Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Amelia
"Pekerjaan merupakan hal penting untuk seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, namun lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah pelamar yang ingin mendapatkan pekerjaan. Adanya perkembangan moda transportasi yang mengarah pada sebuah transportasi berbasis online justru membuka adanya lapangan pekerjaan baru. Penelitian ini bermaksud untuk melihat bahwa peran jaringan offline dirasa penting bagi seseorang unutk memperoleh sebuah pekerjaan tersebut, walaupun pekerjaan itu menerima rekrutmen online. Studi ini menemukan bahwa suatu jaringan sosial dapat berperan untuk mendorong seseorang dalam memperoleh suatu pekerjaan dalam konteks masyarakat jaringan yang membuat kesejahteraan ekonomi sesorang semakin besar melalui peningkatan pada ekonomi. Peran jaringan juga dapat meningkatkan solidaritas sosial dengan sesama rekan seprofesi. Peneliti memilih daerah Jakarta, karena kasus yang akan diangkat dalam penelitian ini merupakan fenomena yang baru dan sedang terjadi di Jakarta, sehingga penelitian ini berada di Jakarta. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dengan menetapkan beberapa kriteria dalam pemilihan informan, berdasarkan kriteria tersebut informan yang sesuai dapat dipilih dan dijadikan sebagai narasumber dalam penelitian ini.
Job is necessary so that people can fulfill their needs, but the job availability is not in accordance with the number of applicants. The development of transportation nowadays that leads to online based transportation actually opens jobs. This research heads for understanding that roles of offline network is important for people who would like to apply for the jobs although the company has online recruitment. This study finds that social network plays a role to lead someone to get a job in terms of the network society that enhances someone economic welfare through the development of economy. The role of network could also enhance social solidarity for people who have the same jobs. Researcher chose Jakarta because a case that would be pointed is a new phenomenon and is happening in Jakarta so that the research would be conducted in Jakarta. Researcher used qualitative approach by doing interview, before doing the interview researcher determined some criterion to choose the informants. The chosen informants would be chosen as interviewees for this research."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Tiara Ratna Anisa
"ABSTRAK
Path sebagai media sosial yang menarik bagi orang Indonesia menemukan bahwa platform tersebut disukai karena mendukung sirkulasi informasi aktual antarteman dan memberikan feature untuk representasi diri. Penelitian lain menjelaskan bahwa selain untuk mendapatkan informasi terbaru di lingkungan sosialnya, Path ini menarik bagi para pengguna muda karena dapat berperan dalam pengembangan konsep diri dimana mereka dengan sengaja memposting di Path untuk membentuk citra diri agar dianggap eksis dan lebih berkelas. Akan tetapi, Path sebagai jejaring sosial membuat representasi diri termodifikasi secara visual dan secara kolektif. Akibatnya, para pengguna muda Path cenderung mengeksplorasi hal-hal baru untuk memunculkan social image yang pada akhirnya membuat mereka sendiri menjadi konsumtif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam sebagai data primer. Wawancara mendalam dilakukan dengan para pengguna muda Path berusia 20-25 tahun yang aktif menggunakan jejaring sosial Path. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa estetika yang dimunculkan melalui Path telah dibentuk secara kolektif melalui fitur emoticon sehingga para pengguna muda Path menjadi termotivasi untuk mengekplorasi hal-hal baru untuk mendapatkan kepuasan visual di Path nya.
ABSTRACT
Path as a social media that appeals to Indonesian society, found that the kind of platform is preferably supporting circulation actual information between friends and provides features for self-representation. another study explained that in addition to know the latest information in their social environment, the young Path?s users found that Path is attractive for self-concept development. they could intentionally post something on Path to form a self-image that considered as 'existence' and more classy. However, Path as social network is making modified self representations collectively and visually so that the young Path?s users tend to explore new things to bring social image and ultimately make themselves become consumptive. qualitative approach is used in conducting this study with interviews as the primary data. interviews conducted with 20-25 years old of young Path?s users who are actively using this social networking, Path. Results of the study found that aesthetics are raised through the feature so that the young Path?s users could be motivated to explore new things to get a visual satisfaction on their Path."
