Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Adriati Sofyan Ismael
Abstrak :
ABSTRAK
Banyaknya iklan produk jadi di media cetak merupakan tantangan bagi pengiklan untuk membuat mungkin agar mendapat perhatian dari iklan yang menarik tercermin dari iklan. Oleh sebab itu pengiklan berusaha kesan psikologis melalui iklannya sehingga memberikan emosional yang lebih dari iklan lainnya. iklannya semenank khalayak. Penampilan penggunaan unsur-unsur untuk memberikan kesan Dalam proses menafsirkan dan memahami unsur-unsur iklan sebagai simbol komunikasi, seseorang dipengaruhi oleh luas dan lingkup referensinya, Berdasarkan hal melalui proses belajar ia dapat mengenal sesuatu simbolik melalui komunikasi dan sekaligus mempunyai pengalaman tersebut, secara kemampuan untuk membedakannya. Dalam menafsirkan simbol komunikasi, responden memberikan makna pada unsur-unsur iklan sebagai visualisasi. Melalui pernyataan dapat diketahui kesesuaian penafsiran atau pengertian responden mengenai unsur-unsur iklan. Gambaran pemahaman responden mengenai unsur-unsur iklan dilihat dari makna yang terbentuk di benak responden sebagai hasil penafsiran dan pengertiannya, dan untuk memperjelas gambaran ini, dijabarkan melalui tabel distribusi frekuensi dan tabel silang. Penulis tertarik untuk meneliti pemahaman responden mengenai unsur-unsur iklan. Untuk menimbulkan daya tarik terhadap khalayak sasarannya diperlukan suatu berpikir antara pembuat pesan dengan khalayak dan juga kesamaan pengertian diantara khalayaknya sendiri. Iklan yang diteliti adalah iklan Country Fiesta seri pada pemahaman remaja dan kesesuaian di antaranya. Remaja merupakan khalayak sasaran dari iklan Sampel yang diteliti adalah remaja yang bersekolah wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. kesamaan BIGSIZE yang difokuskan penafsiran ini. di hasil penelitian diperoleh bahwa pengenalan para mengenai produk Country Fiesta BIGSIZE cukup kelamin, lama membaca besarnya uang saku responden, dijumpai kesamaan Akhirnya dapat dikatakan Dari remaja baik. Baik dilihat dari jenis maupun pengertian diantara responden. pemahaman khalayak secara keseluruhan mengenai unsur unsur iklan Country Fiesta BIGSIZE sangat memuaskan.
1990
S3976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat efektifitas penyajian iklan dalam bentuk dialog. Iklan yang dipilih untuk diteliti adalah milik Citibank Visa, sebanyak dua versi yaitu Versi Mahasiswa yang menggambarkan dialog dalam suatu keluarga sedang membutuhkan uang untuk pembayaran kuliah pada waktu yang mendesak. Namun uang tunai tidak ada, tetapi dengan Citibank Visa masalah teratasi. Versi Paris menggambarkan dialog seorang teman yang bercerita kepada rekannya tentang kemudahan berbelanja karena menggunakan Citibank Visa. Efektifitas dari iklan-iklan tersebut diukur berdasarkan komponen efektifitas iklan yang disebutkan oleh Jane T. Bertrand. Bahwasanya iklan yang efektif sebaiknya memenuhi 4 kriteria yaitu memiliki daya tarik atau attraction, mudah dipahami dengan baik dan benar atau comprehension, mudah diterima oleh nilai, norma dan . sebagainya dari masyarakat atau acceptance serta yang terakhir memiliki kemampuan untuk melibatkan diri pendengar dalam menerima pesan atau sel f invo1vement. Hasil penelitian adalah sebagai berikut s Sebagian besar responden memahami versi mahasiswa dengan , baik. Pemahaman oleh sebagian besar responden adalah versi' mahasiwa menyampaikan tawaran kemudahan mengambil uang tunai bila memakai Citibank Visa. Daya tarik dari unsur-unsur pesan versi mahasiswa cukup baik. Isi cerita dan suara pemeran merupakan dua hal yang dikatakan menarik oleh responden. Sedangkan jingle dan sound effect ternyata kurang menarik perhatian. Kaitannya dengan daya terima atau acceptance, versi mahasiswa berhasil dengan baik. Pesan ternyata dipercaya mayoritas