Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chitra Daruninten
"Syair Hikmat Hikmat Ilmu atau SHHI adalah sebuah naskah yang disusun untuk keperluan sekolah. Naskah ini berisi karangan tentang penemuan-penemuan baru di Eropa dan Amerika, serta sedikit ilmu bumi. Penemuan-penemuan yang terdapat dalam naskah ini, yakni gas, saluran air, tempat belajar untuk budak, perhimpunan uang, peta, pemotongan papan, persewaan kitab, kapal asap, kereta asap, surat kabar, pembuatan kitab dengan cap, hikayat dari Eropa, bumi ini bulat, gravitasi, serta perihal udara dan manfaatnya. Naskah SHHI hanya ada satu di Indonesia, yakni di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta, dengan nomor ML 841 (dari W. 216). Dalam penelitian ini, saya bertujuan menyajikan suntingan teks SHHI. Selain itu, saya juga melakukan analisis dengan mendeskripsikan latar belakang penyalinan naskah SHHI yang isinya modern ini, yakni dengan menggambarkan pengoleksi, penyalin, pengarang, serta kegiatan dan tujuan penyalinan naskah ini. Saya juga menunjukkan penyebab judul naskah ini ditulis syair, sedangkan isinya prosa. Untuk mencapai tujuan tersebut saya menggunakan metode edisi biasa dan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pengoleksi naskah SHHI ini adalah von de Wall. Naskah ini disalin oleh Encik Husin pada akhir abad ke-19, yakni antara tahun 1855-1873 di Riau. Pengarang naskah ini adalah Abdullah bin Abdul Nadir Munsyi beserta teman-temannya dari Barat, yakni Thomsen, North, dan Keasberry. Naskah ini disalin dengan tulisan tangan dari naskah yang telah dicetak (cetak batu). Agar naskah yang isinya sangat kebarat-baratan ini dibaca oleh masyarakat Riau yang tidak menyukai hal-hal yang datang dari Barat dan sangat kuat keislamannya rnaka naskah ini diberi judul syair."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S10775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Desmiati
"Penyalinan sebuah naskah menunjukkan keberagaman wawasan. Naskah HSAQJ sebagai salah satu naskah keagamaan berisi hal-hal yang tidak saja terkait dengan masalah agama, tetapi juga cerita-cerita unik yang menjadi 'bumbu' dalam naskah ini. Ada beberapa alas an mengapa penulis memilih HSAQJ. Pertarna, HSAQJ Muhammad Bakir belum ada suntingan teksnya. Kedua, berangkat dari pendapat Henry Chambert-Loin (1984:55) yang menyatakan bahwa Muhammad Bakir jika menyalin naskah keagamaan akan setia pada contoh salinan. Apabila menyalin naskah non-keagamaan, ia akan menjadi seorang pengarang. Teks disunting dengan menggunakan metode edisi biasa. Setelah itu dilakukan analisis terhadap isi teks melalui perbandingan antara naskah Jawa dan ML.256A. Berdasarkan basil perbandingan tersebut terlihat keistimewaan dan kekhasan penyalinan Muhammad Bakir. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam penyalinan, Muhammad Bakir tetap mempertahankan penulisan kata-kata berbahasa Arab. Muhammad Bakir juga memasukkan kata-kata berbahasa Betawi. HSAQJ sebagai naskah keagamaan adalah sebuah hikayat yang berkhas Islam Dalam HSAQJ terdapat bentuk pengajaran dan hal ini merupakan salah satu cara yang digunakan dalam penyebaran Islam di Nusantara"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S10751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendaru
