Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kris Adiwibowo
Abstrak :
Kualitas seorang manajer proyek, sebagai wakil dan perusahaan kontraktor yang memimpin tim kerja di lapangan, mempunyai pengaruh terhadap kinerja mutu produk yang dihasilkan oleh tim proyeknya. Kegagalan dari produk yang dihasilkan dapat menimbulkan pekerjaan perbaikan ulang sebagai konsekuensinya. Hal ini dapat saja teijadi bila pemberi kerja, setelah memeriksa sebagian atau secara keseluruhan, merasa tidak puas atas mutu basil kerja kontraktor kemudian menolaknya dan diikuti dengan perintah kerja perbaikan ulang. Salah satu usaha untuk mengurangi tingkat kegagalan produksi, adalah dengan cara meningkatkan kualitas pekerja, dalam hal ini manajer proyek sebagai pimpinan tim proyek yang memiliki peranan kunci terhadap kesuksesan pekerjaan. Peningkatan kualitas manajer proyek merupakan bagian dari program peningkatan manajemen mutu (quality management) dan dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan, yang merupakan bagian dari standar prosedur mum ISO 9000. Penelitian ini difokuskan pada proyek konstruksi bangunan prasarana perhubungan, seperti : jalan, rel kereta api, jembatan, pelabuhan laut darat pelabuhan udara, di wilayah Indonesia. Dari hasil survey diketahui bahwa pada tingkat biaya kerja ulang pada bangunan jenis ini antara 0% sampai 1%. Dari hasil penelitian statistik dengan program SPSS diketahui bahwa ada hubungan antar kualitas manajer proyek dan kerja ulang. Dari beberapa kriteria manajer proyek yang berkualitas, diketahui bahwa kemampuan manajer proyek di bidang pembinaan hubungan informal dengan konsultan dan tingkat perhatiannya terhadap masalah kesehatan dan keselamatan pemakai bangunan nantinya menjadi variabel penentu terhadap variasi prosentase biaya kerja ulang yang terjadi di proyeknya. Faktor pertama tadi didukung pula oleh pendapat dari para manajer proyek itu sendiri yang menunjukkan bahwa kemampuan membina hubungan antar manusia mendapat peringkat tertinggi sebagai kriteria penilaian bagi manajer proyek yang akan berkinerja baik. Dari penelitian ini diperoleh gambaran bahwa seorang manajer proyek perlu dididik dan dikembangkan kemampuannya di bidang sacioiechnical system_ Yaitu suatu sistem yang mencakup sistem manajemen proyek, yang meliputi masalah manajerial, teknis dan organisasi, serta sistem sosial, yaitu masalah hubungan antar manusia. Berangkat dari. sistem inilah kiranya masalah standarisasi kualifikasi manajer proyek dapat dimulai sehingga nantinya diperoleh manajer proyek yang mampu berkinerja baik dan menghasilkan produk yang bermutu.