responden, Dialognya terdengar wajar .serta bentuk dan isinya dikatakan sesuai untuk disampaikan oleh sebagian besar responden. Untuk komponen sel f involvement, pesan yang disampaikan dianggap penting oleh sebagian besar responden. Namun belum merupakan suatu kebutuhan. Bagi sebagian besar responden akhirnya pesan dikatakan ditujukan bagi orang lain. Pada versi Paris sebagian besar responden dapat memahami pesan dengan baik. Pesan yang disampaikan dipahami sebagai informasi mengenai kemudahan berbelanja di seluruh dunia bagi pemakai Citibank Visa. Daya tarik dari unsur-unsur pesan versi Paris terlihat kurang berhasil dengan baik. Hanya isi cerita yang dikatakan menarik oleh sebagian besar responden. Sedangkan jingle, suara pemeran dan sound effect cenderung dikatakan tidak menarik. Dikaitkan dengan acceptance, daya terima khalayak terlihat kurang baik. Dari tiga unsur yang dilihat, hanya kepercayaan terhadap pesan yang dapat diterima mayoritas responden terhadap informasi yang disampaikan. unsur oleh Sedangkan untuk sel f involvement hasilnya terlihat kurang baik. Informasi yang disampaikan dikatakan tidak penting dan tidak baik oleh mayoritas responden, Akhirnya sebagian besar responden menyatakan pesan yang disampaikan ditujukan bagi orang lain.
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Retnowati
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan dunia periklanan di Indonesia sudah mengalami kemajuan pesat baik yang menyangkut media cetak, media audio, media visual maupun media audio visual. Salah satu jenis iklan radio yang saat ini sedang menjadi trend adalah jingle. Sebagai salah satu alternatif bentuk iklan untuk media audio, sebuah jingle memiliki kelebihan-kelebihan tertentu disamping kekurangan yang ada. Penelitian ini membahas secara deskriptif tentang preferensi khalayak temaja terhadap 4 jingle rokok yang mereka dengar melalui radio yaitu jingle Wisnilak, Lucky Strike, Jarum Super, dan Gudang Garam. Penelitian ini sendiri tidak ada sangkut pautnya dengan pernah konsumsi atau penggunaan produk yang diiklankan oleh jingle-jingle tersebut. Hal ini dapat dilihat pada sampel penelitian yaitu reuaja usia 15 sampai 21 tahun yang mendengarkan keempat jingle, yang tinggal di Jakarta Selatan dan mereka mi bukan perokok. Peneliti kemudian menetapkan sampel penelitian sebanyak 50 orang yang diambil berdasarkan tehnik Quota Sampling. Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner terungkap bahwa sebuah jingle dapat lebih disukai dari jingle-jingle lainnya karena elemen-elemen si dalam jingle tersebut memiliki kelebihan-kelebihan tertentu. Elemen-elemen itu adalah musik, lirik. voice over, sound effect, dan sebagainya. Data yang terungkap di lapangan dari wawancara dengan 50 orang responden itu juga menunjukkan bahwa keberadaan musik ternyata tidak selalu menjadi faktor utama disukainya sebuah jingle iklan di radio. Jingle Gudang Garam adalah pilihan terbanyak sebagai jingle yang disukai oleh responden. Lirik dalam jingle Gudang Garam juga merupakan pilihan terbanyak sebagai elirik yang disukai, disamping elemen pengisi suara. Berarti di. sini, keberadaan elenen lirik dan pengisi suara lebih dirasakan oleh responden sebagao suatu hal yang nenpunyai peran lebih penting dibandingkan nusiknya. Sedangkan pilihan terbanyak dari jingle yang tidak disukai oleh responden adalah jingle Lucky Strike baik itu nengenai nusiknya, liriknya, naupun pengisi suaranya. Kesenuanya neraih angka terendah. Kelebihan jingle Lucky Strike nenurut para responden adalah terletak pada elenen sound effectnya yang terasa lebih nenonjol dibandingkan sound effect yang terdapat pada jingle rokok lainnya. Kenyataan ini cukup nenarik, karena selana ini keberadaan sound effect sebuah jingle hanya dijadikan pelengkap saja dari keseluruhan elenen yang nenbentuk jingle.