"Penelitian naskah Hikayat Indranata yang ada di Per_pustakaan Nasional di Jakarta. Dari enam naskah yang diteliti, maka diketahui bahwa naskah yang tertua adalah naskah- naskah bernomor Ml. 3 yang berangka tahun 1859. Adapun naskah yang paling muda adalah naskah bernomor M1. 517 yang disalin pada tahun 1908. Dari hasil perbandingan atas enam naskah Hikayat Indra_nata diketahui bahwa perbedaan yang muncul hanya sebatas varian. Dari perbedaan peristiwa yang muncul, akan didapat_kan dua kelompok naskah yang berbeda. Kelompok pertama adalah naskah D daan F, sedangkan kelompok kedua adalah naskah A dan S. Hikayat Indranata dalam konteks kesusastraan Melayu lama dapat diklasifikasikan sebagai hikayat zaman peralihan. Hal ini berdasarkan ciri-ciri sastra masa peralihan yang ada dalam hikayat ini. Tinjauan atas tokoh utama, latar, dan alur memperkuat pendapat di atas bahwa hikayat ini memang masuk zaman peralihan dari masa Hindu ke Islam. Penelitian naskah Hikayat Indranata juga mencakup analisis struktur yang terdiri atas tokoh, latar, alur, dan tema. Kedudukan Indranata sebagai tokoh utama didukung oleh elemen yang pantas untuk seorang tokoh wira, misalnya, kesaktian dan watak yang mulia. Alur hikayat ini jika di-deskripsikan berupa biografi, yang mengisahkan kehidupan seorang, tokoh. Bentuk alur biografi ini terjalin dalam struktur unit-unit yang saling berhubungan. Latar waktu menjelaskan waktu dari berbagai peristiwa yang dialami oleh tokoh. Adapun latar (ruang) hikayat ini banyak menampilkan lingkungan istana. Tema yang muncul dari Hikayat Indranata adalah tema kepahlawanan. Jika tema ini dikaitkan dengan unsur tokoh, latar, dan alur, maka struktur Hikayat Indranata tampil secara utuh sebagai teks naratif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harlis Kurniawan
1997
S10966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu Kurniawati
"Karya sastra lama yang masih berbentuk naskah perlu segera diselamatkan. Hal ini disebabkan antara lain karena kondisi naskah yang tidak tahan lama sehingga mudah rusak dan hancur. Kerusakan dan kehancuran naskah tidak hanya menyebabkan lenyapnya salah satu peninggalan budaya bangsa, tetapi akan melenyapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Penelitian terhadap isi naskah juga perlu dilakukan, karena di dalamnya tersimpan sistem nilai, adat istiadat, dan alam pikiran lelehur kita pada masa lampau yang dapat diambil dan diterapkan pada masa sekarang. Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu adalah karya sastra tradisional yang berbentuk puisi yang di dalamnya berisi berjenis-jenis pantun. Setelah isi naskah ini dianalisis, dapat disimpulkan bahwa di dalam naskah Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu terdapat pantun yang berisikan cinta dan kasih sayang, telatah dan Cara hidup masyarakat, puji-pujian atau sambutan, dan pantun nasihat dan agama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Midiasih
"Pengkajian terhadap naskah-naskah Melayu kasik berjalan lambat karena teksnya yang masih tertulis dalam aksara Jawi yang sudah tidak dikenali lagi. Padahal, pengkajian terhadapnya bisa berguna bagi penelitian lebih lanjut di berbagai bidang, seperti linguistik, sastra, sosiologi, sejarah, atau filsafat. Penurunan naskah-naskah tersebut juga mengalami penyimpangan dalam proses penyalinannya, baik pada isi cerita maupun bentuk penulisannya. Kedua masalah tersebut juga terjadi pada Hikayat Indra Bangsawan. Naskah Hikayat Indra Bangsawan berjumlah sembilan buah yang tersimpan di Indonesia, Inggris, Prancis, dan Jerrnan Barat. Pengkajian lebih lanjut dilakukan terhadap lima naskah yang tersimpan di PNRI, Jakarta, Indonesia. Satu naskah dengan kondisi terbaik dengan penulisan paling istimewa, yaitu Br 430, disunting dan disajikan dalam sebuah edisi teks biasa. Selanjutnya, penelitian dilakukan pada penyimpangan yang menimbulkan perbedaan isi cerita dan bentuk penulisan yang muncul pada beberapa naskah. Dari penelitian ini diketahui bahwa perbedaan isi muncul hanya sebagai bentuk variasi cerita, sedangkan perbedaan bentuk penulisan - khususnya pada penulisan pantun - muncul karena adanya kebebasan penyalin untuk berkreasi dalam karya-karyanya. Hal ini dilakukan agar karya-karya mereka digemari oleh pembacanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Misliani
