Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Cahyaningtyas
"Serah terima antar shift yang dilaksanakan belum konsisten mencakup tanggung jawab asuhan keperawatan. Serah terima antar shift yang kurang baik berpotensi mengganggu pengelolaan pemberian obat oleh perawat serta munculnya insiden keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan serah terima antar shift dengan pengelolaan pemberian obat oleh perawat. Penelitian kuantitatif ini menggunakan rancangan analitic-correlational dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 152 perawat pelaksana diambil secara non probality sampling dengan convinience. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang bermakna antara serah terima antar shift dengan pengelolaan pemberian obat oleh perawat p < 0.001. Faktor yang memiliki pengaruh signifikan adalah pendidikan terakhir dan komunikasi yang obyektif antar perawat. Strategi yang dapat dilakukan manajer keperawatan adalah penilaian manajemen risiko terkait serah terima antar shift dan pengelolaan pemberian obat serta pendidikan berkelanjutan bagi perawat.

Nursing shifts handover carried out has not consistently covered the responsibilities of nursing care. Poor nursing shift handover has the potential to interfere with nursing drug administration by nurses and the emergence of patient safety incidents. The purpose of this study was to identify the relationship between nursing shift handover with nursing drug administration. This quantitative study used an analytic-correlational design with a cross sectional approach. A sample of 152 nurses was taken by non-probability sampling with convenience. The results showed that there was a significant relationship between nursing shift handover and nursing drug administration p <0.001. Factors that have a significant effect are recent education and objective communication between nurses. Strategies that can be carried out by nursing managers are risk management assessments related to handover between shifts and management of drug administration as well as continuing education for nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Nurmaida
"Program preceptorship adalah pendekatan efektif dalam pengajaran klinik, merupakan bagian integral dari orientasi perawat baru. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan program preceptorship dan karakteristik perawat dengan proses adaptasi perawat baru di PKSC, RSB, dan RSPI. Desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 100 perawat baru. Instrumen digunakan adalah kuesioner.
Hasil penelitian adalah variabel berhubungan dengan proses adaptasi dimana nilai p < 0,05 adalah self efficacy, lama kerja, dan konflik. Faktor dominan berhubungan dengan proses adaptasi adalah self efficacy dengan nilai OR 6,68. Program preceptorship dan karakteristik perawat berhubungan dengan proses adaptasi perawat baru. Manajer keperawatan perlu menyediakan sumber dukungan preceptor yang kompeten untuk meningkatkan self efficacy perawat baru sehingga membantu proses adaptasi.

Preceptorship program is the effective approach in clinical teaching and an integral part of the orientation of new nurses. The research aims to determine the relationship preceptorship programs and the characteristics of nurses with the adaptation process of new nurses in PKSC, RSB, and RSPI. The study design used a descriptive correlation with the cross-sectional approach. The samples 100 new nurses. The instrument used was a questionnaire.
The results are the variables associated with the process of adaptation in which the p-value <0.05 was self-efficacy, length of employment, and conflict. Dominant factor related to the adaptation process is selfefficacy with the OR 6.68. Preceptorship programs and the characteristics of nurses associated with the process of adaptation of new nurses. Nursing managers need to provide a competent source of support preceptor for new nurses improve the selfefficacy so that helps the adaptation process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Widiastuti
"ABSTRAK
Tujuan penelitian menggambarkan hubungan karakteristik perawat dan budaya organisasi
dengan kepuasan pasien di RSIJ Pondok Kopi. Penelitian ini deskriptif korelasi dengan Cross
Sectional dengan sampel perawat 106 dan sampel pasien 423. Hasil penelitian perawat
mempersepsikan baik tentang budaya organisasi 53.8%. Kepuasan pasien 54.6%. Ada hubungan
antara karakteristik perawat dan budaya organisasi dengan kepuasan pasien meliputi: umur, masa
kerja, tipe karyawan yang ramah, formalitas rendah dan ketrampilan mendengar yang baik (p <
0.05). Sedangkan jenis kelamin, pendidikan, perluasan formalitas dan kejelasan peran tidak ada
hubungan dengan kepuasan pasien (p > 0.05). Variabel yang paling berhubungan dengan
kepuasan pasien adalah ketrampilan mendengar yang baik. Pimpinan rumah sakit perlu
memperkuat budaya organisasi terutama ketrampilan mendengar yang baik melalui sosialisasi
budaya secara berkesinambungan dan berkala.