2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fania Darma Amajida
"Moda transportasi berbasis aplikasi muncul sebagai wujud dari perkembangan teknologi dan reaksi atas kelemahan penyedia jasa transportasi publik Artikel ini berargumen bahwa teknologi telah menyediakan kemungkinan bagi masyarakat sipil yang tidak memiliki kuasa akan manajemen pelayanan publik untuk mengatasi masalah kepastian sebagai upaya mengatasi risiko pada transportasi publik di Jakarta Studi ini memperlihatkan bahwa aplikasi yang digunakan ldquo ojek online rdquo Go Jek mampu meminimalisir risiko yang terjadi di Jakarta dalam hal waktu kemudahan biaya dan keamanan Hal ini berbeda dengan studi sebelumnya yang tidak menyebutkan secara spesifik faktor faktor kepastian sebagai sebuah strategi untuk mengurangi risiko yang terjadi pada moda transportasi di perkotaan Pengumpulan data dalam studi ini menggunakan metode kualitatif

Emergence of apps based modes of transportation marks a technological advancement and is a reaction to the flaw of public transportation services This article argues that technology allows the society to overcome the problems of uncertainty lying under the system of public transportation in Jakarta This study shows that the apps used by online ojeks Go Jek is capable to minimize the risks concerning time convenience cost and security This idea diverges from previous studies that failed to mention the variable of certainty as a strategy to minimize the risks commonly found in urban transportation system Qualitative methods are used for data collection"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Eka Septiani
"ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang kontrol ibu terhadap permainan anak di dalam gawai anak. Saat ini terdapat beragam permainan digital yang berisikan muatan kekerasan Komisi Perlindungan Anak Indonesia, 2015 . Studi-studi sebelumnya merupakan kajian dari perspektif kekerasan permainan dan agresifitas Bushman et. al, 2001; Swanson et. al, 2004; Carnagey et. al, 2004; Anderson et.al, 2008; Bartholow et. al, 2005; Gentile et. al, 2011 yang cenderung melihat pada dampak dari kekerasan permainan terhadap perilaku agresif anak, dan kajian dari perspektif parental dan rating permainan Bijvank, 2009; Nikken, 2007; Funk, 1999 yang cenderung melihat mengenai kontrol orangtua terhadap rating permainan. Artikel ini berargumentasi bahwa selain permasalahan tersebut, pengetahuan ibu dan kontrol ibu terhadap kekerasan permainan digital dapat menjadi dua variable yang berhubungan, karena semakin seorang ibu mempunyai pengetahuan yang rendah mengenai konten kekerasan permainan pada gawai anak, maka seorang ibu akan semakin lemah dalam melakukan kontrol pada akses gawai anak. Studi ini merupakan studi kuantitatif dengan teknik pengumpulan data multistage cluster sampling. Total sampel dari sebanyak 91 responden ibu yang mempunyai anak laki-laki berusia 10-14 tahun, mayoritas adalah memiliki pengetahuan dan kontrol yang rendah terhadap konten permainan kekerasan pada anak. Hasil dari studi ini membuktikan bahwa ibu yang mempunyai pengetahuan yang rendah mengenai konten kekerasan pada permainan digital anak, juga mempunyai kontrol yang lemah terhadap akses permainan anaknya. Kata Kunci: Gawai, Anak laki-laki, Permainan Kekerasan, Kontrol ibu, Pengetahuan Ibu, Kuantitatif, Era Digital

ABSTRACT
ABSTRACTThis article discusses the relationship between mother rsquo s knowledge on violent games and their control against their children rsquo s digital gaming environment. There are a variety of digital games which contain violence Indonesian Child Protection Commission, 2015 . Previous study, rather emphasize the relationship between, violent games and the aggressive behavior of a child Bushman et. al, 2001 Swanson et. al, 2004 Carnagey et. al, 2004 Anderson et.al, 2008 Bartholow et. al, 2005 Gentile et. al, 2011 . As such, these studies discuss narrowly about the impact of violent games are studies from perspective violent games and aggression behavior of child, and that study tend to discuss about impact of violent games to behavior. Then there is studies emphasize the relationship between parental and rating games Bijvank, 2009 Nikken, 2007 Funk, 1999 . As such these studies discuss about parental control to child especially control about rating games. This article argues that to enrich the previous studies, mother rsquo s level of knowledge of the type of the game and care are important in forming the level of their control against children rsquo s access to violent games. This study employs is use quantitative approach with multistage cluster sampling homogenous technique. The total sample of 91 respondents of mothers with boys aged 10 14 years the majority is having low knowledge and control about violent games content in the child rsquo s gaming. The results of this study prove that mothers with low knowledge of violent content in children 39 s digital games also have weak control about their child 39 s access to play.Keywords Gadget, Son, Violent Games, Maternal Control, Maternal Knowledge, Quantitative Approach, Digital Era"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Retno Pertiwi
"ABSTRAK
Tesis ini menulis sebuah penelitian yang didasarkan pada isu konsumsi dan budaya material di kalangan polisi muda Brimob. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menggambarkan peranan konsumsi budaya material dalam kerangka pemikiran Miller yang diwujudkan melalui berbagai produk bermotif loreng.Produk loreng diposisikan sebagai sistem komunikasi dan strategi pembentuk identitas kemiliteran bagi polisi muda Brimob. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Tulisan ini menemukan bahwa konsumsi pada berbagai produk bermotif loreng merupakan sebuah proses aktif yang dilakukan dan direproduksi maknanya oleh polisi muda sebagai pengungkapan eksistensi dan ekspresi di dalam diri.Adanya ekspresi seperti rasa kecemasan, kekhawatiran terhadap posisinya yang tidak aman dari ancaman pihak luar dan citra negatif yang berkembang. Kondisi tersebut menjadi landasan bahwa polisi muda Brimob tidak dapat merepresentasikan dirinya sebagai seorang polisi. Data penelitian menemukan bahwa konsumsi dapat berperan untuk memperkuat pembentukan identitas dan citra sebagai seorang militer dengan menidentifikasi citra barang dengan citra diri yang ingin ditampilkan. Hasilnya, konsumsi pada berbagai produk bercorak loreng mampu mengekspresikan dan memperkuat citra militeristik sebagai mekanisme keamanan diri dan penghargaan sosial di masyarakat di Semarang. Hal ini dapat terjadi karena polisi muda Brimob didukung oleh pengetahuan dan tradisi kemiliteran di lingkungan kerjanya.

