Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chrisandy Ramadhanti
Abstrak :
Pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) kini mulai mengacu pada pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada pasien (patient oriented). Tanggung jawab apoteker untuk melakukan pekerjaan kefarmasian menjadi bagian integral dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apoteker. Upaya tersebut dapat dilakukan apoteker di apotek dengan menerapkan konsep pelayanan kefarmasian. Konsep pelayanan kefarmasian yang ada di apotek meliputi beberapa aspek yaitu pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi obat (PIO), konseling, pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care), pemantauan terapi obat (PTO), dan monitoring efek samping obat (MESO). Pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care) yang didefinisikan sebagai pelayanan kepada pasein yang dilakukan di rumah khususnya dengan kriteria pasien penderita penyakit kronis dan memerlukan perhatian khusus; pasien dengan terapi jangka panjang seperti penggunaan obat-obat kardiovaskuler, diabetes, asma, TB, HIV-AIDS, dan lain-lain; pasien lanjut usia; hingga pasien dengan polifarmasi. Tujuan dari pelayanan ini adalah agar pasien memperoleh perawatan terbaik di rumah dalam upaya mencapai kemandirian maupun menjaga kualitas hidup, pasien juga dapat memperoleh kenyamanan baik secara fisik maupun mental. Melalui tugas khusus ini dapat diketahui bahwa edukasi penerapan program home pharmacy care telah dilakukan, secara garis besar 4 (empat) pasien yang bersedia diedukasi memiliki pengetahuan umum sangat baik mengenai pengobatan. .......
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Metanoia Simarmata
Abstrak :
Stock out obat merupakan kondisi dimana suatu persediaan mengalami kekosongan, untuk mengatasi kekosongan obat yang ada maka perlu dilakukan sistem persediaan obat. Persediaan obat dikenal dengan sebutan safety stock Standar pelayanan kefarmasian di apotek bahwa proses pengelolaan obat sangat berperan penting dalam terciptanya ketersediaan obat. Proses ketersediaan obat diawali dengan pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan,penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan, pengendalian dan administrasi. Jenis dari pengelolaan sediaan farmasi terdiri atas sediaan farmasi, alat kesehatan (ALKES), serta bahan medis habis pakai (BMHP). Apotek Roxy Poltangan mengartikan stockout obat dengan sebutan out of stock. Pada kondisi out of stock dapat memicu terjadinya hilangnya pendapatan apotek, pengelolaan persediaan yang kurang baik. Hal ini disebabkan oleh tidak terlayaninya permintaan yang diinginkan oleh pembeli atau pasien. Pada pengelolaan farmasi dibutuhkan beberapa aspek perencanaan yang harus dipenuhi, adapun aspek tersebut berupa jenis dan kuantitas kebutuhan, ketersediaan anggaran, pengadaan obat yang efektif dan efisien, tersedia penyimpanan sesuai dengan ketentuan, ketersediaan obat melalui pendistribusian yang terencana dengan memperhatikan waktu tunggu, pemenuhan obat sesuai dengan permintaan dan penggunaan obat secara rasional. ......Stock out is a condition where an inventory is empty, to overcome the drug shortage, it is necessary to carry out a drug supply system. Drug supply is known as safety stock. Pharmaceutical service standards in pharmacies state that the drug management process plays an important role in creating drug availability. The process of drug availability begins with selection, needs planning, procurement, receipt, storage, distribution, destruction and withdrawal, control and administration. The types of management of pharmaceutical preparations consist of pharmaceutical preparations, medical devices, and consumable medical materials Roxy Poltangan Pharmacy interprets drug stockout as out of stock. Out of stock conditions can lead to loss of pharmacy income, poor inventory management. This is caused by unserved requests desired by buyers or patients. Pharmaceutical management requires several aspects of planning that must be fulfilled, while these aspects are in the form of type and quantity of needs, budget availability, effective and efficient drug procurement, available storage according to provisions, drug availability through planned distribution taking into account waiting time, drug fulfillment according to with rational drug demand and use.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hibban Arasy
Abstrak :