The Affection of Project Manager Quality to ReworkA project manager's qualification, as a representative of a contractor company on site, has relation with quality of the product,, which is produced by his project team. The failure of product can make the contractor to do rework as the consequence. This could be happen if the owner, after check each parts or general of works, feel no satisfied for the quality of contractor's work. Then, it can be followed by rework order. One of the efforts to reduce the failures of product, is improving the worker's quality, project manager it means, as the leader of project team who has major influence to get project's success. The improvement of project manager's quality is part of quality management improvement and it can be given by training and education program, as an element of quality procedure standard ISO 9000. The result of this observation base on observation data on communication infrastructure projects (e.g.: road, bridge, harbour, airport and rail track), in Indonesia. From survey data, known that the value of rework for that kind of project is between 0% and 1%. It is smaller than in building project. From the statistic observation by SPSS software program, known that there is a relation between project manager quality and rework From some criteria of project manager quality, known that the capability of project manager in informal human relation between project manager and consultant as well as his concern to health and safety of user, e.g. : the owner or public, are two main variables those affect the rework variation. The first criteria is supported by project manager opinion, they put the human relation as the top criteria for a good manager. From this observation also known that project managers need training and education in sociotechnical system to improve their ability. This system consist of project management system and social system. The project management system consists of organizational, technical and management skill. The social system is human relationship skill.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Riza
Abstrak :
Kehadiran Construction Management (CM) di Indonesia bisa dikatakan baru. Di Amerika Serikat (AS) CM berkembang sebagai salah satu metode penyelesaian/Delivery Method proyek yang berusaha menggabungkan segi positif dari metode General Contractor (GC) dan Design Build (DB). Tetapi pada perkembangan selanjutnya di Amerika Serikat (AS) CM, juga dikenal sebagai sebuah metode manajemen/Management Method. Dewasa ini sering kali terjadi kerancuan mengenai definisi dari CM itu sendiri, tetapi untuk mengerti maksud dari CM tersebut, dapat dibedakan dari : CM sebagai management method atau delivery method. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari jasa pelayanan CM (management method) terhadap kinerja waktu proyek bangunan bertingkat di Jabotabek. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif, dengan cara menganalisa data yang didapat dari kuesioner dengan responden owner bangunan bertingkat di wilayah Jabotabek. Data tersebut diolah menggunakan analisa statistik dengan bantuan program SPSS 10.0. Bedasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, variabel-variabel dari jasa pelayanan CM seperti : penerapan manajemen sumber daya manusia, penentuan nilai jaminan hutang, pembuatan spek dari segi teknis, dan teknik prediksi jadwal berpengaruh positif terhadap kinerja waktu proyek bangunan bertingkat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T6536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Yoga Putra
Abstrak :