"Fitologi adalah saiah satu cabang ilmu yang mempelajari naskah kuno. Salah satu langkah dalam penelitian filologi adalah melakukan transliterasi teks naskah kuno. Transliterasi naskah kuno bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Akan tetapi, pekerjaan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat pemerhati sastra. Oleh sebab itu, saya melakukan penelitian filologi dalarn skripsi ini dengan menggunakan sebuah naskah Melayu kuno yang tergolong dalam kelompok undang_undang Melayu. Undang-undang Melayu adalah bahan kajian panting tentang sistem pemerintahan dan susunan masyarakat Melayu lama. Pcnelitian mengenai teks undang-undang Melayu sangat menarik karena selain dapat mengetahui hukum_-hukum yang berlaku, dapat pula diketahui kebiasaan dan cara Pandang masyarakat Melayu lama. Naskah undang-undang Melayu yang saya pilih sebagai bahan penulisan dalam skripsi ini berjudul Undung-Undang Melayu. Naskah ini adalah salah satu versi dari Undang-Undang Melaka. Keadaan naskah ini masih sangat baik..lumlah halamannya masih iengkap dan tulisan pada teks masih jelas terbaca. Teks dalarn naskah ini ditulis dengan menggunakan huruf Jawi. Selain itu, beberapa kosa kata dalam teks sudah tidak lazim digunakan pada saat ini sehingga isi teks tidak mudah dipahami masyarakat. Oleh sebab itu, penelitian yang saya lakukan dalam skripsi ini diharapkan dapat membantu masyarakat pemerhati sastra untuk memudahkan memahami kandungan naskah tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah saya Iakukan, Undang-Undang Melayu mengandung lima buah undang-undang. Setiap pergantian undang-undang ditandai dengan sebuah paragraf pembuka atau paragraf penutup. Selain itu, dalam kelima buah undang-undang terdapat jumlah pasal yang berbeda-beda. Undang-undang yang pertama adalah undang-undang inti dari undang-undang Malaka. Pada bagian ini terdapat 40 buah pasal. Undang-undang yang kedua merupakan undang-undang laut. Pada undang-undang ini terdapat 25 pasal. Undang-undang yang ketiga berisi 9 pasal. Undang undang yang keempat adalah undang-undang perniagaan. Pada bagian ini terdapat 25 pasaI, Undang-undang yang kelima memuat 90 pasal mengenai surat pujian dan kalimat-kalimat pujian. Oleh karena bagian ini menggunakan bahasa Arab, pembahasannya tidak disertakan dalam bab IV dan hasil transilterasi disertakan sebagai lampiran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S10907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Novita
"Penelitian ini berisi suntingan teks beserta penelusuran asal-usul cerita salah satu naskah kesusastraan Melayu lama, Cermin Mata. Naskah tersebut berisi tiga belas cerit& Topik tersebut dipilih karena penelitian terhadap naskah kesusastraan Melayu lama belum banyak dilakukan sementara kondisi naskah semakin buruk. Jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, Lama-kelamaan naskah-naskah yang merekam kebudayaan bangsa Melayu di masa lampau tersebut akan musnah,Suntingan teks dibuat dengan menggunakan edisi biasa yang melibatkan semua aspek transliterasi, yaitu