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nurhandayani
Abstrak :
ABSTRAK
Makin banyaknya organisasi bisnis yang bersedia melakukan kegiatan lLM, membawa angin segar dalam dunia periklanan di Indonesia. Karena pada hakekatnya iklan tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk tujuan bisnis dan komersil saja, tetapi iklan juga dapat digunakan sebagai sarana menunjang pembangunan. ILM yang be1um memasyarakat ini, merupakan suatu hasil kerjasama antara pihak media dan organisasi tertentu. Kerjasama tersebut didasarkan pada pertimbangan non komersil. Media menyediakan ruang/halaman yang sedang kosong, dan organisasi menyediakan art work iklannya, tanpa ada yang membayar atau dibayar. Akibatnya jika kita lihat penampilan sebuah ILM, terdapat beberapa kelemahan. Frekuensi penerbitan yang jarang serta tidak pasti, karena menunggu kesediaan media menyediakan ruangan, serta gambar yang tidak berwarna merupakan beberapa diantara kelemahan tersebut. Sehingga muncul pertanyaan, apakah dengan keadaan yang demikian masyarakat akan mampu untuk mengerti mengenai ILM dan mengetahui pesan-pesan yang disampaikannya. Apalagi jika mengingat beberapa pendapat· yang menyatakan, bahwa pengulangan suatu iklan dan penampilan iklan yang berwarna, merupakan faktor yang perlu diperhatikan guna mendapat hasil yang baik. Dengan berbekal kerangka pemikiran yang diambil dari berbagai sumber, pertanyaan tersebut ingin dijawab melalui penelitian. Sebagai sampel diambil 100 orang pelanggan Termpo. Kemudian dipertimbangkan beberapa faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi hasil penelitian. ~aktor tersebut ndalah, jenis kelamin, umur, pendirlikun dan lumanyu reaponden berlangganan Tempo, serta frekuensi membaca iklan. Penelitian ini menghasilkan jawaban, bahwa sebagian besar dari sampel ternyata pernah melihat mengenal lLM. Sayangnya pengenalan ini tidak diikuti dengan pengertian dan pengetahuan yang baik mengenai ILM. Tidak banyak responden yang mengerti secara benar apa yang dimaksud dengan ILM dan tujuan serta manfaat ILM Selain itu, ternyata sebagian besar dari sampel hanya mengingat satu atau dua pesan ILM saja. Bahkan terdapat beberapa responden, yang tidak ingat sama sekali pesan yang pernah dimuat ILM pada majalah Tempo. Begitu pula untuk ILM di majalah/surat ka~ar lain, tidak banyak responden yang mengetahui dan pernah melihatnya. Melihat hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat disampaikan. Pertama, perlu ada perbaikan dari segi penampilan lLM seperti: dengan frekuensi yang lebih sering, dan berwarna. Kedua, harus ada kerja sama antara organisasi sosial dan organisasi bisnis dalam pembuatan lLM. Ketiga, seba±kriya ILM tidak hanya terbatas di media cetak saja, tetapi dap~t juga menggunakan media luar ruang lainnya. Keempat, saran terakhir ini untuk mereka yang berniat mengadakan penelitian ulang ataupun lanjutan, sebaiknya mengambil sampel yang lebih besar, sehingga dapat kita membuat kesimpulan secara nasional.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiyanto Jatmiko
Abstrak :
ABSTRAK
Periklanan merupakan upaya komunikasi pemasaran yang dilakukan untuk menyampaikan pesan tentang suatu produk, dari produsen kepada konsumennya. Agar pesan yang disampaikan dapat diingat khalayak dan kemudian menimbulkan perilaku yang diinginkan, maka harus diusahakan supaya pesan tersebut menjadi begitu berkesan dan dipahami oleh khalayak. Untuk itu, diperlukan pemilihan simbol komunikasi yang tepat. Dalam penelitian ini, masalah pokok yang menjadi fokus adalah pemahaman khalayak pembaca majalah Time terhadap simbol-simbol komunikasi yang terdapat pada visualisasi iklan rokok 555 dan Benson & Hedges, serta kesesuaian gambaran yang terbentuk di dalam pikiran khalayak dengan gambaran yang ingin diciptakan oleh komunikator. Penelitian ini dilakukan dengan survey kepada 64 orang pembaca majalah Time di Jakarta. Analisa didasarkan pada penerapan proses komunikasi menurut model Maletzke, dan dilengkapi dengan pembahasan mengenai pemahaman khalayak. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa pengenalan khalayak terhadap iklan rokok 555 dan Benson & sangat tinggi. Secara keseluruhan, pemahaman Hedges khalayak terhadap iklan kedua rokok tersebut masih cukup baik, dan secara parsial pun demikian pula.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Laksana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S5024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Kartika Rosarma