Non value-adding activities (NVAA) didefinisikan sebagai kegiatan yang mengeluarkan waktu, biaya dan sumber daya tetapi tidak memberikan nilai tambah secara langsung bagi proyek. Terminologi ini digolongkan sebagai waste. Waste dapat mempengaruhi kinerja dan produklivitas pekerjaan konstruksi secara signifikan. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada personel yang pernah terlibat dalam pekerjaan konstruksi pada proyek EPC dengan pengalaman minimal 5 tahun, karena diharapkan responden mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai aktivitas-aktivitas konstruksi. Data akan di dapat dari kuesioner dan wawancara. Dari 21 proyek ETC dalam kurun waktu tahun 1997 sampai dengan tahun 2002. Kemudian data dari responden tersebut ditabulasi dan diolah dengan bantuan software SPSS versi 10.05 dan LISREL versi 8.51 dan dilakukan analisis korelasi, analisis faktor dan uji model. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi faktor-faktor NVAA dan penyebab NVAA serta pengaruhnya terhadap kinerja biaya proyek pada fase konstruksi. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa faktor penentu NVAA yang mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja biaya proyek adalah: (1) sistem manajemen konstruksi yang lemah dan (2) wasting time. Sedangkan faktor penentu penyebab NVAA adalah: (1) perencanaan, (2) lokasi proyek, dan (3) resources. Dan model hubungan antar variabel penentu NVAA dan penyebab NVAA terhadap kinerja biaya proyek adalah sistem model simultan (simultaneous model system).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T5910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henky Eko Sriyantono
Abstrak :
Dalam era globalisasi dunia usaha pada umumnya, maka dunia konstruksi dituntut untuk dapat meningkatkan profesionalisme di dalam menangani proyek-proyek infrastruktur baik di wilayah regional maupun di internasional. Salah satu pembangunan infrastruktur yang sampai saat ini masih diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia adalah pembangunan jalan tol. Apabila dicermati permasalahan yang ada di dalam pembangunan jalan tol di Indonesia sangatlah komplek. Kontraktor pelaksana pembangunan jalan tol dituntut untuk handal di biding manajemen pengendalian waktu, mutu serta biaya. Untuk itu salah satu alat untuk mengatasi permasalahan diatas dicoba melakukan manajemen resiko pada proses pelaksanaan. Manajemen Resiko dapat digunakan sebagai aplikasi secara sistematis untuk mengatasi kebijakan manajemen, prosedur dan aplikasi pada proses pelaksanaan. Dimulai dengan penetapan konteks, identifikasi resiko, analisa resiko, evaluasi resiko, penanganan resiko serta monitoring berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori, maka dapat disusun hipotesis: Dengan melakukan Identifikasi Resiko pada proses pelaksanaan pembangunan/peningkatan jalan tol dapat meningkatkan kinerja waktu pelaksanaan. Dengan melakukan langkah-langkah manajemen resiko maka akan dapat diketahui resiko mana yang dapat mengganggu kinerja waktu proyek secara keseluruhan, sehingga sejauh mungkin dapat dicarikan penanganan yang tepat. Dalam rangka pembuktian terhadap hipotesa, maka penelitian dilakukan terhadap 20 sampel proyek pembangunan/peningkatan jalan tol di Indonesia dengan menggunakan 26 variabel bebas (mewakili kualitas manajemen resiko) dan 1 variabel terikat (kinerja waktu). Dari hasil analisa terhadap sampel dan variabel diatas yang dibantu dengan program SPSS versi 10, diperoleh 2 variabel penentu untuk model persamaan linier yaitu "Ketepatan waktu pembayaran kontraktor kepada supplier / subkontraktor" dan " ketepatan waktu penyerahan lahan". Dari hasil analisa juga diperoleh bahwa kualitas analisis identifikasi resiko berkorelasi positif terhadap kinerja waktu, atau dengan kata lain analisis identiiikasi resiko pada tahap pelaksanaan pembangunan/peningkatan jalan tol di Indonesia dapat meningkatkan kinerja waktu.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Heri Zulfiar
Abstrak :
Adanya kecenderung berkembangnya globalisasi kebudayaan yaitu dengan adanya pembangunan di segata bidang dan pesatnya perkembangan teknologi informasi, maka perlu optimalisasi penggunaan teknologi dan sumberdaya secara proporsional guna meminimalkan masalah-masalah yang akan timbul. Sehubungan dengan hal tersebut, maksud dari penelitian tesis ini adalah mengolah pengetahuan perencanaan dan penjadwalan konstruksi dengan mengembangkan pembuatan model knowledge-based expert system. Expert system merupakan salah satu aplikasi dari teknik-teknik pemrograman artificial intelligence. Dalam penelitian ini teknik representasi menggunakan pendekatan if then rule berbasis heuristic, diterapkan pada struktur-atas bangunan gedung 5 lantai. Pola pengembangan sistem informasinya adalah dengan meneliti para pakar (scheduler dan supervisor) dalam mengidentifkasi kegiatan, logika keterkaitan, menentukan durasi, dan faktor-faktor di lapangan yang berpengaruh terhadap perencanaan dan penjadwalan. Temuan dan hasil penelitian adalah bahwa variabel yang menentukan waktu pelaksanaan (durasi) ditentukan oleh kreativitas penggunaan metode dan teknologi pelaksanaan, produktivitas kelompok kerja, tingkat kesulitan pekerjaan, dan faktor-faktor lingkungan seperti cuaca dan kondisi lokasi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T10538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazmi Thaher