Standar pelayanan kefarmasian di apotek terbagi menjadi dua aspek, yaitu pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) serta pelayanan farmasi klinis. Salah satu aspek yang diatur dalam farmasi klinis adalah pelayanan informasi obat (PIO) baik secara aktif maupun secara pasif (Kementerian Kesehatan RI, 2016). PIO secara aktif adalah penyediaan informasi obat yang proaktif, di mana apoteker memberikan pelayanan secara aktif terkait informasi obat kepada pasien, sementara PIO secara pasif adalah penyediaan informasi obat yang reaktif atau tidak langsung, seperti menjawab pertanyaan seputar obat dari pasien, penerbitan leaflet, poster, atau pembuatan informasi mengenai obat pada pricetag (Kementerian Kesehatan RI, 2019). Pembuatan informasi obat pada pricetag umumnya dilakukan pada obat golongan bebas atau Over the Counter (OTC) yang dapat langsung dilihat oleh pasien. Pembuatan informasi obat pada pricetag obat OTC ini bertujuan untuk membantu pasien membandingkan berbagai jenis obat OTC yang tersedia di apotek sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan saat melakukan swamedikasi. Laporan ini akan berfokus pada pelayanan informasi obat demam-batuk-pilek dewasa dengan menggunakan media brosur dan swamedikasi pada pasien apotek Roxy Poltangan periode 6-28 Februari 2023. ......The pharmaceutical service standards in the pharmacy are divided into two aspects: the management of pharmaceutical preparations, medical devices, and Disposable Medical Supplies (DMS), as well as clinical pharmacy services. One aspect regulated in clinical pharmacy is drug information service (DIS), both actively and passively (Ministry of Health RI, 2016). Active DIS involves providing proactive drug information by pharmacists to patients, while passive DIS refers to reactive or indirect provision of drug information, such as answering patient inquiries about drugs, issuing leaflets, posters, or creating information on pricetags (Ministry of Health RI, 2019). Drug information on pricetags is commonly provided for over-the-counter (OTC) drugs that can be directly seen by patients. The purpose of providing drug information on pricetags for OTC drugs is to help patients compare various OTC drug options available in the pharmacy based on their needs and health conditions when practicing self-medication. This report will focus on providing drug information services for adult fever-cough-cold with the use of brochures and self-medication for patients at Roxy Poltangan Pharmacy during the period of 6-28 February 2023.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Eviansyah
Abstrak :
Pelayanan informasi obat merupakan salah satu standar pelayanan kefarmasian yang perlu dilakukan di dalam apotek sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Pelayanan informasi obat dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi tentang obat kepada pasien atau tenaga kesehatan lain yang dapat dilakukan secata tertulis melalui brosur ataupun secara lisan melalui pelayanan swamedikasi. Pelayanan swamedikasi dilakukan dengan memberikan rekomendasi pengobatan pada pasien untuk dapat menetukan pengobatan yang akan digunakan untuk mengatasi gejala ringan yang dialami. Swamedikasi dilakukan dengan melakukan penggalian informasi terkait gejala yang dirasakan oleh pasien dan pemberian informasi obat yang direkomendasikan oleh apoteker. Tugas ini dilakukan untuk menginplementasikan pelaksanaan pelayanan informasi obat secara tertulis dengan melakukan pembuatan infografis atau brosur yang berisi informasi obat multivitamin dan pelayanan informasi obat secara lisan melalui pelayanan swamedikasi secara langsung kepada pasien apotek roxy poltangan. Infografis atau brosur yang dibentuk sebanyak 174 brosur multivitamin dengan isi informasi obat terkait komposisi, dosis, dan juga indikasi obat. Brosur yang telah dibentuk kemudian dicetak dan ditempel pada rak penyimpanan obat agar dapat dilihat dan dibaca oleh pasien saat berkunjung untuk membeli obat. Swamedikasi dilakukan kepada 6 pasien apotek roxy poltangan dengan proses pelaksanaan melakukan penggalian gejala atau keluhan yang dialami oleh pasien dan kemudian memberikan rekomendasi multivitamin yang dapat dikonsumsi oleh pasien untuk meringankan atau menangani gejala yang dialami. ......Drug information service is one of the pharmaceutical service standards that need to be carried out in pharmacies following the Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Pharmacist carry out drug information services to provide information about drug to patient or other health professional through written media brochure or orally by self- medication. Self-medication services providing treatment recommendations to patients to be able to determine the treatment to be used to treat the mild symptoms they are experiencing. Self-medication is carried out by extracting information related to the symptoms felt by patients and providing drug information recommended by pharmacists. This task pull of to implement written drug information services by making infographics or brochures containing multivitamin drug information and oral drug information services through direct self-medication services to Roxy Poltangan pharmacy patients. There were 174 multivitamin brochures with infographics or brochures containing drug information regarding composition, dosage, and indications. The brochure is then printed and shown on the drug storage rack so that patients can be known about the drug. Self-medication was implemented to 6 patients at the Roxy Poltangan pharmacy by exploring the symptoms or complaints of the patient and then providing recommendations for multivitamins to treat the symptoms experienced.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kandela Aisyah Ambuwaru
