Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qory Andriyenni
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang hubungan antara intensi shalat berjamaah, tarbiyah dan intensi memaafkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa (1) Hubungan antara intensi shalat berjamaah dengan intensi memaafkan; (2) Seberapa besar intensi shalat berjamaah menjelaskan hubungannya dengan intensi memaafkan. Teori yang digunakan adalah teori intensi dari Ajzen (1975) dan teori forgiveness dari McCullough (1999). Penelitian ini dilakukan di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey yang bersifat deskriptif analitis, dengan sampel 145 responden yang mengikuti tarbiyah dan menggunakan kuesioner sebagai alat ukurnya. Analisis penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan pengolahan data menggunakan program LISREL 8.51 Pada penelitian ditemukan bahwa intensi shalat berjamaah berkontribusi positif terhadap intensi memaafkan sebesar 30 persen. Hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. intensi shalat berjamaah mempunyai hubungan yang signifikan dengan intensi memaafkan. 2. Dimensi sikap memiliki pengaruh yang tinggi terhadap, intensi shalat berjamaah dan dimensi norma subjektif memiliki pengaruh yang tinggi terhadap intensi memaafkan. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa tarbiyah dapat dijadikan satu kegiatan yang bermanfaat untuk individu. ......The research is about the correlation between intension of jamaah prayer, (education) tarbiyah, intension of forgiveness. The aims of this research are to know and to analyze (1) The correlation between intension of jamaah prayer and intension of forgiveness (2) how many influence of intension of jamaah prayer and tarbiyah could explained the relationship with intension of forgiveness. The theory used are intension theory of Ajzen (1975) and forgiveness theory from McCullough (1999). This research was conducted at Andalas University, Padang, West Sumatera. The research method used quantitative approach method by survey with descriptive analysis and 145 respondents who followed tarbiyah, by using questioner. The analysis of this research is used structural equation modeling (SEM) and processing of data with LISREL 8.51. The research found that intension of jamaah prayer has positive contributes with intension of forgiveness by 30 percent value. The conclusion of the research are: (1) intension of jamaah prayer has the correlation with intension of forgiveness. (2) dimension of attitude has a high correlation with intension of jamaah prayer and dimension of norm subjective has a high correlation with intension of forgiveness.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T26818
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Maulida Amalia
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara Mahabbah dan Iffah terhadap kepuasan pernikahan long distance marriage. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 52 responden yang menjalani long distance marriage. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Multiple Regression (uji regresi berganda) dengan taraf signifikansi 0,05 atau 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara varian variabel mahabbah dan iffah terhadap kepuasan pernikahan long distance marriage dengan nilai kontribusi independent variable (IV) terhadap dependent variable (DV) sebesar 0,525atau 52,2% dan sisanya sebesar 47,5% berasal dari variabel atau faktor lain. Adapun nilai signifikansinya 0.000 dengan taraf signifikansi sebesar 5% atau 0.05. Dari ke 8 varian variabel mahabbah dan iffah, terdapat 3 yang memiliki pengaruh signifikan yang tinggi terhadap kepuasan pernikahan long distance marriage sebagai DV, yaitu menjaga diri dari khianat sebesar 31,5%; menjaga diri dari zina sebesar 11,2% dan menahan diri dari penzaliman sebesar 5%, sedangkan yang lainnya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pernikahan long distance marriage.
This study aims to determine the influence of mahabbah (love) and iffah (chastity) on quality of marital satisfaction among individual long distance marriage in Indonesian Muslim population. Using quantitative methods, this research called 52 respondents by paper based and online questionnaire. Data analyzed using multiple regressions with the significant level of 5%.

The result shows that there are significant influence between variances variables of love and chastity to the marital satisfaction among individual long distance marriage. Love and chastity contributing 52,5% to the higher score of marital satisfaction in this research which's use RDAS (revised dyadic adjustment scale, 1995) by Busby, Christensen, Crane, & Larson. From 8 variances variables of love and chastity, there are 3 variances has significant influence to the dependent variable, marital satisfaction. Variance variable avoiding perfidy 31,5%, variance variable keep away from fornication 11,2% and variance variable refrain the despotic 5%, while others do not have significant influence to higher score of marital satisfaction.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jelang Ramadhan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran Adversity Quotient dan Psychological Well-being pada mualaf khususnya pasca peralihan keyakinan atau fenomena konversi. Penelitian dilakukan pada empat orang mualaf dewasa yang masa konversinya melewati 5 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrinsik yang datanya dihimpun melalui wawancara, lalu dianalisa secara intra-subjek dan inter-subjek. Adversity Quotient diukur dengan empat dimensi CORE yang menunjukkan pengendalian, kepemilikan, jangkauan serta ketahanan mualaf. Sedangkan, Psychological Well-being diukur dengan enam dimensi pembentuk yang menunjukkan penerimaan diri, penguasaan lingkungan, hubungan baik, tujuan dalam hidup serta perkembangan kepribadian dan otonomi diri dalam beragama. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mualaf yang menjadi subjek memiliki Adversity Quotient tipe climber yang berarti mereka mampu mengendalikan dan menyelesaikan masalah, meskipun membutuhkan waktu, sebagian besar mualaf mampu untuk strive and fight menghadapi berbagai tekanan atau kesengsaraan multidimensi. Sementara itu, keadaan Psychological Well-being sebagian besar mualaf ada pada tren yang positif dan konstruktif karena mereka dapat berbahagia dan berpuas diri atas kehidupan saat ini yang disandarkan pada Islam, mereka juga merasakan ketenangan, kedamaian serta keindahan dalam hidup setelah mengenal Islam lebih intens.