Abstrak :
Bangunan atau fasilitas yang telah dibangun, dalam operasionalnya memerlukan pemeliharaan (maintenance) yang terencana dengan baik, agar kondisinya tetap terjaga dan laik pakai. Terkait dengan keselamatan penerbangan dan persaingan bisnis Bandar Udara yang semakin tajam, maka program kegiatan pemeliharaan terhadap fasilitas perlu perhatian yang sungguh-sungguh agar misi perusahaan bisa tercapai. Keberhasilan melaksanakan pemeliharaan fasilitas, sangat terkait dengan pola dan jenis kontrak yang dipakai. Penelitian ini dilakukan 2 (dua) bagian atau tahap dengan responden karyawan PT AP II. Tahap I untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel-variabel yang diteliti pada penanganan kegiatan pemeliharaan dengan kontrak tahunan terhadap fasilitas (peralatan dan bangunan) ditinjau dari aspek kinerja biaya. Dan pada tahap II dilakukan untuk mengetahui pandangan responden terhadap bentuk kontrak lainnya sebagai alternatif dalam menangani kegiatan pemeliharaan yaitu kontrak multi years dan performance based contract. Data penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan, dianalisis dengan program SPSS 10.0. Didapatkan hasil bahwa variabel-variabel pada penanganan kegiatan pemeliharaan dengan kontrak tahunan (tahap I), yang memberikan konstribusi dominan adalah tingkat kelengkapan isi dokumen kontrak, tingkat ketersediaan jumlah alat pelaksanaan pekerjaan, dan tingkat kualitas pengawasan pekerjaan. Sedangkan untuk kontrak multi years yang dominan adalah proses tender. Dan untuk performance based contract adalah kontraktor lebih profesional. Hubungan variabel penanganan kegiatan pemeliharaan dengan kontrak tahunan terhadap peningkatan kinerja biaya adalah regresi non-linier.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Triko Herawati
Abstrak :
Perubahan dan penyimpangan waktu yang terjadi pada pelaksanaan pekerjaan finishing, secara langsung akan mempengaruhi prestasi pekerjaan dan kinerja waktu pelaksanaan. Hal ini disebabkan oleh karena, pekerjaan finishing sebagai salah satu bagian penting dalam pelaksanaan proyek, dengan ruang lingkup proyek yang berskala besar, komplek dan rumit seperti bangunan bertingkat tinggi dengan fungsi sebagai apartemen dan hotel, biaya pekerjaan finishingnya dapat mencapai kurang lebih 30 % dari biaya total konstruksi. Dengan kondisi tersebut, penyimpangan waktu pada pelaksanaan pekerjaan finishing, akan berpengaruh besar pada kinerja biaya proyek konstruksi. Sesuai dengan tujuan pengendalian, yaitu menyelesaikan proyek dalam batas batas waktu dan anggaran yang tersedia serta memenuhi kualitas atau mutu yang disyaratkan dalam spesifikasi, maka kegiatan pengendalian selama masa pelaksanaan, merupaka kegiatan penting dari suatu proyek, yang diperlukan untuk mengatasi perubahan perubahan dan penyimpangan waktu yang selalu terjadi dalam praktek pelaksanaan proyek. Dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan finishing, diterapkan kegiatan pemantauan, pemeriksaan, evaluasi penyebab penyimpangan waktu dan tindakan perbaikan sebagai suatu kesatuan untuk memaksimalkan penggunaan waktu. selama pelaksanaan pekerjaan finishing. Penelitian ini memberikan gambaran kondisi penyimpangan waktu yang sering terjadi pada pelaksanaan pekerjaan finishing, pada proyek-proyek konstruksi bangunan bertingkat-apartemen saat ini di Jabotabek. Demikian pula konstribusi variabel-variabel pengendalian pelaksanaan pekerjaan finishing yang didapatkan terhadap usaha menekan penyimpangan waktu pelaksanaan proyek konstruksi bangunan bertingkat-apartemen. Hasil dari penelitian ini diperoleh