Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saphira Kartiza
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T40638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saphira Kartika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
TA3483
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Mardhotillah
"ABSTRAKCT
Penulisan ini bertujuan melihat adanya indikasi terjadinya segregasi dan gentrifikasi di kampung dan permukiman formal Cikini. Segregasi dan gentrifikasi merupakan bentuk perkembangan wilayah yang tidak merata. Segregasi terjadi tidak hanya dalam bentuk batasan fisik, tetapi adanya indikasi lain yang menyebabkan masyarakat kampung tidak dapat tinggal di permukiman formal Cikini. Pengembangan kawasan Cikini yang tidak merata menyebabkan indikasi terjadinya gentrifikasi. Sebagian besar rumah masyarakat kampung Cikini yang secara turun temurun dan belum adanya pembangunan properti dari perusahaan atau pemerintah menunjukkan belum terjadinya gentrifikasi di kampung Cikini. Namun berbeda dengan masyarakat permukiman formal Cikini yang sudah tidak mampu membayar PBB menyebabkan adanya masyarakat di permukiman formal yang mulai terpinggirkan.

ABSTRACT
This paper aims to see if there are any indications of segregation and gentrification happen in informal and formal settlement area in Cikini. The segregation and gentrification that happen are part of the uneven development in Cikini. The reason why segregation occurs in Cikini is not only limited into the form of physical constraints, for there are other indications on why informal settlements community cannot stay in the formal settlement in Cikini. Uneven development causes there is an indication that gentrification might occur in the area. The fact that most houses in informal settlement in Cikini are bequeaths and there are no property development from developer or government shows that has not been gentrification in this informal settlement. However, the incidence that there are formal settlers who cannot afford to pay for property tax induce them to settle in the marginalized area. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suherman
"Luasnya wilayah kota membutuhkan suatu jaringan transportasi yang terintegrasi. Untuk itu dibutuhkan suatu terminal sebagai titik simpul bagi warga kota berganti moda angkutan untuk melanjutkan perjalanan demi mencapai tempat tujuan.
Terminal sebagai public goods haruslah memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada para penggunanya. Terminal bus Pulogadung sebagai terminal antar kota dan dalam kota, saat ini masih berfungsi layaknya sebuah terminal, tempat pertemuan bus dengan penumpang/naik turun penumpang. Akan tetapi aspek ketersediaan fasilitas dalam memberikan pelayanan yang nyaman dan mudah kepada para pengguna masih kurang mendapat perhatian. Kenyamanan dan kemudahan masih menjadi mimpi bagi para penggunanya.
Penelitian ini bermaksud mengurai faktor-faktor yang mempengaruhi para pengguna dalam memanfaatkan terminal Pulogadung berkaitan dengan kenyamanan, keamanan dan kemudahan yang dapat dinikmati oleh penumpang/calon penumpang dan para pengusaha/perwakilan otobis. Dilakukan secara kuantitatif melalui kuesioner, observasi dan survei lapangan, tinjauan teoritis hingga pengamatan ke negara lain dengan harapan mampu menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pengguna dalam pandangan penumpang dan pengusaha.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terminal Pulogadung masih berfungsi sebagai terminal, tempat naik turun penumpang dan vii tempat penumpang berganti moda angkutan dengan mudah. Akan tetapi, keberadaan fasilitas pendukung yang mampu memberikan kenyamanan bagi penggunanya tidak tersedia sebagaimana mestinya. Penumpang setiap hari memanfaatkan terminal Pulogadung oleh karena ketersediaan armada angkutan, bukan karena ketersediaan fasilitas yang baik.
Penulis berasumsi bahwa penyediaan dan pembenahan fasilitas yang ada dalam terminal berperan penting untuk memperbaiki kualitas pelayanan terminal. Dalam penyediaan dan pembenahan fasilitas terminal ini bukanlah hanya dengan membangun terminal di lokasi lain dengan lahan relatif luas, akan tetapi dapat dilakukan renovasi terhadap struktur bangunan, sebagaimana hasil pengamatan dinegara lain. Diperlukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan terminal Pulogadung, diantaranya mengenai arsitektur ruang publik, masalah manajemen pengelolaan termina, kualitas alat transportasi, masalah kaki lima dalam terminal, serta masalah prilaku dan disiplin masyarakat sehingga terciptanya kelancaran transportasi perkotaan.

