Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ami Fitri Utami
"Perusahaan Teknologi Finansial Pendanaan atau sering disebut sebagai FinTech Peer to Peer Lending di Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung pemerataan kebutuhan akses pendanaan secara nasional. Namun, terdapat ketimpangan antara kinerja perusahaan dari sisi jumlah pengguna serta jumlah pendanaan yang terdistribusi dibandingkan dengan potensi pasar yang ada. Hal ini disebabkan banyaknya kompleksitas yang terjadi termasuk adanya kekurangan sumber-daya internal, tekanan dari regulator, hingga tekanan dari keraguan pasar untuk menggunakan produk. Dalam menyingkapi masalah tersebut, para pemain melakukan berbagai macam kolaborasi dengan berbagai pihak untuk dapat menghasilkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar, regulasi dan perkembangan teknologi. Penelitian ini berforkus pada dinamika dalam kolaborasi antara para FinTech Peer to Peer Lending dengan jejaringnya. Dalam penelitian ini konsep sistem memori transaktif pada level perusahaan dengan rekan kolaborasinya menjadi kunci dalam memahami dinamika yang ada. Diprediksikan bahwa karakteristik rekan kolaborasi dari sisi spesialisasi pengetahuan, kepercayaan perusahaan akan kredibilitas pengetahuan rakennya serta koordinasi dengan rekan rekan yang dimiliki dianggap dapat berperan dalam peningkatan inovasi serta kinerja perusahaan.

Peer to Peer (P2P) lending FinTech firms in Indonesia possess a major role in enhancing the country’s financial inclusion that leads to a better national’s economy condition. Despites of its’ massive growth in terms of players, investors, as well as innovations; number of national’s P2P lending FinTech adopters are still low which pivotal as it resemblance their performance. This occur as P2P lending FinTech firms facing various challenges both internal and externally due to the newness of the industry. To become more effective, current players tend to collaborate with various parties in deciphering the industrial dynamics. This research focusing on how firm might entrench benefits from its’ collaboration through the concept of Transactive memory system in the inter-firm collaboration level. This research argued that the availability of TSM among the P2P lending FinTech firm and its collaborative might enhance the firm’s competitive advantage such innovation which leads to a better performance in the market. This research mainly contributes to the TMS research field where the concept of TMS mainly used in a small group, and never been investigated in the context of inter-firm collaboration. Current study also contributes to the TMS field as it goes to the dimensional level rather than uses TMS as second order factor construct."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Fitri Utami
"Perusahaan Teknologi Finansial Pendanaan atau sering disebut sebagai FinTech Peer to Peer Lending di Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung pemerataan kebutuhan akses pendanaan secara nasional. Namun, terdapat ketimpangan antara kinerja perusahaan dari sisi jumlah pengguna serta jumlah pendanaan yang terdistribusi dibandingkan dengan potensi pasar yang ada. Hal ini disebabkan banyaknya kompleksitas yang terjadi termasuk adanya kekurangan sumber-daya internal, tekanan dari regulator, hingga tekanan dari keraguan pasar untuk menggunakan produk. Dalam menyingkapi masalah tersebut, para pemain melakukan berbagai macam kolaborasi dengan berbagai pihak untuk dapat menghasilkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar, regulasi dan perkembangan teknologi. Penelitian ini berforkus pada dinamika dalam kolaborasi antara para FinTech Peer to Peer Lending dengan jejaringnya. Dalam penelitian ini konsep sistem memori transaktif pada level perusahaan dengan rekan kolaborasinya menjadi kunci dalam memahami dinamika yang ada. Diprediksikan bahwa karakteristik rekan kolaborasi dari sisi spesialisasi pengetahuan, kepercayaan perusahaan akan kredibilitas pengetahuan rakennya serta koordinasi dengan rekan rekan yang dimiliki dianggap dapat berperan dalam peningkatan inovasi serta kinerja perusahaan.

Peer to Peer (P2P) lending FinTech firms in Indonesia possess a major role in enhancing the country’s financial inclusion that leads to a better national’s economy condition. Despites of its’ massive growth in terms of players, investors, as well as innovations; number of national’s P2P lending FinTech adopters are still low which pivotal as it resemblance their performance. This occur as P2P lending FinTech firms facing various challenges both internal and externally due to the newness of the industry. To become more effective, current players tend to collaborate with various parties in deciphering the industrial dynamics. This research focusing on how firm might entrench benefits from its’ collaboration through the concept of Transactive memory system in the inter-firm collaboration level. This research argued that the availability of TSM among the P2P lending FinTech firm and its collaborative might enhance the firm’s competitive advantage such innovation which leads to a better performance in the market. This research mainly contributes to the TMS research field where the concept of TMS mainly used in a small group, and never been investigated in the context of inter-firm collaboration. Current study also contributes to the TMS field as it goes to the dimensional level rather than uses TMS as second order factor construct."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryani Primanti
"Reward-based crowdfunding offers an advantageous setting for co-creation, where many forms of interactions between backers and project initiators contribute to the success of crowdfunding campaigns. However, there is a lack of study on the impact of backer co-creation in the form of comments, on the performance of crowdfunding campaigns. This study examines the influence of co-creation comments from backers, in terms of co-ideation, co-evaluation, and co-design comments, on the performance of crowdfunding campaigns, using signaling theory as a framework. This study also investigates if the responses of the project initiators (measured by the reply length, reply speed, reply ratio, and reply sentiment) have an impact on the crowdfunding performance. We utilized a panel dataset consisting of 525 reward-based crowdfunding initiatives, encompassing a total of 16,240 observation days. The results show that backers' co-ideation and co-evaluation activity leads to a higher funding amount. The effect of co-ideation comments on the number of backers is greater when project initiators respond to co-ideation comments with positive sentiments. We also found that to increase the amount of pledges, project initiators should reply to co-evaluation comments quickly, concisely, and with positive sentiment.

Reward-based crowdfunding merupakan sebuah media yang sangat potensial untuk ko-kreasi, di mana berbagai bentuk interaksi antara penyumbang dana dan pemrakarsa proyek, berkontribusi terhadap keberhasilan kampanye crowdfunding. Namun, penelitian mengenai dampak ko-kreasi yang berbentuk komentar atau dialog antara penyumbang dana dan pemrakarsa proyek, terhadap kinerja kampanye crowdfunding masih kurang. Penelitian ini menguji pengaruh komentar ko-kreasi dari penyumbang dana, yang berbentuk komentar co-ideation, co-evaluation, dan co-design, terhadap kinerja kampanye crowdfunding, dengan menggunakan teori signaling sebagai kerangka kerjanya. Studi ini juga menyelidiki apakah tanggapan pemrakarsa proyek (diukur dari lamanya balasan, kecepatan balasan, rasio balasan, dan sentimen balasan) berdampak pada kinerja crowdfunding. Kami menggunakan data panel yang terdiri dari 525 kampanye crowdfunding, yang mencakup total 16.240 hari observasi. Hasil riset menunjukkan bahwa proyek yang menerima lebih banyak komentar co-ideation dan co-evaluation menghasilkan jumlah pendanaan yang lebih tinggi. Pengaruh komentar co-ideation terhadap jumlah penyumbang dana akan lebih besar ketika pemrakarsa proyek membalas komentar co-ideation dengan sentimen positif. Kami juga menemukan bahwa untuk meningkatkan jumlah dana terkumpul, pemrakarsa proyek harus membalas komentar co-evaluation dengan cepat, ringkas, dan dengan sentimen positif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library