indikasi mengenai beberapa variabel pengendalian pelaksanaan pekerjaan finishing yang memiliki pengaruh kuat untuk menekan penyimpangan waktu pelaksanaan proyek, yaitu kelengkapan laporan kemajuan pekerjaan, jumlah dan jenis item pekerjaan yang disubkan dan frekuensi perbaikan jadwal terinci. Dan variabel-variabel yang dapat meningkatkan penyimpangan waktu adalah keterlambatan pemeriksaan dalam hal manajemen, pemeriksaan pekerjaan finishing yang mengalami keterlambatan, frekuensi perubahan/konversi rencana dan keterlibatan finance manager dalam hal teknis yang terlalu tinggi. Hasil penelitian ini, diperoleh dari 20 sampel pelaksanaan pekerjaan finishing bangunan bertingkat - apartemen yang dapat memenuhi persyaratan statistik. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu dengan pendekatan linear regression dan multivariant. Analisis yang dilakukan dalam multivariant adalah analisis korelasi, analisis faktor dan regresi berganda.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Andhika
Abstrak :
Linear Scheduling Method (LSM) adalah metode penjadualan yang khusus diperuntukan untuk proyek repetitive. Pada metode ini ada satu pilihan cara penjadualan yaitu dengan membiarkan suatu kegiatan tidak kontinu (terputus-putus) sehingga menimbulkan adanya idle time, tetapi dengan hasil durasi proyek yang menjadi lebih pendek. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana penerapan cara penjadualan tadi di lapangan, apakah memungkinkan dan menguntungkan, atau malah sebaliknya. Dalam penelitian ini, cara tersebut diistilahkan dengan nama Linear Scheduling Method (LSM) with idle, akan dibandingkan dengan cara pemendekan durasi proyek yang urnum dilakukan, yaitu cara Crashing. Gunanya untuk mengetahui berapa besar perbandingan kemampuannya dalam memendekkan durasi proyek. Proyek-proyek repetitif yang akan ditinjau adalah proyek dengan jenis yang sama, yaitu proyek pemipaan. Dari masing-masing proyek-proyek tersebut, akan dihitung berapa hari durasi proyek yang bisa diperpendek dengan memakai dua metode tadi, dan berapa biaya yang dibutuhkan. Kemudian hasilnya akan dibandingkan, berkenaan dengan waktu pemendekan, dan biaya yang dibutuhkan. Setelah itu, hasilnya akan dibandingkan juga dengan keuntungan tambahan yang didapatkan oleh pemilik proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya maksimal pemendekan durasi dengan LSM with idle tidak lebih dari 50% keuntungan tambahan yang diperoleh pemilik proyek. Artinya metode pemendekan durasi dengan LSM with idle bisa menguntungkan untuk dilakukan, dan layak untuk diterapkan apabila metode crashing tidak bisa dilakukan.
Linear Scheduling Method (LSM) is a scheduling method which is specially made for repetitive project. In this method, there is one way of scheduling which is by letting activities to be discontinued, that will caused idles, but in a shorter project duration result. The purpose of this research is to study about the LSM implementation in field, either it is feasible and profitable, or is it just the opposite. In this research, that method will be called LSM with idle, and will be compared with crashing method, which is the common way to shorten the project duration. The purpose is to know the ability of LSM with idle in shortening the project duration compared with crashing method. The repetitive projects that had been studied in this research have a common type, which is piping installation projects. The days that can be shorten from each project, will be counted by those two methods, and how much cost will be needed. Then the results by those two methods will be compared according to the shortened time and the cost needed. After that, the results will be also compared to the additional profit which can be earned by the project owner. The research results shows that the maximum cost of the shortening time with LSM with idle is less than 50% of additional profit which is earned by the project owner. It means, the shortening project duration method using LSM with idle, can be profitable and feasible to apply if the crashing method cannot be done.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdi Permadi Novian Pancawhardana
Abstrak :