Regional broadness of town require transportaion network which is integrated. For that required by a terminal as nodal points to towny change the moda of transportation to continue the journey for the shake of reaching location.
Terminal as a public goods shall given the freshment and amenity to all its consumer. Pulogadung Bus Station as intercity terminal and in town, in this time still function within reason a terminal, place of bus meeting with fluctuate the passenger. However aspect of its availiability of facility in giving balmy service and easy to all consumer still less getting of attention, freshment and amenity still become the dream to all its consumer.
This research mean to decompose the factors influencing consumer in exploiting terminal Pulogadung relate to the freshment, security and amenity able to be enjoyed by passenger/passenger candidate and entrepreneur/bus delegation. Conducted by quantitatively questionnaire, observation and survey the field, theoretical evaluation till perception to other state on the change can elaborate the factors influencing consumer perception of passenger and entrepreneur.
From research result, inferential that terminal Pulogadung still function as terminal, place fluctuate the passenger and passenger place change the moda transportation of easily. However, existence of support facility capable to give the freshment consumer is not made available properly. Thousands of passenger every day exploit the Pulogadung because availability of armada transportation, not because availability of good facility.
Writer assume that ready and existing facility correction in terminal of playing important role to improve, repair the quality of terminal service. In ready and this terminal facility correction is not only by developing terminal in other location with the farm relative wide of, however can be done to renovate to building structure, as other state perception result. Needed by continuation research related to terminal Pulogadung, among other regarding the public room architecture, problem of management terminal, quality of transportation appliance, problem of cloister in terminal, and also the problem prilaku and society discipline so creation fluency of urban transportation."
2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Seno B.
"Indonesia adalah Negeri yang tersedia cahaya alami dengan melimpah. Dengan keadaan seperti itu, cahaya alami sudah seharusnya dapat dimanfaatkan oleh bangunan secara optimal. Namun, pemasukkan cahaya secara langsung ke dalam ruangan dapat mengakibatkan peningkatan panas dan kesilauan/glare. Untuk itu, usaha memasukkan cahaya alami pada bangunan, khususnya di Indonesia perlu menggunakan strategi pencahayaan alami tidak Iangsung, yaitu bidang pemantul. Penggunaan bidang pemantul juga mampu meningkatkan intensitas dan distribusi (penyebaran) cahaya dalam ruang. Cahaya alami menurut beberapa penelitian, mampu meningkatkan kemampuan bekerja seseorang, khususnya adalah kemampuan belajar. Sementara kemampuan melihat berkembang pada usia Sekolah Dasar. Namun keadaan ruang kelas beberapa Sekolah Dasar di Kota Depok menunjukkan kurangnya kenyamanan visual. Untuk itu mengatasi hal tersebut, bidang pemantul disimulasikan pada ruang kelas Sekolah Dasar guna 'mengetahui efektivitasnya terhadap pencapalan kenyamanan visual. Sekolah Dasar yang menjadi studi kasus adalah: SDN Mekat]aya 27, SD Kwitang 8 PSKD, SDN Depok 3, SD Pemuda Bangsa, dan SDN Beji 4. Simulasi dilakukan pada model ruang kelas eksisting dengan menggunakan simulasi komputer. Ada dua tahap simulasi, tahap pembandingan hasil simulasi model eksisting berbidang pemantul dengan model kondisi eksisting serta tahap usulan pengembangan model ruang kelas dan bidang pemantulnya. Keduanya menggunakan perangkat lunak komputer AutoCAD 2007 untuk menentukan komposisi dan bentuk (sudut) bidang pemantul (Ray-Tracing) dan Relux Professional 2007 untuk pemodelan ruang kelas, serta mensimulasikan intensitas cahaya model-model ruangan tersebut. Pada akhirnya, setelah diketahui seberapa efektifnya bidang pemantul terhadap peningkatan intensitas dan distribusi cahaya, diusulkan pengembangan ruang kelas dalam hal penggunaan bidang pemantul guna tercapai kenyamanan visual bagi ruang kelas Sekolah Dasar di Depok"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24539
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Riza Muttaqin
"Halte merupakan salah satu elemen penting dalam sistem transportasi perkotaan. Di Jakarta, banyak halte yang tidak terpakai, baik karena kondisi dan peletakannya yang dirasa kurang tepat, maupun karena kebiasaan penumpang dan penyedia angkutan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat. Kondisi tersebut memicu munculnya halte bayangan, yaitu area yang dijadikan tempat menunggu kendaraan umum, meskipun area tersebut tidak diperuntukan sebagai halte. Selain dikarenakan posisinya yang potensial, pembentukan halte bayangan juga diyakini disebabkan oleh faktor fisik lingkungan halte bayangan. Keberadaan affordance, yaitu potensi yang dapat dimanfaatkan dari suatu objek, juga ikut andil dalam proses pembentukan dan keberadaan halte bayangan.

