Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Lukito Rini
"Peningkatan Indeks Kualitas Produk Pada Tahap Pengembangan Produk di PT. XYZ Dengan Metode Six Sigma. Tesis ini membahas penggunaan metode six sigma (DMAIC) untuk memperbaiki indeks kualitas pertama pada tahap pengembangan produk Final Engineering Piloting (FEP). Pada fase define diketahui bahwa rata-rata indeks kualitas pertama pada tahap FEP sebesar -336, 27. Pada fase measure ditemukan bahwa rendahnya indeks kualitas diakibatkan oleh permasalahan pada torso dimana gaya untuk melepas dan memasang tangan dari dan ke lower arm berada di luar spesifikasi.
Analisis menggunakan FMEA merekomendasikan agar material lower arm diganti dari PVC 85 menjadi PVC 65. Pergantian ini bisa membawa perubahan lebih baik, dan setelah perbaikan pada fase improvement didapatkan peningkatan indeks kualitas menjadi 5,46.
This paper discuss about the use of six sigma method (DMAIC) to improve first quality index during development product phase called Final Engineering Piloting. During define phase, found that average first QI FEP is -336,27. Measure phase shows that those index mostly contributed by torso problem, in which poundage to attach and detach hands to and from lower arm are out of product specification.Analysis phase using FMEA, recommends to change material for lower arm from PVC 85 to PVC 65. This changes can improve product and after all the improvement implemented, average first quality index improve to 5,46."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38883
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anggoro Wibowo
"
ABSTRAKPasar BBM bunker di Asia Tenggara sangat potensial. Faktor pajak menyebabkan penjualan di dalam negeri tidak kompetitif. Untuk mengembangkan pasar, Pertamina bekerja sama dengan Third Party Vendor untuk melayani Pelanggan di luar negeri. Dalam melakukan pemilihan Third Party Vendor sebagai mitra dalam pemasaran BBM bunker di luar negeri, perlu dirancang sistem pemilihan vendor yang memudahkan pengambilan keputusan sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam penelitian ini, digunakan metode AHP dan TOPSIS dalam perancangan sistem pemilihan vendor, sehingga diperoleh Third Party Vendor terbaik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor harga Basic Price menjadi kriteria utama dalam sistem pemilihan vendor tersebut dengan bobot sebesar 0,340.
ABSTRACTBunker fuel market is very potential in Southeast Asia. Bunker fuel price in Indonesia is not competitive because of tax. As part of market expansion strategy, Pertamina collaborates with Third Party Vendor to enter oveseas market. A vendor selection system design is needed to simplify the decision making process in selecting the best business partner. In this research, AHP and TOPSIS are used for designing the vendor selection system to acquire the best Third Party Vendor. As the result, Basic Price is the most important criteria in Third Party Vendor selection system which weighted 0,340 of the total criteria."
2017
T47722
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yunita Ramanda
"Terminal Peti Kemas merupakan aset yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia karena menghubungkan pasar domestik dengan konsumen internasional atau sebaliknya. Hal ini mengakibatkan pentingnya peningkatan produktivitas di terminal peti kemas. Metode alokasi quay crane merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas di terminal peti kemas.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang model simulasi visual terminal peti kemas yang dapat digunakan untuk membandingkan metode alokasi quay crane. Pengambilan data dilakukan pada Terminal Peti Kemas JICT yang digunakan sebagai objek penelitian untuk mempelajari keadaan terminal peti kemas secara umum. Metode heuristik yang digunakan untuk menentukan alokasi quay crane adalah Total Work Content Remaining (TWCR) dan Shortest Processing Time (SPT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SPT lebih baik dibandingkan metode alokasi TWCR karena dengan menggunakan metode SPT, total waktu pelayanan kapal lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan metode TWCR. Demikian juga halnya dengan produktivitas dermaga, dengan menggunakan metode SPT diperoleh produktivitas dermaga yang lebih besar dibandingkan dengan metode alokasi TWCR.
Container terminals are an absolutely critical asset to Indonesia's economy because container terminal provide a vital link between domestic market to international costumer and vice - versa. Therefore, importance role of container terminal resulting productivity is critical in container terminal. Allocation quay crane problem is one of the factors that can affect productivity at container terminal. This paper aims to design a visual simulation model of container terminal which can be used to compare the methods of quay crane allocation. Data collection was conducted at JITC Container Terminal which is used as an object for studying container terminal condition. Heuristic method that is used to determine quay crane allocation are Total Work Content Remaining (TWCR) and Shortest Processing Time (SPT). The results showed that Shortest Processing Time (SPT) method better than Total Remaining Work Content (TWCR) because total service time using SPT method less than using TWCR method. Moreover, Shortest Processing Time (SPT) method provides greater berth productivity than Total Work Content Remaining (TWCR) method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34872
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library