Abstrak :
Seorang apoteker dituntut untuk memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan mengaplikasikan dan mengembangkan ilmunya secara profesional agar dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di industri farmasi. Dalam mencapai tujuan tersebut, calon Apoteker perlu mendapatkan bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai yang salah satu caranya dapat diperoleh melalui kegiatan praktek kerja profesi di industri farmasi. Oleh karena itu, Universitas Indonesia bekerja sama dengan PT. Hexpharm Jaya untuk menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Kegiatan PKPA ini calon apoteker mendapatkan tugas untuk mengamati serta mempelajari langsung kegiatan yang dilasanakan pada PT. Hexpharm Jaya. Pelaksanaan praktek kerja berlangsung dari 01 November – 31 Desember 2021. Dalam pelaksanaan PKPA ini mahasiswa diberikan beberapa tugas khusus untuk mendalami dan mempelajari langsung kegiatan di PT. Hexpharm Jaya. Selain itu, Universitas Indonesia juga bekerja sama dengan Apotek Roxy Poltangan untuk menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Kegiata PKPA ini calon apoteker mendapatkan tugas praktek kerja berlangsung dari 01 September-31 September 2021. Dalam pelaksanaan PKPA ini mahasiswa diberikan beberapa tugas khusus untuk mendalami dan mempelajari langsung kegiatan pelayanan kefarmasian di Apotek. ...... A pharmacist is required to have insight, knowledge, skills and apply and develop his knowledge professionally in order to overcome the problems that exist in the pharmaceutical industry. In achieving this goal, prospective pharmacists need to acquire adequate knowledge and experience, one of which can be obtained through professional practice activities in the pharmaceutical industry. Therefore, the University of Indonesia in collaboration with PT. Hexpharm Jaya to organize Pharmacist Professional Practice (PKPA). This PKPA activity, prospective pharmacists get the task of observing and learning directly the activities carried out at PT. Hexpharm Jaya. The implementation of the work practice takes place from November 01 to December 31, 2021. In implementing this PKPA, students are given several special tasks to explore and learn firsthand the activities at PT. Hexpharm Jaya. In addition, the University of Indonesia is also collaborating with the Roxy Poltangan Pharmacy to organize the Pharmacist Professional Work Practice (PKPA). In this PKPA activity, prospective pharmacists receive work internship assignments that take place from September 1 to September 31, 2021. In implementing this PKPA, students are given several special tasks to explore and learn directly about pharmaceutical service activities at the pharmacy.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Lavinda Yusfa
Abstrak :
Corona Virus 2019 (COVID-19) ialah penyakit menular yang berkembang sejak bulan Desember 2019 di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei China, sejak itu virus ini menyebar keseluruh dunia dan menjadi global pandemi. Di Indonesia, pada Juli 2021, dikeluarkanlah surat edaran tentang Pelaksanaan Distribusi Obat dengan Persetujuan Darurat untuk penanganan terapi COVID-19 yaitu; Remdesivir, Favipiravir, Oseltamivir, Immunoglobulin, Ivermectin, Tocilizumab, Azithromycin dan Dexamethasone. Pasien yang ingin membeli obat yang mengindikasikan COVID-19 diwajibkan membawa resep dokter. Analisis resep dilakukan sesuai dengan Surat Edaran (SE), meninjau aspek administratif, aspek farmasetik dan aspek klinis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat 11 resep pengobatan COVID-19 pada bulan Juli 2021. Terjadi ketidaklengkapan kajian resep baik secara administrasi, farmasetik, serta aspek klinis. Namun seluruh resep telah memiliki ketepatan indikasi dan dosis. ......Corona Virus 2019 (COVID-19) is an infectious disease that developed in December 2019 in Wuhan, the capital of China's Hubei Province, since then this virus has spread throughout the world and has become a global pandemic. In Indonesia, in July 2021, a circular letter regarding the Implementation of Drug Distribution with Emergency Approval was issued for the handling of COVID-19 therapy, namely; Remdesivir, Favipiravir, Oseltamivir, Immunoglobulin, Ivermectin, Tocilizumab, Azithromycin, and Dexamethasone. Patients who want to buy drugs that indicate COVID-19 are required to bring a doctor's prescription. Prescription analysis was carried out by the Circular Letter, reviewing administrative aspects, pharmaceutical aspects, and clinical aspects. The results of this study can be concluded that there were 11 prescriptions for COVID-19 treatment in July 2021. There were incomplete prescription studies both administratively, pharmaceutically, and clinically. However, all prescriptions have accurate indications and dosages.