Bus stop is one of important element in urban transportation systems. In Jakarta, a large number of bus stops are unused, either because of its condition and location, or the habit of transport suppliers and passengers to stop the vehicles at any places. These conditions lead to the appearance of unofficial bus stops, an area used as a place to wait for public transportation, although the area is not allocated as a bus stop. In addition to its potential position, the unofficial bus stops also possibly caused by physical factors around the environment. The presence of affordance, which is the potency of an object that can be used, is also contribute in the process of establishment and existence of the unofficial bus stops. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S919
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nurul Probowati
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan dan menjelaskan proses transformasi dan reproduksi masyarakat di Kampung Laweyan dan mengungkap implikasispasialnya dengan digunakan metode observasi kualitatif. Kampung Laweyan merupakan permukiman tradisional yang bercorak sosio-kultural. Mengalami beberapa kali fase transformasi yang ditandai pada naik turunnya perkembangan perekonomian di Laweyan. Eksistensi Laweyan sangat erat dikaitkan dengan batik
sebagai komoditas utama. Dominasi kegiatan perdagangan dan industri batik di Kampung Laweyan mempengaruhi norma masyarakat dalam memanfaatkan ruang bermukim di kampung. Namun dalam proses perkembangannya Kampung Laweyan mengalami dinamika sosial yang diindakasi memiliki implikasi spasial terutama pada ruang bertinggal. Perkembangan perdagangan batik yang dibarengi dengan
pesatnya perkembangan Kota Surakarta dikhawatirkan tidak terkendali, bahkan dapat berakibat terhadap hilangnya jatidiri Kampung Laweyan yang sesungguhnya adalah sebagai ruang bertinggal. Suatu kerangka pemikiran yang melibatkan konsep produksi ruang dan strukturasi masyarakat digunakan untuk mengungkap transformasi dan reproduksi masyarakat yang terjadi dari data yang diperoleh melalui informasi dan pengamatan di lapangan.
Melalui analisis terungkap bahwa masyarakat Kampung Laweyan mengalami imbas positif dan negatif dalam proses modernisasi dan perkembangan kota. Melalui kekuatan ekonomi, masyarakat Kampung Laweyan memainkan peranan dalam sistem sosial sebagai agen yang menghasilkan suatu agensi (kemampuan) dari hubungan hubungan berupa praktik sosial yang berulang antar agen dalam setiap tahapan
proses transformasinya.
Dari situ ternyata banyak sekali ditemukan permasalahan spasial yang diakibatkan proses perkembangan masyarakat. Semakin berkembangnya sistem ekonomi hybrid di Laweyan dikhawatirkan akan menggeser eksistensi kampung Laweyan sebagai ruang bermukim, namun justru menjadi ruang komersial baru. Untuk itu dalam
pengembangannya, perlu sinergi antar aktor Laweyan dalam menjaga eksistensi ruang bermukim di Laweyan, hingga eksistensinya sebagai permukiman komunitas pembatik tetap terjaga.

ABSTRACT
The main purpose of this research is describe and explain the process of transformation and reproduction of the community in Kampung Laweyan and reveal spatial of implication with used qualitative methods of observation. Kampung Laweyan is a traditional settlement that have socio-cultural pattern. Undergone several phases of transformation that marked with the rise and fall of economic development in Laweyan. Laweyan existence is closely associated with batik as the main commodity. The domination of trade and batik industrial activities in
Kampung Laweyan have affecting society norms for the use of living space in the village. But within the development process of Kampung Laweyan have got a social dynamics that have indication spatial implications, especially on housing space. The rade Batik developments is coupled with the rapid development of Surakarta Town have a fear to be uncontrolled town, so can even lead to the loss of village identity as
real Kampung Laweyan is a housing space. A framework involving the concepts of production and structuration of space is used to reveal the transformation of society and the reproduction of society that occurred from the data obtained through the information and observations in the field.