Abstrak :
Skripsi ini membahas pengaruh eksekusi iklan terhadap pembentukan brand positioning pada mahasiswa S1 Reguler FISIP UI. Permasalahan penelitian diteliti dengan teori positioning. Teori-teori ini membahas cara manusia memahami simbol-simbol dalam eksekusi iklan televisi 3 (Tri), mengasosiasikannya dengan informasi yang telah dimiliki dalam wilayah kognitif, dan memposisikan informasi tersebut di dalam pikirannya. Penelitian ini tergolong laboratory experiment dengan desain dua kelompok, yaitu: kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik accidental sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hipotesis penelitian terbukti dengan skor kelompok eksperimen yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol, sekalipun dengan selisih tipis. Kesimpulannya, subjek di kelompok eksperimen dapat memposisikan 3 (Tri) sebagai kartu seluler bertarif murah. Namun posisi yang terbangun di wilayah kognitif mereka adalah merek 3 (Tri) sebagai kartu seluler bertarif murah dengan kualitas sinyal, jangkauan, dan layanan yang belum baik.
This thesis discusses the influence of commercial ad execution toward brand positioning building of S1 Reguler FISIP UI students. Research problem is solved with positioning theories. The theories used explain how human being understands symbols in 3 (Tri) television commercial ad execution, associates them with information stored in his cognitive area, and places them in his mind. This research is classified as laboratory experiment with two-group design, which is experimental group and control group. Researcher uses accidental sampling technique to get sample. Data is analyzed with the study of Wilcoxon Signed Ranks Test. Research hypothesis is approved, where the score of experimental group is higher than one of control group, although the difference is slight. The conclusion is that subjects in experimental group are able to position 3 (Tri) as low-cost cellular simcard. However, position built in their cognitive area is that the signal quality, reach, and service of 3 (Tri) brand are not good enough.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Purwanto
Abstrak :
Persaingan dalam merebut pangsa pasar yang semakin ketat membuat produsen rokok melakukan berbagai cara untuk meningkatkan pemasaran produk mereka. PT Bentoel Indonesia, sebagai salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia, melancarkan berbagai strategi periklanan yang salah satunya dengan penggunaan transit ad di bus-kota bertingkat. Dengan studi ini, peneliti mencoba melihat keefektifan penggunaan transit ad melalui tanggapan khalayak, yaitu pada pengetahuan, sikap dan perilaku khalayak terhadap iklan yang dipasang di bus-kota tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei di lapangan serta dengan menggunakan kuesioner. Populasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah pekerja kelas menengah di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan Moh. Thamrin. Sedangkan jumlah sampel yang diambil adalah 100 orang dengan teknik pengambilan secara purposive atau sengaja. Interpretasi data hasil penelitian dilakukan dengan penjabaran berdasarkan analisis deskriptif tabel tunggal dan analisis tabel silang bivariat dan trivariat. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa pengetahuan dan sikap responden terhadap transit ad Bentoel Internasional berada pad tingkat yang merata. Penggunaan variabel kontrol, yaitu pengenaan media dan iklan Bentoel International menunjukkan pengaruh yang cukup kuat terhadap pengetahuan dan sikap responden terhadap transit ad Bentoel International.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4128
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4   >>