ABSTRACT
This thesis is a research based on the issue of consumption and material culture among Brimob young police. The objectives of this writing is to describe the role of material culture of consumption within the framework Miller are realized through a variety of camouflage-patterned products as communication systems and military identity-forming strategies for Brimob young police with qualitative methods. This research argues that the consumption of the various products patterned camouflage is an active process that is performed and reproduced its meaning by young policeman as the disclosure of the existence and expression within such a sense of anxiety, worries about their position from external threats and a negative image. Such conditions are the basis that Brimob young police can?t represent himself as a policeman. The research data also reveals that consumption can contribute to strengthen the identity and image formation as a military man to identify the image of the goods with the self-image you want to show. As a result, the consumption of the various products patterned camouflage able to express and strengthen its image as a security mechanism self militaristic and social respect in the community in Semarang. This can happen because the young policeman Mobile Brigade supported by the knowledge and traditions of the military nuances in the work environment."
2016
T45602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Afriani
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tinjauan sosiologis mengenai
kewirausahaan pedagang muda di Pasar Santa yang terletak di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Kewirausahaan sendiri merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan.Argumen utama peneliti adalah salah satu hal yang membuat para pedagang muda Pasar Santa mampu bertahan dalam menjalankan kegiatan wirausahanya saat hingga saat ini tidak hanya disebabkan oleh karakteristik atau semangat berwirausaha mereka yang terkesan tidak mengikuti tren saja, tetapi juga karena kemampuan mereka dalam mengelola dan menerapkan strategi marketing untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Untuk menggali permasalahan tersebut secara lebih mendalam, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan
melakukan observasi dan wawancara mendalam terhadap lima orang pedagang muda di Pasar Santa. Peneliti juga melakukan wawancara dengan pihak pengelola pasar untuk mengetahui bagaimana sejarah Pasar Santa itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal-hal yang melatarbelakangi keputusan para pedagang muda untuk membuka kios di Pasar Santa adalah adanya hasrat ingin bebas dan peluang yang terdapat di dalam pasar mulai dari harga sewa kios yang relatif murah yakni berkisar 3-3,5 juta per tahun dan lokasi pasar yang terbilang strategis.Strategi marketing yang mereka gunakan untuk mempertahankan usahanya terdiri dari penyelenggaraan event, penggunaan media sosial dan pemanfaatan jaringan pertemananan maupun keluarga.Fenomena kewirausahaan pedagang muda Pasar
Santa merupakan sebuah bukti bahwa entrepreneur Indonesia tidak hanya didominasi oleh entrepreneur yang hanya ikut-ikutan tren saja, tapi merupakan sekelompok orang yang memiliki spirit atau jiwa entrepreneur.Fenomena ini ternyata menghasilkan suatu kerjasama yang baik yang tercermin lewat kegiatan duduk barengbaik antar pedagang maupun antar pedagang dengan pihak pengelola pasar.

ABSTRACT
This thesis aims to determine how the sociological perspective regarding
young entrepreneurship in Pasar Santa, Kebayoran Baru, South Jakarta.
Entrepreneurship itself is taking a risk to run own business by taking advantage of
opportunities to create new businesses or with an innovative approach to develop the
business into major and independent in facing the challenges of competition. The
main argument of this thesis is one of the things that makes the young entrepreneur
Pasar Santa is able to survive in running entrepreneurial moment until today not only
due to the characteristics or the spirit of entrepreneurship they were impressed not
follow trends, but also because of their ability to manage and implement strategies
marketing to attract and retain their consumer. To explore these issues deeply,
researchers used a qualitative approach to observation and in-depth interviews of five
young entrepreneur in Pasar Santa. Researchers also conducted interviews with the
manager of the market to see how the history of Pasar Santa itself. The results
showed that the matters underlying the decision of the young entrepreneur to open a
store in Pasar Santa is their desire to be free and the opportunities present in the
market ranging from stall rental prices are relatively cheap which ranges from 3-3.5
million per year, and the location is fairly strategic. Marketing strategies that they use
to defend their business is organizing events, employing social media and utilization
network. This phenomenon is a proof that the Indonesian entrepreneur is not only
dominated by entrepreneurs who just went along with the trend, but a group of people
who have the entrepreneurial spirit or soul. This phenomenon turned out toproduce a
good cooperation that shown by the activity of duduk bareng (sit together to discuss
their business)."
2016
T46307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library