chat. In this research, brand attitude were measured using Wu & Wang brand attitude?s scale (2011).
The results of research shows that the positive electronic word-of-mouth having a significant effect on brand attitude (t 4.215 = 0.000 (p < 0.05)) and it dimensions (brand trust, brand affection, and purchase intention), which means there are significant differences between the increase in mean between two group before and after given positive electronic word-of-mouth. This means that the positive electronicword-of-mouth had the effect toward brand attitude and it dimensions. Thus, TransjakartaTM management can affect the brand attitude of TransjakartaTM by giving positive electronic word-of-mouth to the community in order to increase the use of TransjakartaTM.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Maghfirah Faisal
"Setiap tahun jumlah wanita yang bekerja terus meningkat sedangkan jumlah wanita yang mengurus rumah tangga semakin menurun. Hal ini membuat jumlah pasangan suami istri pencari nafkah ganda juga meningkat. Pada tahun 2014, jumlah pasangan pencari nafkah ganda di Indonesia ialah sebanyak 51,2%, sementara jumlah pasangan pencari nafkah tunggal ialah sebanyak 39,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kepuasan pernikahan antara suami/istri dari pasangan pencari nafkah ganda dan suami/istri dari pasangan pencari nafkah tunggal, serta perbandingan kepuasan pernikahan antara suami dan istri pada pasangan pencari nafkah ganda dan tunggal. Sebanyak 368 orang suami/istri berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kepuasan pernikahan yang signifikan antara suami/istri dari pasangan pencari nafkah ganda dan pencari nafkah tunggal; dan tidak terdapat perbedaan kepuasan pernikahan yang signifikan antara suami dan istri baik pada pasangan pencari nafkah ganda maupun tunggal. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa status pekerjaan istri tidak berdampak pada kepuasan pernikahan. Selain itu, secara umum skor rata-rata kepuasan pernikahan partisipan berada di level yang tinggi. Hal ini terjadi karena budaya kolektivis di Indonesia serta berbagai faktor yang menguntungkan kedua kelompok partisipan, seperti kesamaan latar belakang dengan pasangan, usia pernikahan, dan jumlah anak.

Every year, the number of working woman increases, meanwhile the number of housewife decreases. This condition caused the increase in the number of dual-earner couple. In 2014, the number of dual-earner couple in Indonesia is 51,2%, while the number of single-earner couple is 39,9%. This research is aimed to investigate the comparison of marital satisfaction between husband/wife from dual-earner and single-earner couples; as well as comparison of marital satisfaction between husband and wife from dual- and single-earner couples. There are 368 husbands/wives who participated in this research. The results show that there is no significant difference in marital satisfaction between husband/wife from dual-earner and single-earner couples; and there is no significant difference in marital satisfaction between husband and wife in dual-earner and single-earner couples. Hence, we can conclude that wife’s working status does not affect marital satisfaction. In general, mean score of marital satisfaction among all participants is high. This condition occurred because of collectivism in Indonesia as well as various factors that is beneficial for both groups of participant, such as background similarity with couple, length of marriage, and number of children.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Tri Rizky
"Siswa-siswi yang sebagian besar masih berusia remaja, sangat rentan terhadap tampilan mengenai remaja perempuan ideal. Setidaknya Remaja SMA 1 Depok merupakan remaja yang kelas menengah dan atas. Salah satu media yang tanggap perubahan fashion adalah majalah khususnya pada rubrik fashion. Di sekolah SMA 1 Depok remaja banyak ragam menampilkan berbagai gaya fashion yang menjadi gaya tarik masing-masing.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, tehnik pengamatan dilakukan dengan cara observasi keadaan sekolah dan wawancara kepada salah satu informan yang gemar, berlangganan membaca majalah. Hasil data penelitian di analisis sesuai sesuai teori atau konsep. Dari hasil penelitian siswa-siswi SMA 1 Depok persepsi media majalah merupakan acuan pertama untuk merubah penampilan dan fashion remaja. Majalah merupakan alasan satu cara Remaja untuk membentuk identitas di sekolah atau di lingkungan masyarakat.

Most of students which are adolescent, are particularly vurnerable to the appearance of ideal female teen. At least, teens at SMA 1 Depok are in a middle and upper class category. One of the up to date information about fashion dynamic is a magazine, especially in a fashion session. At SMA 1 Depok, teens have showed many different styles of fashion which have their own uniqueness. This study is a qualitative research, data collections are done by observing the school condition and indepth interview with the informants who have the qualification reading a magazine. The result of the this research was analized by the suitable theory and conceptual. Based on the result of this research in teens at SMA 1 Depok, magazine perception is a first reference to change the appearance and teens fashion. A Magazine is one of the teens? reason to form an identity at school or the environment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>