Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Finishia Desela
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara pemenuhan kebutuhan dasar psikologis dan kesejahteraan karyawan di tempat kerja pada karyawan administrasi dan karyawan penjualan. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan karyawa di tempat kerja pada karyawan administrasi dan karyawan penjualan. Responden pada penelitian ini terdiri dari 128 orang dengan rincian 66 orang karyawan administrasi dan 62 orang karyawan penjualan. Metode yang digunakan adalah survey dengan instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara pemenuhan kebutuhan dasar psikologis dan kesejahteraan karyawan di tempat kerja pada karyawan administrasi dan karyawan penjualan (r= 0,608, p<0,01). Dari hasil pengolahan data ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara karyawan administrasi dan karyawan penjualan baik dalam variabel pemenuhan kebutuhan dasar psikologis maupun variabel kesejahteraan karyawan di tempat kerja.

The goal of this research is to study the correlation between self-determination and workplace well-being of administration employees and sales employees. This research is also to see the difference between self-determination and workplace well-being of administration employees and sales employees. The number of participants in this study is 128 people, which consists of 66 administration employees and 62 sales employees. The method used in this study is survey with questionnaires as its data collection instrument.
The results of this research shows that there is a positive correlation between self-determination and workplace well-being of administration employees and sales employees (r= 0,608, p<0,01). The data analysis also shows that there is a significant difference in the self-determination and workplace well-being scores of administration employees and sales employees.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yosi Widarani
"Penelitian ini ingin melihat sejauh mana ilmu psikologi membantu mahasiswa psikologi memahami konsep diri yang dimiliki. Penelitian dilakukan pada 195 mahasiswa Fakultas Psikologi UI yang terdiri dari angkatan 2008, 2009, 2010, 2011, dan 2012. Kuesioner kualitatif digunakan untuk mengetahui pandangan mahasiswa terhadap kebermanfaatan ilmu psikologi, sementara pendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner Tennese Self-Concept Scale (TSCS) untuk melihat aspek konsep diri yang mengalami peningkatan sebagai hasil dari adanya pemahaman konsep diri mahasiswa psikologi. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa ilmu psikologi sudah membantu pemahaman konsep diri mahasiswa psikologi UI, dimana pemahaman tersebut terlihat pada aspek personal dan sosial.

This research aims to observe how far psychology helps psychology students to understand self-concept owned. Research’s participants were from five batches, which are 2008, 2009, 2010, 2011, and 2012. Qualitative approach is used to understand student’s perspective towards psychology. While, Tennesse Self-Concept Scale (TSCS) Questionnaire used is used for Quantitative approach to see certain self-concept aspect(s) which developed because of the improvement of psychology students understanding of self-concept. This research concludes that psychology has already helped psychology students in Universitas Indonesia to understand deeper self-concept in both personal and social aspects."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiana Noviani
"Penelitian ini bertujuan melihat gambaran konsep kematian dan reaski kedukaan pada remaja yang kehilangan orang tua akibat gempa di Yogyakarta pada tahun 2006. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan melibatkan tiga orang remaja siswa/i SMPN 2 Pundong, Bantul, Yogyakarta. Teknik penelitian yang digunakan adalah wawancara dan observasi, ditambah pengisian kuesioner "Ceritaku tentang gempa" dan diskusi kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian dipahami secara matang. Mereka memahami kematian secara emosional, religius, kultural, dan konseptual (7 komponen konsep kematian, yaitu irreversibility, universality, inevitability, non-functional/cessation, causality, personal mortality, dan unpredictability). Namun, reaksi kedukaan yang dimiliki ketiga subjek berbeda satu sama lain. Mereka juga belum menyelesaikan proses kedukaannya. Perbedaan dan belum terselesaikannya proses kedukaan yang dialami oleh mereka mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengaruh karakteristik individu, pengalaman yang berkaitan dengan kematian itu sendiri, keluarga, kebudayaan dan agama, lingkungan, atau pengalaman yang berkaitan dengan kematian itu sendiri.