ABSTRACT
The purpose of this study describes the relationship of nurse characteristics and organizational
culture with patient satisfaction in Pondok Kopi Jakarta Islamic Hospital. This study descriptive
correlation with Cross Sectional with 106 nurses samples and 423 patient samples. The research
nurse about the culture of the organization perceives both 53.8%. 54.6% patient satisfaction.
There is a relationship between nurse characteristics and organizational culture with patient
satisfaction included: age, tenure, type of employee-friendly, low formality and good listening
skills (p <0.05). As for gender, education, expansion of formality and clarity of the role are no
association with patient satisfaction (p> 0.05). Variables most associated with patient satisfaction
is good listening skills. Hospital leaders need to strengthen the organizational culture, especially
good listening skills through cultural socialization and continuous basis."
2012
T30655
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Rusmianingsih
"Metoda pemberian asuhan keperawatan tim, apabila dilaksanakan secara efektif dan efisien menimbulkan kepuasan untuk perawat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan penerapan metoda asuhan keperawatan tim dengan kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Desain menggunakan deskriptif korelasi dengan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 80 orang dengan total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara koordinasi dan supervisi dengan kepuasan kerja perawat (p < 0.05). Perlu peningkatan koordinasi di dalam tim dan unit terkait dan supervisi yang dilakukan secara berkala dan insidentil untuk peningkatan asuhan keperawatan.

Team nursing method if this method carried out effectively and efficiently it could lead to nurses? satisfaction. The purpose of this study is to determine the relationship between the utilization of team nursing care method and the nurses? job satisfaction in Installation Inpatient Tangerang Regency Hospital. This was a descriptive correlation study using cross sectional design. A number of 80 nurses were involved using total sampling technique.
The results showed that coordination and supervision were significantly associated with nurses? job satisfaction (p <0.05). Therefore, there is a need to increase coordination both in the team nursing and other units related to nursing services, to conduct supervision periodically and incidentally, as well as to increase application of team nursing care method particularly in nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31206
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Rayatin
"ABSTRAK
Model kepemimpinan kepala ruangan dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan model kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Metode penelitian menggunakan cross sectional, proses analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan model kepemimpinan yang berhubungan dengan kinerja adalah servant, visioner, dan transaksional. Model kepemimpinan yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah servant (p value 0,0001; α= 0,05; CI: 2,733-11,853; Odd Ratio: 5,691). Kepala ruangan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana menggunakan model kepemimpinan servant berpeluang meningkatkan kinerja perawat pelaksana sebesar 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dipersepsikan menggunakan model kepemimpinan servant. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RSAB Harapan Kita khususnya untuk kepala ruangan dapat menggunakan model kepemimpinan servant dalam peran dan fungsinya untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana.

ABSTRACT
Head nurse leadership model can improve the performance of nurses in providing nursing care. The purpose of this study was to identify the correlation between the head nurse leadership model and the nurses? performance. This study applied a cross-sectional method. Data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate analyzes. The results showed that the leadership model related to the performance were servant, visionary, and transactional. The most dominant leadership model related to the performance was servant (p value= 0.0001; α= 0.05, CI: 2.733 to 11.853; odds ratio: 5.691). Head nurses that were perceived by nurses as using the servant leadership model had opportunity to improve the nurses? performance 5 times higher than those who were not perceived as using the servant leadership model. It is recommended that the head of Harapan Kita Hospital, especially the head nurses, to apply the servant leadership model in their roles and functions to improve the nurses? performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Any Kurniawati
"Latar belakang: Insiden kesalahan pemberian obat terjadi karena kurang pengetahuan, kurang pengalaman dan kurang ketelitian dalam pemberian obat. Penulisan manuskrip ini bertujuan mengidentifikasi hubungan efikasi diri dengan kesalahan perawat dalam pemberian obat di rumah sakit.
Metode: Penelitian dengan desain deskriptif analitik cross sectional ini melibatkan 200 perawat. Pengambilan sampel dengan teknik proporsionate stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan Skala Efikasi Diri dalam Pemberian Obat dan Skala Kesalahan Pemberian Obat.
Hasil: Total efikasi diri perawat 74,4%, efikasi diri tertinggi adalah kompetensi klinis (79,16%) dan terendah komunikasi kolaborasi (70,83%) dan pengembangan profesional (70,83%). Faktor yang paling berpengaruh adalah unit kerja, pelatihan, kemahiran dan tanggung jawab profesional.
Kesimpulan: Efikasi diri berhubungan dengan kesalahan pemberian obat (r= -0,295, p<0,001). Kesalahan pemberian obat disebabkan oleh berbagai faktor. Strategi yang diusulkan untuk mengurangi kesalahan adalah penghargaan kepada perawat yang melaporkan kesalahan, program pengembangan professional keperawatan melalui pelatihan, dan diskusi refleksi kasus, program bimbingan oleh preceptor dan model praktik keperawatan professional agar perawat mendapatkan dukungan dan bimbingan berkelanjutan tentang pemberian obat yang aman.