Through the analysis revealed that the society of Kampung Laweyan has
experiencing positive and negative impact in the process of modernization and development of the city. Through economic power, the society of Kampung Laweyan can play a role in the social system as an agent that produces an agency (ability) from the relations of the recurrent form of social practice among agents in each
stage of the transformation process.
However, there have founding a lot of problems resulting from the process of spatial development of society. The continued development of hybrid economic system in Laweyan is feared would shift the Kampung Laweyan existence as a living space, but instead become the new commercial space. Because of its development, it is necessary the good synergy between actors Laweyan in maintaining the existence of
living space in Laweyan, until its existence as a residential society of batik is maintained."
2011
T29922
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tyasning Permanasari
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki fokus pada relawan dan model pendekatan untuk pengembangan TPST skala kawasan di Kota Bogor. Masalah penelitian adalah pendekatan komuniti yang efektif digunakan dalam upaya duplikasi atau replikasi program sejenis disesuaikan dengan karakteristik komuniti-komuniti. Karakteristik pengelolaan TPST ini dipengaruhi oleh karakteristik lokasi atau wilayah dan karakteristik komuniti, warga perumahan atau masyarakat perkampungan.
Sebagai penelitian kualitatif, penelitian dilakukan dengan metode instrumental case study. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan para informan yang menjadi pelaku dalam pengelolaan TPST yaitu tokoh masyarakat, pengurus, pengelola, anggota komuniti, pejabat Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor. Juga dilakukan observasi untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dan memperkuat atau memperjelas inforasi, didukung dengan data sekunder, foto dan literatur penunjang lainnya.
Dari analisis diketahui bahwa: 1) pada komuniti Mutiara Bogor Raya dan Griya Melati yang berlokasi di perumahan di perkotaan dengan karakteristik komuniti yang heterogen dengan kemampuan ekonomi menengah ke atas maka pendekatan yang efektif menggunakan konsep lifestyle, sedangkan 2) pada komuniti Kelurahan Mulyaharja, yang berada di daerah pingiran kota dengan karakteristik komuniti yang memiliki keterbatasan SDM dan kemampuan ekonomi menengah ke bawah, maka aspek ekonomi menjadi pertimbangan penting dan pendekatan yang efektif menggunakan konsep pranata sosial dan modal sosial.

ABSTRACT
This research focused on volunteers and model approaches to the development of IDWM regional-scale in Bogor. Research problems is to find an effective approach for duplicating a similar program depend on the characteristics of communities. Characteristics IDWM are influenced by the characteristics of the location and characteristics of the community or region, and the members of community.
As a qualitative research, the research carried out by the method of instrumental case study. Data collection was conducted through in-depth interviews with informants who involve with the IDWM which are elite capture, administrators, managers, members of the community, informants from the Public Space and Cleaning Agency of Bogor City. Observations need in order to gain a comprehensive and strengthen information or clarify information, supported by secondary data, photos and other supporting literatures
From the analysis found that: 1) at the Community Mutiara Bogor Raya and Griya Melati which located in urban area with community characteristics are heterogeneous and have economic capasity from the middle to upper, the effective approach is the concept of lifestyle, while 2) at the Mulyaharja Community, which is in the suburbs with community characteristics have limited economic capacity from middle to lower, the economic aspect is an important consideration and the effective approach are the concept of social institutions and social capital."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puka Yanuar
"ABSTRAK
Jalan tol tanpa berbagai kebijakan yang mendukung tidak dapat mengubah kecenderungan perluasan kota, meskipun demikian jalan tol membuka peluang untuk membangun kota yang lebih mandiri. Potensi jalan tol dalam mengarahkan kegiatan nampaknya makin disdari, dan harapannya muncul generasi kebijaksanaan tata ruang yang baru yang bertumpu pada jalan tol.Peran yang strategis ini akan dibuktikan pada tesis ini, dimana aksesisbilitas, serta perkembangan struktur ruang, harga lahan dan dampak fiskal di kawasan TB simatupang ( pasar minggu – cilandak ) menjadi ruang lingkup penelitiannya. Aksesibilitas merupakan hal yang paling berpengaruh dalam ketersediaan ruang dan sistem transportasi. Lokasi dengan aksesibilitas yang baik merupakan suatu keunggulan komparatif yang menjadi penentu permintaan terbaik bagi suatu lahan

ABSTRACT