This aim of this study is to describe the concept of death and grief reactions on adolescence who lost their parent in Yogyakarta 2006?s earthquake. This study is conducted by using qualitative method approach and entangling 3 students on SMPN 2 Pundong, Bantul, Yogyakarta. Methods on this study are interview and observation, added by open-ended questionnaire about ?My stories of earthquake? and group discussion. The result of this study shows that death is conceived by 3 students in a mature explanation. They conceived death as emotional, religious, cultural, and conceptual (7 components of death concept, such as, irreversibility, universality, inevitability, non-functional/cessation, causality, personal mortality, and unpredictability). But, their grief reactions are different. They also have not achieved the final stage of grieving. Many factors are possible to influence the result, such as individual characteristics, the experienced of death, family, culture and religion, or the experiences of the death."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
155.92 SUL k
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anissa Fitria Wardhani
"ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan pemenuhan kebutuhan psikologis dasar pada tentara dan PNS di instansi militer berdasarkan jenis golongan jabatan dengan menggunakan alat ukur Basic Psychological Needs Scale (BPNS). Partisipan penelitian ini berjumlah 277 orang yang diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik variabel status pekerjaan ataupun variabel jenis golongan tidak berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan psikologis dasar. Hasil penelitian ini juga tidak menunjukkan adanya perbedaan pemenuhan kebutuhan psikologis dasar antara tentara dan PNS yang dipengaruhi oleh interaksi antara variabel status pekerjaan dan jenis golongan. Berdasarkan penemuan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pemenuhan kebutuhan psikologis dasar yang signifikan, baik pada dimensi kemandirian, kompetensi, dan keterhubungan antara tentara dan PNS di instansi militer dan berdasarkan golongan.


ABSTRACT

The objective of this research is to examine the difference of basic psychological needs fulfillment between soldiers and civil servants in Military Institution based on work level measured by Basic Psychological Needs Scale (BPNS). Data were gathered from 277 respondents using the accidental sampling method. The result showed that work status and work level have no significant influence to basic psychological needs fulfillment. There were also no differences of basic psychological needs fulfillment between soldiers and civil servants that influenced by the interaction between work status and work level variabel. Based on this study, we can conclude that there are no significant differences on autonomy, competency, and relatedness between soldiers and civil servants in imilitary institution based on levels.

"
Lengkap +
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Bayu Prasetyo
"ABSTRAK
Tugas anggota Kepolisian adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun pada kenyataannya terdapat banyak anggota Polisi yang melakukan pelanggaran hukum. Value yang dimiliki oleh anggota kepolisian diduga menjadi alasan dibalik tidak sejalannya perilaku yang diharapkan dan yang ditampilkan. Penelitian ini melihat perbedaan value set antara Anggota Kepolisian dengan masa dinas nol tahun dan minimal empat tahun di Polda Metro Jaya. Kuesioner yang digunakan adalah Portrait Values Questionnaire (PVQ) 5X. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada value set Self-transcendence, value set Openness to Change, dan value set Conservation. Perbedaan tersebut bisa terjadi karena adanya pergeseran value pribadi, dimana seorang anggota Kepolisian menjadikan senior sebagai tauladan sehingga mengubah value yang ia punya untuk disesuaikan dengan value yang ada pada kelompok tersebut, dalam hal ini lembaga kepolisian.

ABSTRACT
Police officers' job is to maintain safety and order in society. But the fact shows that many police officers themselves break law. The difference between the expected and the shown behavior may be caused by their personal value. This research aims to see the difference of values between police officers with nil years and at least four years terms of office in Polda Metro Jaya. The questionnaire used is Portrait Values Questionnaire (PVQ). The result shows that there is a significant difference in value set Self-transcendence, value set Openness to Change, and value set Conservation. These differences may be caused by changes in police officers' personal value. They enter a new environment, in this case the police department, and see their superiors as an example so they adjust their own value into the group's value.
"
Lengkap +
2015
S59061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mar Atis Sholikhah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan sikap terhadap waktu time attitude pada 96 partisipan siswa SMA di daerah Jabodetabek. Konsep sikap terhadap waktu yang digunakan adalah konsep dari Worrel dan Mello 2007. Konsep grit yang dipakai digagas pertama kali oleh Duckwoth, Matthew, Kelly, Anderson 2007. Sikap terhadap waktu diukur dengan menggunakan Adolescent Time Inventory ndash; Time Attitude ATI-TA. Grit diukur menggunakan Grit Scale for Adults and Children GSCA. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa sikap terhadap waktu dapat memprediksi grit sig. 0.000. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa Masa Depan Negatif sig. 0.030 dan Masa Kini Negatif sig.0.049 dapat memprediksi grit secara signifikan.