Background: Incidences of medication errors occur due to lack of knowledge, lack of experience and lack of accuracy in drug administration. The writing of this manuscript aims to identify the relationship between self-efficacy and nurses errors in administering medication at the hospital.
Method: The study was a cross sectional descriptive analytic design involving 200 nurses. Sampling using proportional stratified random sampling technique. Data was collected using the Scale of Self-Efficacy in the Provision of Medication and MAE self-reported questionnaire.
Results: Total nurse self-efficacy was 74.4%, highest self-efficacy was clinical competence (79.16%) and lowest collaboration communication (70.83%) and professional development (70.83%). The most influential factors are work units, training, professional skills and responsibilities.
Conclusion: Errors in drug administration are caused by various factors. The strategies proposed to reduce errors are awards to nurses who report errors, nursing professional development programs through training, and discussion of case reflection, guidance programs by preceptors and professional nursing practice models so that nurses get ongoing support and guidance on safe drug administration.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vetry Melinda Opita
"Pendokumentasian asuhan keperawatan bagian dari fungsi pengawasan. Peran kepala ruangan berdampak terlaksananya pendokumentasiana asuhan keperawatan yang lengkap dan akurat. Ketidapahaman dan ketidakpatuhan perawat dalam pendokumentasian merupakan salah satu faktor mempengaruhi perawat dalam melakukan pendokumentasian. Penelitian ini merupakan penelitian non-ekperimental dengan menggunakan jenis data penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan gambaran pengetahuan, motivasi, peran mentoring kepala ruangan dan kepatuhan perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan . untuk merupakan penelitian deskriptif sampel menggunakan purposive sampling120. Hasil analisis deskiptif menunjukkan bahwa pengetahuan kategori kurang 67 (55,8%), motivasi kategori kurang 62 (51,5%), peran mentoring kategori baik 63 (52,5%) dan patuh dalam pendokumentasian sebanyak 79 (65,8%).Kesimpulan : Hasil kuesioner pengetahuan perawat pelaksana kurang sebanyak 67 (55,8) dinilai beberapa aspek pengetahuan perawat bahwa pada konsep proses keperawatan kurang 60 (50%) dan baik 60 (50%), aspek pengkajian kurang 115 (95%), aspek diagnosa baik 102 (85%), aspek intervensi baik 99 (82,5%), aspek implementasi kurang 73 (60,8%), aspek evaluasi kurang 89 (74,2%). Dilihat dari aspek diganosa dan intervensi memperoleh kategori baik dan beberapa aspek berada pada kategori kurang implementasi dan evaluasi. Motivasi perawat pelaksan kurang sebanyak 62 (51,7) namun jika dianalisi berdasarkan motivasi internal baik 66 (55%) motivasi eksternal baik 77 (64,2%). Selanjutnya peran mentoring kurang sebanyak 57 (47,5) menunjukkan bahwa peran mentoring career support terbanyak 109 , dimensi psycososial support kategori kurang sebanyak 109 dan dimensi role modelling kategori baik 61 dan lembar observasi kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan terbanyak pada kategori patuh 79 (65,8) pada dimensi kepatuhan pengkajian patuh 110 (91,7%), kepatuhan diagnosa patuh 102 (85%), kepatuhan intervensi patuh 114 (95%), kepatuhan implementasi patuh 115 (95,8%), kepatuhan evaluasi kurang 74 (61,7%). Penelitian ini merekomendasikan pelaksanaan sosialisasi rutin SOP AP pendokumentasian.