Adanya persaingan yang tajam pada semua sektor industri. Tidak terkecuali bisnis industri proyek konstruksi. Tuntutan peningkatan penghematan biaya pelaksanaan proyek konstruksi menjadi hal yang sangat diperlukan. Manajemen material konstruksi adalah sistem manajemen yang terintegrasi antara perencanaan, pengendaliun dan usaha-usaha untuk mencapai fungsi-fungsi antara lain : material, persiapan requisition hinggn pembelian (purchasing), menilai dan mcmilih vendor (bidflers) hingga negosiasi pembelian, mengekspedisi, memilih transportasi yang tepat dan ekonomis, menerima kedatangan material, menginspeksi hingga mendistribusi material kepada pekerja di lokasi proyek. Penelitian ini menggunakan kuesioner, responden berjabatan manajer, menggunakan 32 sampel proyek dengan lingkup pekerjaan engineering, procurement dan construction (EPC), dikerjakan secara fast-track dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Data diolah menggunakan program SPSS v.I 1, LISREL v.8.53 dan Crystal Ball v.2000, melakukan analisis statistik deskriptii deduktif (inferensia), komparatif asosiatif uji model kebaikan sesuai dan validasi serta simulasi Monte Carlo. Hasil penelitian ini memperlihatknn kualitas penerapan manajemen material konstruksi mempengaruhi kinerja biaya sedikit lebih besar dibandingkan kinerja waktu. Diperoleh variabel penentunya, yakni pengalaman kerja manajer desain dalam merencanakan dan melaksanakan manajemen material konstruksi proyek fast-track EPC, penyelesaian desatin utcjor equipment sesuai jadwal, melakukan shop inspection untuk menjamin material/ equipment dapat terkirim sesuai spesifikasi dan sesuai jadwal, memberikan informasi spesilikasi material kepada pihak desain yang berkaitan dengan ketersediaan di pasar dan penghematan, memonitor perkembangan konstruksi dan memastikan tersedianya material sesuai jadwal dan spesifikasi yang diminta oleh pelaksana konstruksi. Probabilitas tertinggi pada forecast kinerja biaya dan waktu, terjadi pada variabel pengalaman kerja manajer desain dalam merencanakan dan melaksanaakan manajemen material konsttrksi proyek fast-track EPC.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T5565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Purwanto
Abstrak :
Keberhasilan dalam pclaksanaan keselamatan dan kesehalan kefja di proyck konstruksi dapal dilihat dad kualitas manajer proyek sebagai lop management di lapangan Pimpinan dan pengawas kelompok tenaga lcerjm ahli keselmmuan dan staf laimya tidak pemah berhasil banyak apabilamanqjer proyek tidak mengambil tugas lcepemimpinan dalam meninglcalkan dan mempertahankan stands: keselamatan tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengzruh kualitas manajer proyok kontraktor terhadap pcningkatan kinexja keselamahm dan kesehalan kexjn (K3) yang ditandai dengm memnunnyajumlah dan jenis kecelakaan peke1ja proyek pads tahap konslrukai proyek bangunan tinggi di DK] Jakarta. _ Metodologi penelitian ini dilaksanakan dengan menyebadcan angket (questionare) clan melakukan tanya jawab dengan individu-individu yang pemah maupun sedang menjadi manajer proyek koniraktor di proyek banglman tinggi ymg sedang berjalan maupun yang telah diselesaikan di wilayah DKI Jakarta. Data-daia tersebut rliedit, ditabulasi dan diolah dengan analisis korelasi, interkorelasi, analisis faktor, rcgesi berganda dan validasi. Dari hasil analisis statistik melalui program SPSS versi 9.0, diperoleh hasil bahwa vnriabel yang memberikan kostribusi aiau korelasi positif tzrhadap peningkatan kineljajumlah danjenis kecelakaan pekerja proyek adalah pengalarnan sehagai manrger proyek di proyek bangunan tinggi dalam satuan jumlah proyek dan keterlibaian manajer proyek kontmktor pada kegiaian penentuan pelaksanaan monitoring, Variabel penentu lainnyayang memberilmn konstribusi terhadap kinerja jumlah dan jenis kecelakaan pekexja proyek adalah keterlibatan manajer proyek pada kegiatan meningkalkan motiv i peraonil proyek dan pada Icegiatan penentuan metode pekeijaan. I-Iubungan vaxiabel lcnalitas manajer proyek kontraktor terhadap peningkatan kinerja keselamntan dan kesehatan kerja (K3) merupalgan hubungan regresi non linjer.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>