Vitacimin is a lozenge product containing vitamin C, produced by PT Takeda Indonesia. The high demand for Vitamin C products has continued to surge dramatically since the global entry of the COVID-19 pandemic in Indonesia in early 2020. With the increasing market demand for Vitacimin, it is also necessary to analyze and optimize the duties and work of employees (packers) in packaging Vitacimin products. This observation is focused on line 3 secondary packaging using machine vision tools that have optical functions, namely object inspection and inspection and pattern recognition. The machine vision tool used is Camera Vision Baumer, which is currently running on a trial period by placing employees who serve as selectors and back up the Camera Vision function. In this study, it can be concluded that the Camera Vision Baumer tool works well and the selector in charge of performing the back up function of the Camera Vision Baumer task can be switched.

Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laily Syahri Ramadhani
Abstrak :

Profesi apoteker berperan penting dalam berbagai aspek pekerjaan kefarmasian.  Peran tersebut dimulai dari menemukan obat, pembuatan, distribusi sampai keamaan untuk pasien agar mendapatkan pengobatan yang efektif. Salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk menjadi seorang apoteker professional, calon apoteker dituntut untuk menjalani Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) sebagai bekal dan pengalaman untuk memahami peran apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian dan meningkatakn kompetensi sebelum memasuki duni kerja. PKPA dilaksanakan dilaksanakan di Apotek Roxy Poltangan periode Februari 2022 dan PT Pfizer Indonesia periode April-Mei 2022. Melalui PKPA di apotek dan di industri farmasi tesebut, calon apoteker diharapkan mampu memperoleh wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman untuk melakukan praktek kefarmasian.


Pharmacists have an important role in various aspects of pharmacy work. The role starts with finding drugs, manufacturing them, and distributing them to safety for patients to get effective treatment. One of the important things to become a professional pharmacist, prospective pharmacists are required to undergo the Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) as a provision and experience to understand the pharmacist's role in carrying oit pharmaceutical work and increase competence before entering the professional world. PKPA is held at Apotek Roxy Poltangan for the February 2022 period and PT Pfizer Indonesia for the April-May 2022 period. Through PKPA in pharmacy and the pharmaceutical industry, prospective pharmacists are expected to gain insight, knowledge, skill, and experience in practicing pharmacy.

 

Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Maureen Wijaya
Abstrak :
Ketidaksesuaian prosedur atau kondisi penyimpanan dapat berakibat pada ketidakefektifan obat yang dapat merugikan bagi perusahaan dan pasien yang mengonsumsi obat tersebut. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas produk selama penyimpanan yaitu sanitasi, suhu, kelembaban, pencahayaan, ventilasi, segregasi. Kondisi penyimpanan hendaknya disesuaikan dengan sifat produk maupun material. Simulasi penyimpanan diawali dengan melakukan pendataan sediaan topikal di Apotek Roxy Jagakarsa, membuat desain simulasi tempat penyimpanan sediaan topikal, mengganti tempat penyimpanan sediaan topikal dari karton kotak obat bekas menjadi akrilik, membuat etiket, menyusun sediaan secara alfabetis, menempel stiker LASA. Hasil dari simulasi tersebut yaitu rak penyimpanan sediaan topikal dipisahkan antara sediaan setengah padat, sediaan berbentuk cair, dan sediaan fast moving. Sediaan topikal telah disusun berdasarkan bentuk sediaan dan alfabetis sesuai dengan Permenkes. Tidak dilakukan penyimpanan berdasarkan kelas terapi dengan pertimbangan bahwa satu sediaan topikal dapat terdiri dari kombinasi zat aktif dan memiliki banyak kegunaan. ...... Inappropriate storage procedures or conditions can result in drug ineffectiveness which can be detrimental to the company and patients taking the drug. Some factors that can affect product quality during storage are sanitation, temperature, humidity, lighting, ventilation, segregation. Storage conditions should be adjusted to the nature of the product and material. Storage simulation begins with collecting data on topical preparations at Roxy Jagakarsa Pharmacy, making a simulation design for the storage of topical preparations, changing the storage of topical preparations from used medicine box cartons to acrylic, making etiquette, arranging preparations alphabetically, sticking LASA stickers. The result of the simulation is that the topical preparation storage rack is separated between semi-solid preparations, liquid preparations, and fast moving preparations. Topical preparations have been arranged by dosage form and alphabetically in accordance with the Minister of Health regulations. Storage is not carried out based on therapeutic class with the consideration that one topical preparation can consist of a combination of active substances and has many uses.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Putri Miftahul Jannah