mengadakan pembagian kata, penggunaan huruf kapital, penggunaan pungtuasi, serta membetulkan kesalahan teks. Penelusuran asal-usul cerita dilakukan dengan studi pustaka.Hasil penelitian ini menunjukkan.bahwa penyalin naskah banyak melakukan kesalahan dalam penulisan. Dari penelusuran asal-usul cerita terlihat bahwa lima dari tiga belas cerita diambil dari naskah Melayu lain yang berusia lebih tua. Selain itu, naskah tersebut berisi cerita-cerita baru yang berasal dari dalam dan luar Melayu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Partiningsih
"Hikayat Fartana Islam atau HFI adalah karya sastra Indonesia lama pengaruh Islam yang dapat digolongkan sebagai cerita tentang ajaran dan kepercayaan Islam. HFI bercerita tentang nasihat-nasihat yang diutarakan oleh Nabi Muhammad SAW kepada seorang perempuan, Fartana Islam. Isi nasihat tersebut adalah kewajiban-kewajiban seorang istri kepada suami menurut ajaran Islam. Di Jakarta, naskah HFI berjumlah tiga buah yaitu ML. 42D, ML. 388D, dan ML. 576. Dari hasil perbandingan ternyata hanya naskah ML 388D dan ML 576 yang dapat dipakai sebagai bahan penelitian. Namun, teks ML. 576 lah yang saya jadikan suntingan teks dan yang saya teliti. Dalam penelitian ini, saya bertujuan menyajikan suntingan teks. Selain itu, saya juga melakukan analisis isi teks dengan mendeskripsikan dan melihat kesesuaian isi teks dengan Alquran dan hadis. Untuk mencapai tujuan tersebut saya menggunakan metode landasan dan deskriptif analisis. Hasil analisis isi teks yaitu ditemukannya lima kewajiban yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu anjuran untuk patuh kepada suami, anjuran untuk setia kepada suami, anjuran untuk memuaskan hasrat seksual suami, anjuran untuk menunaikan ibadah wajib dengan izin suami, serta kewajiban lainnya. Namun, ada satu anjuran yang tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban istri melainkan anjuran kepada suami. Anjuran kepada suarni tersebut terdiri atas anjuran untuk tidak berbuat zina, anjuran untuk tidak melakukan poligami tanpa seizin istri, dan anjuran untuk kasih kepada istri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Tri Sutanthi
"Naskah Undang-Undang Johor berisi undang-undang tentang Kerajaan Johor yang tersimpan di dua tempat, yaitu Jakarta, Indonesia, dan London, lnggris. Naskah yang ada di Jakarta benomor Ml. 710 (W 50), sedangkan naskah yang ada di London bernomor SK MS 14 B. Undang-undang ini dibuat pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah Al Ghazi pada tahun 1203 H (=1787 M). Ia adalah sultan yang ke-14 dari Kerajaan Johor. Berdasarkan isinya, undang-undang ini dibagi tiga, yaitu hukurn perniagaan dan syahadat; undang-undang negeri; dan hukum muamalat yang terdiri dari 66 pasal. Naskah ini disalin oleh Tun Haji Muhammad di dua tempat berdasarkan contoh naskah yang dimiliki Datuk Penghulu dari Naning (Sumatera Barat). Bagian pertama disalin di Demak dan selesai pada tanggal 20 Rajab 1266 H (=1849 M) pukul 8 petang. Bagian kedua disalin di Semarang dan selesai sepuluh hari kemudian, yaitu tanggal 1 Sa'ban 1266 H (-1849 M) pukul 5 siang. Undang-Undang Johor merupakan versi lain dari Undang-Undang Melaka. Hal ini terbukti berdasarkan fakta sejarah dan deskripsi isi undang-undang tersebut. Terjadinya versi pada naskah ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain faktor regional, dan tradisi penyalinan naskah yang berulang, yang dapat menimbulkan suatu kreasi baru dari Undang-Undang Melaka, yaitu Undang-Undang Johor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>