The objective of this study is to examine the correlation between each dimension of time perspective with grit in the sample of 96 senior high adolescents in Jabodetabek. The concept of time perspective is using Worrel and Mello 2007. The concept of grit was first championed by Duckwoth, Matthew, Kelly, and Anderson 2007. Time perspective is measured by Adolescent Time Inventory ndash Time Attitude ATI TA While grit is measured with Grit Scale for Adults and Children GSCA. Result indicates time attitude significantly predict grit sig.0.000. Multiple linier regression analyses indicate Future Negative sig.0.030 and Present Negative sig.0.049 significantly predict grit."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Apriliani
"Self-esteem adalah evaluasi individu terhadap dirinya yang penting untuk dirinya perhatian, terutama bagi dewasa muda yang mulai memiliki banyak tanggung jawab menjawab. Penelitian ini ingin menguji apakah ada hubungan antar keterampilan manajemen waktu dan harga diri dalam kelompok dewasa muda. Peserta yang terlibat dan data yang dapat digunakan dalam penelitian ini berjumlah 312 peserta, terdiri dari 141 perempuan dan 171 laki-laki dengan kriteria pendidikan terkini minimal D3 / Akademi yang telah bekerja minimal 6 bulan di tempat kerja saat ini. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa keterampilan manajemen waktu dengan harga diri berkorelasi signifikan. Pada masing-masing dimensi harga diri juga menunjukkan bahwa keterampilan manajemen waktu berkorelasi signifikan dengan dimensi kinerja, sosial, dan penampilan. Hasil koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa semakin tinggi keterampilan manajemen waktu, itu akan diikuti oleh harga diri yang tinggi pula, begitu pula untuk masing-masing dimensi, di mana dimensi penampilan berkontribusi paling besar harga diri tinggi. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa jika individu memiliki keterampilan manajemen waktu yang tinggi, maka akan diikuti oleh harga diri
yang juga tinggi, terutama pada dimensi tampilan.

Self-esteem is an individual's evaluation of himself which is important for his attention, especially for young adults who begin to have a lot of responsibility to answer. This study wanted to examine whether there is a relationship between time management skills and self-esteem in young adult groups. Participants involved and the data that can be used in this study amounted to 312 participants, consisting of 141 women and 171 men with the latest education criteria of at least D3 / Academy who have worked for at least 6 months in the current workplace. Based on the results of statistical analysis, it shows that time management skills and self-esteem have a significant correlation. In each of the dimensions of self-esteem also shows that time management skills have a significant correlation with the dimensions of performance, social, and appearance. The results of the positive correlation coefficient indicate that the higher the time management skills, it will be followed by high self-esteem as well, as well as for each dimension, where the appearance dimension contributes the most high self-esteem. Thus, it can be seen that if individuals have high time management skills, self-esteem will follow
which is also high, especially in the dimensions of the display.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Sultan Figo
"Kualitas pendidikan Indonesia akan bergantung dengan kualitas dari para guru. Meski demikian, nyatanya banyak guru yang belum menjalankan tugasnya secara maksimal. Banyak tantangan yang dihadapi para guru seperti karakteristik peserta didik, serta tantangan baru saat pandemi COVID-19. Komitmen organisasi adalah hal yang penting dimiliki oleh guru dalam kondisi ini. Dukungan sosial yang diperoleh dari keluarga, teman, dan significant other dapat membantu guru dalam meningkatkan komitmen organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi dukungan sosial dengan komitmen organisasi pada guru Sekolah Dasar DKI Jakarta. Partisipan penelitian ini adalah guru Sekolah Dasar DKI Jakarta (N=66) dengan rata-rata usia 31 tahun. Persepsi dukungan sosial dan komitmen organisasi pada diukur menggunakan Multidimensional Scale of Social Support dan Organizational Commitment Scale. Hasil analisis Pearson Correlation menunjukkan bahwa persepsi dukungan sosial memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan komitmen organisasi dan ketiga komponennya.

The quality of Indonesian education will depend on the quality of the teachers. Even so, in fact many teachers have not carried out their duties to the fullest. There are many challenges faced by teachers such as the characteristics of students, as well as new challenges during the COVID-19 pandemic. Organizational commitment is an important thing for teachers to have in this condition. Social support obtained from family, friends, and significant other could assist teachers in increasing organizational commitment. This study aims to see the relationship between perceived social support and organizational commitment in elementary school teachers in DKI Jakarta. Participants in this study were elementary school teachers from DKI Jakarta (N=66) with an average age of 31 years old. Perceived social support and organizational commitment were measured using the Multidimensional Scale of Social Support and Organizational Commitment Scale. The results of Pearson correlations show that perceived social support has a positive and significant relationship with organizational commitment and all of its components."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>