Abstrak :
Hipertensi ditandai dengan peningkatan kronis tekanan arteri sistemik di atas nilai ambang tertentu sehingga jantung bekerja lebih keras dan tekanan darah yang mengalir melalui pembuluh darah meningkat. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya. Pada tahun 2018 prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%. Hal ini menyebabkan departemen obat hipertensi menjadi kelompok obat fast moving. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis obat-obatan fast moving pada departemen hipertensi periode Juni tahun 2023 di Apotek Roxy Jagakarsa. Penelitian ini dilaksanakan dengan membuat urutan pareto berdasarkan laporan penjualan obat hipertensi periode Juni tahun 2023. Kemudian memilih obat hipertensi yang termasuk dalam kategori fast moving, lalu menganalisis tiga resep dengan obat fast moving. Hasil penelitian menujukkan bahwa amlodipine merupakan obat yang memiliki pareto dengan jumlah penjualan tertinggi di departemen hipertensi dengan jumlah penjualan sebanyak 10.009 tablet pada periode Juni 2023 dan masih terdapat masalah-masalah pada kelengkapan resep yang mengandung produk fast moving departemen hipertensi. ......Hypertension is characterized by a chronic increase in systemic arterial pressure above a certain threshold value so that the heart works harder and the blood pressure flowing through the blood vessels increases. High blood pressure is a major risk factor for heart disease, stroke, and other serious health problems. In 2018, the prevalence of hypertension in Indonesia was 34.1%. This causes the hypertension medicine department to become a fastmoving medicine group. This study aims to analyze fast-moving medicines in the hypertension department for June 2023 at the Roxy Jagakarsa Pharmacy. This research was done by creating a Pareto order based on hypertension drug sales reports for June 2023. Then selecting hypertension drugs that were included in the fast-moving category, then analyzing three prescriptions with fast-moving drugs. The results of the research show that amlodipine is the drug that has the Pareto highest number of sales in the hypertension department with total sales of 10,009 tablets in the June 2023 period and there are still problems with the completeness of prescriptions containing fast-moving products in the hypertension department.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Syarifah
Abstrak :
Berdasarkan PMK no. 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Apotek merupakan sarana bagi para apoteker untuk melakukan pelayanan kefarmasian. Salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian yang dilakukan yaitu melakukan pengkajian atau skrining resep. Pemilihan resep yang akan di skrining dilakukan dengan melihat produk anti inflamasi fast moving pada penjualan bulan Juni 2023. Pengkajian ini dilakukan dengan melakukan pencarian daftar obat pada departemen anti inflamasi berdasarkan jumlah penjualan pada bulan Juni 2023 di aplikasi apotek dan memilih tiga resep yang terdapat produk fast moving sebagai representatif. Pengkajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi obat yang terjual lebih dan melakukan analisa resep yang didalamnya tercantum obat anti inflamasi fast moving. Terdapat 82 obat anti inflamasi yang tersedia dengan asam mefenamat sebagai obat dengan jumlah penjualan terbanyak. Dari pengkajian resep, masih ditemukan masalah terkait obat sehingga dibutuhkan ketelitian lebih dalam melakukan pengkajian resep. ...... Based on Ministerial Regulation No. 73 of 2016 regarding Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies, pharmacies serve as facilities for pharmacists to provide pharmaceutical services. One of the pharmaceutical services performed is prescription review or screening. The selection of prescriptions for screening is based on the fast-moving anti-inflammatory products sold in June 2023. This review involves searching the list of medications in the anti-inflammatory department based on sales data from June 2023 in the pharmacy application and selecting three prescriptions containing fast-moving products as representatives. The objective of this review is to identify drugs with higher sales and analyze prescriptions that include fast-moving anti-inflammatory drugs. There are 82 available anti-inflammatory drugs with mefenamic acid being the highest-selling drug. From the prescription review, issues related to drugs are still found, thus requiring greater precision in conducting prescription reviews.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>