The toll road without policies that support can not change the trend of urban sprawl, though the toll road opened up opportunities to build a better city mandiri.potensi highway in directing the activities seem increasingly recognized, and hopefully emerging generation of new spatial planning policy, which is based on the toll.This strategic role will be demonstrated in this thesis, where aksesisbilitas, as well as the development of the spatial structure of the city, land prices and the fiscal impact on the TB Simatupang (pasar minggu- cilandak) the scope of the research. Accessibility is the most influential in the availability of space and transportation system. While the smallest and the best comfort Location with good accessibility is a comparative advantage that determines the best demand for a land. "
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rahmat Yananda
"Semenjak Kevin Lynch menerbitkan The Image of The City (1960) tentang studi citra kota telah banyak perubahan terhadap tesis Lynch tersebut bahwa citra kota yang tadinya terbentuk dari interaksi warga kota dengan lingkungannya ternyata juga saat ini dipengaruhi oleh media massa. Kemajuan teknologi komunikasi dan infotmasi menyebabkan interaksi seseorang dengan suatu tempat bisa bersifat tidak langsung dan menembus betas - batas spasial Penemuan mesin cetak yang mampu mernproduksi materi publikasi secara massal, serta penemuan telegram dan telepon sebagai cikal bakal pengiriman pesan jarak jauh menjedi sempurna katika televisi diciptakan. Teknologi komunikasi dan infonnasi ini salah satunya berwujud da1am bentuk industri media massa, yaitu cetak dan elektronik. Industri ini telah berkembang menjadi insitusi sosial yang mampu mempengaruhi dan membangun publik opini, tennasuk citra suatu kota.
Dalam pemarasan kota tujuan utamanya adalah membangun citrn kota.Citra kota yang balk dan menarik akan mengundang pihak - pihak lain untuk berinvestasl dan berkunjung. Dorongan menjadikan kota sebagai komoditi menyebabkan citra kota yang tampak secara fisik cenderung seragam karena mengedepankan kepentingan ekonomi scmata sebagaimana kota - kota global lainnya. Kota- kota telah menjadi produk mengabaikan identitas kota yang dibutuhkan sebagai identifikasi oleh warga kota untuk membangun sense of place. Kota tidak Jagi memiliki place identity. Karenanya pemerintah kota perlu melakukan city branding sebagai bagian dari pembangunan place brand berbasis komunikasi primer dan sekunder.
Jakarta, Surabaya dan Bandung adalah tiga kota utama di Indonesia berdasarkan jumlah penduduk dan produktivitas ekonomi menonjol di banding kota- kota 1ainnya di Indonesia. Citra ketiga kota dianalisa berdasarkan pemberitaan media cetak Kompas edisi Agustus 2009- 2010.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa citra kota-kota tersebut di media cetak negatif, karena mereka tidak memiliki pesan yang kuat karena mengabaikan identitas kota dan dimensi kinerja kota yang baik, dan manager kota gagal memanfaatkan komunikasi primer dan sekunder. Kegagalan diperkuat oleh kecenderungan media memproduksi berita bertone negatif sebagai bagian dari fungsi sosial media.

Since Kevin Lyacb pnblished 1'he Image of the City (1960) the study have been in many changes from Lynch thesis that the image of the city came from the interaction of citizens with the current environment that was also influenced by mass media. Advances in communications technology and information causes a person's interaction with a place can be indirect and through the boundaries - spatial boundaries. Communications and information technology is one of them intangible in the form of mass media industry, which is printed and electronic. The industry has evolved into a social institution that is able to influence and build public opinion, including the image of a city.
In the city marketing, the main goal is to build the image of the city. The good and interesting image will invite parties to invest and visit the city. Encouragement made the city as a commodity causes the image of the city that looked physically inclined uniform because the interests of economy only as the city other global cities. If a city is becoming a product ignoring its identity and failing people to identity with it then it no longer has a place identity. Therefore the city government needs to do city branding as part of the development of place based brand as a primary and secondary communication.
Jakarta, Surabaya and Bandung are the three major cities in Indonesia based on population and economic productivity in the appeal of prominent cities in Indonesia. The image of the cities are analyzed based on print media coverage in Kompas issued from August 2009 to August 2010. Using qualitative case study method, the stories of these cities are classified into categories and subcategories based on frequency and valance.
The Research found that the image of the three cities in a printed mass media are negative because they do not have a strong message due to neglecting the city identity and performance dimensions of a good town not to mention that city managers failed to take advantage primary and secondary communication to build the image of the city. Failure is reinforced by the tendency of news media to produce negative tone news as part of the social function of media."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T31657
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>