Documenting nursing care is part of the supervisory function. The role of the head of the room has an impact on the implementation of complete and accurate documentation of nursing care. Nurses' incomprehension and non-compliance in documenting is one of the factors influencing nurses in documenting. This research is a non-experimental research using quantitative research data types. This study aims to describe the knowledge, motivation, role of mentoring the head of the room and nurse compliance in carrying out the documentation of nursing care. to constitute a sample descriptive study using purposive sampling120. The results of the descriptive analysis showed that category knowledge was less 67 (55.8%), category motivation was less 62 (51.5%), good category mentoring role 63 (52.5%) and compliance in documentation as much as 79 (65.8%). Conclusion: The results of the implementing nurse knowledge questionnaire were less than 67 (55.8) assessed several aspects of nurse knowledge that in the concept of the nursing process less 60 (50%) and good 60 (50%), the assessment aspect was less 115 (95%), the good diagnosis aspect was 102 (85%), the intervention aspect was good 99 (82.5%), the implementation aspect was less 73 (60.8%), the evaluation aspect was less 89 (74.2%). Judging from the aspect of diganosa and intervention, it obtains a good category and some aspects are Most documented nursing care in the compliance category 79 (65.8) on the dimensions of compliance assessment compliance 110 (91.7%), compliance with compliance diagnosis 102 (85%), compliance intervention compliance 114 (95%), compliance implementation compliance 115 (95.8%), evaluation compliance less 74 (61.7%). This study recommends the implementation of routine socialization of AP SOPs documenting care care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Indah Cristiani
"Budaya organisasi dan komitmen organisasi memiliki peran perawat penting dalam meningkatkan motivasi serta menurunkan kelalahan kerja dan niat berpindah perawat. Dengan mempertahankan budaya organisasi dan komitmen organisasi yang baik dalam meningkatkan kinerja perawat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap motivasi kerja, kelelahan dan niat berpindah perawat di rumah sakit. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan melibatkan 177 perawat rumah sakit di Jakarta Pusat. Pengambilan data dilakukan secara proportional random sampling dan menggunakan e-form. Hasil penelitian mendapatkan faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi adalalah budaya klan, pasar, dan komitmen organisasi. Pada kelelahan kerja faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah budaya klan dan komitmen organisasi sedangkan faktor yang dominan mempengaruhi niat berpindah perawat adalah komitmen organisasi. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi RS untuk mempertahankan budaya saat ini dan meningkatkan komitmen organisasi untuk meningkatkan motivasi kerja perawat serta menurunkan kelelahan dan niat berpindah perawat.

Organizational culture and organizational commitment have an important role for nurses in increasing motivation and reducing job burnout and turnover intention. Maintaining a good organizational culture and organizational commitment can improve nurse performance. This study aims to identify the relationship between organizational culture and organizational commitment to work motivation, burnout and intention to move nurses in hospitals. This research design uses cross sectional by involving 177 nurses of hospitals in Central Jakarta. Data were collected by proportional random sampling and using e- form. The results showed that the most dominant factors influencing motivation were clan culture, market, and organizational commitment. In job burnout, the most dominant factors affecting are clan culture and organizational commitment, while the dominant factor affecting nurses' intention to move is organizational commitment. The results of this study provide input for hospitals to maintain the current culture and increase organizational commitment to increase nurses' work motivation and reduce burnout and nurse turnover intention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Herawati
"Handover atau serah terima pasien merupakan proses kegiatan penyerahan pasien dari satu perawat ke perawat selanjutnya yang dilakukan secara lisan dan tertulis di dalam memberikan informasi tentang keadaan umum kondisi pasien serta tindakan yang dilakukan dan rencana program pengobatan selanjutnya dikatakan handover efektif apabila informasi yang diterima mendukung dari kontinuitas dan pengobatan pasien. Kesalahan dalam pelayanan keperawatan khususnya dalam menjaga keselamatan pasien. dapat mengakibatkan hal yang sangat fatal yaitu kematian dan kecacatan pasien yang di rawat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kelelahan dan stress kerja dengan persepsi perawat terhadap pelaksanaan handover. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dengan tehnik pengambilan sampel simple random sampling dengan jumlah sampel 130 perawat di Rumah Sakit X di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara karakteristik usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, jabatan, lama kerja di unit dengan persepsi perawat terhadap pelaksanaan handover. Hasil juga menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara stress kerja dengan persepsi perawat terhadap pelaksanaan handover, kelelahan kerja berhubungan bermakna dengan pelaksanaan handover (p = 0,036 ). Kesimpulan dari penelitian ini hanya kelelahan kerja yang mempengaruhi persepsi perawat pada pelaksanaan handover di rumah sakit. Rekomendasai diperlukan peran manajer untuk meminimalkan kelelahan perawat didalam melaksanakan peran dan tugas nya agar dapat melaksanakan handover dengan maksimal.

The handover or handover of the patient is a process carried out by the patient from one nurse to the next which is carried out verbally and in writing in providing information about the general condition of the patient's condition as well as the actions taken and the treatment program plan. patient. little in service, especially in maintaining patient safety. This can result in very fatal things, namely death and death of patients being treated.
The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between fatigue and job stress with nurses' perceptions of the implementation of handovers. The design of this study used a cross sectional approach. Sampling in this study used nonprobability sampling with a simple random sampling technique with a sample of 130 nurses at X Hospital in Jakarta.
The results showed that there was no significant relationship between the characteristics of age, gender, education, years of service, length of service with nurses' perceptions of the implementation of handovers. The results also showed that there was no significant relationship between stress and nurses' perceptions of the handover implementation, work fatigue was related to the handover implementation (p = 0.036 ). The conclusion of this study is that only work fatigue affects nurses' perceptions of the implementation of handovers at the hospital. Recommendations are needed for the role of managers for work fatigue while carrying out roles and tasks in order to carry out the handover to the maximum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library