ABSTRACT
The purpose of this research is to describe the picture of Adversity Quotient and Psychological Well being on mualaf, especially after conversion or conversion phenomenon. The research was conducted on four adult mualafs whom converted for more than 5 years. The methodology used in this research is qualitative with case study instrinsic approach which the data is gathered through interview, then analysed with intra subject and inter subject approach. Adversity Quotient measured by four dimensions of CORE which show control, ownership, reach, also endurance of mualaf. Meanwhile, Psychological Well being measured by six shaping dimensions which show self acceptance, environmental mastery, positive relations and purpose in life, also personal growth and autonomy in faith. The discovery of this research is showed that majority mualafs who become the subjects are having Adversity Quotient with climber type which means they are able to control and overcome the problem, eventhough spend longer time, they are able to strive and fight to face any pressure or multidimensional adversity. Meanwhile, majority of mualaf rsquo s Psychological Well being is on a positive and constructive trend because they can happily live and satisfied with the current life which based on Islam, they also feel calmness, peace and beauty in life after knowing Islam more intesively.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirianingsih
Abstrak :
Motivasi beiprestasi adalah daya dorong dalam diri seseorang untuk mencapai basil yang terbaik. Dua falrtor yang mempengarohi motivasi bwprestasi seseorang. Faktor intrinsik adalah daya dorong yang tumbuh dari dalam individu. Dan faktor ekstrinsik berasal dari luar individu Penelitian tentang motivasi belprestasi dilakakan terbadap 4 (empat) santri yang memilild prestasi mengbalid al-Qur'an dan nilai akademik masuk dalam 5 (lima) besat di kelas mereka masing masing. Untuk mendapalkan gambaran lebih dalam tentang fenomena yang te adi. Hasil penelilian menunjukkan motivasi berpreslasi anak pengbalill al-Qur 'an pada kelompok takhassus (khusus) di Pesanllal Terpadu AI Kabfi, Lido dipengaruhi oleh faktor intrinsik yaitu ingin mendapat syafaat di di aldlimt dan berbak1i pada orang tua. Adapun falrtor akstrinsik yaitu pengasuhan orang tua, nilai budaya yang ada dalam keluarga dan sistem pendidikan di pesantren. Anak-anak yang belprestasi dalam penelitian ini, seperti yang disebutkan oleh McClelland dalam teori Motivasi Bwprestasi memiliki tanggung jawab, memperhittmgkan resiko. serumg mendapatkan: masukan meningkatkan kemampuan, menyelesaikan tugas secara baik, kreatif, dan ingin menjadi yang terbaik. Mcreka memiliki energi lebib terbukli dengan bemagai tanggung jaw.>b yang diamanahkan pada mereka. Mereka memiliki kekuatan mengbalill melebibi santri-santri seangkatannya. Temuan lain adalah rata-r.da anak yang memililci jumiah hafalan al Qur'an melampaui lalgejuga memililci prestasi akademik yang baik. ......Motivation of achievement is the driving force in a person to achieve the best results. There are two factors 1hat affect one's achievement motivation. The first factor is intrinsic. which strengthens the impetus of the individual, The second factor is extrinsic) which originates from outside tbe individual. One research that is carried out on fuur studen1s whom, not only have memorized the Quran, but also constantly ranked top Jive in their class. This research is using qnalitative methods to gain a deeper picture of this particala.- phenomenon. This result has shown that the achievemeot modvatioo of children memorizing the Qumn in takhassus (special) groups in the Integrated Islamic School Al·Kahfi, Lido, is influenced by the intrinsic f3ctors of wanting to get some rewards in the Hereafter and to be dutiful to dteir parents. The extrinsic factors involved are nurturing paren1S, cultural values in their fiunily and the education system in pesantren, Each of the children who excel in this research, as noted by McClelland Achievement motivation theory, have the characteristics of being a child who is responsible risk taker, open to feedback. able to improve, wish to complete tasks well, creatively and relentlessly strive to be the best of !he best They have more energy as depicted by the various mandated responsibilities for 1hem.They have much more power to memorize in comparison to other studen1s at their levels. Furthermore, another relevant discovery is that average chi1d who has memorized the Quran over the targealso has a good academic achievement.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33484
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Murti Tri Harini
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang bentuk-bentuk keterlibatan ayah pada remaja dalam pembentukan ḍabṭ al-nafs (self-control) dan self-esteem. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang keterlibatan ayah dalam pembentukan ḍabṭ al- nafs dan self-esteem pada anak remajanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Subjek pada penelitian ini berjumlah 6 orang remaja yang berusia 16-19 tahun. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa remaja yang mendapatkan keteladanan dari ayahnya dan menerima internalisasi nilai keagamaan pada keterlibatan ayahnya memiliki pengendalian diri yang lebih baik dibandingkan remaja yang tidak mendapatkannya. Pada pembentukan self-esteem, keterlibatan ayah yang dilakukan pada dimensi self-competence sesuai dengan kebutuhan dalam pengembangan kompetensi anak remajanya, sedangkan pada dimensi self-liking, remaja yang mendapatkan keteladanan dari ayahnya memiliki citra diri yang baik dibandingkan yang tidak mendapatkan keteladanan. ...... This study examines appearance father involvement towards adolescent in establishing dabt al-nafs (self-control) and self-esteem. The aim of this study is to describe father involvement in establishing ḍabṭ al-nafs and self-esteem towards their adolescent. This study used qualitative methods dan case study approach. In-depth interview and observation is used as data collection techniques. Subjects in this study are 6 adolescents which aged between 16 - 19 years old. Result of this study indicated that adolescents who had examplanary from their father dan take religious value internalization on father involvement have better self control than who don’t have it. On the forming of self-esteem, self-competence dimension which is conducted by father involvement match with needs in competency development adolescents, while on self-liking dimension, adolescents who have examplanary from their father seize good self image compared who not have exemplanary.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library